Tidak baik-baik Saja

Naina termangu, saat melihat sosok bocah kecil yang kini telah sah menjadi putra sambungnya, Steve. Steve berdiri dengan angkuh, melipat kedua tangannya di depan.

"Jelek, kamu mendengarku?" Steve kembali menyela, saat Naina malah mematung.

"Steve... kamu sedang apa di sini? Ini toilet wanita." Naina dengan ragu berucap.

Steve enggan menjawab, berbalik meninggalkan Naina begitu saja. "Kakek memanggilmu." ucapnya.

Naina menatap tubuh kecil itu perlahan menjauh. Mendesah pelan, mencoba menerima semua ini. Bahkan anak kecil itu pun ikut meremehkan dirinya.

"Nak, kamu dari mana saja. Kakek mencarimu." ucap Rudi begitu melihat Naina datang dengan wajah lusuh. Rudi tau Naina baru saja menumpahkan kesedihannya, tapi pria tua itu memilih mengabaikannya. Rudi tau Naina bisa mengatasi semua ini.

"Aku dari toilet Pa." jawab Naina.

"Ayo kita pulang. Sebelumnya kamu harus maklum Naina, karena terlalu sibuk Reygan harus pergi di hari pernikahan kalian." ucap Rudi.

Padahal Naina tau bukan itu alasan Reygan pergi. Jelas Reygan tidak menginginkan pernikahan ini, terbukti sejak pertama bertemu, Reygan sama sekali tidak sudi melihatnya berlama-lama.

Naina hanya mengangguk paham, mengikuti arus yang membawanya.

Rudi mengantarkan Naina sampai di mobil, yang ternyata sudah ada Steve di sana.

"Steve, kamu pulang dengan Mamamu. Bersikap baiklah padanya."

Sepertinya Steve sangat patuh pada Rudi, hingga bocah itu memaksakan mengangguk. "Iya Kakek." lalu memalingkan pandangannya ke arah berlawanan.

"Kalian pulang duluan ya Nak. Papa akan menyusul." Naina mengangguk tanpa ada ekspresi. Semua ini masih terasa seperti mimpi.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan. Naina enggan memulai pembicaraan, karena tau balasan yang dia dapat pasti buruk.

Mereka sampai di rumah menjelang malam. Elisa menyambutnya dan membawanya ke sebuah kamar yang belum pernah Naina masuki sebelumnya.

"Ini kamar siapa Elisa. Bukankah kamarku ada di sana?" protes Naina saat pintu kamar dibuka, menampilkan ruangan yang lebih luas dari kamarnya sebelumnya.

"Ini kamar Tuan Reygan Nyonya, dan sekarang juga menjadi kamar Nyonya." jawab Elisa.

Naina lupa dirinya sudah menikah dengan Reygan, otomatis dia dan Reygan harus satu kamar.

Naina mengangguk paham, "Apakah Anda membutuhkan bantuan untuk membuka gaun Nyonya?" tanya Elisa.

"Tidak usah Elisa. Aku bisa sendiri."

Elisa menurut, perlahan undur diri meninggalkan Naina di kamar itu sendirian.

Naina memandangi setiap sudut kamar yang luas itu. Yang terlihat oleh matanya hanyalah kemewahan dan memanjakan matanya. Tetapi Naina tidak tertarik, dia malah tidak betah berada di sini. Suasana kamar ini terasa dingin, sama seperti pemiliknya, dingin dan tak tersentuh.

Di kamar itu, sudah tersedia barang-barang miliknya yang baru dibelikan oleh Rudi. Baju-bajunya, sepatu, tas mahal dan perlengkapan lainnya tersusun rapi di walk in closet, bersanding rapi dengan barang-barang milik Reygan.

Ketika Naina hendak pergi mengambil bajunya, ponselnya berdering, sebuah ponsel keluaran baru yang juga dibelikan oleh Rudi.

Nama Risa muncul di layar, membuat senyum Naina mengembang.

"Halo Kak."

"Naina, kamu ini kemana aja satu minggu nggak pernah kabarin kakak." terdengar cecaran Risa di sana.

Naina terkekeh, berusaha menyembunyikan kesedihannya. Naina enggan memberitahukan apa yang telah terjadi dalam hidupnya.

