"Maaf.." kataku.
"Bosan saya makan di rumah," Ucapnya melangkah pergi.
"Mas mau kemana?"Tanyaku.
"Bukan urusanmu." jawabnya tanpa menoleh.
'Braaakk....
"Astagfuraallah..." kagetku.
'Ya Allah mas.' batinku.
"Kita makan yuk sayang.." ajakku pada Reyna.
"Ya unda (Ya bunda)"
Seperti biasa Reyna akan makan sendiri tanpa aku suapi, jawabannya sama kaya tadi siang, hanya tidak ingin meropotkan bunda katanya.
Anakku memang pintar, walaupun setiap hari kami makanan yang sangat sederhana jauh dari kata bergizi. Tapi Allhamdulilah anakku tumbuh tinggi, serta pintar dan cerdas, Bunda bangga padamu nak.
"Assalammualaikum..." Suara itu seperti bapak mertuaku.
"Wa'alaikum Sallam.." balasku.
"Ehh, bapak udah pulang dari kampung" Tanyaku mencium tangan bapak mertua.
"Iya, tadi sore bapak baru pulang. Mana cucu bapak?" Tanya pak Ridwan.
"Reyna lagi makan pak. Ayo pak sekalian kita makan bareng" Ajakku.
"Kebetulan bapak belum makan, ya sudah ayok," Jawabnya semangat. Bapak mertua paling suka makanan buatanku.
"Kakek.." ucap Reyna kegirangan langsung turun dari kursi saat ia melihat kakeknya mendekat.
"Reyna jangan lari-lari entar jatuh" ucap pak Ridwan saat melihat cucunya berlari mendekatinya.
"Kakek, Eyna engen (Kakek, Reyna kangen)" ucapnya memeluk pak Ridwan saat berjongkok.
"Kakek juga kangen sama cucu kakek yang cantik ini" jawabnya menggendong Reyna.
"Udah ya Rey kangen-kangennya, kekeknya mau makan sayang.." kataku.
"Oteh unda (Okeh bunda)"jawabnya gemesin, bapak langsung mencium pipi chubby Reyna karna tingkah lucunya.
"Silahkan pak di makan, maaf ya hidangannya cuma sederhana" ucapku merasa tak enak.
"Tak apa-apa Rian jangan merasa tak enak, bapak selalu suka kok semua masakanmu" Ucapnya membuatku tersenyum. Rian adalah panggilan sayang dari bapak.
"Tapi ngomong-ngomong, dari tadi bapak gak melihat suamimu. Kemana dia.." Tanya bapak mertua bingung.
"Ayah adi mayah-mayah ama unda kek, gala-gala makan itu-itu miyu atanya, teyus pegi deh (Ayah tadi marah-marah sama bunda kek, gara-gara makanannya itu-itu mulu katanya, terus pergi deh" sahut Reyna sedih.
" Apa benar yang di katakan Reyna nak" tanya bapak padaku.
"I-ya pak, mungkin maksud mas Andre hanya tidak selera makan saja kali pak, biasanya dia selalu makan apa saja yang aku masak kok" ucapku gugup.
"Sudahlah kamu jangan bela suamimu itu, bapak sudah tahu wataknya" ucap bapak mertua, ku dengar bapak menghela nafas panjang.
"Maaf pak.." Ucapku menunduk.
"Maaf untuk apa nak Rian.?" Tanya bapak bingung.
"Justru yang harus minta maaf itu bapak sama kamu nak, gara-gara anak Andre kalian..."katanya terhenti, saat aku menyela ucapannya.
"Sudah pak aku tidak apa-apa kok, lebih baik kita makan yuk. Kasian Reyna nungguin kita bicara dari tadi.." Ucapku mengalihkan pembicaraan.
"Maaf.." Hanya itu yang ke luar dari mulut bapak.
"Kakek napa edih, dangan edih agi kek. Eyna adi ikut edih kalau kakek edih (Kakek kenapa sedih, jangan sedih lagi kek. Reyna jadi ikut sedih kalau kakek sedih)"ucap Reyna dengan mata berkaca-kaca.
"Eehhh, jangan nangis sayangnya kakek.
Kakek gak sedih kok, kita makan ya? Biar kakek suapin, mau?" tawarnya.
"No, Eyna makan dili acah. Eyna kan dah besal, maca akannya di suapin cih (No, Reyna makan sendiri ajah. Reyna kan sudah besar, masa makannya di suapin sih)."Jawabnya.
"Oh rupanya cucu kakek ini udah besar ya. Pintar sekali cucu kakek udah bisa makan sendiri" pujinya.
"Ya don kek (Iya dong kek)" ucapnya malu- malu karna bapak memujinya.
Tawaku pecah melihat tingkah lucu Reyna, begitu juga dengan bapak mertua yang terkekeh di buatnya.
POV Author.
Andre tengah mengemudikan mobilnya mencari tempat makan.
