Part 10

Pagi ini kami makan dengan tenang, sesekali tertawa mendengar coletehan cadel Reyna. Mas Andre pun sesekali menyuapiku dan Reyna, sungguh sangat senang dengan perubahan mas Andre saat ini.

'Semoga kau seperti ini seterusnya mas, sungguh bahagianya aku melihat perubahanmu. Ya Allah terima kasih, karna Engkau telah mengabulkan permohonan hamba 'batinku.

"Riana, mas malam ini kayanya gak pulang." ucap Mas Andre setelah selesai sarapan.

"Emangnya kenapa mas? Apa pekerjaan mas banyak lagi?."tebakku.

"Ya seperti yang kamu bilang, tugas mas makin hari makin banyak dan segera harus di selesaikan hari ini juga.."jawabnya.

"Heeemm,,,, baiklah, tapi jangan lupa makan ya mas." ujarku.

"Ok sayang.." ucapnya manis, setelah itu mas Andre mencium keningku lama, rutinitas kami setiap hari.

"Ya sudah mas berangkat kerja dulu ya, hati-hati di rumah kalau ada apa-apa hubungi mas segera.,,, Assalamualaikum.."pamitnya.

"Iya mas,, Waalaikum salam.."

Aku memandangi mas Andre yang sudah masuk ke dalam mobilnya lalu melajukan mobil itu perlahan. Aku melambaikan tangan melihat kepergian mas Andre.

"Unda, apa ayah udah pelgi (Bunda apa ayah sudah pergi)" tanya putri kecilku.

"Sudah sayang, emangnya kenapa?" tanyaku mengusap rambutnya.

"Eyna ngen di ateyin ke umah kakek ama ayah, Eyna kangen ama kakek (Reyna pengen di anterin ke rumah kakek sama ayah, Reyna kangen sama kakek)"jawabnya sedih.

"Ohh,, rupanya anak bunda ini sudah kangen ya sama kakek. Tapi ayahnya sudah berangkat, gimana kalau sama bunda aja, mau gak.." Tanyaku.

"Mau unda, hoyee Eyna mau ke umah kakek (Mau bunda, horee Reyna mau ke rumah kakek)" jawabnya meloncat-loncat kegirangan.

"Jangan loncat-loncat sayang, entar jatuh." kataku khawatir.

"Ya unda (Iya bunda)"

"Sekarang kita siap-siap dulu yu.."ajakku.

"Oteh..,"

Aku memasukan beberapa makanan ke dalam rantang yang sudah aku masak tadi pagi. Pasti bapak kangen sama masakan aku.

Sudah 3 minggu ini bapak ataupun ibu mertua tidak pernah berkunjung lagi ke rumah, entah apa penyebabnya akupun tidak tahu, tidak biasanya mereka seperti ini. Apa lagi ibu sama Linda biasanya setiap pagi kesini, seperti biasa ikut sarapan di rumahku.

"Reyna yuk kita berangkat." ajakku setelah semuanya rapi.

"Ita mau nek apa unda (Kita mau naik apa bunda)"tanya Reyna.

"Kita naik Taxi aja ya sayang, kalau naik angkot jam segini takut enggak ada.." jawabku.

"Yu bangkat (Yu berangkat)" ajaknya tak sabar.

Taxi pesanan ku sudah datang tepat di depan rumah.

"Mau saya anterin kemana bu." Tanya supir Taxi itu ramah.

"Ke umah kakek pak supil (Ke rumah kakek pak supir)"Sahut Reyna.

"Maaf pak, tolong antarkan kami ke jalan C ya.." kataku.

"Tidak apa-apa bu,,, baik." ujarnya.

Tak lama kami sampai di depan rumah mertuaku, Reyna buru-buru turun dari Taxi karna sudah tak sabar ingin segera menemui kakeknya.

"Terima kasih pak, ini ongkosnya.."ucapku memberikan 2 lebar uang pecahan 100 Ribu.

"Tapi ini kebanyakan bu.." ujarnya.

"Tak apa, sebagiannya untuk bapak beli makan siang." kataku.

"Terima kasih bu, semoga rezeki ibu di limpahkan sama Allah SWT." ucapnya tulus.

"Amin, terima kasih pak do'anya. Kalau begitu saya masuk dulu, mari..", kataku.

"Ya bu silahkan, sekali lagi terima kasih.." ujarnya.

Sedangkan aku tersenyum menanggapi bapak supir itu, Aku segera melangkah ke depan pintu rumah orang tua mas Andre dan menekan bellnya.

Tak lama pintu terbuka, aku menautkan alis melihat yang membuka pintu seorang wanita muda cantik yang sangat asing di mataku. Siapakah wanita ini? Apa dia saudara mas Andre dari kampung? Tapi kenapa aku tidak mengenalinya.

"Maaf mbak, anda cari siapa." Tanya wanita itu menatap tak suka padaku.

