Plaaakkk...
Tamparan yang sangat keras di berika pak Ridwan pada Andre, setelah laki-laki itu membawa Riska dan memberitahuan hubungannya, tak lupa dengan kehamilan Riska. Andre memberitahukan dari awal sampai akhir.
"Kurang ajar kalian.." geram pak Ridwan.
"Pak maafkan Andre pak, Andre khilaf.." ucap Andre bersimpuh di kaki pak Ridwan
Sedang kan ibu Erin, ia menangis dalam diam setelah mendengar berita yang mengejutkan dari anak kesayangannya itu.
"Bu maafin Andre, Andre sungguh khilaf.." mohonnya bersimpuh di kaki ibunya.
"Khilaf samapai membuat anak orang hamil, itu maksud kamu hah.." sahut pak Ridwan emosi.
Bugghhh...
Pak Ridwan memukul anaknya dengan membabi buta karna merasa terhina dengan kelakuan anaknya itu.
"Pak, sudah pak, jangan pukuli Andre lagi. Dia anak kita.." ucap Ibu Erin menjauhkan suami dari anaknya.
"Mas bangun.." ucap Riska.
"Kau,,." tunjuk pak Ridwan pada Riska.
"Sudah pak,,." Mohon ibu menangis.
"Sekarang apa mau kalian setelah ini.." tanya pak Ridwan membuang muka.
"Andre akan tanggung jawab dengan cara menikahinya pak.."jawab Andre dengan posisi sama.
"Lalu bagaimana dengan Riana dan Reyna.." tanyanya dingin.
"Andre tidak akan menceraikan Riana pak, dan Andre sangat menyayangi Reyna.." ujarnya.
"Mas.." Riska hendak protes tapi Andre menatap tajam padanya.
"Apa kau bersedia untuk menjadi istri kedua dari Andre.." tanya pak Ridwan dingain tanpa menatapnya.
"Sa-aya bersedia pak.. Lagi pula anak yang saya kandung juga butuh seorang ayah yang jelas untuk masa depannya kelak.." jwab Riska menunduk.
"Segeralah menikah... Tapi jangan dulu kau memberitahukan masalah ini pada Riana, karna saya belum siap melihat menantu kesayangan saya sedih.."ujarnya menegaskan kata 'menantu' membuat Riska radang mendengarnya
Setelah perdebatan panjang itu, Andre langsung menikah dengan Riska hanya di hadiri kedua belah pihak di kediaman Riska.
Andre membawa Riska pergi dari tempat melangsungkan pernikahannya itu dan membawanya ke kediaman orang tuanya.
Awalnya pak Ridwan menolak saat Andre dan Riska tinggal di rumahnya karna ia masih sakit hati atas perlakuan mereka, dengan berbagai permohonan yang di lakukan Andre dan Ibu Erin akhirnya pak Ridwan pasrah dan mengizinkan Andre untuk tinggal di rumahnya.
Dua Minggu berlalu setelah pernikan dadakan itu, hubungan Andre dan Riska sangat baik.. Bahkan Ibu Erin yang tadinya cuek terhadap menantu barunya itu seketika luluh saat Riska memberikannya kalung emas yang di inginkan ibu Erin.
Trik gampang untuk meluluhkan hati ibu mertua.' batin Riska tersenyum puas.
Sedangkan pak Ridwan menunjukan sikap datarnya pada anak menantunya itu.
Saat Riana dan Reyna berkunjung ke rumah mereka, pak Ridwan menatap sedih ke arah mereka berdua. Bagaimana nasib Riana setelah mengetahui kelakuan asli Andre? Reyna maafkan kakek sayang.."batin pak Ridwan menangis melepas kepergian mantu dan cucunya.
Tanpa mereka sadari, bahwa Riana sudah mengetahui kelakuan busuk suaminya dengan mata dan telinganya sendiri.
********
Pov Riana.
Aku terbangun begitu mendengar suara Adzan Subuh berkumandang, aku segera turun dari ranjang melangkah ke kamar mandi.
Aku mencurahkan isi hatiku pada-Nya, dan mengadu segala keluh kesah yang aku alami.
Setelah di rasa cukup, aku menyudahinya, membereskan peralatan sholatku kembali pada tempatnya.
"Pipi anak bunda bulet benget sih kalau lagi tidur. " ucapku menoel pelan pipi chubby Reyna.
Seperti biasa, aku akan mengerjakan pekerjaan rumah dan lain sebagainya.
