Rani Pergi!!!

Rani duduk di kursi teras sambil sesekali dia melihat kearah pintu gerbang.Kadang dia berjalan mondar-mandir tapi matanya tetap tertuju ke pintu gerbang.

Sudah pukul delapan malam,tapi Rey belum ada muncul.Dari semalam Rey tidak datang ke rumah itu,hati Rani menjadi gelisah.

"Rani aku pergi kerja dulu ya,besok pagi aku baru pulang" pamit Ema.

Semenjak cafe tutup Ema sekarang bekerja di pabrik dan kebetulan hari ini dia masuk sift malam.

"Iya...hati-hati di jalan" ucap Rani.

Ema mengendarai motornya dan meninggalkan Rani sendiri di rumah itu.

Setelah Ema pergi sebuah mobil masuk ke pekarangan rumah,Rani tersenyum bahagia melihat mobil itu datang.Dia mengira Rey yang datang ternyata bukan,Andre dan Thomas yang datang ke rumah itu.

"Kamu lagi nunggu siapa Ran?" tanya Andre sambil menoleh ke arah gerbang.

"Aku baru saja mengantarkan Ema yang akan pergi bekerja" jawab Rani,dia cukup gengsi untuk mengatakan kalo dia sedang menunggu Rey.

"Oya tolong tunjukkan dimana ruang kerja Rey" pinta Thomas.

Rani membawa Thomas dan Andre ke sebuah ruangan.

"Ini ruangannya" kata Rani.

Thomas dan Andre mencari sesuatu disana,sambil mencari Thomas dan Andre pun ngobrol.

"Jangan lupa fotokopy kartu identitas milik Rey,kata Penghulunya itu sangat di perlukan" kata Andre dengan suara sedikit keras.

"Sudah selesai semua,kamu tenang saja Ndre,semua perlengkapan pernikahan Rey sudah selesai tinggal menunggu hari H saja" kata Thomas.

"Rey akan menikah,dengan siapa.Semudah itu dia melupakanku,tapi ku akui disini aku yang bersalah,aku yang sudah mengkhianatinya,aku lebih percaya Ardan daripada Rey" Rani bermonolog.

"Rani kami cabut dulu ya" kata Andre membuyarkan lamunan Rani.

Rani tak bergeming,dia tetap berdiri di pintu tanpa menoleh sedikit pun pada Andre.

"Rani apa kamu baik-baik saja?" tanya Thomas sambil menepuk bahu Rani.

"Eh Thomas,apa kalian sudah mau pulang?" tanya Rani.

"Iya,berkas yang kami butuhkan sudah kami dapatkan.Kami permisi dulu ya" pamit Thomas.

Rani mengikuti Andre dan Thomas sampai ke depan,setelah mobil Andre sudah tidak terlihat lagi Rani masuk ke rumahnya dan menutup pintunya.Rani berjalan dengan gontai menuju kamarnya,Rani duduk di tepi kasur lalu melihat jam dan dua gelang yang ada di tangannya.

Perlahan Rani melepaskan gelang itu lalu meletakkannya diatas meja.Airmatanya menetes mengingat hari-hari yang sudah dilaluinya bersama Rey,teringat perjuangannya menanti hari dimana mereka akhirnya bertemu dan sekarang mereka harus berpisah dan Rey lebih memilih wanita lain untuk menjadi pendamping hidupnya.

"Aku harus pergi dari hidup Rey,aku tidak mau nanti istri Rey salah paham" ucap Rani.

Rani merebahkan tubuhnya di kasur,dia tidak perlu berkemas karena saat masuk ke rumah ini dia tidak membawa apa-apa.Pakaiannya tertinggal di rumah dan juga di kontrakan.Selama tinggal di rumah ini Rani memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh Rey.

Rani mulai memejamkan matanya agar besok pagi dia tidak telat bangun dan bisa secepatnya pergi dari sana.

Rey sedang duduk bersama Daddy,Mommy dan kedua adik kembarnya.Mereka sedang mengobrol di ruang keluarga.

"Bang apa gak sebaiknya Abang bilang ke Kak Rani kalo kalian akan menikah secepatnya,Andra takut Kak Rani salah paham dan pergi diam-diam meninggalkan Abang" kata Kiandra.

"Bener banget tu kata Bang Andra,soalnya selama Winara tinggal sama Kak Rani dia sering melamun gitu dan sering gak nyambung kalo di ajak ngomong.Setiap Winara tanya soal hubungan dia dengan Abang dia selalu menjawab dengan senyuman saja" sambung Winara.

"Kalian jangan khawatir,dia gak mungkin ninggalin abang gitu aja" kata Rey dengan pedenya.

