"Bu, pesen nasi ayam sama teh anget satu" Jason memesan sarapannya dikantin sekolah
"Iya tunggu sebentar" Bu Darmih sedikit terkejut begitu melihat siapa yang memesan makanan padanya, betapa tidak ini adalah pemandangan paling langka, most wanted di sekolah ini yang tidak pernah sekalipun mengantri makanan dikantin, pagi ini ia melihatnya.
Hari ini ia berangkat pagi sekali, bahkan baru beberapa manusia yang terlihat disekolah saat ia datang, ia langsung menuju kantin sekolah, karena tadi pagi ia menghindari sarapan dengan kedua orang tuanya. Jujur saja ia tidak tahu apa yang ia rasakan, ia kesal dengan papanya, tapi mau bagaimana lagi semua yang dinasehatkan papanya benar adanya, namun bukan ia tidak mengerti, ia juga sangat merasa bersalah telah menjadi orang ketiga di pernikahan Shirleen dan suaminya, tapi sungguh ia tidak pernah merasa begitu tertarik akan wanita dan sekalinya merasakan benar-benar cinta kenapa harus dengan istri orang, sungguh ia ingin membuang jauh rasa ini, namun semakin mencoba melepaskan, maka ia semakin memikirkan Shirleen.
Jason membawa makanan yang ia pesan tadi ke meja kosong dipojok kantin sekolah, ia tidak berselera makan saat ini, ia bukanlah anak yang pembangkang, ada sedikit penyesalan kenapa ia bisa melawan orang tuanya hanya demi Shirleen, tapi ia seolah tak berdaya.
Satu persatu siswa siswi mulai berdatangan, dan sekolah mulai ramai, nampak siswi-siswi dari berbagai kelas dan jurusan masih betah dikoridor sekolah menunggu most wanted SMA Guna Bhakti siapa lagi kalau bukan Jason Ares Adrian. Padahal yang ditunggu-tunggu sedang betah mengaduk-aduk nasi goreng yang ia makan dengan malas-malasan.
"Hey Sob, dicariin eh malah disini, tumbenan banget lo" Afik menepuk pundak Jason, ia ingin membeli air mineral di kantin, tapi malah ketemu pemandangan yang langka baginya.
"Hemm" singkat Jason.
"yaelah, apapun pertanyaannya jawabanya hemmm" sindir Afik dengan nada yang menirukan salah satu slogan minuman teh di iklan.
Afik yang kini telah duduk berhadapan dengan Jason pun merasa bagaikan ada dan tiada, karena Jason sama sekali tidak minat untuk mengeluarkan suara.
"Engap banget gue, serasa kek hantu, gak diliat apa orang segede gini, ampun dah kok betah gue sahabatan sama lo udah mau lima tahun ini dan lo masih hemm heemm aja tiap hari" setelah sekian lama Afik mulai mengeluh.
"Heemm" Jason menyahut dengan kata pamungkasnya lagi dan sukses membuat Afik kesal.
"Eh buset, temen terkampret tau nggak lo ! Sabar sabar Fik, orang sabar disayang pacar"
Biasanya kalau ada Angga, pasti bakalan adu bacot, dan fix kalaupun suruh memilih antara Jason dan Angga, Afik bakalan dengan tanpa pikir panjang memilih Angga, sungguh dikacangin itu nggak enak ya tuhan.
Tettt teettt, bel tanda masuk berbunyi, Jason meninggalkan selembar uang merah dibawah piring nasi gorengnya yang tinggal setengah, ia berlalu pergi tanpa menghiraukan Afik didepannya, ia menuju kelasnya untuk menjadi siswa teladan dan mulai mengikuti pelajaran dengan khidmat.
Shirleen sedang memakaikan pakaian sekolah Misca saat ini, ia tadi telah sarapan berdua dengan Misca, Shirleen dengan telaten mengurus Misca, menguncir rambut anaknya dengan imut sekali, sungguh ia begitu bahagia memiliki Misca dalam hidupnya.
Lalu ia mengambil ponselnya diatas nakas, ah sayangnya suaminya sampai kini tidak juga menghubunginya, Shirleen mencoba semangat walaupun dalam hatinya terbesit kekesalan akan suaminya itu. Ia masih sangat berfikir positif walau dalam hatinya bertanya sangat sikbukkah suaminya itu sampai mengirim pesan padanya pun tidak bisa.
Shirleen menjalankan mobilnya menuju sekolah Misca, ia hari ini berniat untuk belanja bahan untuk membuat kue setelah Misca pulang sekolah nanti sekalian makan siang diluar.
Ia sudah sampai di sekolah Misca, Misca masuk kekelasnya dan seperti biasa Shirleen menunggui anaknya diluar dan bergabung dengan orang tua murid lainnya.
Drettt drettt, sebuah pesan dari nomor tidak dikenal masuk ke ponselnya, betapa terkejut ia melihat apa yang dikirimkan ke ponselnya itu, kaki Shirleen pun mendadak lemas dan seakan tak bisa menopang berat badannya, dengan sisa tenaga ia masuk kedalam mobilnya.
lalu ia membuka lagi chat yang dikirimkan oleh nomor tak dikenal itu, ia meneliti nomornya namun sayangnya bukanlah nomor Jason, dengan gemetar ia membuka beberapa foto yang sempat mengejutkan dirinya tadi. Namun ia tak bisa lagi membendung air matanya, tangisnya pecah saat itu juga.
Jadi ini alasannya, inilah alasannya...
Ia menangis sejadi-jadinya didalam mobil, baru kemarin satu orang asing menyatakan mencintainya, kenapa hari ini orang yang justru sangat dicintainya malah dengan tega menghianatinya.
Berkali kali ia dengan tegar membuka foto yang dikirimkan padanya itu, berkali kali juga rasanya begitu sakit melihat sebuah kenyataan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 429 Episodes
Comments
Bzaa
lepas aja kl suami bgtu mah, kita berjuang sendirian juga capee😁
semangat otor 💪😘
2023-03-05
1
fitriani
foto athar yg lagi selingkuh ini pasti
2022-09-19
0
Dian Amelia
penasaran aq thor akhir critanya
2022-04-02
0