Part 3

"Reyna mandi yuk.." ajakku setelah selesai menjemur pakaian.

"Ayuukkkk.." ucapnya kegirangan, paling senang kalau di ajak mandi.

"Mas udah mau berangkat.." tanyaku.

"Heemm.." dehemnya masih sibuk dengan ponselnya.

"Yah lo puyang beyiin Eyna neka anda ya(Ayah kalau pulang beliin Reyna boneka Panda ya)." ucap Reyna menginginkan boneka.

"Gak bisa, ayah sibuk. Ayah kerja dulu." pamitnya keluar dari rumah tanpa mengucapkan salam.

Reyna sedih mendengar penolakan dari ayahnya, aku tak tega melihat wajah sedihnya.

"Sayang setelah kita mandi dan sarapan kita beli boneka Panda kesukaan kamu ya.." ajakku.

"Aciiiikkkk,,, Yo unda petan kita andi teyus li neka anda besal (Asikkkkk... Ayo bunda cepetan kita mandi terus beli boneka Panda besar)" Ucapnya meloncat kegirangan.

Aku akan menggunakan uang yang dulu aku simpan di tempat yang tidak di ketahui suamiku.

Kami mandi bareng dengan canda tawa, melihat tawa lepas dari anakku membuat hatiku tenang dan damai. Setelah di rasa cukup kami keluar dari kamar mandi.

"Sini sayang bunda sisirin rambutnya."ucapku melihat Reyhna kesulitan menyisir rambutnya.

"Ni unda (Ini bunda)" katanya memberikan sisir padaku.

"Rambut anak bunda wangi sekali sayang, panjang, lebat lagi." kataku sambil menyisir rambut Reyna.

"Maacih unda kana unda dah uat ambut Eyna engi (Terima kasih bunda karna bunda udah baut rambut Reyna wangi)" ucapnya tersenyum manis.

"Sama-sama sayang" ujarku mencubit pelan pipi cbubbynya.

"Selesai,, kita sarapan dulu ya cantik."ajakku menggendong Reyna.

"Reyna makan ya, bunda suapin." kataku, Reyna menggelengkan kepala, menolak di suapi.

"Kenapa sayang." Tanyaku bingung, biasanya Reyna tidak pernah menolak saat aku menyuapinya.

" Eyna dah besal unda, Eyna ngen makan diyi dak mau ngeyepotin unda yus (Reyna sudah besar bunda, Reyna pengen makan sendiri enggak mau ngerepotin bunda terus)." Ucapnya dengan wajah serius.

"Sayang enggak ngerepon kok, malah bunda seneng bisa nyuapin Reyna."kataku.

"Eyna ngen makan dili aja (Reyna makan sendiri aja)." ucapnya kekeh menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Baiklah, bunda ambilin sarapan dulu buat Reyna ya" ucapku pasrah.

"Oteh unda (Okeh bunda)" jawabnya dengan sangat lucu, aku menoel pipi chubbynya karna gemes.

" Sayang berdo'a dulu sebelum makan" ucapku mengingatkan.

"Allahhuma bariklana fimmarozaktana wakinaadzabannar, amin" ucapku.

"Min (Amin)"sedangkan Reyna hanya mengaminkan saja, karna ia belum haffal.

"Unda masakan unda ngat enak (Bunda masakan bunda sangat enak)" Pujinya mengacungkan dua jempol.

"Terima kasih sayang, abisin ya makanannya" kataku.

Reyna melahap habis sarapannya, sedikit berantakan. Wajar saja kalau Reyna makan berantakan karna belum terbiasa.

"Unda salapan Eyna dah habis, kita beyi neka kayang yuk (Bunda sarapan Reyna sudah habis, kita beli boneka sekarang yuk" ajaknya dengan tidak sabar.

"Iya sayang, bentar ya bunda cuci piring dulu." kataku, Reyna menurut.

"Kayanya ada yang mau jalan-jalan nih" Ucap seseorang masuk dari pintu depan, suaranya seperti...

"Nenek.." teriak Reyna, dugaan ku benar bahwa pemilik suara itu adalah ibu mertuaku.

"Sana sana jangan deket-deket" ucapnya, saat Reyna mendekatinya.

"Ibu boleh tidak suka padaku, ibu boleh membenciku tapi tolong jangan anggap Reyna ini seperti orang lain bu. Dia juga cucu ibu.." ucapku tidak tahan melihat perlakuannya pada anakku.

"Cucu yang tak di inginkan" bentaknya padaku, membuat Reyna menangis mendengar bentakan neneknya.

"Cup-cup sayang jangan nangis ya, bunda ada di sini" ucapku menenangkan Reyna.

"Dasar cengeng"cibirnya tanpa di persilahkan ibu mertua mengambil makanan di meja makan. Seperti biasa dia selalu numpang makan di rumahku.

"Sudah ya jangan nangis lagi, kitakan mau beli boneka Panda, masa sedih sih." kataku menghibur Reyna.

"Eyna dah enda nanis lagi unda, yo kita pelgi (Reyna udah enggak nangis lagi bunda, ayo kita pergi)" ucap Reyna membersihkan sisa air mata.

"Mau kemana kalian" Tanya ibu Erin, mertuaku.