"Kak Rani bukan cewek yang lemah Bang,Winara sudah kenal lama dengan Kak Rani.Apalagi sudah lama dia berjuang untuk hidup sendiri,dia juga sudah terbiasa hidup susah.Tidak pernah sekalipun Winara dengar dia mengeluh" kata Winara.

"Anak kecil tau apa sih" kata Rey sambil mengacak rambut adik perempuannya itu.

"Sudah sudah,kalo dia kabur nanti Daddy yang akan mencarinya" kata Daddy.

"Daddy selalu saja begitu,sampai-sampai Kak Demian ketakutan mau mendekati Winara" gumam Winara.

"Apa Dek?" tanya Daddy,Rey dan Andra bersamaan.

"Winara gak ada bilang apa-apa tuh" elak Winara.

"Jangan bohong,Abang dengar dek" kata Kiandra.

"Kenapa Demian takut untuk mendekatimu Dek?" tanya Mommy.

"Karena Kak Demian tau Daddy orang yang berkuasa dan bisa melakukan apa saja.Jangankan mendekat,Winara menyapanya saja dia sudah ketakutan" jawab Winara.

"Kasian amat nasibmu Dek" ejek Kiandra.

"Jangan suka mengejek nanti Abang ditinggalin sama Kak Hilda baru tau rasa.Lihat tu Bang Rey bermasalah sama Kak Rani gara-gara Kak Rani tau siapa orang tua Bang Rey" kara Winara.

"Hilda masih di sana ya Bang?" tanya Daddy pada Kiandra.

"Enggak Dad,dia sudah kembali ke kotanya" jawab Kiandra.

"Hilda calon Dokter juga?" tanya Mommy.

"Bukan Mom,tapi seorang guru" jawab Kiandra.

"Trus kalian ketemu dimana?" tanya Mommy.

"Di rumah sakit" jawab Kiandra.

"Kok bisa?" tanya Mommy yang masih penasaran.

"Karena jodoh Mom" jawab Kiandra.

"Hu...pede!! emang Abang tau rumah Kak Hilda dan emang Abang yakin Kak Hilda suka sama Abang" kata Winara.

"Abang sudah menemui kedua orang tuanya,tapi orang tuanya meminta Abang untuk menunggu sampai Kakaknya Hilda menikah baru kami boleh menikah" jawab Kiandra.

"Wih keren-keren anak laki-laki Daddy,semua gerak cepat.Siapa duluan nih yang mau menikah,Abang atau Kiandra?" tanya Daddy.

"Ya jelas Abang duluanlah,Kakaknya Hilda aja masih jomblo dan sekarang tugas di luar kota" jawab Kiandra.

"Emang kerja apa Kakaknya Hilda?" tanya Rey.

"Polisi Bang" jawab Kiandra.

Semua manggut-manggut mendengar jawaban Kiandra.

"Daddy Winara boleh ya kerja di luar,siapa tau aja Winara dapet jodoh diluaran sana" kata Winara.

"Mau kerja apa,dimana,sama siapa?" tanya Daddy.

"kerja apa aja,dimana aja,sama siapa aja" jawab Winara kesal,Daddynya selalu bertanya begitu.

Rey beranjak dari duduknya,entah mengapa tiba-tiba perasaannya tidak enak seperti akan terjadi sesuatu.

"Mau kemana Bang?" tanya Daddy.

"Abang sudah ngantuk Dad,Abang tidur duluan ya...Selamat malam!" ucap Rey lalu berjalan menuju kamarnya.

Setibanya di kamar Rey mengambil ponselnya yang ada di atas meja kemudian dia menelpon Andre untuk menanyakan keadaan Rani.Setelah selesai menelpon Andre,Rey merebahkan tubuhnya di kasur.Rasa gelisah yang menghantui hatinya tidak juga hilang,Rey mengecek keberadaan Rani melalui kamera cctv yang terpasang di rumahnya yang terhubung langsung dengan ponselnya,Rani sedang tidur nyenyak di kamarnya.

"Apa yang akan terjadi,kenapa hatiku begitu gelisah" gumam Rey.

Rey mencoba memejamkan matanya tapi tetap tidak bisa,Rey turun dari kasurnya lalu masuk ke kamar mandi untuk berwudhu setelah itu dia kembali ke kasurnya dan mulai memejamkan matanya,tetap tidak bisa.Rey pergi ke balkon lalu berdiri di sana,Rey mendongakkan kepalanya dan menatap langit yang terlihat gelap tanpa rembulan dan bintang-bintang.

Huft...

Rey menghela nafasnya.

"Apa aku ikuti saja saran Kiandra ya,mengatakan hal yang sebenarnya pada Rani" gumam Rey.

"Besok aku akan kesana dan mengatakan semuanya" kata Rey lagi.

Rey kembali lagi ke kasurnya dan mulai memejamkan matanya,tidak lama kemudian dia pun sudah tertidur.

