"ini sudah jam 6.30 dan kau bilang kau tidak telat ?" ucap David.
"bukankah aku sudah bilang kemarin kalo kau harus datang pagi - pagi sekali karena jam 8 nanti kita ada rapat dengan Perusahaan Asing yang datang dari Negara Paris ?"..ucapnya lagi.
" Dimana berkas yang harus aku baca..? tanya sang atasan.
" Akan saya ambil Tuan , tunggu sebentar. Permisi...!" pamit Ara keluar ruangan mengambil beberapa file yang akan di gunakan dalam pertemuan penting pagi ini.
tok...tok...tok..
" masuk...!" suara dari dalam.
" ini yang anda minta Tuan.."! .Ara menyerahkan berkas tersebut di atas meja. Tetap berdiri ditempatnya tak jauh dari meja Tuannya.David mengambil berkas tersebut, membaca dengan teliti lalu melirik Daniel memberi isyarat dengan mata.
" Turun lah ke lobby temui Tuan Gerald disana, beliau akan tiba sebentar lagi..." perintah Daniel .
"Baik Tuan.." balas Ara.
Ara langsung turun ke lantai utama untuk menyambut klien penting dari Negara Paris tersebut , begitu Hp Sang asisten berbunyi dan tertulis pesan bahwa Klien sudah tiba di parkiran saat ini.
"Selamat pagi Tuan Gerald, selamat datang di perusahaan kami"."Tuan David sudah menunggu di ruang meeting ".sapa Ara pada klien Tuannya dengan sopan dan senyum yang mengembang sempurna.
Tuan Gerald hanya mengangguk sambil berjalan lurus kedepan.
'apa semua pemimpin seperti itu ya'batin Ara.
Sesampainya mereka diruangan David, Gerald disambut sang pemilik perusahaan dengan senyuman , jabat tangan serta pelukan hangat. Mereka saling bersapa basa - basi karena sejujurnya ini bukan pertemuan mereka yang pertama dan pemilik CEO serta Klien nya itu adalah teman semasa kuliah dulu di New York.
" Bagaimana kabarmu David..? "
" Seperti yang kau lihat, aku baik baik saja....., oh ya...., Bagaimana kabar Ellen, aku dengar istrimu itu sedang hamil..?" balas David.
" hahaha, ya..sudah masuk 5 bulan dan ibu serta calon bayi - bayi kami sehat menurut dokter..." tersenyum.
" bayi bayi..., maksudnya..??" David terdiam seperti berpikir, sedang Gerald hanya tersenyum menanggapi ke bingungan sahabatnya itu...
" wow...kembar..?kau hebat kawan..!." sahut David.
" ya, kau benar..., aku memang selalu hebat, baru sadar..., Hah...??" David tertawa kecil sedang Daniel hanya diam dengan muka datarnya.
" Kapan kau dan si muka datar di belakang mu itu menyusul pencapaian ku....? " tanya Gerald seraya tertawa kecil.
" Biar Tuan muda dulu yang menyusul anda Tuan Gerald, jika dia sukses, saya akan menyusul kalian nanti.....!" ucap Daniel dingin.
" Ck...kau ini sama dengan bos mu...setiap aku bertanya hal yang sama, jawaban kalian akan sama..." sambil menggelengkan kepala.
" Bisa kita mulai rapatnya saja Tuan..! " pinta Daniel.
"kau membuatnya marah kawan ..." David terkekeh, di ikuti Gerald sahabatnya.
" Dia sangat menggemaskan saat memasang wajah kesal...hahaha..." ujar Gerald yang disambut dengan wajah datar Daniel dan senyuman David.
Melihat wajah tidak bersahabat dari Daniel, Gerald tau jika sudah waktunya mengakhiri candaannya. " oke..., oke...., kita mulai saja rapat nya..." jawab Gerald.
" wajah Asistenmu itu sangat menyeramkan...!" bisik Gerald ke telinga David.
" Ck..., jangan buat dia marah, Men.." ucap David disambut tertawa Gerald yang besar.
Mereka semua duduk di bangku masing - masing. Sedang Ara sang Sekertaris berdiri memulai presentasinya.
Rapat memakan durasi 2jam disertai dengan tanya jawab serta penjabaran nya yang panjang dari Sang Sekertaris. Terlihat pancaran keceriaan di wajah Klien nya dan disertai anggukan serta tanda tangan diatas berkas tanda setuju untuk bekerja sama kedepannya. Gerald puas akan penjelasan yang sangat detail dari sang Sekertaris.
" Kau memperkerjakan orang yang sangat profesional David.." " jika dia sudah bosan disini suruh dia ketempatku...sekertarisku ini beberapa bulan lagi akan menikah dan kabur dariku...Suami nya yaitu adik ku melarang Sifa bekerja , istrinya nanti hanya akan disuruh bekerja dikamar saja." ucap Gerald sambil melirik Ara , sedangkan Sifa yang menjadi bahan pembicaraan wajahnya sudah merona merah bak kepiting rebus.
David melirik Ara sepintas kemudian mengalihkan pandangannya lagi kedepan. Yang dibicarakan hanya tersenyum.Bagi Sang Sekertaris kata setuju adalah jawaban mutlak. Lagipula tidak ada yang akan menolak jika perusahaan David mengajak bekerjasama karena keuntungan mereka pasti dijamin menjanjikan.
Selain bergerak di bidang property, perhububungan dan perdagangan..david juga memiliki usaha seperti mall, resort, cafe, hotel, dan masih banyak lagi dan bukan hanya di Indonesia tapi cabang perusahaan David juga terdapat di berbagai Negara, karena itu PT ADIDAYA GROUP menjadi perusahaan no.1 yang selalu dilirik oleh perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri. Hanya saja sangat sulit untuk mereka melakukan kerjasama karena David selalu menolak bekerja dengan orang - orang yang menurutnya tidak berkompeten. Ditambah lagi David mempunyai tangan kanannya Daniel yang memiliki otak luar biasa. Membuat PT ADIDAYA GROUP makin tak tertandingi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Kastinah
Ara kamu hebat ,,terbukti seorang Gerald memujimu😍💪💪
2021-12-18
1