Mereka sudah sampai ke lokasi tempat diadakannya acara reuni,satu persatu mereka turun dari bus.
Rey turun dari mobilnya lalu bergabung dengan teman-temannya.Sebelum acara di mulai tim dari cafe membagikan snack untuk cemilan.Kebetulan Rani yang mendapat giliran membagikan snack tersebut.
Setelah semua terbagi rata,mereka pun mulai mengadakan permainan.Mulai dari permainan yang ringan sampai yang di anggap konyol.Ada permainan tarik tambang,lomba balap karung,makan kerupuk.Seperti lomba saat kita memperingati hari kemerdekaan.
Dan lomba yang terakhir siang ini sebelum makan siang adalah lomba menggendong pacarnya,syaratnya adalah mereka yang menjalin hubungan sesama alumni alias cinlok,cinta lokasi.
Cukup banyak yang mengikuti acara itu.Seorang gadis mendekati Rey.
"Gak ikutan Rey?" tanya Kina,cewek yang dari dulu naksir Rey tapi tak pernah Rey pedulikan.
"Kekasihku tidak satu angkatan denganku,lagipula dia gak ada di sini" jawab Rey dingin.Matanya terus melihat ke arah orang yang sedang berlomba tanpa menoleh sedikit pun pada Kina.
Jam makan siang telah tiba,semua kembali ke villa.Mereka satu persatu mengambil jatah makan siangnya.Rey tidak mengambil makanan,dia memilih masuk ke dalam villa untuk membersihkan tubuhnya lalu setelah itu dia shalat dzuhur.Selesai shalat baru Rey kembali ke tempat makanan terhidang.
"Mau makan apa Bang?" tanya Rani.
"Nasi goreng aja" jawab Rey.
"Jangan lupa kasih sosis,kerupuk dan sambal yang banyak" sambung Rey.
Rani terdiam mendengar permintaan Rey,makanan yang disebutkan Rey tadi mengingatkan Rani pada makanan kesukaan Revan.
"Halloo..."Rey membuyarkan lamunan Rani.
"Eh maaf Bang,Abang mau apa tadi?" tanya Rani.
"Kamu sepertinya kelelahan,sini piringnya biar aku ambil sendiri" pinta Rey.
Rani menyerahkan piring yang di pegangnya pada Rey.
Rey mengambil makanan yang ada di meja setelah itu dia bergabung dengan Andre dan Thomas.
Waktu makan siang dan waktu istirahat pun telah usai.Semua peserta kini menuju halaman belakang Villa.
Karena pihak kampus hanya memesan makanan untuk makan siang saja,akhirnya pihak cafe memutuskan untuk pulang.Tapi siapa yang masih ingin tinggal di perbolehkan dan nanti akan pulang bersama peserta alumni.
"Rani kamu sedang apa?" tanya Ema.
Rani tidak menjawab pertanyaan Ema,Rani sibuk sendiri seperti sedang mencari sesuatu.
"Rani,mau pulang gak?" tanya Ardan.
"Abang pulang duluan aja,Rani masih ada keperluan di sini.Nanti Rani pulang ikut bus dari pihak kampus saja" jawab Rani.
"Oke lah" kata Ardan.
"Rani sebenarnya apa yang kamu cari?" tanya Ema.
"Gelangku Ema,gelangku hilang" jawab Rani,suaranya bergetar seperti sedang menahan tangis.
"Udah deh gak usah di cari,ayo pulang" ajak Ema.
"Aku harus menemukan gelang itu Ema.Kalau kamu tidak mau menemaniku kamu pulanglah duluan,aku bisa pulang sendiri" jawab Rani.
"Bukan aku gak mau menemanimu Rani tapi Bang Ardan mengajak kita membuka cafe" tutur Ema.
"Pulanglah,aku bisa pulang naik bus" kata Rani.
Dengan berat hati Ema meninggalkan Rani.
Rani terus mencari di setiap tempat yang tadi dia lewati,tempat dia duduk sampai kekamar mandi saat dia berwudhu tadi.