"Selesai...Sebaiknya aku mandi dulu sebelum Reyna bangun dari tidurnya.."kataku setelah menjemur pakaian.
Dari arah belakang aku mendengar suara mobil yang menderu, aku hafal betul dengan suara mobil ini.
"Tuh kan bener.." kataku melihat mas Andre turun dari mobilnya dengan keadaan berantakan seperti biasa supaya aku tidak mencurigai kebohongannya.
Aku yang sudah tidak perduli dengan laki-laki itu segera menghilang di balik kamarku untuk membersihkan badan.
"Riana.." sayup-sayup telingaku mendengar mas Andre manggil, karna biasanya aku akan menyambut kepulangannya dengan senyum manisku. Tapi itu dulu setelah aku di bodohinya.
"Riana.." panggilnya lagi.
Aku sengaja diam saja saat dia memanggilku.
Di rasa sudah cukup, aku ke luar dari kamar mandi dengan memakai baju yang aku bawa, karna tidak mungkin aku ganti baju di depan anakku. Walaupun Reyna tidur tapi masih saja aku merasa tak enak.
"Riana.." panggil mas Andre membuka kamarku.
"Ya.."jawabku singkat.
"Mas dari tadi panggilin kamu, kenapa gak nyahut sayang.." ucapnya manis.
"Oh gitu ya,, mungkin karna aku lagi mandi jadi tidak dengar mas manggilin." jawabku asal.
"Ya sudah gak apa-apa, tolong siapkan air hangat untuk mas ya? Mas mau mandi.." titahnya setelah mencium keningku.
"Maaf mas, aku mau nyiapin sarapan dulu untuk kita.."bukan maksud untuk menolak perintah dari suami, entah kenapa aku jijik dengan mas Andre.
Ku lihat mas Andre menatapku bingung, mungkin pikirnya tumben aku tidak menuruti perintahnya, padahal selama inikan aku selalu patuh padanya. Itu hanya dugaanku saja.
"Baiklah, mas akan menyiapkannya sendiri kalau gitu.." ujarnya ke luar dari kamarku.
'Maaf mas, aku tak sanggup melihatmu.." batinku menatap kepergian mas Andre.
"Reyna bangun yuk sayang, ini udah siang loh.." kataku mencium seluruh wajah Reyna.
"Emm....
"Ayo sayang bangun, kita mandi terus makan.." kataku lagi. Padahal tadi aku bilang ke mas Andre akan membuat sarapan, padahal sarapan itu sudah siap sebelum aku menjemur pakaian tadi.
"Ya unda ( Iya bunda)" ucanya dengan suara khas bangun tidur.
"Pa ayah dah ulang unda ( Apa ayah sudah pulang bunda)" tanyanya.
"Sudah sayang, ayah lagi mandi.." jawabku.
"Hoyeee, ayah dah ulang ( Horeeee,,, ayah sudah pulang)" ucapnya girang, ya Tuhan hatiku sakit melihat Reyna senang saat tahu ayahnya sudah pulang. Bagaimana nasibnya nanti setelah....
"Yo unda, katanya mo andi ko mayah yamun (Ayo bunda, katanya mau mandi kok malah melamun)"katanya menyadarkan aku dari lamunan.
"Iya sayang, ayo kita mandi.."Kataku membuka baju Reyna perlahan.
Singkat cerita, kami telah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama.
"Yah napa ulang keyjana agi terus, dahalkan Eyna ngen main ma ayah (Ayah kenapa pulang kerjanya pagi terus, padahalkan Reyna pengen main sana ayah)" ucap Reyna di sela-sela makannya.
Uhukkh
Uhukkk
Mas Andre terbatuk saat Reyna bertanya, aku segera memberinya air minum.
"Kalau makan pelan-pelan mas.." kataku.
"Maaf sayang, abisnya aku kaget dengan pertanyaan Reyna.." jawabnya membulatkan mata, sepertinya mas Andre salah bicara.
"Kaget, kenapa kaget? Reyna kan cuma nanya kenapa ayahnya pulang kerja selalu malam terus. Bukankah itu wajar.." kataku sengaja.
"Maksud-nya.." ucapnya bingung.
"Reyna jangan bicara kalau sedang makan ya.." kataku mengalihkan pembicaraan. Ku lihat mas Andre bernafas lega saat aku tidak menanyakan soal tadi.
"Ya unda ( Iya bunda)" jawabnya nurut.
"Anak pintar.."kata mas Andre mengusap kepala Reyna lembut.
"Maacih ayah ( Terima kasih ayah)." kata Reyna.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments