Kepergian Naina dari rumah besar itu, rupanya memberikan keadaan yang sangat kentara. Semuanya terasa asing bagi penghuni rumah itu, baik pelayan, Elisa. Terutama bagi Steve, bocah itu terlihat lesu dan tidak bersemangat setiap harinya.
Seperti ada yang hilang dari rumah itu. Jelas saja. Naina adalah sosok majikan yang baik bagi para pelayan di rumah itu. Naina tidak pernah marah atau membentak jika ada yang membuat kesalahan. Dan hanya Naina lah, satu-satunya majikan mereka yang mau mengakrabkan diri dengan para pelayan seperti mereka.
Sudah satu minggu, Naina masih belum pulang juga dari panti. Hal itu membuat Steve benar-benar sadar akan perasaannya. Steve mengakui, dirinya sangat merindukan Naina. Tanpa sadar Naina telah mengisi tempat di hatinya. Memang terlalu cepat, tapi semua perhatian dan sikap lembut Naina telah membekas di hatinya.
Steve sadar akan rasa sayangnya pada Naina, tapi dia masih memiliki ego dan gengsi yang tinggi. Sama seperti Papanya, Reygan. Keduanya diam, padahal dalam hati mencari-cari sosok yang hilang dari rumah itu.
Malam itu, Steve duduk sendirian di meja makan. Dia makan malam tanpa ada yang menemani. Reygan masih belum pulang, sementara Rudi sudah makan sejak sore. Pria tua itu kurang sehat, membuatnya harus cepat-cepat makan dan minum obatnya.
Steve mengaduk-aduk makan malamnya, masih bersisa banyak.
Elisa memperhatikan, sudah lima belas menit, tapi Steve masih belum menghabiskan makan malamnya.
"Tuan Muda, ada yang salah dengan makan malamnya?" sanggah Elisa.
Steve menghela nafas, "Apakah Mama Naina masih lama di rumahnya?" Steve bertanya pada akhirnya, setelah membuang segala egonya.
Elisa menggeleng, "Saya tidak tahu Tuan Steve. Nyonya tidak mengabari saya."
Steve menoleh lesu, dengan terpaksa menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Tuan Muda, kenapa tidak menghubungi Nyonya saja?" usul Elisa.
Steve diam, teralihkan oleh kedatangan Reygan pada saat itu.
Reygan pulang lebih cepat malam ini. Steve langsung mendekati Reygan.
"Papa... ayo hubungi Mama Naina..." ucapnya.
Reygan membalas tatapan putranya.
"Pa, ayo Pa..." rengek Steve.
"Ada apa Steve? Kenapa kamu tiba-tiba ingin menghubungi wanita itu?" tanya Reygan, yang jelas bingung akan Steve. Seingatnya Steve tidak menyukai Naina, harusnya dia senang bukan?
Steve diam sejenak, menunjukkan wajah malu, "Steve merindukan Mama Naina Papa." ucapnya dengan sangat pelan, tapi Reygan masih bisa mendengarnya.
***
Steve dan Reygan kini berada di kamar Reygan dan Naina. Keduanya duduk di sofa, setelah Steve merengek terus-terusan padanya. Reygan tidak punya pilihan lain.
Namun Reygan tidak menyadari, dia juga ingin melihat wanita yang selama ini menghuni kamarnya. Dan wanita yang selalu dia hina tanpa alasan berdasar.
Reygan sudah menemukan nomor Naina, baginya itu bukanlah hal sulit. Tapi Reygan masih ragu menekan tombol memanggil.
"Papa, kenapa belum menghubungi?"
Steve tidak sabaran, kemudian langsung menekan tombol panggilan video. Reygan kaget. Ingin mematikan, tapi sudah terlanjur.
Hanya selang lima detik, panggilan tersambung. Muncul wajah gadis kecil di layar.
"Kamu siapa?" Steve bertanya.
"Kamu yang siapa?" tanya anak di sebrang sana. Terdengar suara bising di tempat itu.
"Mamaku dimana? Kenapa ponsel Mamaku ada padamu?"
"Rena, kamu ngapain sayang?" tiba-tiba terdengar suara yang sangat Steve rindukan.
"Ada yang telpon Kak. Rena angkat."
Kini layar ponsel Reygan dipenuhi oleh wajah cantik wanita itu.
"Steve?" Naina terkejut.
Seketika Steve diam kaku, dia bingung bagaimana memulai pembicaraan.
"Steve, ada apa?" tanya Naina di tengah kebisingan anak-anak di sekitarnya.
Steve melirik Reygan yang memilih tidak menampakkan diri di kamera, tapi bisa melihat dengan jelas Naina di sana.
Steve kembali pada Naina, "Ma..ma.."
"Ya..."
"Kapan Mama pulang?"
"Kak jangan...." Naina berteriak di sana. Tiba-tiba seorang laki-laki mencium kening Naina.
"Kak Chris..." masih terdengar sampai panggilan tiba-tiba terputus.
Reygan dan Steve diam mematung. Suasana hati keduanya menjadi kalut. Terutama Reygan, ada ketidakrelaan dalam hatinya saat melihat pria lain mencium Naina.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Andirahmawatiabidin
semakin mendebarkan diriku kk author 😂 . kk author menggemaskan sprti cerita novel yg mengobrak-abrik pikiranku 😍
2023-02-12
2
Dewi Soraya
mampus loe
2022-12-10
0
Meili Mekel
☺️☺️☺️☺️☺️reygan mulai tak suka sama chris
2022-08-20
0