Rani sudah berada di kediaman Putra Alberto,ini untuk yang kedua kalinya dia menginjakkan kaki di rumah itu.
Sesuai janjinya sore ini dia datang untuk menjemput Winara dan mereka akan pergi bersama ke rumah kontrakan yang dekat dengan tempat kerja mereka.
Mobil Daddy memasuki pekarangan,lalu berhenti tepat di samping Rani memarkirkan motornya.Daddy turun dari mobil lalu menghampiri Rani yang masih duduk di atas motornya.
"Rani kenapa duduk di sini,ayo masuk" ajak Daddy.
"Iya Om,terima kasih" ucap Rani.
"Mau antar makanan untuk Winara lagi?" tanya Daddy sambil berjalan masuk ke rumahnya.Daddy pura-pura tidak tau kalo cafe tempat Rani bekerja sudah di tutup.
"Enggak Om,Rani mau jemput Winara" jawab Rani.
"Kalian mau kemana sore-sore begini? apalagi ini mau hujan" tanya Daddy.Lalu mempersilahkan Rani untuk duduk.
"Winara sama Kak Rani di terima kerja Dad,trusa kami di tugaskan di toko yang ada di ujung sana.Sore ini kami mau berangkat kesana dan kami mau ngontrak bareng" jawab Winara sambil berjalan menuruni tangga.
"Ngontrak? emang gak bisa pulang pergi?" tanya Daddy.
"Capek kalo harus pulang pergi Dad,boleh ya.Kan sama Kak Rani" rayu Winara.
Daddy melihat Rani lalu menoleh ke Winara.
"Boleh,tapi ingat jangan sampai lupa beribadah dan kamu Rani Om titip Winara.Kalo dia membantah atau pagi susah di bangunkan siram aja" kata Daddy.
"Sadis banget sih Daddy" kata Winara.
"Kalian pergi naik apa?" tanya Daddy.
"Naik motornya Kak Rani Dad" jawab Winara.
"Gak boleh,biar Daddy yang antar kalian" kata Daddy.
"Tapi Dad" kata Winara.
"Gak ada tapi tapi,mau berangkat gak mau diam di rumah" kata Daddy dengan nada bicara yang tegas.
"Trus motor Kak Rani gimana?" tanya Winara.
"Motor Kak Rani biar disini saja,kebetulan Daddy punya rumah di daerah sana jadi kalian tidak perlu kost atau pun kontrak" kata Daddy.
"Bagaimana Rani?" tanya Daddy.
"Rani ikut saja apa kata Om" jawab Rani pasrah.Dia males berdebat,melihat Winara dan Daddynya berdebat saja dia sudah pusing.
Winara menggeret kopernya menuju mobil,Rani sendiri hanya membawa tas berukuran sedang.Setelah semua masuk ke dalam mobil Daddy pun mengemudikan mobilnya menuju rumah yang dekat dengan tempat Winara dan Rani bekerja.
Daddy mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang,Winara duduk di bangku depan sambil memainkan ponselnya sedangkan Rani menatap keluar jendela dengan pandangan kosong.
"Apa yang sedang kamu pikirkan Rani?" tanya Daddy.
Rani tidak menjawab pertanyaan Daddy,dia terhanyut dalam lamunannya.Entah apa yang sedang mengganggu pikirannya.
Daddy membelokkan mobilnya ke gang kecil kemudian berhenti di sebuah rumah.
"Kak Rani ayo turun,kita sudah sampai" ajak Winara.
"A...apa? oh udah sampai ya" kata Rani.
"Kamu kenapa nak? Apa yang sedang kamu pikirkan,dari tadi Om lihat kamu duduk melamun" tanya Daddy.
"Tidak ada Om" jawab Rani.
Winara dan Rani mengikuti Daddy masuk ke rumah itu.
"Ini tempat tinggal kalian,Daddy harap kalian bisa saling menjaga satu sama lain" kata Daddy.
Adzan maghrib berkumandang,Daddy mengajak Winara dan Rani untuk shalat magrib.Setelah mereka berwudhu Daddy pun memulai shalatnya,Winara dan Rani menjadi makmum.
"Rani,kenapa menangis?" tanya Daddy setelah selesai shalat.
"Rani hanya ingat sama orang tua Rani Om" jawab Rani.
Tok tok tok
Ada yang mengetuk pintu dari luar.
"Biar Rani yang buka pintunya" kata Rani.
"Winara saja Kak" kata Winara.
"Adek,duduk.Biar Kakakmu saja" kata Daddy dengan tatapan tajam pada Winara.
Rani berjalan menuju pintu depan,Rani masih memakai mukenanya.
Ceklek
Rani membuka pintu.
Di hadapannya berdiri seorang pria memakai topi dan masker yang menutupi wajahnya.
"Si...siapa anda?" tanya Rani yang ketakutan.
"Maaf apa Tuan Elangnya ada?" tanya pria tersebut.
"A...ada,tunggu sebentar Tuan akan saya panggilkan" kata Rani.
"Tidak perlu,saya hanya mau mengantarkan ini" kata pria tersebut sambil menyerahkan bungkusan pada Rani.
Rani menerima bungkusan itu lalu membungkuk.
Pria itu menatap wajah Rani,dari sorot matanya terpancar kerinduan yang sangat mendalam.
"Tuan,apa Tuan baik-baik saja?" tanya Rani sambil menepuk bahu pria itu,Rani sedari tadi mengibaskan tangannya di depan wajah pria itu tapi pria itu tetap bengong sambil menatapnya.
"Ah maaf,kalo begitu saya permisi dulu" pamit pria itu.
Pria itu mengendarai motornya lalu pergi dari sana.
"Maafkan aku Restu" gumam pria itu lirih sambil membuka maskernya.
Tadi Daddy menelpon Rey agar mengantar makanan untuk Winara dan Rani.Rey memakai topi dan masker agar Rani tidak mengenalinya.
Rey terus mengendarai motornya,tidak lama kemudian dia berhenti di sebuah rumah.Dia memasukkan motornya ke dalam rumah,setelah itu dia pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua.
Kriing
Ponsel Rey berbunyi,Daddy yang menelponnya.
"Hallo Dad" kata Rey.
"Apa anak Daddy secengeng itu?" tanya Daddy dari seberang telpon.
"Bertahanlah demi cinta kalian,ini tidak akan lama" kata Daddy lagi.
"Iya Dad" jawab Rey.
Rey meletakkan ponselnya di atas meja yang ada di samping tempat tidurnya,Rey merebahkan tubuhnya di kasur.Matanya memandang ke arah langit-langit kamarnya.
***
Pagi harinya,
Rani membuka matanya perlahan,kemudian dia mendudukkan tubuhnya lalu merentangkan kedua tangannya.Rani turun dari kasurnya lalu berjalan masuk ke kamar mandi,setelah selesai mandi dan berpakaian rapi Rani keluar dari kamarnya lalu mengetuk pintu Winara.
Tok tok tok
"Winara udah bangun belum?" tanya Rani dari luar kamar.
"Sudah Kak,tunggu sebentar" jawab Winara dari dalam kamarnya.
Rani berjalan menuju sofa lalu duduk di sana.
Tok tok tok
Ada yang mengetuk pintu depan.
Rani berjalan menuju pintu depan lalu membukanya.
Ceklek
"Ada apa?" tanya Rani ketus pada pria bertopi dan bermasker di depannya.
"Sarapan untukmu dan Winara" kata pria itu sambil menyerahkan bungkusan pada Rani.
Rani tidak menerima bungkusan itu tapi dia terus menatap pria aneh di depannya.
Degh
Jantung Rani berdetak saat tatapannya bertemu dengan tatapan pria yang juga sedang menatap Rani.Rani menundukkan kepalanya lalu mengambil bungkusan dari tangan pria itu.
"Terima kasih" ucap Rani.
Rani pergi begitu saja masuk ke dalam rumah.
"Apa itu Kak?" tanya Winara.
"Ada pria aneh yang datang dan membawakan sarapan untuk kita" jawab Rani.
"Pria aneh yang semalam datang?" tanya Winara.
Rani mengangguk.
"Sekarang mana orang aneh itu?" tanya Winara.
"Tadi sih masih di depan" jawab Rani.
Rani membuka bungkusan lalu mengeluarkan isinya,ada dua kotak makanan.Rani memberi satu kotak pada Winara dan satu kotak lagi untuk dia sendiri.
Winara duduk di lantai yang beralaskan karpet tipis lalu mulai menyantap sarapannya.Begitu juga dengan Rani,dia pun langsung menyantap makanan itu.Setelah makanan habis mereka membuang sampah bekas makanan ke tong sampah setelah itu mereka pergi bekerja.