"Apa bapak sama ibu ada." tanyaku balik, entah apa yang di pikirkan wanita itu, sepertinya dia tengah melihat penampilanku dari atas sampai bawah.

"Ada.." katanya singkat.

"Siapa yang datang Ris..?"Tanya ibu mertua dari dalam.

"Gak tau, katanya cari ibu sama bapak,.." Jawab wanita itu.

Ku lihat wajah ibu mertua terkejut melihat aku yang berdiri di depan pintu, wajahnya pucat pasi memandangiku. Aku menyalimi ibu, entah mengapa tangan ibu bergetar. seperti sedang ketakutan.

"Oh kamu rupanya, ad-a apa kesini.?"tanyanua terbata mengusap keringat di keningnya.

"Tadi pagi Reyna pengen kesini, katanya kengen sama kakeknya." Jawabku jujur, menatap gerak gerik ibu seperti cacing kepanasan.

"Kakek.."Panggil Reyna masuk begitu saja ke dalam rumah.

"Riska kamu istirahatlah,."Titah ibu pada wanita yang bernama Riska itu.

"Baiklah."jawabnya melengos pergi.

"Ehh ada Rian, masuk Rin.." ajak bapak mertua, ku lihat bapak tidak jauh beda dengan ibu saat melihatku.

"Iya pak.." aku masuk ke rumah itu melewati ibu yang masih mematung di depan pintu.

'Ya Allah ada apa ini, kenapa hatiku tidak tenang setelah melihat wanita itu' batinku.

"Cucu kakek yang cantik pasti merindukan kakek ya, maaf ya kakek gak sempet jenguk kamu minggu-minggu ini karna.." Ucapnya terhenti, sepertinya bapak bingung mau ngomong apa.

"Kalna apa kek (Karna apa kek).?,"tanya Reyna menatap bapak.

"Akhir-akhir ini kakek sibuk sayang." jawabnya setelah berpikir, sepertinya ada yang di sembunyikan bapak dari kami.

"Cucu kakek yang cantik gimana kabarnya,.?" tanya bapak mengalihkan pembicaraan.

"Eyna baik kek (Reyna baik kek)" jawabnya bergelayut manja di pangkuan kakeknya.

"Pak aku mau tanya." kataku.

"Ta-anya soal apa?." ujarnya membulatkan mata, aku sangat yakin ada yang mereka sembunyikan dariku.

"Siapa perempuan yang membuka pintu pak, apa dia saudara bapak dari kampung.." jawabku.

"Oh itu,,,, kamu benar dia saudara bapak dari kampung." ujarnya terbata.

"Bukankan aku sudah mengenal keluarga bapak semua, tapi kenapa aku tidak mengenali wanita ini?." Tanyaku penasaran.

"Eemm, itu.." Ucapnya, seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Itu anak saudara bapak dari kampung yang kuliah di Amrik, ya wajar lah kau tak kenal, secara Riska itu baru pulang setelah melanjutkan pendidikan S2 di sana.." Sahut ibu mertua.

"Iya, yang di katakan ibu benar Rian.." sahut bapak, ku lihat bapak tenang setelah ibu menjawab pertanyaanku.

"Tapi kenapa tinggal di sini.."tanyaku.

"Dia kangen sama kami, makannya tinggal di sini sementara, lagian dia juga ada kerjaan di kota ini kok. Emang kenapa kalau dia tinggal di sini, kamu tidak suka, iya." sahut ibu.

"Bukan itu maksudku bu.."kataku.

"Sudahlah jangan ribut, gak malu apa sama Reyna.." sahut bapak menengahi.

Kecurigaanku makin kuat saat melihat tingkah mereka yang terlihat sangat aneh di mataku, tapi aku tidak bisa bertanya langsung pada mereka, aku akan menyuruh orang untuk menyelidiki masalah ini.

"Kau bawa apa.." tanya ibu menyadarkan aku dari lamunan.

"Oh iya sampai lupa, tadi pagi aku masak banyak, sekalian deh aku bawa untuk ibu sama bapak juga." kataku.

"Wahh pasti enak kebetulan bapak mau makan siang, sudah lama juga bapak tidak makan masakanmu nak, jadi rindu.." ujar bapak menatap senang makanan buatanku.

"Ya sudah mari makan, jangan ngobrol mulu." sahut ibu mengambil rantangnya.

Aku mengikuti mereka dari belakang, mataku tak sengaja melihat wanita itu yang mengintipku dari kamar yang dulu mas Andre dan aku tempati saat malam pertama di lantai dua. Saat aku melihatnya wanita itu buru-buru menutup kembali pintu kamar penuh kenangan indah itu.

'Kenapa dia menempati kamar mas Andre, padahal di sini tersedia kamar tamu juga. Pasti ada yang tidak beres.' batinku.

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 part 19
20 part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 88
88 Part 87
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
part 19
20
part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 88
88
Part 87
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!