"Mau li neka anda nek(Mau beli boneka Panda nek)" sahut Reyna.

"Ngomong apa sih kamu, saya enggak ngerti. Riana jawab pertanyaan ibu" ucapnya tidak mengerti dengan ucapan cadel Reyna.

" Kita mau ke luar sebentar bu, mau beli boneka Panda yang Reyna inginkan" jawabku.

" Ngapain sih beli barang kaya begituan, enggak penting banget tau gak. Mending uangnya kasih sama ibu buat beli baju" ucapnya acuh.

"Kayanya lagi banyak uang kamu, bagi-bagi dong" lanjutnya.

"Maaf bu enggak bisa, uang ini juga uang bulanan yang di kasih mas Andre. Bukannya ibu juga di jatah perbulan sama mas Andre?.." tanyaku bingung. Semenjak aku mengundurkan diri dari pekerjaan, mas Andre membagi jatah bulanan ku yang tadinya 5 juta perbulan jadi 2 juta perbulan. 3 juta sisanya mas Andre kasihkan pada orang tuanya.

Aneh bukan, seharunya mas Andre menambahakan nominal padaku setelah aku keluar dari pekerjaan bukan mengurani jatah bulananku.

"Uang yang di kasih Andre udah habis di beliin baju sama Linda, lagian uang Andre uang ibu juga, Andre anak ibu jadi wajar saja kalau ibu minta lagi" ucapnya tanpa rasa bersalah.

"Cepetan mana uangnya, ibu mau pergi. Bosan lama-lama di sini" ucapnya setelah perutnya kenyang.

" Maaf bu tapi uangnya mau aku pake" ucapku.

"Berani ya kamu bantah ibu sekarang, mau ibu aduin kamu sama Andre hah" bentaknya.

"Silahkan saja" kataku menangtang.

"Kau....Lihat saja apa yang Andre lakukan setelah kamu menolak permintaanku" geramnya, menunjuk wajahku.

Setelah mengucapkan itu, ibu mertua langsung pergi dengan menghentakan kakinya.

"Nenek napa mayah-mayah teyus ama unda (Nenek kenapa marah-marah terus sama bunda)." tanya Reyna padaku.

"Nenek enggak marah sama bunda kok sayang. Yu, katanya mau beli boneka Panda" kataku mengalihkan pembicaraan.

"Yoooo (ayo)" ucapnya semangat 45.

Aku menggandeng tangan mungil Reyna, karna ia menolak saat aku ingin menggendongnya. Katanya takut bunda cape kalau aku menggedongnya,sungguh pintar sekali anakku ini.

Kami mencari angkutan umum yang biasa lewat di persimpangan. Dulu aku punya kendaraan sepeda motor yang biasa aku pake untuk kerja, tapi setelah aku menikah sepeda motor itu aku jual untuk tambahan mas Andre beli mobil.

Mobil itu mas Andre yang pake, karna aku tidak bisa menyetir.

"hallo anak cantik, kamu mau beli apa" tanya penjual boneka dengan ramah.

"Eyna ngen neka anda yang esal ante antik (Reyna pengen boneka panda yang besar tante cantik)"ucapnya cadel, membuat penjual boneka itu terkekeh mendengarnya.

"Katanya Reyna pengen boneka Panda yang besar mbak" kataku karna melihat wajah penjual boneka itu sedikit binging.

"Ohh jadi anak cantik ini namanya Reyna, nama yang cantik sekali seperti orangnya. Sebentar sayang tante ambilin dulu boneka pandanya, saya permisi mbak" ucapnya, sedangkan aku menggangguk tersenyum.

"Eyna dah enda sabal ngen dendong neka andanya unda (Reyna udah enggak sabar pengen gendong boneka pandanya bunda)." ucapnya tak sabar.

"Iya sabar dulu ya sayang, kan bonekanya di ambilin dulu sama tante cantik" kataku.

Tidak lama penjual itu ke luar dengan membawa boneka Panda warna pink seukuran dengan Reyna.

"Aciiik, neka andanya dah dateng (Asik, bonekanya sudah datang)" ucap Reyna kegirangan.

"Ini sayang boneka pandanya, apa Reyna suka dengan bonekanya" tanya penjual boneka cantik itu.

"Tuta ante antik, nekanya ana pink sukaan Eyna ( Suka tante cantik, bonekanya warna pink kesukaan Reyna)" jawabnya.

"Katanya dia suka banget sama boneka pandanya, apa lagi boneka itu warna pink kesukaannya" sahutku.

"Syukurlah kalau Reyna suka, tante seneng dengernya." ucapnya tersenyum manis.

" Berapa mbak harga bonekanya" Tanyaku.

"Tidak usah di bayar mbak, saya kasih gratis untuk anak cantik ini" ucapnya mencubit pelan pipi chubby Reyna.

"Tapi mbak...." sela aku terhenti.

"Enggak papa, lebih baik mbak simpan uang itu untuk keperluan Reyna lainnya. Saya seneng sekali melihat anak mbak yang cantiik ini.." ucapnya sedih.

" Mbak kenapa" Tanyaku bingung melihat wajah sedih penjual boneka itu..

Bersambung...

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 part 19
20 part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 88
88 Part 87
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
part 19
20
part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 88
88
Part 87
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!