keesokan harinya Rey pamit kepada Mommynya untuk pergi ke HK,tapi ternyata Rey tidak benar-benar pergi kesana.Rey meminta supir untuk mengantarnya ke sebuah apartemen yang sudah di sediakan oleh Daddynya,berita kepergian Rey ke HK hanya untuk mengecoh Ardan.Dan semua itu adalah rencana Daddy.
Tanpa sepengetahuan Rani,Rey mengutus bodyguard bayangan untuk menjaga Rani.Rey takut Ardan akan melakukan sesuatu yang buruk pada Rani.Rey sudah tau jika Ardan menaruh hati pada Rani.
"Apa Daddy juga menyiapkan mobil untukku?" tanya Rey pada supirnya.
"Sudah Tuan" jawab Supir.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang,dan tidak lama kemudian mereka sudah sampai di apartemen yang akan menjadi tempat tinggal sementara untuk Rey.
Om David sudah menunggu Rey di sana.
"Sudah dari tadi Om?" tanya Rey.
"Baru saja datang kok Rey" jawab Om David.
David membawa Rey ke sebuah ruangan yang nantinya ruangan itu akan menjadi ruang kerja Rey dan dari situ Rey juga bisa memantau gerak-gerik Ardan juga Rani tentunya.
Ada layar monitor berukuran besar disana,dari Rey kecil Daddy sudah meminta Om David untuk mengajarkan Rey cara kerja seperti keahlian yang Om David miliki.
"Apa yang Om minta sudah kamu kerjakan?" tanya Om David pada Rey.
"Rey tidak bisa melakukannya Om,tapi Rey minta tolong sama Winara untuk melakukannya.Karena Rey lihat Winara lumayan dekat dengan Restu" jawab Rey.
" Pastikan dia memakainya" kata Om David.
"Iya Om" kata Rey.
"Kalo begitu Om pulang dulu,ada hal lain yang harus Om kerjakan" pamit Om David.
"Baik Om" kata Rey.
Om David keluar dari apartemen Rey dan Rey mengantarkannya sampai ke depan pintu.Setelah itu Rey merebahkan tubuhnya di sofa.Rey memainkan ponselnya untuk menghilangkan kejenuhan.
***
Rani sedang duduk di sebuah taman,dia sedang menunggu Winara.Entah ada keperluan apa sehingga Winara meminta Rani untuk ketemuan di taman ini.
Taman mulai rame,karena memang biasanya taman ini di gunakan untuk para anak muda duduk bersantai menikmati angin sore bersama orang yang di cintai.
"Kak Rani" panggil Winara dari arah samping.
"Hai Win,sini duduk" kata Kak Rani.
"Maaf ya Kak harus menunggu lama" ucap Winara.
"Gak apa-apa,santai aja.Oya ada apa Win,tumben-tumbenan Winara ngajak ketemuan" kata Rani.
"Maaf Kak,Winara tau Kak Rani dan Bang Rey sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.Bang Rey juga sadar kalo sekarang dia bukan siapa-siapanya Kak Rani.Tapi sebelum Bang Rey pergi Bang Rey menitipkan ini dan Bang Rey meminta Winara untuk memberikkannya pada Kak Rani" tutur Winara sambil menyerahkan sebuah kotak berukuran kecil dan berbentuk persegi itu.
"Apa ini Win dan Bang Rey pergi kemana? kemarin sore Kak Rani masih melihat dia di cafe" kata Rani.
"Bang Rey kembali ke HK Kak" jawab Winara lirih sambil menundukkan kepalanya.
Rani terdiam mendengar jawaban dari Winara.Ingin rasanya dia menangis,tapi itu di tahannya.Rani membuka kotak kecil yang ada di tangannya dan ternyata isinya sebuah jam yang cantik.
"Terserah Kak Rani mau memakainya atau tidak yang penting Winara sudah melaksanakan permintaan Bang Rey" kata Winara.
"Winara pergi dulu Kak,sudah mau maghrib.Winara takut di marah Daddy kalo terlambat pulang" kata Winara lagi lalu meninggalkan Rani sendiri di sana.
Setelah Winara pergi barulah Rani menangis.Hatinya terasa sakit saat mendengar Rey sudah pergi jauh.
"Maafkan kebodohanku Rey" ucap Rani lirih.
Air matanya terus mengalir membasahi pipinya.Rani mengeluarkan jam pemberian Rey dari kotaknya kemudian dia memakai jam itu.
"Aku pasti akan memakainya sama seperti aku memakai gelang ini.Aku akan menunggumu walau mungkin sudah tidak ada harapan lagi" gumam Rani di sela-sela tangisnya.
Hari mulai malam,Rani beranjak dari duduknya lalu melangkah menyusuri jalan yang menuju ke arah rumahnya.
Semua yang dilakukan Rani tidak luput dari pengawasan Rey.