Hari menjelang sore,gelang itu belum juga di temukan,Rani hampir putus asa.Dia duduk di depan villa,Rani menangis sambil memeluk lututnya.
Di halaman belakang villa,
Permainan sudah selesai,itu tandanya acara telah usai.Semua bersorak gembira.Mereka kembali ke villa untuk membersihkan tubuh yang sudah kotor oleh lumpur.Permainan terakhir tadi adalah lomba menangkap belut di dalam lumpur.
Semua sudah selesai bersih-bersih dan ganti pakaian.Rani masih terduduk di depan Villa.Dia sudah mencuci wajahnya agar orang-orang di sekelilingnya tidak melihatnya menangis.
Bus yang akan membawa mereka pulang belum datang,sambil menunggu mereka mengisi waktu dengan bernyanyi.Andre yang memainkan gitar,Thomas yang bernyanyi dan yang lainnya bertepuk tangan mengiringi suara gitar dan nyanyian.
Rani masuk ke dalam Villa untuk mengambil tasnya.
"Woy...gelang siapa ini?" teriak salah satu dari mereka.
Semua berhenti bernyanyi dan menoleh ke arah suara.
Rey memicingkan matanya dan terkejut saat melihat gelang yang ada di tangan anak laki-laki yang tadi berteriak.Rey mengecek pergelangan tangannya dan gelang miliknya masih melingkar di sana.
Rey berdiri lalu berjalan mendekati orang itu.
"Coba lihat" pinta Rey.
Rey melihat gelang itu dan gelang itu persis seperti gelang miliknya.
"Restu ada disini" gumam Rey.
"Tolong berteriak lagi" pinta Rey pada orang yang menemukan gelang tadi.Dan orang itupun kembali berteriak bertepatan dengan Rani yang keluar dari Villa.
"Siapa yang merasa kehilangan gelang woy" teriak orang itu.
Rani mengangkat kepalanya yang tertunduk lalu berjalan menghampiri orang yang tadi berteriak.Rey tetap berdiri di sana untuk mencari tau siapa pemilik gelang itu.
"Maaf Bang itu gelang punyaku" kata Rani.
"Benarkah?" tanya Rey.
Orang tadi malas berdebat,dia langsung menyerahkan gelang itu.
Rani mengambil gelang itu sambil menitikkan air matanya.
"Terima kasih Bang,Abang sudah menemukkannya" ucap Rani.
Rey diam terpaku di tempatnya.
"Akhirnya aku menemukanmu" ucap Rani lalu mencium gelang itu kemudian memakainya.
Rani meninggalkan Rey yang masih mematung di tempatnya.
Rani berjalan keluar dari area villa.
Rey tersadar dari lamunannya lalu mengejar Rani.
"Hei...siapa namamu,kamu yang bekerja di cafe depan kampus kan?" tanya Rey.
"Iya Bang,Rani kerja di cafe yang ada di depan kampus" jawab Rani tanpa melihat wajah Rey.
"Mana teman-temanmu yang lain?" tanya Rey.
Sebenarnya Rey ingin memeluk gadis di depannya,Rey yakin Rani adalah Restu teman masa kecilnya.Tapi keinginan itu Rey tahan karena masih banyak orang di sana.
"Mereka sudah pulang duluan Bang" jawab Rani.
"Kenapa kamu tidak ikut pulang bersama mereka?" tanya Rey.
"Rani tadi mencari gelang ini Bang" jawab Rani.
"Begitu berartinya gelang itu bagimu,dari pacar ya?" tanya Rey.
Rani mulai jengkel pada Rey.
"Iya Bang ini dari pacar Rani" jawab Rani.Rani sengaja mengatakan itu agar Rey menjauhinya dan tidak mengganggunya lagi.
"Maaf Bang busnya sudah datang,Rani mau pulang ikut bus itu" pamit Rani.
Rani melangkahkan kakinya hendak menuju bus,tapi Rey menarik tangannya.
"Kamu ikut denganmu saja" kata Rey.
"Maaf Bang,Rani gak bisa" kata Rani.
"Bus itu aku yang menyewanya,tanpa seizinku siapa pun tidak bisa menaiki bus itu" kata Rey.
