Lari Pagi

Pagi yang cerah di akhir pekan ini. Matahari bersinar terang menerangi bumi. Meski hari minggu, Naina tetap cepat bangun tidur. Masih setengah sadar, dia melihat Reygan tidur di sofa. Hanya yang satu ini membuat Naina terkesan. Reygan memahami diri mereka yang tidak ingin tidur satu ranjang. Tapi pria itu memilih tidur di sofa, dan membiarkan Naina di tempat tidur.

Naina bangkit, lalu mencuci muka di kamar mandi. Setelah itu pergi ke kamar Steve. Di sana Steve masih tidur.

"Steve, bangun. Sudah siang."

Steve menggeliat saat merasakan pipinya ditepuk pelan. Steve ingat hari ini hari minggu.

"Eungh... jangan menggangguku miskin." saat setengah sadar pun bocah itu masih tetap sombong.

"Steve... jangan tidur terlalu siang. Nanti kamu jadi pemalas."

"Berisik!" Steve menutup telinganya.

Naina diam, tetapi belum menyerah.

"Steve, Papa nggak kerja hari ini. Kamu nggak mau ajak Papa lari pagi keliling kompleks?" ucapnya.

Hening cukup lama, tetapi Steve membuka matanya. Bocah itu duduk, masih menatap Naina sengit.

"Aku dan Papamu akan pergi joging." ucap Naina.

"Jangan membohongiku miskin! Papaku tidak mungkin mau pergi bersamamu!" ketusnya.

Naina mengangkat bahunya acuh, "Terserah kamu mau percaya atau tidak. Kalau nggak mau ikut ya sudah. Kamu akan kehilangan kesempatan emas ini." Naina berdiri, setengah berjongkok ke arah Steve. "Aku tahu kamu sangat menginginkan perhatian Papamu. Jadi jangan sia-siakan perjuanganku ini Steve." ucap Naina dengan senyum manisnya sambil mencolek ujung hidung mancungnya.

Naina berdiri lalu pergi begitu saja. Rambut panjangnya yang diikat ekor kuda, bergoyang seiring langkahnya.

Steve masih mematung, melihat Naina yang sudah memakai baju olahraga. Bocah itu tergugah akan tawaran Naina. Dia tidak ingin kehilangan kesempatan langka ini.

Steve segera bangkit, secepat kilat mengganti piyama dengan baju olahraganya. Setelah itu lekas keluar dari kamar. Dan kebetulan sekali, saat itu juga Reygan baru keluar dari kamarnya. Pria itu mengenakan celana jogger abu-abu, senada dengan yang Naina pakai tadi.

"Papa..." teriaknya sambil lari ke Reygan.

"Jangan lari-lari Steve." Reygan mengingatkan.

Steve langsung memeluk kaki panjang Reygan, "Papa, kita jadi joging kan?" tanya Steve dengan wajah berseri-seri.

"Joging?" Reygan mengerutkan keningnya.

Steve mengangguk, "Kata wanita miskin itu, kita akan joging hari ini."

Reygan menoleh ke segala arah, mencari keberadaan Naina. Tetapi wanita itu tidak memperlihatkan batang hidungnya.

"Papa..." panggil Steve. Jantungnya sudah berdetak, takut Reygan mengubah wacana.

Reygan bisa melihatnya, dirinya pun tidak tega mematahkan hati anak itu. Lagi pula sudah cukup lama mereka tidak memiliki waktu berdua.

"Ayo, kita joging. Nanti matahari semakin terik." ucap Reygan, membuat senyum Steve semakin cerah.

Begitu sampai di halaman rumah, kedua ayah dan anak itu mulai berlari kecil. Keluar dari pekarangan sekolah dan mulai mengelilingi kompleks.

Steve tersenyum sedari tadi, sambil berlari mengikuti langkah Reygan yang selangkah di depannya. Sudah begitu lama mereka tidak memiliki waktu seperti saat ini. Kerinduan di hatinya sedikit terobati.

Di sepanjang jalanan cukup ramai orang-orang yang juga sedang lari pagi. Itu sudah biasa setiap hari minggu.

Lima belas menit mereka berlari, Steve cukup kelelahan. "Papa, Steve capek." ucapnya.

Reygan berhenti, dia melihat keringat membanjiri kening putranya. "Ayo kita duduk di sana." menunjuk kursi panjang tidak jauh dari mereka. Ternyata mereka sudah sampai di taman kompleks rumah. Cukup ramai pengunjung yang menikmati matahari pagi sambil berolahraga ringan di sana.

Reygan dan Steve duduk di kursi. Steve terengah-engah sambil mengibas-ngibaskan bajunya. "Papa, Steve haus."

Reygan melihat sekitar, karena terburu-buru tadi, mereka lupa membawa botol minum.

Sampai pandangan keduanya tertuju pada Naina yang berada di dekat kolam air mancur, tidak jauh dari mereka. Gadis itu sedang menunggui penjual es krim di depannya.