Rey sedang duduk di ruang kerjanya sambil terus melihat ke arah monitor yang ada di depannya.Tadi saat Winara memberitahunya akan bertemu Rani Rey langsung berlari ke ruang kerjanya.
"Kamu memang harus menungguku Restu,ini tidak akan lama" ucap Rey sambil melihat Restu yang sedang memakai jam darinya.Selain jam Rey melihat ada dua gelang di tangan Rani.Rey pun tersenyum melihat gelang itu.
"Berarti saat malam itu dia mengambil gelang yang sudah kubuang,gadis pintar" gumam Rey.
Rey terus melihat ke arah layar di depannya sampai akhirnya Rani masuk ke dalam rumahnya.
Kriing...
Ponsel milik Rey berdering dan Rey langsung mengangkatnya.
"Ada apa?" tanya Rey pada orang yang menelponnya.
"Nona sudah kembali dengan selamat ke rumahnya,dan dari info yang saya dapat Nona mengundurkan diri dari cafe" jawab Orang suruhan Rey dari seberang telpon.
"Terus pantau,aku takut Ardan mulai menjalankan rencananya" perintah Rey.
"Baik Bos" jawab Orang di seberang telpon.
Rey mematikan ponselnya lalu dia keluar dari ruangan itu.
Rey berjalan menuju kamarnya lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Setelah selesai mandi dan mengerjakan kewajibannya Rey langsung keluar dari kamarnya.
Ting Tong
Bel apartemen Rey berbunyi.
Rey langsung membukanya.
"Om Haris,masuk Om" kata Rey.
Om Haris masuk lalu duduk di sofa.
"Ini makan malam untukmu,Onty yang memasaknya" kata Om Haris.
"Wah pasti lezat.Rey selalu rindu masakan Onty Rianti" kata Rey.
"Terima kasih Om" ucap Rey.
"Om dengar dari pihak pengelola toko,kalo tadi siang Restu memasukkan lamaran ke toko.Apa Om harus menerimanya atau Om harus menolaknya?" tanya Om Haris.
"Toko yang dimana Om?" tanya Rey.
"Toko yang tidak jauh dari cafe,karena memang disana sedang membutuhkan karyawan" jawab Om Haris.
"Apa Om tidak bisa menempatkan dia di toko yang letaknya jauh dari cafe dan juga jauh dari rumahnya?" tanya Rey.
"Bisa saja,Om bisa mengaturnya.Itu soal gampang" jawab Om Haris.
"Jika perlu Om akan menempatkan dia di toko yang ada di perbatasan,karena mau tidak mau dia harus ngekost di daerah sana" sambung Om Haris.
"Rey akan menyiapkan rumah kecil untuknya di daerah sana,agar Rey bisa terus memantaunya" kata Rey.
"Sifatmu sama dengan Daddymu...Apa kamu begitu mencintai Restu?" tanta Om Haris.
"Entah Cinta atau bukan,tapi Rey ingin melindunginya.Restu sudah tidak punya siapa-siapa lagi Om,kalo bukan kita yang menjaganya lalu siapa" tutur Rey.
"Om bangga padamu,kamu memang lelaki sejati" kata Om Haris sambil menepuk pundak Rey.
"Om Pamit dulu,udah malam.Jangan lupa dihabiskan makanannya" pesan Om Haris.
"Pasti Om" jawab Rey.
Rey mengantar Om Haris sampai ke depan pintu,setelah itu dia kembali ke sofa dan langsung menyantap makanan yang tadi dibawa oleh Om Haris.
Setelah makanannya habis Rey mengemasi bekas makannya lalu membawanya ke dapur,setelah itu Rey masuk ke kamarnya dan memilih duduk di balkon.
***
Rani mematikan semua lampu di rumahnya,lalu dia pergi ke kamarnya.Sudah jam sepuluh malam tapi Rani belum bisa memejamkan matanya.
Rani duduk di balkon yang ada di kamarnya sambil melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.
"Sedang apa kamu di sana Rey? apa kamu marah dan benci padaku Rey.Aku sudah jahat padamu,aku sudah tidak mempercayaimu.Rey apa sekarang sudah ada wanita lain di hatimu yang menggantikan posisiku.Salahkah aku jika aku menginginkamu hanya untukku,salahkah aku jika ku masih mengharapkamu"Rani bermonolog.
Langit malam ini mendung dan gerimis mulai turun.Alam seolah bisa merasakan kesedihan yang ada di hati Rani.
Rani menangis tersedu dalam keheningan malam,derasnya hujan semakin menambah kepiluan di hatinya.Dia ingat saat pertama kali mengetahui Rey adalah Revan itu bertepatan dengan turunnya hujan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Winartiningsih Winartiningsih
lanjut semangat
2021-10-22
1
Risyifatih Alhafiz
kamu memang yang terbaik bang Rey
kayak daddy elang
2021-10-03
1
Indri Syahdhan
semangat thor
ceritanya selalu bikin terharu
didikan daddy elang berhasil
2021-09-21
1