Part 5

POV Riana.

Aku terbangun begitu mendengar suara Adzan berkumandang, aku melirik jam dinding ternyata sudah hampir jam 4 sore.

Reyna masih tertidur lelap di sampingku, tak lupa dengan memeluk boneka Panda dengan erat.

Aku ke luar dari kamar menuju dapur untuk masak buat makan malam nanti.

Sore ini aku masak hidangan sederhana yang bahannya tersedia di lemari pendingin. Setelah selesai, aku kembali ke kamar untuk membersihkan badanku, dan tak lupa dengan 5 waktuku.

"Sayang bangun yuk, kita mandi" ucapku membangunkan Reyna.

"Emm,, Eyna macih tantuk unda (Emm,, Reyna masih ngantuk bunda)" sahutnya menutup mata kembali.

" Tapi ini sudah sore sayang, bentar lagi ayah pasti pulang"kataku.

" Ya unda, ini Eyna ngun (Iya bunda, ini Reyna bangun)" katanya membuka mata lebar-lebar.

"Ya sudah kita mandi yuk" ajakku.

Reyna memang anak yang pintar, tak pernah sekalipun dia membantah perintahku. Tapi kenapa mas Andre dan ibunya tidak memuji kepintaran dan kecerdasan cucu serta anak mereka. Mereka selalu mengacuhkan Reyna saat ia minta di gendong oleh mereka.

"Riana.." teriak mas Andre.

"Iya mas, sebentar." ucapku dari kamar mandi, entah dengar atau tidak.

"Udah yuk sayang mandinya, ayah udah pulang" ajakku.

"Hoyeeee, ayah puyang (Hore ayah pulang)" ucanya kegirangan.

"Riana.." teriaknya lagi.

"Iya mas kenapa," tanyaku saat mendekatinya dengan menggendong Reyna.

"Kamu dari mana sih, di panggilin dari tadi enggak nyahut-nyahut. Apa telingamu tuli hah.." bentaknya kasar.

"Ta-adi aku lagi mandiin Reyna di kamar mandi mas, makannya gk denger saat kamu manggil." jawabku jujur.

"Alesan,, buatkan aku kopi." perintahnya mendudukan bokong di sofa ruang tamu.

"Ya sudah aku buatkan kopi, tapi tolong mas jagain Reyna sebentar ya. Kalau Reyna aku gendong terus takut kena air panas nanti.."usulku.

"Taro aja di situ gampang kan" ucapnya enteng.

"Tapi mas liatin" titahku.

"Udah berani nyuruh kamu ya, Cepat sana" bentaknya.

" Reyna di sini dulu ya, bunda mau buatin kopi untuk ayah dulu" kataku, menurunkan Reyna.

"Ya unda (Ya bunda)."

Aku meninggalkan Reyna di sofa masih terbalut dengan handuk, dari dapur terdengar coletehan Reyna pada ayahnya.

" Yah hali ni Eyna li neka anda loh ma unda (Ayah hari ini Reyna beli boneka loh sama bunda) "ucapnya memberitahu.

"Hemm.." dehem mas Andre singkat memainkan ponselnya.

"nekanya wana pink yah kecukaan Eyna ( Bonekanya warna pink yah kesukaan Reyna).

"Heemmmm.." dehemnya lagi tanpa menatap Reyna.

"adi Eyha...(Tadi Reyna..)" ucapnya terhenti saat mendengar bentakan mas Andre.

"Kamu bisa diam gak sih, ngomong mulu dari tadi, udah ngomongnya cadel bikin kuping saya panas" bentaknya kasar.

Aku berlari dari dapur saat mendengar bentakan keras mas Andre pada anaknya.

"Kenapa sayang" tanyaku memeluk Reyna yang bergetar.

" Ibu sama anak sama saja, sama sama nyusahin" sahut mas Andre.

"Mas boleh marah padaku, mas boleh nampar wajahku, mas boleh memperlakukan aku sesuka hatimu selagi aku masih kuat. Tapi tolong mas jangan pernah kau sekalipun bentak Reyna, dia anakku, anak kamu juga. Kenapa kau memperlakukan dia dengan kasar, apa salahnya? Bahkan ketika Reyna ingin kau menggendongnya tapi apa balasanmu? Kau mengacuhkannya dengan bermain ponselmu itu. Atau jangan kau sedang bermain ya di belakangku.." Ucapku emosi.

Aku lihat mas Andre membulatkan mata saat aku bicara soal 'bermain di belakangku', keringat dingin bercucuran di kening.

"A-pa maksudmu, jang-an nuduh yang enggak-enggak kamu ya.." bantahnya terbata, aku bisa melihat sendiri ada kebohongan di matanya, serta tingkahnya seperti sedang ketakutan.

"Sana pergi, muak saya lihat wajah kalian" lanjutnya mengalihkan pembicaraan. Lalu menyimpan ponselnya ke dalam tas kerja.

"Maaf sayang, kau seharusnya tidak melihat kami bertengkar..Kita ke kamar yuk" ajakku pada Reyna yang menatap nanar pada ayahnya.