Rani mendengus kesal,mau gak mau dia harus rela ikut dengan cowok rese pikir Rani.
Rey menyuruh orang yang tadi ikut dengannya pulang naik bus,Rey beralasan akan menginap di rumah saudara yang ada di sekitar sini.
Satu persatu bus meninggalkan mereka,kini tinggallah Rani dan Rey di villa itu.
Wajah Rani terlihat kesal,tapi Rey malah terhibur melihat itu.Sifat jailnya pun mulai beraksi.
"Tinggal kita berdua nih disini" bisik Rey.
"Abang jangan macam-macam,Rani bisa teriak nih" ancam Rani yang sudah memasang kuda-kuda.
Rey tersenyum smirk lalu berjalan mendekati Rani yang terus melangkah mundur.
Wajah Rani ketakutan,berteriak pun tidak mungkin.Villa ini jauh dari pemukiman warga.Tadi dia hanya menggertak Rey saja.
"Abang mau ngapain?" tanya Rani.
"Kamu pikir aja sendiri,di villa hanya berdua cewek dan cowok.Kira-kira apa yang biasa dilakukan kalo cewek dan cowok sedang berdua?" tanya Rey.
Rey terus menggoda Rani.
"Enggak enggak Rani gak mau,lebih baik Abang bunuh Rani aja daripada Rani harus berbuat sesuatu yang menjijikkan.Abang dengar baik-baik,Sampai mati pun Rani gak akan mau sama Abang.Karena cinta Rani hanya untuk Revan" kata Rani sedikit mengeraskan suaranya.
Rani berbalik lalu hendak berlari tapi langkahnya terhenti saat Rey mengatakan sesuatu.
"Apa kamu sama sekali gak mengenaliku Restu" kata Rey,air matanya mulai menetes.
"Restu?" kata Rani lirih.
Hanya Revan yang memanggil namanya dengan panggilan Restu,karena semenjak pindah Restu telah mengganti nama panggilannya menjadi Rani.
Rani memutar tubuhnya lalu menghadap ke Rey.
"Kamu panggil aku apa?" tanya Rani.
"Restu" jawab Rey.
"Darimana kamu tau nama kecilku? karena hanya Revan yang memanggilku dengan nama itu " kata Rani.
Rani berjalan mendekat ke arah Rey.
"Karena akulah Revanmu" kata Rey sambil melipat lengan bajunya dan memperlihatkan gelang yang sama dengan gelak milik Rani.
Rani membulatkan matanya tidak percaya,dia menutup mulutnya memakai kedua telapak tangannya.Laki-laki yang selalu ada dalam mimpinya,laki-laki yang selalu dirindukannya,laki-laki yang selama ini dicarinya kini ada di hadapannya.
Air matanya mulai menetes,
Rani mengambil dompet yang ada di dalam tasnya lalu mengeluarkan foto saat dia dan Revan masih kecil dulu.
"Banyak gelang yang sama di dunia ini,bisa saja punyamu hanya mirip dengan gelang milikku" kata Rani.
Rey mengambil dompet di saku celananya lalu mengeluarkan foto usang,foto yang sama dengan yang di pegang Rani.Mereka saling memperlihatkan foto itu.
Rani terkejut saat Rey juga memiliki foto yang sama dengannya.Rani sudah tidak sanggup lagi membendung air matanya,dia pun menangis dan langsung menghambur ke dalam pelukan Rey.
Rey membalas pelukan Rani,Rey menangis bahagia.Rindu yang terpendam selama dua puluh tahun kini tercurah sudah.Wanita yang dicarinya kini ada didalam pelukannya.
Rintik hujan yang turun tidak membuat mereka melepaskan pelukkannya.Tapi sebaliknya pelukan mereka semakin erat seiring dengan hujan yang turun dengan deras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Zidna Husna
mewek aq thor 🥺🥺🥺🥺
2021-11-16
1
Nery Ch
ciyeeee ktmuuu😆😆
2021-11-10
1
Risyifatih Alhafiz
suka banget dengan ceritanya dari novel yang sebelumnya
2021-10-03
1