Keesokan harinya Duryandra membawa beberapa prajurit mencari tahu kemanakah ujung jalan rahasia itu berada.
Segera Duryandra dan para prajurit menelusuri jalan rahasia itu untuk mengetahui kemana arah keluar dari jalan tersebut.
"Menuju kemanakah jalan rahasia ini sebenarnya.." Gumam Duryandra
Sambil terus menelusuri di lorong tanah Duryandra terus bergumam dalam hati.
"Sudah berapa lama jalan rahasia ini dibuat oleh si Chakra itu, mengapa Aku tidak mengetahuinya..."
Setelah beberapa lama menelusuri jalan rahasia tersebut akhirnya Duryandra dan para prajurit muncul di tengah-tengah hutan.
"Oooo.. Jadi disini ujung jalan ini.." Gumam Duryandra
Sesaat sebelum Duryandra dan prajuritnya menyusuri hutan, tiba-tiba seorang prajurit menemukan sebuah jejak kaki.
"Yang Mulia Pangeran.. Sepertinya ada jejak kaki disana.." Ucap seorang Prajurit
Duryandra mendatangi bekas dari jejek kaki tersebut.
"Sepertinya ini jejak kaki Dinda Ambarwati.."
"Prajurit... Segera kalian ikuti kemanakah jejak kaki Dinda Ambarwati ini pergi..." Teriak Duryandra
Segera mungkin para prajurit mengikuti jejak kaki tersebut, setelah beberapa menit prajurit itu kembali menghadap Duryandra.
"Ampun Pangeran.. Kami telah menemukan jejak kaki tersebut berhenti, namun...."
Perkataan prajurit berhenti, mereka merasa takut jika Duryandra marah mendengar alasan mereka.
"Namun apa... Cepat katakan..." Bentak Duryandra
"Namun kami menemukan jejek lain, kami menemukan ada jejak kaki kuda ditempat jejak kaki Dewi Ambarwati berhenti Pangeran.." Jawab seorang prajurit
"Lantas apa lagi yang kalian temukan.." Kata Duryandra dengan nada tinggi
"Kami menemukan jejak kaki kuda tersebut pergi kearah Lembah Ranah Pangeran.." Ujar seorang Prajurit sambil tertunduk takut
"Apaa... Bagaimana ada seseorang yang berani memasuki Lembah Ranah tersebut.." Ujar Duryandra kaget
"Sekarang cepat kalian ikuti jejak kaki kuda tersebut, Aku ingin Dinda Ambarwati ditemukan.." Bentak Duryandra
Namun para prajurit tidak ada yang bergerak sedikitpun, karena mereka mengetahui mitos akan bahayanya Lembah Ranah tersebut.
Hingga ada salah satu prajurit yang memberanikan diri untuk berkata.
"Ampuuuunn.. Pangeran.. Kami tidak berani untuk memasuki Lembah tersebut, kami tidak ingin mati dulu.." Ucap seorang prajurit
"Iya.. Pangeran. Kami masih harus menafkahi anak dan istri kami, jika kami mati siapa yang akan menafkahinya." Ucap prajurit lain
"Dasar kalian ini... Percumah kerajaan membayar kalian.. Jika kalian saja malas dalam bertugas.." Teriak Duryandra
"Bukannya kami malas Pangeran, namun kami belum siap untuk mati meninggalkan anak dan istri kami yang kesusahan Pangeran." Jawab seorang prajurit
"Yasudah baiklah.. Sekarang kita biarkan Dinda Ambarwati dibawa oleh seseorang penunggang kuda tersebut, toh paling mereka tidak akan dapat bertahan didalam sana.." Ujar Duryandra
"Sekarang kita kembali kekerajaan.."
"Baik Pangeran.." Jawaban serempak para Prajurit
Duryandra dan para Prajuritnya kemudian meninggalkan hutan tersebut, dan kembali kekerajaan.
Sesampainya Duryandra dan para Prajurit di kerajaan, Duryandra memerintahkan seluruh penghuni kerajaan untuk berkumpul di aula kerajaan.
"Prajurit.. Cepat perintahkan seluruh penghuni kerajaan untuk dapat berkumpul di aula kerajaan.." Ujar Duryandra dengan keras
Para Prajurit pun menuruti perintah Duryandra untuk menyuruh seluruh penghuni kerajaan berkumpul di aula.
Setelah semuanya berkumpul di aula kerajaan, baru Duryandra berbicara.
"Kalian semua yang masih hidup.. Jika kalian tidak menuruti perintahku, maka kalian akan tau akibatnya.." Ujar Duryandra
"Karena mulai sekarang Akulah Raja dari Kerajaan Gajah Duduk ini, barang siapa yang tidak terima jika Aku menjadi Raja, akan Aku penjarakan seumur hidup.." Teriak Duryandra
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Nice....
2022-02-22
0
Tonie Silvian
itu kerajaan apa kain sarung Thor?tp gpp inikan hanya imajinasinya author saja🤭🙏🙏
2021-12-04
0
Wira Yoga
Gajah Duduk, apa ngk nama lain. Miskin x imajinasi mu tor
2021-10-21
0