"Winara deg-degan deh Kak,kira-kira temen-temen kerja disini baik-baik gak ya?" tanya Winara.
"Kita berdoa saja semoga mereka bisa berteman baik dengan kita" jawab Rani.
Rani dan Winara barjalan menuju ke tempat kerjanya,karena memang jarak tempat kerja tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
"Queenara dan Rani ya?" tanya Seorang lelaki tampan di depan toko.
"Iya Bang" jawab Rani dan Winara bersamaan.
"Kenalkan saya Leo,saya penanggung jawab di toko ini.Oya baju seragam kalian ada di dalam,ayo masuk" ajak Leo.
Rani dan Winara mengikuti Leo dari belakang.
Leo membawa mereka ke sebuah ruangan,Leo mengambil dua baju lalu memberikan baju itu pada Rani dan Winara.
Rani dan Winara mengganti bajunya di toilet yang ada di ruangan itu setelah selesai,mereka kembali menemui Leo dan Leo pun menjelaskan pekerjaan yang harus di kerjakan oleh Rani dan Winara.
"Hai...karyawan baru ya" sapa seorang prua pada Rani yang sedang menata barang-barang di rak.
"Iya" jawab Rani tanpa menoleh sedikit pun.
"Aku Aldi,namamu siapa?" tanya Aldi.
"Rani" jawab Rani singkat.
"Kita akan jadi partner kerja yang baik.Aku yang akan menjadi teman kerjamu di sini" kata Aldi.
Rani melihat ke arah Aldi yang sedang tersenyum padanya,Rani mengangguk lalu melanjutkan pekerjaannya kembali.
Tidak terasa hari sudah siang,waktu istirahat dan makan siang pun tiba.Winara sudah pergi bersama teman barunya.Sedangkan Rani masih di toko sedang bersiap untuk istirahat.
"Rani makan siang bareng yok" ajak Leo.
"Gak usah mau sama dia Rani,dia itu playboy.Mending sama aku aja" kata Aldi.
Rani diam saja tidak menghiraukan Aldi dan Leo.
Aldi yang mempunyai sifat humoris itu hanya tertawa melihat Leo yang berusaha mendekati Rani.
"Ran ayolah,aku yang traktir" bujuk Leo.
"Maaf Kak,Rani bisa makan sendiri" tolak Rani.
"Kali ini aja sebagai tanda pertemanan kita" kata Leo.
Rani terus berjalan,saat sudah berada di dekat pintu keluar Leo menghadangnya dengan merentangkan kedua tangannya.Rani menghentikan langkahnya lalu memandang Leo dengan tajam.
Belum sempat Rani berbicara,Pria bermasker datang dan langsung menarik tangan Rani keluar dari toko.
"Hei Bung,dia itu milikku" teriak Leo pada pria yang tadi menarik Rani.
Pria itu berhenti lalu memandang tajam kearah Rani.
"Apa dia kekasihmu?" tanya Pria itu dengan sorotan mata yang tajam.
"Tentu saja iya" kata Leo sambil meletakkan tangannya di pundak Rani.
Rani berusaha mengelak tapi Leo malah menarik Rani ke dalam pelukannya.
Plakk!!!
Rani menampar pipi Leo dengan sangat keras hingga menyisakan warna merah di pipi Leo.
"Apa-apaan kamu Rani,mengapa menamparku?" tanya Leo sambil mengelus pipinya.
"Jaga sikapmu Leo,atau seumur hidup aku akan membencimu" ucap Rani dengan suara bergetar.
Rani berlari meninggalkan Leo dan Pria misterius itu,dia berlari pulang ke rumah.Air matanya jatuh membasahi pipinya.Entah mengapa setiap berada di dekat pria misterius itu,Rani merasa nyaman dan seolah Revan sedang bersamanya dan itu membuat Rani semakin rindu pada Revan.
"Maafkan aku Revan,maafkan aku" ucap Rani lirih.
Rani berlari masuk ke dalam kamarnya,lalu menangis dengan posisi tengkurap.Di benamkannya kepalanya ke bantal dan dia pun menangis dengan kencang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Yayan Mulyana
saking lamanya gk baca ceritanya hampir lupa, untung ada nama Dady Elang jd inget LG,,,semangat thoor💪
2022-06-12
1
Indri Syahdhan
Rani kamu harus sabar dan kuat ini ga akan lama kok 💪😍
2021-09-21
1
Megandaru
sumpah seru bngt thoor
2021-09-20
1