"Paket..." Shirleen yang sedang memasak di dapur terkejut mendengar suara kurir yang mengantarkan paket, karena seingatnya ia tidak memesan barang online apapun.
"Ya sebentar..." Ia berteriak dari dalam rumah, ia ingin menemui kurirnya, siapa tahu saja kang paketnya salah alamat.
Ceklek, pintu luar rumah Shirleen dibuka...
"Ia Mas... Kamu..." Shirleen memutar bola matanya malas, lagi-lagi Jason menyamar sebagai kurir.
"Hay Baby, aku boleh masuk kan, haus nih..." Jason dengan santainya seolah-olah ia pulang kerumah sendiri.
"Enggak, ngapain kamu kesini ?" Shirleen sungguh malas menanggapi bocah sableng minim akhlak didepannya ini.
"Yah Baby, jangan galak gitu dong, nanti sayang lho..." lagi-lagi Jason melupakan adabnya sebagai tamu.
"Saya bukan Baby kamu, jijik banget denger kamu ngomong gitu, sudah saya bilang sana kalau mau baby-babyan sama yang sepadan sama kamu, atau sama babi sekalian" Shirleen kesal dan mulai menutup pintu.
Jason tidak mencegahnya, karena baginya mengetuk pintu dan mengucapkan salam hanyalah formalitas saja untuk bertamu kerumah pujaan hatinya itu, karena walau pintu terkunci pun ia masih bisa masuk kerumah Shirleen.
Ia mulai membuka pintu yang ternyata dikunci oleh Shirleen, lalu ia masuk menuju dapur karena ia mendengar ada kehidupan di dapur.
Ia melihat Misca yang sedang bermain dihalaman belakang saat ia menuju dapur, ia dengan segera pergi menemui Shirleen di dapur sebelum Misca melihat kehadirannya.
"Sayang, kamu masak apa ?" Jason dengan tidak tau malunya bertanya dan bahkan ia sudah duduk dikursi makan dengan sambil memakan buah apel yang ia ambik dikeranjang buah diatas meja makan.
"Kamu..." Shirleen menghela nafas dengan kasar. "Gimana kamu bisa masuk ?" Ia betul-betul sakit kepala dibuat tingkah Jason yang semena-mena.
"Aku..., jangankan masuk kerumahmu" Jason menjeda ucapannya dan mulai mendekati Shirleen "Masuk ke hatimu ini pun aku bisa membukanya sekalipun sudah kau kunci" Jason mengedipkan matanya genit dihadapan Shirleen sambil menunjuk tepat dimana hati Shirleen.
"Sudahlah, berhubung aku sudah disini, aku hanya ingin numpang makan dirumah calon istriku" Lanjutnya lagi.
"Dasar tidak tahu diri, aku akan pergi kerumahmu dan mengadukan segala perbuatanmu pada orang tuamu, berhentilah mengusikku atau..." ucapan Shirlen terhenti karena Jason memotong ucapannya.
"Atau kau tidak akan kembali lagi ketempat ini maupun ketempat lain jika kau sudah berani kerumahku, kau tau sayang aku punya berbagai cara untuk memilikimu, secara paksa ataupun tidak, dan katakan kau mau cara yang seperti apa ?" Jason berkata dengan seringainya dan itu berhasil membuat Shirleen sedikit takut.
"Turuti, aku hanya ingin makan masakan calon istriku untuk makan siang ini, cepatlah selesaikan masakanmu aku sudah tidak sabar" Jason memerintah tidak perduli Shirleen terima atau tidak bagi Jason ia tidak menerima penolakan.
"Kau..." Shirleen begitu frustasi dihadapkan dengan Jason.
Jason kembali kekursi makan, ia menunggui Shirleen memasak makan siang, sambil memandangi wajah cantik pujaan hatinya itu. Baginya Shirleen terlihat sangat sexy jika sedang masak begitu. Ia bahkan tidak percaya umur Shirleen sebentar lagi akan kepala tiga.
Kini Shirleen sudah selesai memasak, dan ia berniat untuk mengusir Jason dari rumahnya sebelum ketahuan Misca yang sedang bermain di taman belakang. Ia berniat membungkuskan Jason makan siang, agar Jason segera pergi dari rumahnya.
"Kau tidak perlu makan disini, sebentar lagi suamiku pulang, aku sudah bungkuskan makanan untukmu, sebaiknya kau pergi, dan jangan lagi menggangguku" Shirleen meletakkan rantang makanan itu didepan Jason, sungguh dalam kisah cintanya suaminya lah yang telah berselingkuh, namun kenapa dibagian ini seolah-olah ialah yang sedang berselingkuh dengan bocah tengil seperti Jason ini pula, oh ya ampun.
Jason menerimanya dengan senang hati, lalu ia mengeluarkan beberapa lembar kertas dan ia berikan kepada Shirleen.
"Aku tahu kau akan membutuhkan ini, kuharap kau tidak melilih dia, bercerailah dengannya, aku akan menyayangimu dan Misca sebisaku walaupun kau nantinya tidak memilihku, apapun yang terjadi, ada aku yang selalu mencintaimu, dan jangan hadapi ini sendirian" Mata Shirleen melotot mendengar apa yang Jason katakan, sungguh apakah Jason mengetahui keretakkan rumah tangganya ?
"Tapi bohong, weekk... bercerailah dengannya dan kau harus memilihku, aku tidak bisa menerima penolakkan kau harus jadi milikku Shirleen Damla Julian" Jason kembali pada mode menyebalkan.
"Pergi dari rumah saya..." Akhirnya Shirleen yang sudah tidak tahan lagi, membentak Jason dan menyuruhnya pergi. Sunggu jika diingatkan lagi masalah rumah tangganya ia benar-benar rapuh dan hanya ingin sendiri.
Jason pun berlalu pergi, dengan membawa rantang berisi makan siang dari pujaan hatinya, ia sudah puas dengan pencapaiannya hari ini. Ia sebenarnya sudah menduga Shirleen akan sakit hati jika mengetahui apa yang dilihat pada kertas yang ia berikan padanya tadi, namun akan lebih sakit lagi melihat Shirleen yang hidupnya dikelilingi oleh manusia-manusia berhati busuk, ia hanya ingin memisahkan Shirleen dari keluarga Athar yang begitu tidak punya hati menurutnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 429 Episodes
Comments
Bzaa
wow Jason u are my Hero 😆
2023-03-05
1
siska A
semangat thor💪
2021-12-22
0
janu17
semangat terus 💪💪
2021-10-16
0