Terkadang, kita harus merasakan apa itu sakit baru kita menyadari bahwa kita ada dijalan yang salah.
Kadang juga apa yang kita anggap baik, belum tentu yang terbaik untuk kita. Aku menukar hidupku untuk mengabdikan diri pada seseorang yang sangat ku anggap baik, aku percaya bahwa ia akan memperlakukanku sebaik-baiknya. Aku membantah bahkan meninggalkan orang yang paling mengerti akan diriku, cinta pertamaku memang tidak pernah salah.
Saat ia tau aku akan disakiti, dia sudah memasangkan badannya supaya aku tidak kemana-mana. Namun sekali lagi aku membantahnya, aku telah buta dengan cinta terhadap manusia, hingga aku melupakan batasanku untuk mencintai didunia ini. saat itu aku memilih pergi, walau malaikatku memohon dengan sangat hingga ia menangis terisak, aku mencoba memberi pengertian pada malaikatku bahwa aku akan baik-baik saja. Namun Malaikatku juga tidak pernah salah, ia sama seperti cinta pertamaku, mereka sangat mengetahui apa yang baik dan tidak baik untukku.
Kini, biarkan aku menebus kesalahanku... Aku terlalu malu untuk menemui kalian, dan harus kalian tau aku sangat merindukan kalian. Aku sungguh mencintai cinta pertama dan malaikatku ini
^^^^^^Dari anak kalian yang selalu merindukan rumahnya...^^^^^^
Shirleen terisak dalam tangisnya, ia mengirimkan sebuah surat kerumah keluarga Julian lewat jasa pos. Ia terlalu malu untuk pulang kerumah.
Ia merasa menjadi anak pembangkang, ia masih ingat betul bagaimana ayah dan Bundanya menghalanginya untuk menikah dengan Athar, namun ia telah terlena akan sikap manis Athar hingga ia mengabaikan orang tuanya.
Kini ia harus menanggung semua buah dari kesalahannya, ia sangat ikhlas sekarang. Tak apa gagal dalam berumah tangga baginya, ia sama sekali tak menyesal berpisah dari Mas Athar, ia hanya menyesal bahwa ia pernah mati-matian membela Mas Athar saat hubungannya tidak direstui keluarganya.
Kini dihidupnya ia punya Misca, ia berjanji Misca tidak akan kekurangan kasih sayang sedikitpun, ia juga sudah memutuskan Mas Athar masih bisa menemui Misca seperti permintaan Mas Athar saat kebusukannya terungkap.
Flashback
"Shirleen, Mas minta maaf !" Athar kini telah bersimpuh didepan Shirleen.
"Duduk Mas, jangan seperti ini..." Shirleen memegang tangan orang yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya itu "Kita hanya berpisah, namun kau tetaplah ayah Misca, aku sudah memaafkanmu Mas, aku sama sekali tidak membencimu, aku sangat kuat sekarang, waktu itu saat sebuah pesan masuk ke ponselku, membuka aib yang selama ini Mas tutupi mungkin ya, aku marah kecewa benci dengan Mas, namun sekarang aku baik-baik saja, dan aku tidak minta banyak dari Mas, hanya Misca dan lepaskan aku" Shirleen berkata seolah-olah ia sangat baik-baik saja.
"Shirleen, aku mencintaimu, kita bisa memulai dari awal sayang" Athar mencoba membujuk Shirleen.
"Setelah apa yang Mas Athar lakukan padaku ?" Shirleen tersenyum manis, namun senyumannya itu penuh arti seolah-olah berkata ia muak dengan semuanya.
"Shirleen..." lirih Athar.
"Aku akan pergi dari rumah ini, aku tidak minta apapun kecuali Misca tetap bersamaku dan lepaskan aku dari hubungan yang sama sekali tidak menguntungkanku ini" Shirleen berkata dengan tegas, karena itulah Shirleen sekali ia bilang tidak maka tidak lah baginya.
"Tanda tangani, kita berpisah secara baik-baik atau kubawa bukti-bukti ini ke pengadilan" Shirleen mulai jengah karena Athar sama sekali hanya bisa menyesal karna perbuatannya, ia hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa bisa berfikir disini Shirleenlah yang paling tersakiti.
Athar masih mematung, bulir air mata lolos dari matanya, ini memang kesalahannya yang telah berani bermain api, namun ia tidak menyangka akan seperti ini jadinya, sungguh ia sangat mencintai istrinya itu.
"Saat aku kembali dari kamar nanti, Mas harus sudah menandatanganinya, atau segalanya akan bertambah rumit, lepaskan aku secara baik-baik maka aku tidak akan mengusik hidup Mas dengan ****** itu, Mas juga tidak menginginkan hidup yang banyak masalah kan, maka tanda tangani itu dan berbahagialah" Shirleen berlalu meninggalkan Athar menuju kamarnya.
Ia bahkan sudah mengemasi barang-barangnya, sengaja ia menitipkan Misca dibutik Weni, karena ia tidak ingin Misca melihat semua ini. Sungguh hati Shirleen saat ini sudah hancur sehancur-hancurnya.
Ia pun turun menemui Mas Athar dan Pak Hendra yang berada diruang tamu, Ia melihat Mas Athar yang sedang membubuhkan tanda tangannya di surat gugatan cerainya, hatinya remuk redam namun ia mencoba tegar menghadapinya. Inilah akhirnya.
"Terimakasih sudah melepaskanku, ini kunci mobil yang mas hadiahkan untukku, aku tidak berhak untuk semua ini. Berbahagialah, dan sampai bertemu dipengadilan.
Shirleen berlalu dengan menyeret dua koper besar yang berisi barang-barangnya dengan Misca. Inilah Akhirnya.
"Aku pergi" Batin Shirleen.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 429 Episodes
Comments
Bzaa
syesekkkkkk banget tor😭😭
tetap semangat Shireen, jodoh terbaik sudah menanti... tpi biarkan Jason kuliah dan lulus dl sembari dirimu menata hati...
2023-03-05
1
Ulufi Dewi
😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
sakitny tuh dsini di dalam hati ku........
2022-04-25
0
𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪🇱❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐
20 buah like sudah mendarat di novel kk author jgan lupa like balik di novel punya el,saya tungu kehadiran nya
2022-02-25
2