"Maaf Kak. Naina terlalu sibuk sama adik-adik di panti, sampai lupa kabarin Kakak." Naina berdalih.

Terdengar Risa bersungut-sungut di sana. "Oh ya. Kapan kamu balik. Kakak udah ketemu pekerjaan baru buat kamu. Perusahaan mabel punya teman aku. Kakak udah rekomendasikan kamu secara langsung, dan pasti ketrima." ucapnya.

Naina diam. Dalam hati kecilnya sangat ingin mencurahkan apa yang dia rasakan. Tetapi Naina tau, jika sampai Risa tau, semua ini tidak akan mudah.

"Iya Kak. Makasih banyak udah bantu Naina. Secepatnya Naina bakal ketemu Kakak."

Naina terpaksa berkata seperti itu, jika dia menolak, Risa pasti akan curiga. Secara, Risa yang paling tau dirinya sangat membutuhkan pekerjaan. Akan sangat aneh jika dirinya menolak pekerjaan itu.

"Ok Kakak tunggu. Naina, jangan ditutup dulu. Kamu tau nggak siapa yang datang ke kafe Kakak?" ucap Risa. Risa tidak hanya memiliki toko roti, tetapi juga beberapa kafe yang baru dibuka beberapa bulan terakhir.

"Siapa?"

"Kamu ingat bule kw yang nabrak kamu waktu wisuda?"

"I..iya..." jawab Naina, pasalnya Risa tengah membahas suaminya.

"Dia datang ke kafe Kakak. Hampir aja Kakak mau nyamperin bikin perhitungan sama dia. Tapi nggak jadi, soalnya banyak pelanggan, nanti malah ribut." Risa mendumal di sana.

Ternyata Reygan pergi ke sana setelah pernikahan mereka.

"Kakak heran kenapa wanita cantik itu mau sama bule sombong itu." ucap Risa lagi.

"Wanita?"

"Iya. Kayaknya itu pacar atau istrinya mungkin. Soalnya mereka suap-suapan gitu. Sok romantis banget."

Terjawab sudah pertanyaan dalam benak Naina. Naina tidak sakit hati, hanya saja sedih dan miris saat tau suaminya melakukan hal seperti itu tidak lama setelah pernikahannya.

"Udah ah. Kok malah bahas bule sombong itu sih? Nggak penting banget." padahal dirinya sendiri yang mulai. "Pokoknya kita harus ketemu minggu depan. Kakak udah kangen banget sama kamu."

"Iya Kak."

"Ok. Udah dulu ya. Bye."

"Bye." telepon tertutup.

Naina kembali mendesah pelan, sebelum masuk dan mulai membersihkan tubuhnya.

Karena rasa lapar yang sedari tadi menggerogoti perutnya, Naina terpaksa keluar dari kamar. Padahal dia enggan, karena pasti bertemu keluarga lain yang selalu sinis terhadapnya.

Dan itu benar-benar terjadi, saat baru saja sampai di lantai bawah.

"Ini dia biang masalahnya!" tiba-tiba Sesil mendekatinya, mendorongnya dengan kasar.

"Sesil!" bentak Rudi.

"Kenapa Pa. Papa mau belain wanita kampungan ini lagi? Heh, kamu sadar nggak. Gara-gara kamu, Nenek mau pergi dari rumah ini!"

Naina masih syok, bingung melihat Emma berdiri dengan angkuh. Sementara ada dua koper di sana.

"Ini bukan salah Naina Sesil!"

Sesil hendak bicara, tetapi Emma menyela, "Sudah Sesil. Jangan buat keributan." menatap Rudi tajam, "Dengar ini baik-baik Rud, Ibu tidak akan pulang ke rumah ini, sampai kamu mengusir wanita ini pergi." ucap Emma, lalu melirik pelayan agar membawakan koper-kopernya keluar.

Riana, wanita berwajah Amerika itu melihat Rudi. "Lebih baik Kakak menuruti Bibi Emma. Karena aku sudah menyiapkan wanita yang lebih pantas menjadi istri keponakanku." ucap Riana yang jelas-jelas terdengar oleh Naina.

Riana keluar, mengikuti Emma.

"Riana, pokoknya kamu harus membawa Natasya kembali ke Indonesia. Lakukan apapun agar dia bercerai dari suaminya. Aku yakin Natasya akan mencari Reygan jika semua orang meninggalkannya." ucap Emma penuh perintah.

"Bibi serius menerima wanita murahan itu menjadi cucu menantumu lagi? Ingat Natasya pernah mencampakkan Steve dan Reygan."

"Lebih baik Natasya dari pada wanita miskin itu. Kamu ingin punya keponakan kampungan seperti wanita itu?"

Riana, yang selalu dilimpahi kekayaan sejak kecil, berpikiran sama dengan Emma yang memandang kecil orang-orang miskin. Dia setuju, tak sudi memiliki hubungan keluarga dengan Naina.

Keduanya tersenyum menyeringai. "Baiklah Bibi. Karena Bibi memilih keluar dari rumah ini, aku juga terpaksa pulang ke Amrik malam ini. Aku tidak betah tinggal di rumah ini. Jadi Bibi akan tinggal bersama siapa?"

"Putra bungsuku." jawab Emma singkat.

Riana mengangguk, keduanya saling memeluk. "Hati-hati di jalan Bi."

"Kamu juga. Safe flight." ucap Emma sebelum masuk ke mobil khusus mengantar jemput dirinya, diikuti Riana yang akan melakukan perjalanan malam ini juga.

Di dalam rumah, Sesil semakin membenci Naina. Nenek kesayangannya telah pergi.

"Naina, jangan masukkan ke hati perkataan mereka. Suatu saat mereka pasti akan menerimamu." ucap Rudi menenangkan Naina.

"Pa..." panggil Naina. "Kenapa Papa memilih Naina?" tanya Naina.

Sudah sejak lama Naina ingin menanyakan hal ini. Karena tidak mungkin keluarga kaya ini memilih dirinya yang bukan siapa-siapa ini menjadi menantu. Mereka kaya, pasti bisa menemukan wanita berkelas sejajar dengan mereka.

Naina yakin ada sesuatu yang disembunyikan.

TBC

Terpopuler

Comments

Meili Mekel

Meili Mekel

jgn smpe deh naina jth cinta

2022-08-20

0

devymariani

devymariani

sediiihh

2022-01-29

0

Nurlela Aritonang

Nurlela Aritonang

kejam banget orang orang kaya ini .

