Part 2

Pukul 05 pagi aku terbangun, karna ada sesuatu yang memegang wajahku. Seperti sebuah tangan, tapi tangan siapa? Pikirku.

"Anak cantik bunda udah bangun ya, jadi tangan mungil ini yang menyentuh wajah bunda tadi." Tanyaku pada Reyha.

Reyna tersenyum menampakan gigi ompongnya dengan menganggukan kepala tandanya 'iya'..

"Eyna ngen mimi bun ( Reyna pengen minum bun)." ucap Reyna dengan suara khas anak kecil.

"Ohh rupanya putri cantik bunda ini laper ya, sini sayang bunda ne**nin.." ucapku membaringkan Reyna, lalu memberinya ASI langsung dari tempatnya.

Reyna Anastasya berumur 1.6 bulan, berwajah bulat, pipi chuby, mata indah seperti mataku, hidung mancung sepertiku juga. Banyak kemiripan di antara aku dan anakku, bahkan tidak ada satupun yang mirip dengan ayahnya.

Reyna sangat aktif dan cerdas, di usia menginjak 9 bulan dia sudah bisa berjalan dan berlari. Bahkan Reyna sudah bisa bicara walaupun belum jelas. Bahkan banyak orang-orang bangga pada anakku, Reyna selalu tersenyum saat berpapasan dengan tetangga, bahkan Reyna menyapa mereka dengan ucapan selamat pagi atau selamat siang.

Dengan tingkah lucu, para tetangga sangat menyukai kepintaran anakku. Para tetangga selalu mengajaknya bermain di rumah mereka saat aku tengah sibuk membereskan pekerjaan rumah.

Terkadang aku aneh sendiri, orang lain saja sangat menyayangi anakku seperti anak kandungnya sendiri. Tapi kenapa, ibu mertua dan mas Andre menelantarkan anakku, bahkan menggendongnya saja mereka tidak mau.

********

Setelah aku memberinya ASI, setelah kenyang Reyna kembali tidur dengan wajah damai.

Aku turun dari ranjang dengan gerakan hati-hati, takut mengganggu Reyna saat tertidur.

Aku ke kamar mandi untuk berwudhu, melaksanakan sholat subuh. Aku menghadap sang Khalik dengan mendo'akan suami serta meruaku untuk kesehatan mereka. Tak lupa juga aku mendo'akan kedua orang tuaku supaya Tuhan menempatkan mereka di sisi-Nya. Mereka meninggal saat aku berumur 17 tahun kelas 3 SMA.

Mereka mengalami kecelakan saat hendak menjemputku di sekolah. Keceleakaan itu sangat parah hingga mobil yang di tumpangi kedua orang tuaku hancur di bagian depan dan belakang.

Mereka pergi dengan meninggalkanku seorang diri, tidak ada saudara dari mereka di kota ini. Karna kedua orang tuaku bukan asli orang sini, entahlah aku juga tidak tahu tempat asal mereka. Bahkan aku tidak tahu tentang nenek kakek dari orang tua bapak.

Ibuku anak yatim piatu, sedangkan bapak aku tidak tahu. Entah masih punya orang tua atau tidak, yang jelas ada yang mereka tutupi dariku.

***********

Aku membuka kamar sebelah kamar baru mas Andre dengan pelan, ternyata mas Andre masih tidur dengan menggenggam ponselnya di tangan. Mungkin dia ketiduran saat sedang memainkan ponsel.

Menjalankan aktifitas pagiku seperti membereskan rumah, cuci baju dan masih banyak pekerjaan lainnya.

Rumahku tidak terlalu besar tidak terlalu kecil, cukup lelah saat aku membereskannya sendiri. Dulu waktu aku masih bekerja, aku memperkerjakan ART yang bisa pulang pergi. Masuk jam 07 pagi pulang setelah perkerjaannya selesai, karna mas Andre sangat risih saat ada orang asing di rumah.

Aku menggaji ART dengan uangku sendiri, meskipun mas Andre rutin memberi jatah bulanan sebesar 5 juta. Aku selalu menyimpan uang pemberian suamiku di tempat yang mas Andre tidak ketahui. sampai sekarang uang itu masih ada, aku mengambilnya sedikit-sedikit saat uang bulanan dari suamiku habis.

Entahlah, semenjak aku dengar cerita dari teman kantorku dulu tentang keburukan suaminya setelah ia keluar dari pekerjaan lamanya hanya untuk fokus mengurusi anak yang baru di lahirkan.

Kasusnya tidak jauh beda dariku, Dia selalu menadapatkan cacian dan hinaan dari mertuanya.. Serta suaminya yang selingkuh di belakangnya, hingga Dia menyerah untuk dan melanjutkan ke sidang perceraian.

Dari situ aku mulai hati-hati, tidak ada salahnya kan sedia payung sebelum hujan. Ternyata aku bernasib sama seperti teman kantorku yang di perlakukan tidak baik saat kita sudah jelek di mata para suami.

"Riana...." Teriak mas Andre menyadarkanku dari lamunan.

"Rianaa..." panggilnya, dengan suara menggelegar memenuhi rumah.

"Iya mas, ada apa.." tanyaku tergopoh-gopoh dari belakang.