"Mending gue makan di luar, dari pada di rumah makanannya itu-itu mulu, bisa kurus nih badan kalau makanannya gak bergizi."Gerutunya.
Dalam hati Andre terbesit rasa tak tega saat melihat wajah istrinya saat mengucap kata 'maaf'. Apa lagi saat dia menampar wajah Reyna cuma gara-gara air, sungguh sangat menyesal di buatnya. Andai waktu bisa di putar kembali, dia tidak akan melakukan kekerasan pada Riana, tapi nasi sudah menjadi bubur tidak bisa di ubah kembali menjadi nasi. Hanya tertinggal penyesalan.
Ingin minta maaf, tapi gengsinya terlalu besar hingga Andre menyampingkan semua tentang anak istrinya.
Lamunan Andre buyar saat seorang wanita melintas di depan mobilnya.
'Ciiiitttt..
Andre mengerem mobilnya, saat wanita itu melintas dengan mendadak .Tapi kemana wanita itu?Apa kah dia sudah menabraknya?. Pikiran itu berputar di kepala Andre hingga membuatnya memutuskan untuk ke luar dari mobil.
'Sial, ini semua gara-gara aku memikirkan wanita jelek itu, kurang ajar.'batinya, yang di maksud wanita jelek adalah istrinya sendiri, Riana.
Andre melihat seorang wanita tengah berjongkok di depan mobilnya dengan badan bergetar karna syok dengan kejadian barusan.
"Nona apa anda tidak apa-apa.?" tanya Andre khawatir, bukan mengkhawatiri orangnya. Tapi Andre mengkhawatiri bila wanita itu terluka parah, Otomatis Andre harus keluar uang banyak untuk mengobati wanita itu, membuatnya tekor. Sungguh pelitnya Andre ini ya guys🤭🤭.
"Sa-aya ti-dak apa-apa tuan.." jawab Wanita itu menunduk.
"Mari saya bantu.." Tawar Andre mengulurkan tangannya.
Wanita itu mendongakan kepala, melihat asal suara yang tak asing di telinganya.
"Mas Andre...
"Riska..
Ucap mereka barengan, Andre terkejut melihat ternyata orang yang hampir dia takbrak itu Riska, orang yang selalu memberi sejuta perhatian padanya.
Kalau Riska sih pura-pura terkejut, karna ia sudah merencanakan semuanya dari awal untuk mendekati lelaki yang sudah beristri itu.
#Flassback...
Sejak pulang dari kantor, Riska sengaja mengikuti mobil Andre saat akan pulang. Begitu Andre masuk ke rumanya, Riska terus standby di depan rumah Andre menunggu yang punya rumah ke luar.
2 jam kemudian Riska masih menunggunya dengan sabar, pada akhirnya yang di tunggu-tunggu ke luar juga. Riska bisa melihat Andre sedang kesal dari kejauhan. Mungkin gara-gara istrinya, Pikir Riska.
"Akhirnya kau ke luar juga mas, aku tidak akan membuang kesempatan emas ini..Aku akan melakukan semua cara agar kau menjadi miliku malam ini."Ucapnya menyeringgai.
Lalu Riska mengikuti mobil Andre secara perlahan. Kayanya tujuan Andre tempat makan favoritnya, pikir Riska.
Riska melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi melewati mobil Andre.
Andre yang sedang melamun tidak mengetahui mobil yang mendahuluinya adalah mobil teman dekatnya. Riska menghentikan mobilnya di persimpangan setelah jauh dari mobil yang di kemudikan Andre. Riska menyimpan mobilnya begitu saja di depan sebuah minimarket di titipkan pada penjaga parkir di minimarket itu.
Riska buru-buru kembali ke persimpangan jalan, dan melintas secara mendadak saat mobil Andre sudah dekat. Andre yang sedang melamun tidak menyadari kalau wanita itu sengaja melintas di depannya.
Dan terjadilah sesuai yang di rencanakan, tinggal langkah berikutnya....
#Flass On...
"Riska kamu gak papa kan." Tanya Andre benar-benar khawatir.
"Aku tidak apa-....."Belum sempat Riska meneruskan ucapannya, badannya ambruk di aspal. Pura-pura pingsan pastinya.
"Riska bangun Ris.."Ucap Andre menepuk pelan pipi Andre.
Andre yang sudah sangat khawatir langsung membopong Riska memasuki mobilnya dan melajukannya menuju rumah sakit.
"Riska bangunlah, jangan membuat saya khawatir. Sabar ya sebentar lagi kita sampe rumah sakit" ucap Andre menggenggam tangan Riska dengan wajah sangat cemas.
Saat di tengah jalan Riska terbangun dari pingsannya, karna dia sudah mendengar kalau Andre akan membawanya ke rumah sakit. Bisa gagal rencananya kalau ke rumah sakit, pikir Riska.
"Mas...."Ucap Riska pelan..
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments