Jason tidak bisa menahan lagi, hatinya semakin gelisah kala tidak mendapatkan kabar dari Shirleen, ia masih bisa tersenyum lalu mengirim pesan berisi acaman jikalau Shirleen mereject panggilannya, namun kini ia sudah berkali-kali menghubungi wanita pujaannya itu tetap saja Shirleen tidak mengangkat atau mematikan panggilannya.
Ia memasang hodie yang ia simpan ditasnya, lalu menenteng tasnya dipunggung, kini ia bersiap-siap untuk membolos.
Jason keluar dari gerbang sekolahnya, ia melajukan motor sportnya menuju rumah Shirleen, tidak ada yang bisa ia lakukan, saat ini ia hanya ingin melihat wajah cantik Shirleen dan memastikan wanita pujaannya itu baik-baik saja.
Ia telah sampai dirumah Shirleen, ia masuk dengan sembunyi-sembunyi seperti kemarin, takutnya ada orang lain dirumah Shirleen, namun ia sudah memastikan tadi bahwa suami Shirleen belum pulang dari dinas luar kotanya.
Ia membuka pintu kamar Shirleen yang ternyata dikunci dari dalam, namun bagi Jason tidak ada apapun yang dikunci tidak bisa dibuka dengan tangannya, ia mempunyai cara tersendiri untuk itu.
Ia melihat Shirleen tengah tertidur diranjang, dilihat mata pujaan hatinya itu sembab seperti habis menangis, Ia mengepalkan tangannya, pasti ada yang tidak ia ketahui dan telah terjadi sesuatu pada Shirleen.
Lalu ia melihat ponsel Shirleen yang tergeletak di nakas samping tempat tidur, ia raih benda itu lalu menghidupkannya, tapi ternyata ponsel Shirleen dikunci, dan itu bukan masalah bagi Jason, sekali lagi tidak ada apapun yang dikunci tidak bisa dibuka oleh tangannya, ia sangat ahli untuk itu.
betapa terkejutnya Jason melihat apa yang membuat orang yang sudah diklaim menjadi kekasihnya itu menangis, raut kemarahan terlihat jelas diwajahnya, ia tidak terima ini, setiap air mata yang jatuh dari mata Shirleen baginya harus ada yang membayar, dan itu suami Shirleen.
"Kau sendiri yang telah memberiku jalan untuk masuk diantara kalian, kau akan sangat menyesal melakukan ini pada wanitaku, kau akan membayarnya Athar Adjiandanu" Jason menyeringai.
Bagi Jason, ia semakin semangat untuk bermain api di kisah cinta Shirleen, baginya merebut Shirleen dari bajingan seperti Athar sangatlah menyenangkan terlebih Shirleen adalah wanita yang sudah mengisi hatinya saat ini.
"Baiklah Arhar Adjiandanu, kita akan bermain-main dan kuharap kau akan menikmatinya"
Kalau saja ia sedang sendiri, mungkin Jason sudah tertawa seperti iblis, namun kini ada Shirleen didepannya yang sedang tertidur lelap dengan beban yang begitu berat terlihat diwajahnya.
Ia mengambik kertas yang disobek dari buku sekolahnya, lalu ia menuliskan sesuatu untuk Shirleen dan meletakkan di atas nakas dan menindihnya dengan ponsel Shirleen.
Ia menunduk mendekatkan wajahnya dengan wajah Shirlen. Bibir ranum Shirleen baginya sangat menggoda, namun ia masih bisa mengendalikan dirinya.
Cup
Satu kecupan mendarat di kening Shirleen, Jason memberanikan diri dan ia nampak tidak perduli dengan status Shirleen saat ini.
"Aku akan membalaskan apa yang kau terima saat ini berkali-kali lipat" Jason tersenyum devil.
.............................
Shirleen terbangun dari tidurnya, diliriknya jam dinding sudah menunjukkan pukul 14:10, ia sudah cukup tidur namun rasa kesal itu masih belum juga hilang, ia melangkah menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Ia mematung didepan cermin, kalau ia bisa memuji diri sendiri, dia mungkin layak untuk dikatakan wanita cantik, namun ternyata cantik saja tidak cukup untuk membuat suaminya tidak berpaling.
Entah apa salahnya, dia benar-benar tidak bisa memikirkan alasan suaminya menghianatinya, sikap manis Mas Athar sama sekali sudah membuatnya sangat merasa dicintai.
Ia keluar dari kamar mandi dan menuju nakas untuk mengambik ponselnya, ia ingin melihat setelah apa yang telah suaminya lakukan apakah masih ada niat suaminya untuk menghubunginya. Namun sebuah kertas dibawah ponselnya membuatnya terdiam.
"Jangan bersedih, ada aku yang selalu mencintaimu, love Jason suami keduamu"
Shirleen terpaku, bagaimana bisa kertas ini ada disini, apakah Jason menyelinap masuk lagi kekamarnya tadi. Shirleen tidak habis pikir dengan Jason yang selalu datang dan pergi bagai hantu itu.
Shirleen sungguh kesal sampai ke ubun-ubun dibuat Jason, namun sebuah notif pesan masuk ke ponselnya, ia pun segera membuka pesan yang ternyata dari nomor Jason yang belum juga ia simpan dan alangkah terkejutnya Shirleen melihat apa yang Jason kirimkan padanya.
sebuah foto saat ia sedang tidur tadi dengan pesan "kau jelek dengan mata sembab seperti itu, aku tidak suka melihatnya"
Ini benar gila, berarti Jason tadi masuk kekamarnya dan ia sama sekali tidak tahu menahu, kurang ajar bocah sableng itu, belum kelar masalah yang ia hadapi, kehadiran Jason yang tidak tahu malu itu membuat masalah yang terus menerus menghantui pikirannya.
"Dasar Jason nggak ada akhlak" Shirleen menggerutu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 429 Episodes
Comments
Bzaa
kocakkkkkk si Jason😁
2023-03-05
1
Mak Aul
entah kenapa, mak lebih suka pebinor ketimbang velakor🤣
2022-01-25
0
Windy Lyana
mending Jason drpd Avathar yg cm manis dibibir saja.
2021-12-29
1