"ayah jahat kali unda ( Ayah jahat sekali bunda)" ucapnya menunduk.

"Ayah tidak jahat kok sayang, ayah mungkin lagi banyak masalah di kantornya" ucapku menenangkan Reyna..

"Api adi ayah entak Eyna unda ( Tapi tadi ayah bentak Reyna bunda), " ucapnya mendongakan kepala, aku bisa melihat sendiri ada kesedihan di matanya. Anak sekecil ini sudah tau segalanya, dia merasa sedih di perlakukan tidak baik oleh ayahnya sendiri.

"Reyna maafin ayah ya, mungkin ayah sedang banyak pikiran. Sekarang Reyna pake baju ya, takut masuk angin." kataku.

"Ya unda (Iya bunda)" jawabnya pelan.

Aku menghela nafas panjang, pikiranku terbang melayang entah kemana.

Pov Author.

Sedangkan di kediaman Wiguna, seorang lelaki paruh baya baru datang dari kampung setelah mengunjungi adiknya yang kecelakaan saat akan menghadiri pesta hajatan keluarganya di kota.

"Asallamualaikum.." salamnya memasuki kediaman Wibowo

"Bapak udah pulang, mana oleh-olehnya" sambut wanita paruh baya.

"Assallamualaikum.." salamnya ulang.

"Waalaikum salam" balas wanita baya itu kesal.

"Mana oleh-olehnya.." Tanyanya lagi, mencari-cari bawaan suaminya tersebut.

"Ibu pikir bapak ini abis jalan-jalan apa di tanyain oleh-oleh segala. Bapak kan habis jengukin orang sakit" ucap pak Ridwan Wibowo, bapak kandung dari Andre Wibowo suami dari Riana.

"Tolong bikinin bapak kopi" lanjutnya.

"Ya." jawabnya malas.

"Nih kopinya.." ucapnya meletakan kopi dengan kesal.

"Terima kasih"..

"Hemm,.." dehemnya singkat.

"Malam ini bapak mau nengokin Reyna, apa ibu mau ikut.." ajak pak Ridwan menyeruput kopi pelan-pelan.

"Ngapain jengukin segala, kaya orang sakit aja di jenguk" ucap istrinya ketus.

"Kalau ibu gak mau ya gak apa-apa", ujar pak Ridwan.

Pak Ridwan menghela nafas panjang melihat kelakuan istrinya yang tak suka pada cucu perempuannya itu, entah sampai kapan kamu bisa nerima cucu kita Reyna bu'pikir pak Ridwan.

"Reyna sayang, kita makan malam yuk" Ajakku tengah memperhatikan kesibukan Reyna dengan boneka pandanya.

"Oteh unda (Okeh bunda)" jawabnya.

"Makanan apa ini,, menjijikan sekali." Ucap mas Andre terdengar dari meja makan.

"Kenapa mas..? "tanyaku bingung.

"Setiap hari yang kamu masak itu-itu mulu, bosen saya makannya. Sekali kali kek masak makanan enak."jawabnya.

"Maaf mas, uang yang mas kasih enggak cukup buat makan sehari-hari kalau aku masak enak" kataku jujur.

"Alesan,, selalu itu yang kau bilang. Bilang saja kalau kau minta tambahan uang bulanan kan" ucapnya.

"Ya kalau mas kasih sih aku terima" sahutku santai.

" Gak ada yang namanya uang tambahan, uangkku habis di pake sama ibu tadi beli baju, katanya ibu kesini minta uang sama kamu terus gak di kasih, Apa benar itu Riana.?" tanyanya.

"Ya.." jawabku singkat meremas baju lusuhku.

" Kenapa kau tidak beri ibu uang" titahnya.

"Aku gak punya uang" jawabku singkat.

"Kata ibu kau beli boneka Panda untuk Reyna, dapat uang dari mana kamu, setahuku boneka itu mahal..."tanyanya

"Di kasih.." jawabku singkat.

"Dasar istri kurang ajar, berani kau ya sekarang padaku.." ucapnya geram.

"Maaf.." ucapku.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nona

Nona

sebenarnya suaminya ini sih nggak salah yah mgkn karna nggak cinta lg sama istrinya makanya diperlakukan nya spt itu apa lg mertuanya nggak suka sama dia dan anaknya nah yg bodoh tuh istrinya nih kok malah msh aja bertahan mjd istri sok baik dan nurut sementara diperlakukan tak layak malah anaknya pun tak di sayangi lalu bertahan utk apa..? jangan pula hy Krn mempertahankan status atau demi anak mau bertahan padahal bhatin dan jiwa tersiksa bahkan fisik pun jd pelampiasan amarah sungguh pemikiran kuno

2022-05-03

0

agasaka

agasaka

oh suami yg wajib d ksh racun so mau mkn enk tpi ngsh duit plitnya mnta ampun mkn tuh rebusan daun kangkung

2022-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 part 19
20 part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 88
88 Part 87
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
part 19
20
part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 88
88
Part 87
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!