bukan anak haram 1

selamat membaca 😊

Pagi menyinsing seperti biasa freya memulai aktifitas paginya bersama kedua malaikat kecilnya,bahagia sederhana fikirnya setelah selesai dengan semua kegiatan pagi freya berangkat mengantar dua malaikat kecilnya kesekolah .

Setelah turun dari mobil freya mengantar hingga depan kelas.

''Ingat jangan nakal ya?''ucap freya memperingati keduanya.

''Dengarkan apa kata guru '' timpal freya lagi mengelus kepala keduanya secara bergantian.

''Baik momy ''jawab mereka serempak,kedua saudara itu mencium pipi freya bergantian lalu kemudian masuk kedalam kelas.

Kemudian freya kembali kemobil dan melajukannya menuju toko mainan.setelah sampai freya membuka toko itu di bantu oleh rina dan nao.

''Nao nanti seperti biasa ya tolong jemput alex dan lexa di sekolah .''sebelum masuk kedalam ruanganya.

''Iya fre''ucap nao santai sembari menata mainan di depan toko dan menata di rak mainan yang sudah terlihat kosong.

Kali ini freya mengecek beberapa barang yang sudah mulai habis stoknya.setelah selesai freya meminta pendapat pada nao dan rina tentang mainan yang di tawarkan pengusaha yang lebih besar darinya.

''Menurut kalian apa barang ini bisa laku jika kita jual di toko?''tanya freya pada keduanya sambil menunjukkan beberapa gambar mainan terbaru.

''Kita masih belum tahu laku apa tidaknya,lebih baik di coba dulu hm...kita ambil setengah dulu deh fre dari setiap mainan baru ini''ucap rina memberikan pendapatnya,

''Iya dikit saja dulu,dari pada nanti stoknya menumpuk mainan juga akan rusak jika di simpan terlalu lama ''timpal nao juga menyetujui pendapat rina.

''Aku sependapat dengan kalian,baiklah nanti coba aku hubungi lagi agennya''ucap freya lagi,ketiganya melihat gambar-gambar mainan bersama dan menentukan mainan apa yang sekiranya bisa terhual di toko mainan ini ,dan pastinya harganya harus murah dengan kualitas bagus.

Mereka berdua senang mempunyai atasan yang baik seperti freya,karena atasannya itu selalu mengajak mereka bertukar pendapat.

_______

''Apa kamu sudah menemukannya,,,?''dingin alex menatap tajam arya.

''Maaf bos sebenarnya saya dan anak buah saya tidak bisa menemukan tentang perempuan itu... semua jejaknya terhapus rapi dan ada orang yang menyembunyikannya bos''ucap arya sedikit takut namun dia sudah bisa mengendalikan ekspresinya.

''Kita kalah cepat dengan orang itu bos ''ucap arya lagi.

''Apa itu 00?''tanya alex penasaran

''Bukan bos ... ada orang lain selain 00 dan kita,mungkin orang itu sangat berpengaruh''jawab arya sedatar mungkin meski dalam hati sangat ketakutan.

Alex berfikir kalau bukan 00 siapakah sebenarnya orang itu?orang yang berani ikut campur ''Cari tahu siapa yang menyembunyikan semua itu,kali ini jangan sampai gagal lagi''tekan alex memberikan peringatan pada arya.

''Sekarang juga pasti orang itu bergerak cepat''dinginnya .

'' baik bos ''arya bergegas pergi dari ruangan itu dia menelpon anak buahnya untuk segera menyebar.

''alamat lembur ...huft ...sabar arya demi masa depan yang cerah''batin arya menguatkan dirinya dengan sikap sang bos.

sedang di sebuah ruangan yang bernuasa hitam putih seorang pria paruh baya mengerjakan pekerjaanya yang belum terselesaikan,meski kursi kepemimpinan sudah di gantikan oleh sang putra tapi tetap saja pria paruh baya itu mengontrol pekerjaan sang putra dari rumah.dirinya tidak bisa begitu saja lepas tangan,harus mengawasi sang putra.

pria paru baya itu fokus pada pekerjaannya hingga suara dering ponsel membuat fokusnya pecah karena berkali-kali deringan itu terdengar meski sudah dia abaikan.