" Kamu di mana sih, di panggilin dari tadi gak nyahut." tanyanya.

" Aku tadi di belakang lagi menjemur pakaian, makannya gak dengar waktu mas manggil." jawabku jujur.

"Alaaah alesan aja kamu. Saya mau mandi cepat siapkan air hangat untukku.", perintahnya.

"Aku lagi buru- buru jemur baju mas sebelum Reyna bangun dari tidurnya. Mas kan bisa sendiri." jawabku menolak perintahnya. Jujur kalau Reyna sudah bangun sedikit susah bekerja kalau sambil mengurus anak.

"Sudah berani kamu ya menolak perintahku.." Bentaknya padaku, mencengkram kuat daguku..

"Tapi mas....", Ucapku terputus, mas Andre melepaskan tangannya dari daguku dan melayangkan tangan itu pada pipiku.

Plaaakkkk.....

"Itu hukumam karna kau membantah ucapanku, sekali lagi aku mendengar penolakan dari mulutmu. Aku akan menghukummu lebih parah dari ini.." bentaknya padaku.

"Cepat siapkan air hangatnya...Lelet banget sihh.." lanjutnua.

"I-iya mas..", ucapku terbata.

Aku tak menyangka mas Andre menamparku cuma gara-gara masalah sepele. Hanya karna aku tidak mematuhi perintahnya mas Andre langsung menamparku dengan sangat kencang hingga bibirku berdarah.

Sakit sangat sakit, saat orang yang kita cintai dan kita hormati memperlakukan kita dengan kasar.

'Kenapa kau tega memperlakukan aku seperti ini mas? Mana mas Andre yang dulu penuh perhatian padaku, bahkan kau memperlakukan aku layaknya seorang ratu. Tapi kenapa mas sekarang memperlakukan aku seperti pembantu.' batinku, tanpa terasa bulir bening berjatuhan saat aku tengah mengisi bathup dengan air hangat.

"Sudah belum.." Tanya mas Andre tidak sabar.

"Sebentar lagi mas.." jawabku terbata menahan tangis.

"Airnya sudah siap mas.." ucapku.

"Lelet banget sih jadi orang, cuma ngisi air saja lama banget. Sana pergi, muak saya lihat penampilan kamu itu udah jelek, kumel, gendut lagi.." cibirnya padaku tanpa rasa bersalah.

Mas Andre mendorongku ke luar dari kamarnya dengan kasar, lalu menutup pintu cukup keras hingga Reyna menangis di kamar sebelahnya.

Braaakk..

"Astagfirallah.." ucapku terkejut mengusap dada.

"Unda... Undaaa...", panggil Reyna dengan tangisnya.

"Iya sayang bunda di sini." Ucapku, tangisanku pecah saat melihat wajah Reyna penuh dengan air mata.

Hatiku sakit di perlakukan seperti pembantu di rumahku sendiri. Rumah ini di bangun dengan hasil kerja kerasku sendiri, setelah menikah dengan mas Andre kami membeli perabotan baru, yang lama sudah aku berikan pada tetangga. Makannya mas Andre selalu menganggap rumah ini adalah miliknya juga, karna perabotan rumah yang kami beli dengan uang sedikit menggunakan lebih banyak dari pengeluaranku.

"Unda napa nanis,( Bunda kenapa menangis)?" tanya Reyna padaku, mengusap sisa air mataku.

"Bunda enggak nangis sayang, mata bunda hanya perih saat terkena sabun saat mencuci baju tadi.." jawabku berbohong.

"Unda lo Eyna udah besal, Eyna kan bantu unda beyesin yumah (Bunda kalau Reyna sudah besar, Reyna akan bantu bunda beresin rumah)" ucap Reyna tulus.

"Terima kasih sayang..," ucapku terharu mendengar penuturan putriku..Aku memeluknya erat mencium wajahnya bertubi-tubi.

"Reyna ikut bunda ke belakang sebentar yu, bunda belum selesai jemur baju sayang.." ajakku setelah cukup tenang.

"Yu..", jawabnya semangat.

"mat pagi yah (Selamat pagi ayah)..", sapa Reyna saat kami berpapasan di meja makan.

Mas Andre menacuhkan sapaan Reyna sibuk dengan ponsel di tangannya.

"Ayo sayang kita ke belakang.." ajakku, melihat wajah Reyna kecewa..

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Inonk_ordinary

Inonk_ordinary

wooow fakta baru yg mencengangkan. rumah dia woiiiiiijj

2024-11-10

0

Nona

Nona

apa msh ada y istri yg naif & diperlakukan spt ini tetap msh bertahan dan tak peka utk menyadari bahwa dirinya tak dianggap..? malah hidup terus dlm tanya2 ada apa .. seharusnya ketika suami dah berualah apa lg main tangan tanpa sebab yg jelas dan masuk akal itu berarti dirimu tak dianggap paling klo msh di pertahankan hy utk jd babu..

2022-05-03

1

Riros

Riros

haduh..kok bisa masih bertahan dgn suami yg tdk menghargai istri begitu

2022-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 part 19
20 part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 88
88 Part 87
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
part 19
20
part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 88
88
Part 87
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!