2022-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Dipecat
3 TERPAKSA
4 Ternyata Duda
5 Pernikahan
6 Tidak baik-baik Saja
7 Melawan
8 Jangan Sok Tahu!
9 Penolakan
10 Bertemu Kembali
11 Tuduhan tak berdasar
12 Kobaran api
13 Pertahanan Diri
14 Lari Pagi
15 Marah
16 Dipojokkan
17 Penghinaan
18 Menghilang
19 Perubahan
20 Kejutan
21 Menginap
22 Permintaan Alena
23 Perayaan
24 Trauma
25 Merendah diri
26 Mulai
27 Merasa risih
28 Aku Suamimu!
29 Terselamatkan
30 Merawat Naina.
31 Lebih memilih wanita lain
32 Chris tahu semuanya
33 Kesepakatan
34 Kejutan
35 Lelaki Mesum
36 Permintaan Naina.
37 Penolakan!!
38 Menaklukkan
39 Steve Berpaling
40 Steve mau Adik
41 Pagi yang Kacau
42 Permintaan Chris
43 Perdebatan
44 Untuk pertama kali
45 Ingin bekerja lagi
46 Episode 46
47 Terima Kasih sudah Menghibur
48 Panggil Aku Hubby!!
49 Mencurigakan
50 Dipecat
51 For The First
52 Wanita Suci
53 Masih Gundah
54 Membuat Adik Bayi
55 Lingerie
56 Kenyataan Pahit
57 Natasya
58 Again
59 Kehadirannya tak berpengaruh
60 Ancaman Emma
61 Permulaan
62 The Last Chance
63 Tujuan Sebenarnya
64 Bawa Aku Pergi....
65 Tidak akan lagi
66 Keputusan
67 Kisah kita hanya sampai di sini
68 Penyesalan
69 Tidak akan pernah kembali lagi
70 Kabar buruk
71 After a long time
72 Tidak akan pernah
73 Tidak ada cara lain
74 Papa..
75 Part 75
76 Kamu tetap istriku
77 Jangan Takut
78 Calon Suami
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Menghilang
82 Kerinduan seorang Anak
83 Keputusan Akhir
84 Kejutan
85 Kejutan (Part 2)
86 Halusinasi
87 Perasaan Canggung
88 Tidak ada Perpisahan Lagi
89 Kabar Sesil
90 Menjemput Putri Yang Hilang
91 Bersatu Kembali
92 Permintaan Reygan
93 Stella Clarissa Dos Santos
94 Episode 94
95 Menghilang
96 Pengakuan
97 Keputusan
98 Rahasia Reygan
99 pengumuman
100 Episode 100
101 Kembali
102 Penolakan Sesil
103 Kenapa Tidak Mengundang Giselle ?
104 Mencoba Menenangkan
105 Be Gentle
106 Ready For Love
107 Rumor
108 Keinginan Naina
109 Episode 109
110 Perdebatan Dua Kubu
111 Surprise
112 Episode 112
113 Berdamai Dengan Keadaan
114 Holiday
115 Episode 115
116 THE END
117 Pengumuman
118 Pengumuman
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Dipecat
3
TERPAKSA
4
Ternyata Duda
5
Pernikahan
6
Tidak baik-baik Saja
7
Melawan
8
Jangan Sok Tahu!
9
Penolakan
10
Bertemu Kembali
11
Tuduhan tak berdasar
12
Kobaran api
13
Pertahanan Diri
14
Lari Pagi
15
Marah
16
Dipojokkan
17
Penghinaan
18
Menghilang
19
Perubahan
20
Kejutan
21
Menginap
22
Permintaan Alena
23
Perayaan
24
Trauma
25
Merendah diri
26
Mulai
27
Merasa risih
28
Aku Suamimu!
29
Terselamatkan
30
Merawat Naina.
31
Lebih memilih wanita lain
32
Chris tahu semuanya
33
Kesepakatan
34
Kejutan
35
Lelaki Mesum
36
Permintaan Naina.
37
Penolakan!!
38
Menaklukkan
39
Steve Berpaling
40
Steve mau Adik
41
Pagi yang Kacau
42
Permintaan Chris
43
Perdebatan
44
Untuk pertama kali
45
Ingin bekerja lagi
46
Episode 46
47
Terima Kasih sudah Menghibur
48
Panggil Aku Hubby!!
49
Mencurigakan
50
Dipecat
51
For The First
52
Wanita Suci
53
Masih Gundah
54
Membuat Adik Bayi
55
Lingerie
56
Kenyataan Pahit
57
Natasya
58
Again
59
Kehadirannya tak berpengaruh
60
Ancaman Emma
61
Permulaan
62
The Last Chance
63
Tujuan Sebenarnya
64
Bawa Aku Pergi....
65
Tidak akan lagi
66
Keputusan
67
Kisah kita hanya sampai di sini
68
Penyesalan
69
Tidak akan pernah kembali lagi
70
Kabar buruk
71
After a long time
72
Tidak akan pernah
73
Tidak ada cara lain
74
Papa..
75
Part 75
76
Kamu tetap istriku
77
Jangan Takut
78
Calon Suami
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Menghilang
82
Kerinduan seorang Anak
83
Keputusan Akhir
84
Kejutan
85
Kejutan (Part 2)
86
Halusinasi
87
Perasaan Canggung
88
Tidak ada Perpisahan Lagi
89
Kabar Sesil
90
Menjemput Putri Yang Hilang
91
Bersatu Kembali
92
Permintaan Reygan
93
Stella Clarissa Dos Santos
94
Episode 94
95
Menghilang
96
Pengakuan
97
Keputusan
98
Rahasia Reygan
99
pengumuman
100
Episode 100
101
Kembali
102
Penolakan Sesil
103
Kenapa Tidak Mengundang Giselle ?
104
Mencoba Menenangkan
105
Be Gentle
106
Ready For Love
107
Rumor
108
Keinginan Naina
109
Episode 109
110
Perdebatan Dua Kubu
111
Surprise
112
Episode 112
113
Berdamai Dengan Keadaan
114
Holiday
115
Episode 115
116
THE END
117
Pengumuman
118
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!