'' ya,halo.. ''jawab orang itu dingin.

''Bisa kita bertemu karena ini penting tidak bisa di jelaskan di panggilan ini'' suara di sebarang telpon juga sedikit datar.

''Baiklah, nanti kukirim lokasinya''

''Apa ada hal lain?''tanyanya lagi pada sang penelpon.

''Iya... nanti saya ceritakan detailnya setelah kita bertemu''ucap di seberang telpon.Tanpa menjawab pria paruh baya itu mematikan hpnya.

Sedangkan di seberang sana pria itu menggerutu karena panggilannya di akhiri secara sepihak ''Dasar tidak berubah ''kesalnya karena berpuluh-puluh kali dirinya menelpon baru di angkat dan setelah diangkatpun hanya sebentar.

''dinginnya tidak pernah hilang dan juga sangat irit sekali berbicara''pria yang tadi menelpon itu mendesah kasar seperti inilah dari dulu''untung sahabat kalau tidak ..sudah aku buang jauh kelaut''batin orang itu lagi.

______

''Jangan berteman dengan lexa dia tidak punya dady seperti kita''ucap gadis kecil itu teman sekelas lexa yang bernama Asma.

''Iya ,kata mama kalau tidak punya papa berarti dia anak haram''timpal yang lain mengejek lexa yang diam di tempatnya.

Membuat lexa marah niatnya dia ingin bermain bersama namun apa sekarang dia dapat. dia di katai anak haram oleh teman-temannya.

''Aku bukan anak haram!aku punya dady''teriak lexa sambil terisak meski dirinya sangat tahu dadynya berada.

''Mana?''tanya Asma

''Iya mana buktinya?''tanya teman asma dan yang lain hanya mendengarkan.

''Kamu kan selalu di anterin sama mama kamu saja, gak ada tuh papa kamu''sinis Asma dan temannya, dia iri karena lexa mudah mendapat teman dan juga di sayangi guru-guru karena ke pintarannya.

Lexa diam tidak menjawab meski dia tahu dia mempunyai dady tapi sekarang memang dadynya tidak bersama mereka .

''Aku punya dady...aku bukan anak haram...''teriaknya kemudian lexa berlari sambil menangis kedalam kelasnya meninggalkan temannya yang mengejeknya.

''Apa yang kalian lakukan pada adikku?''dingin alex,dia mendengar semua ucapan teman-teman adiknya.

''Kami tidak melakukan apapun kok,dianya saja cengeng''sinis Asma.

''Emang bener kok kalian kan gak punya papa'' teman Asma

''Iya berarti kalian anak haram ''ucap teman satunya lagi tanpa memikirkan perasaan alex dan lexa.

Tangan alex mengepal baru kali ini dia marah tatapannya menajam ekspresinya berubah lebih dingin dari sebelumnya.

''Beraninya kalian mengatakan kami anak haram?''kilatan itu membuat ketiga gadis kecil di depannya ketakutan dan langsung pergi meninggalkan alex.

''Awas kalian akan aku balas siapapun yang mengusik keluargaku ,tidak akan aku ampuni lihat saja nanti''batin alex marah .

''Aku tidak perduli kalian orang seperti apa orang sekaya apa ''alex menutup matanya menetralkan kemarahannya setelah dia berhasil menetralkan kemarahannya alex kembali kekelas menemui adiknya yang tengah bersedih.

Alex mendekat kearah lexa yang menelungkupkan wajahnya di meja dengan suara isakan yang masih bisa di dengar,mengelus dengan lebut surai sang adik yang sangat dia sayangi.

''dek...''panggil alex lembut membuat semua orang yang berada di dalam kelas itu melongo.

''kakak...''lexa mendongak masih ada sisa air mata di pipinya,alex mengusap kedua pipi adiknya.alex berusaha menghibur lexa yang tengah bersedih meski dirinya sedih namun alex berusaha untuk tidak memperlihatkan kesedihannya pada sang adik.