Reygan dan Steve sama-sama meneguk ludahnya. Mereka kehausan.

Saat Naina menoleh pada mereka, keduanya kompak memalingkan wajah.

Steve beberapa kali menarik nafasnya, "Papa beri aku uang. Steve mau beli es krim." ucap Steve.

Dan sialnya lagi, Reygan tidak membawa uang sepeser pun. "Papa tidak membawa uang."

"Huh." Steve melongo.

Sekali lagi, melihat Naina yang terlihat akrab dengan tukang penjual es krim. Dia meneguk ludahnya lagi.

Sampai seorang gadis kecil berambut panjang, datang pada mereka.

"Ini." memberikan dua cup es krim di tangan kanan dan kirinya. "Dikasih sama Tante cantik." melirik Naina.

Reygan dan Steve saling memandang. Keduanya terlalu gengsi menerima es krim itu. Setelah sama-sama meneguk ludahnya lagi, keduanya kompak menjawab. "Tidak perlu."

"Sudah ambil saja. Aku tahu kalian haus." ucap gadis kecil itu.

Steve berkali-kali meneguk ludahnya, tawaran semacam ini sangat susah ditolak untuk anak seumurannya.

"Ambil. Nanti es krimnya meleleh. Kalian mau minum air kolam itu?" gadis ini mulai kesal.

Tanpa pikir panjang lagi, Steve mengambil es krim itu, "Berikan!"

"Papa tidak mau?" tanya Steve.

"Ambil saja untukmu." ucap pria itu datar.

"Benarkah?" melihat gadis di depannya, "Berikan!"

"Selamat makan. Aku pergi dulu." ucap gadis berambut panjang tersebut.

Sedangkan di sana, Naina tersenyum manis ke arah mereka. Steve tidak peduli, sedangkan Reygan memalingkan wajahnya.

Melihat bagaimana Steve menikmati es krimnya, jakunnya naik turun. Jujur saja, dia kehausan setelah lari tadi.

"Papa beneran tidak mau?" tanya Steve saat menyadari tatapan Reygan.

Reygan diam, diam-diam melirik ke arah penjual es krim. Naina sudah tidak di sana lagi. Hingga akhirnya Reygan mengangguk samar.

"Aaa..." ucap Steve memintanya membuka mulut.

"Kenapa tidak kasih Papa cup yang itu?" tanya Reygan, enggan menerima suapan putranya.

Steve menggeleng, "Ini punya Steve. Papa sudah memberikannya padaku."

"Aaa..." ucap Steve lagi, membuat Reygan membuka mulutnya. Membiarkan Steve menyuapinya.

"Lagi?" tanya Steve.

Tentu saja, mana mungkin satu sendok es krim bisa meredakan dahaganya.

Reygan mengangguk, menerima kembali suapan dari Steve. Steve menyuapi Reygan dan dirinya bergantian.

Tapi tiba-tiba, Reygan tersedak saat melihat Naina duduk di kursi panjang beberapa meter dari mereka. Gadis itu duduk santai memakan es krimnya sambil memperhatikan mereka.

"Benar-benar keluarga yang bahagia." lirih Naina. Tersenyum geli akan pemandangan langka di hadapannya.

TBC

JANGAN LUPA LIKE VOTE DAN COMENTNYA YAA

Terpopuler

Comments

Meili Mekel

Meili Mekel

mantap

2022-08-20

0

devymariani

devymariani

mau tp gengsi 😅

2022-01-29

0

Nurlela Aritonang

Nurlela Aritonang

sok jual mahal ,malu malu meong ,tapi di embat jg.