\*\*\*

Pagi harinya,

Ema memarkirkan motornya di depan pintu setelah itu dia masuk ke dalam rumah.Tercium aroma masakan dari dapur,Ema langsung pergi ke dapur dan melihat Rani sedang memasak.

"Masak apa Ran?" tanya Ema.

"Nasi goreng,cuma ini yang tersisa dan stok makanan di kulkas juga sudah habis" jawab Rani.

"Gak apa-apa itu juga udah enak" kata Ema sambil menguap.

"Setelah selesai sarapan kamu tidurlah,aku akan pergi ke pasar untuk berbelanja" kata Rani sambil menghidangkan nasi goreng di atas meja.

Ema mengangguk dan langsung menyantap nasi gorengnya.

"Jangan lupa pakai maskermu" kata Ema mengingatkan.

"Hmmm" Rani mendehem saja.

Selesai sarapan Ema mencuci piring dan Rani pun pergi ke pasar,tapi yang sebenarnya adalah Rani pergi dari rumah itu entah kemana.Bukan ke pasar,itu hanya alasan Rani saja untuk mengelabui Ema.

Rani hanya memakai celana jeans pendek selutut dan kaos oblong berwarna maroon serta memakai sendal jepit saja.Dia sengaja tidak berpenampilan rapi agar Ema tidak mencurigainya.

Rani naik taksi yang tadi dipesannya secara online,setelah taksinya datang Rani menaruh ponselnya di pos satpam yang menjaga rumah itu.Rani menyuruh satpam untuk mengisi daya ponselnya,Rani tau ponselnya pasti sudah di pasang penyadap oleh Rey.Setelah itu Rani meminta supir untuk mengantarnya ke suatu tempat,tapi bukan ke pasar.