2022-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Dipecat
3 TERPAKSA
4 Ternyata Duda
5 Pernikahan
6 Tidak baik-baik Saja
7 Melawan
8 Jangan Sok Tahu!
9 Penolakan
10 Bertemu Kembali
11 Tuduhan tak berdasar
12 Kobaran api
13 Pertahanan Diri
14 Lari Pagi
15 Marah
16 Dipojokkan
17 Penghinaan
18 Menghilang
19 Perubahan
20 Kejutan
21 Menginap
22 Permintaan Alena
23 Perayaan
24 Trauma
25 Merendah diri
26 Mulai
27 Merasa risih
28 Aku Suamimu!
29 Terselamatkan
30 Merawat Naina.
31 Lebih memilih wanita lain
32 Chris tahu semuanya
33 Kesepakatan
34 Kejutan
35 Lelaki Mesum
36 Permintaan Naina.
37 Penolakan!!
38 Menaklukkan
39 Steve Berpaling
40 Steve mau Adik
41 Pagi yang Kacau
42 Permintaan Chris
43 Perdebatan
44 Untuk pertama kali
45 Ingin bekerja lagi
46 Episode 46
47 Terima Kasih sudah Menghibur
48 Panggil Aku Hubby!!
49 Mencurigakan
50 Dipecat
51 For The First
52 Wanita Suci
53 Masih Gundah
54 Membuat Adik Bayi
55 Lingerie
56 Kenyataan Pahit
57 Natasya
58 Again
59 Kehadirannya tak berpengaruh
60 Ancaman Emma
61 Permulaan
62 The Last Chance
63 Tujuan Sebenarnya
64 Bawa Aku Pergi....
65 Tidak akan lagi
66 Keputusan
67 Kisah kita hanya sampai di sini
68 Penyesalan
69 Tidak akan pernah kembali lagi
70 Kabar buruk
71 After a long time
72 Tidak akan pernah
73 Tidak ada cara lain
74 Papa..
75 Part 75
76 Kamu tetap istriku
77 Jangan Takut
78 Calon Suami
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Menghilang
82 Kerinduan seorang Anak
83 Keputusan Akhir
84 Kejutan
85 Kejutan (Part 2)
86 Halusinasi
87 Perasaan Canggung
88 Tidak ada Perpisahan Lagi
89 Kabar Sesil
90 Menjemput Putri Yang Hilang
91 Bersatu Kembali
92 Permintaan Reygan
93 Stella Clarissa Dos Santos
94 Episode 94
95 Menghilang
96 Pengakuan
97 Keputusan
98 Rahasia Reygan
99 pengumuman
100 Episode 100
101 Kembali
102 Penolakan Sesil
103 Kenapa Tidak Mengundang Giselle ?
104 Mencoba Menenangkan
105 Be Gentle
106 Ready For Love
107 Rumor
108 Keinginan Naina
109 Episode 109
110 Perdebatan Dua Kubu
111 Surprise
112 Episode 112
113 Berdamai Dengan Keadaan
114 Holiday
115 Episode 115
116 THE END
117 Pengumuman
118 Pengumuman
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Dipecat
3
TERPAKSA
4
Ternyata Duda
5
Pernikahan
6
Tidak baik-baik Saja
7
Melawan
8
Jangan Sok Tahu!
9
Penolakan
10
Bertemu Kembali
11
Tuduhan tak berdasar
12
Kobaran api
13
Pertahanan Diri
14
Lari Pagi
15
Marah
16
Dipojokkan
17
Penghinaan
18
Menghilang
19
Perubahan
20
Kejutan
21
Menginap
22
Permintaan Alena
23
Perayaan
24
Trauma
25
Merendah diri
26
Mulai
27
Merasa risih
28
Aku Suamimu!
29
Terselamatkan
30
Merawat Naina.
31
Lebih memilih wanita lain
32
Chris tahu semuanya
33
Kesepakatan
34
Kejutan
35
Lelaki Mesum
36
Permintaan Naina.
37
Penolakan!!
38
Menaklukkan
39
Steve Berpaling
40
Steve mau Adik
41
Pagi yang Kacau
42
Permintaan Chris
43
Perdebatan
44
Untuk pertama kali
45
Ingin bekerja lagi
46
Episode 46
47
Terima Kasih sudah Menghibur
48
Panggil Aku Hubby!!
49
Mencurigakan
50
Dipecat
51
For The First
52
Wanita Suci
53
Masih Gundah
54
Membuat Adik Bayi
55
Lingerie
56
Kenyataan Pahit
57
Natasya
58
Again
59
Kehadirannya tak berpengaruh
60
Ancaman Emma
61
Permulaan
62
The Last Chance
63
Tujuan Sebenarnya
64
Bawa Aku Pergi....
65
Tidak akan lagi
66
Keputusan
67
Kisah kita hanya sampai di sini
68
Penyesalan
69
Tidak akan pernah kembali lagi
70
Kabar buruk
71
After a long time
72
Tidak akan pernah
73
Tidak ada cara lain
74
Papa..
75
Part 75
76
Kamu tetap istriku
77
Jangan Takut
78
Calon Suami
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Menghilang
82
Kerinduan seorang Anak
83
Keputusan Akhir
84
Kejutan
85
Kejutan (Part 2)
86
Halusinasi
87
Perasaan Canggung
88
Tidak ada Perpisahan Lagi
89
Kabar Sesil
90
Menjemput Putri Yang Hilang
91
Bersatu Kembali
92
Permintaan Reygan
93
Stella Clarissa Dos Santos
94
Episode 94
95
Menghilang
96
Pengakuan
97
Keputusan
98
Rahasia Reygan
99
pengumuman
100
Episode 100
101
Kembali
102
Penolakan Sesil
103
Kenapa Tidak Mengundang Giselle ?
104
Mencoba Menenangkan
105
Be Gentle
106
Ready For Love
107
Rumor
108
Keinginan Naina
109
Episode 109
110
Perdebatan Dua Kubu
111
Surprise
112
Episode 112
113
Berdamai Dengan Keadaan
114
Holiday
115
Episode 115
116
THE END
117
Pengumuman
118
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!