Terpopuler

Comments

Risyifatih Alhafiz

Risyifatih Alhafiz

rani oh rani ada apa dengan mu

2021-10-03

1

Santai Dyah

Santai Dyah

lanjut

2021-09-08

2

Li~yan💗

Li~yan💗

up,,,,,,

2021-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Arti kesetiaan
3 Janji
4 Akhirnya Ku Menemukanmu
5 Hasutan Ardan
6 Rey menangis
7 Rencana Daddy
8 Rencana Daddy 2
9 Pria Misterius
10 Kemarahan Jatmiko
11 Paman Giono
12 Rani Pergi!!!
13 Kenyataan Tentang Rani
14 Dokter Imelda
15 Menghembuskan Nafas Terakhir
16 Operasi
17 Kepulangan Rani
18 Kepulangan Rani 2
19 Nasehat Opa
20 Happy Wedding
21 Kejutan Untuk Rani
22 Masalah Dokter Imelda
23 1M untuk seorang Imelda
24 Rey Bikin Kesel
25 Sariawan
26 Demi Cinta Kita
27 Casanova Tengil.
28 Numero Uno
29 Jebakan
30 Bulan Madu
31 Permintaan Terakhir
32 Anugerah Terindah
33 Pelakor
34 Bikin Kuping(Telinga)
35 Imelda Di Sekap
36 Rencana Licik
37 Elang Api
38 Cendol Dawet
39 Queenara Putri Alberto
40 Mimpi Buruk Rani
41 Serangan Mendadak
42 Menjadi Istri Simpanan
43 Rani dan Rahasia Alberto
44 Kucing Liar
45 Ayah
46 Separuh Nyawaku
47 Terjebak
48 Vitamin N
49 Puting Beliung
50 Suamiku Number One
51 Kucing Garong
52 Mati Suri
53 Kejujuran
54 Tebak-tebakkan
55 Ibu Atau Bayinya
56 Rey Berduka
57 Nayyara Nafisa Alberto
58 Kerang Bulu
59 Kangen Rumah
60 Perawan Tua
61 Keputusan Rey
62 Titik Permasalahan
63 Di Bawah Ketiak
64 Buntal Kurang Air
65 Biarlah Tetap Menjadi Rahasia
66 Goden World
67 Dia Cucuku
68 Author Menyapa
69 Kacang Lupa Kulit
70 Naya Hilang
71 Tantri
72 Raksasa Mengamuk
73 Om Ganteng
74 Kampung Kecil
75 Berita Heboh
76 Papi Nakal
77 Keganasan Naya
78 Lautan Madu
79 Kekasih Dunia Akhirat
80 Sesal Dan Kesal
81 Ajeng
82 Surat Terakhir
83 Hasil Sidang
84 Curahan Hati Kiandra
85 Calon Singa Betina
86 Tidak Enak Perasaan
87 Pertemuan
88 Kunci Kebahagiaanku
89 Antara Cinta Dan Cemburu
90 Malam Indah Naya Dan Rey
91 Pingsan
92 Sup Iga
93 Kak Naya
94 Si Tomboy Hamil
95 Azril Putra Alberto
96 Rencana
97 Akhir Cerita
98 Pengumuman
99 Hai!!!
100 Si Tempe 1
101 Si Tempe 2
102 Si Tempe 3
103 Si Tempe 4
104 Si Tempe 5
105 Si Tempe 6
106 Si Tempe 7
107 Si Tempe 8
108 Si Tempe 9
109 Si Tempe 10
110 Si Tempe 11
111 Si Tempe 12
112 Si Tempe 13
113 Si Tempe 14
114 Si Tempe 15
115 Si Tempe 16
116 Si Tempe 17
117 Si Tempe 18
118 Si Tempe 19
119 Si Tempe 20
120 Si Tempe 21
121 Si Tempe 22
122 Si Tempe 23
123 Si Tempe 24
124 Si Tempe 25
125 Si Tempe 26
126 Si Tempe 27
127 Si Tempe 28
128 Si Tempe 29
129 Si Tempe 30
130 Si Tempe 31
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Arti kesetiaan
3
Janji
4
Akhirnya Ku Menemukanmu
5
Hasutan Ardan
6
Rey menangis
7
Rencana Daddy
8
Rencana Daddy 2
9
Pria Misterius
10
Kemarahan Jatmiko
11
Paman Giono
12
Rani Pergi!!!
13
Kenyataan Tentang Rani
14
Dokter Imelda
15
Menghembuskan Nafas Terakhir
16
Operasi
17
Kepulangan Rani
18
Kepulangan Rani 2
19
Nasehat Opa
20
Happy Wedding
21
Kejutan Untuk Rani
22
Masalah Dokter Imelda
23
1M untuk seorang Imelda
24
Rey Bikin Kesel
25
Sariawan
26
Demi Cinta Kita
27
Casanova Tengil.
28
Numero Uno
29
Jebakan
30
Bulan Madu
31
Permintaan Terakhir
32
Anugerah Terindah
33
Pelakor
34
Bikin Kuping(Telinga)
35
Imelda Di Sekap
36
Rencana Licik
37
Elang Api
38
Cendol Dawet
39
Queenara Putri Alberto
40
Mimpi Buruk Rani
41
Serangan Mendadak
42
Menjadi Istri Simpanan
43
Rani dan Rahasia Alberto
44
Kucing Liar
45
Ayah
46
Separuh Nyawaku
47
Terjebak
48
Vitamin N
49
Puting Beliung
50
Suamiku Number One
51
Kucing Garong
52
Mati Suri
53
Kejujuran
54
Tebak-tebakkan
55
Ibu Atau Bayinya
56
Rey Berduka
57
Nayyara Nafisa Alberto
58
Kerang Bulu
59
Kangen Rumah
60
Perawan Tua
61
Keputusan Rey
62
Titik Permasalahan
63
Di Bawah Ketiak
64
Buntal Kurang Air
65
Biarlah Tetap Menjadi Rahasia
66
Goden World
67
Dia Cucuku
68
Author Menyapa
69
Kacang Lupa Kulit
70
Naya Hilang
71
Tantri
72
Raksasa Mengamuk
73
Om Ganteng
74
Kampung Kecil
75
Berita Heboh
76
Papi Nakal
77
Keganasan Naya
78
Lautan Madu
79
Kekasih Dunia Akhirat
80
Sesal Dan Kesal
81
Ajeng
82
Surat Terakhir
83
Hasil Sidang
84
Curahan Hati Kiandra
85
Calon Singa Betina
86
Tidak Enak Perasaan
87
Pertemuan
88
Kunci Kebahagiaanku
89
Antara Cinta Dan Cemburu
90
Malam Indah Naya Dan Rey
91
Pingsan
92
Sup Iga
93
Kak Naya
94
Si Tomboy Hamil
95
Azril Putra Alberto
96
Rencana
97
Akhir Cerita
98
Pengumuman
99
Hai!!!
100
Si Tempe 1
101
Si Tempe 2
102
Si Tempe 3
103
Si Tempe 4
104
Si Tempe 5
105
Si Tempe 6
106
Si Tempe 7
107
Si Tempe 8
108
Si Tempe 9
109
Si Tempe 10
110
Si Tempe 11
111
Si Tempe 12
112
Si Tempe 13
113
Si Tempe 14
114
Si Tempe 15
115
Si Tempe 16
116
Si Tempe 17
117
Si Tempe 18
118
Si Tempe 19
119
Si Tempe 20
120
Si Tempe 21
121
Si Tempe 22
122
Si Tempe 23
123
Si Tempe 24
124
Si Tempe 25
125
Si Tempe 26
126
Si Tempe 27
127
Si Tempe 28
128
Si Tempe 29
129
Si Tempe 30
130
Si Tempe 31

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!