Cinta Sang Mantan Cassanova

Cinta Sang Mantan Cassanova

Eps 1

“Ma… Mama apa kabar disana? Maafin Angga Ma baru bisa kesini. Semoga Mama disana bahagia. Maafin Angga belum sempat membahagiakan Mama” ucap Angga yang sedang duduk berjongkok di atas sebuah batu nisan sambil menaburkan bunga.

Semenjak kematian mamanya setahun yang lalu, hampir tiap minggu sekali Angga selalu mendatangi makam sang mama untuk sekadar menanyakan kabar sambil menaburkan bunga.

Namun, akhir-akhir ini hampir dua bulan dirinya tidak sempat datang ke makam mamanya karena begitu padatnya pekerjaan di kantor. dan hari ini di saat jam makan siang dia menyempatkan diri untuk mendatangi makam mamanya.

“ehm… maaf Tuan, sebentar lagi anda akan ada meeting” ucap Mario sang asisten pribadi.

Tanpa menjawab ucapan Mario, Angga segera beranjak dari duduknya sambil mengusap kedua sudut matanya yang mengeluarkan sedikit air mata. Kemudian dia melangkahkan kakinya menuju mobil sambil diikuti oleh Mario.

Mario hanya bisa mendesah pelan. Dia sudah terbiasa dengan sifat dingin sang bos semenjak pertama kali dirinya bekerja menjadi asisten pribadi Angga satu tahun yang lalu. Mario menyadari bahwa sebenarnya atasannya itu adalah orang yang baik. Mungkin karena masa lalu pribadinya, hingga membuat seorang Angga seperti saat ini. Dingin dan tak tersentuh.

Mario dengan cepat melangkahkan kakinya mendahului Angga untuk membukakan pintu mobil. Setelah Angga masuk dan duduk kursi mobil bagian belakang, Mario segera masuk dan mengemudikan mobilnya untuk kembali ke kantor.

Dalam perjalanan, Mario melihat jam yang melingkar pada

pergelangan tangannya. Waktu masih 30 maenit lagi sebelum meeting. Dia tahu bahwa Angga belum makan siang. Karena sejak jam istirahat tadi, dirinya mengantar Angga ke makam.

“maaf Tuan, anda tadi belum makan siang. Apakah Tuan ingin makan di luar?”

“langsung saja ke kantor” jawab Angga singkat.

Beberapa saat kemudian, Angga sudah sampai di kantor. dia segera masuk ke ruangannya dulu sebelum ke ruang meeting. Dan Mario dengan setia mengikuti langkah kaki tuannya.

Angga duduk sebentar, kemudian membuka laci pada meja kerjanya. Dia mengambil sebuah foto yang ada dalam sebuah pigora kecil. Dia menatap sebentar foto itu kemudian dimasukkannya kembali ke dalam laci.

“apa Tuan saya pesankan makan siang du-“

“ayo kita ke ruang meeting sekarang” ucap Angga memotong perkataan Mario yang hendak menawarkan makan siang.

Lagi-lagi Mario hanya bisa menghela nafas pelan.

Sebenarnya dia juga belum makan siang. Tapi mau bagaimana lagi, bosnya saja bisa melewatkan makan siangnya. Untung saja Mario adalah orang yang paling bisa menahan lapar.

Angga masuk ke dalam ruang meeting diikuti oleh Mario di belakangnya. Di dalam sudah ada seorang wanita cantik yang sudah menunggu kedatangan Angga. Dia adalah Laura.

Sebenarnya klien yang akan meeting dengan Angga adalah Tuan Wilson. Tapi entah kenapa yang hadir tiap kali ada meeting bukan Tuan Wilson sendiri melainkan putri tunggalnya yaitu Laura.

Angga seakan mengerti maksud dari Tuan Wilson yang selalu mewakilkan putrinya untuk meeting yaitu karena ingin mendekatkan Laura dengan dirinya.

Meskipun Laura adalah wanita yang sangat cantik, ramah, dan memiliki body goals yang sempurna, tapi entah kenapa Angga sama sekali tidak tertarik pada Laura. Karena di dalam hatinya sampai saat ini masih ada nama seseorang yang sangat dia cintai.

“selamat siang Tuan Angga” sapa Laura sambil tersenyum

“selamat siang. Baiklah kita mulai sekarang meetingnya. Lebih cepat lebih baik” jawab Angga datar. Dan itu membuat raut mukaLaura yang tadinya cerah berganti suram. Namun dia masih bisa untuk menampakkan senyuman manisnya.

Dua jam berlalu. Akhirnya meeting selesai. Angga segera berdiri dan meninggalkan ruangan meeting. Namun langkahnya terhenti saat Laura tiba-tiba memanggilnya.

“maaf Tuan Angga, bisakah anda meluangkan waktu anda sebentar untuk sekadar ngopi. Karena masih ada sesuatu hal yang saya belum terlalu mengerti”

“maaf nona, kalau anda masih belum paham, anda bisa menanyakan pada Mario asisten pribadi saya” seketika Mario membelalakkan matanya bingung dengan maksud atasannya.

Sebenarnya Mario tahu bahwa kliennya itu sedang ada rasa dengan bosnya.

Mendapat jawaban seperti itu dari Angga membuat laura menjadi kecewa.

“mungkin nanti malam kita bisa keluar untuk makan malam?” tawar Laura yang masih berusaha untuk mendapatkan simpati Angga.

“maaf sekali lagi nona, saya sangat sibuk” Angga melihat wajah Laura yang kecewa, dia merasa bersalah.

“ehm.. mungkin lain kali kalau saya ada waktu” ucap Angga kemudian. Dan itu mampu mengubah wajah Laura kembali cerah.

“terima kasih tuan Angga”

Kini Angga keluar dari ruangan meeting diikuti oleh Mario setelah mempersilakan Laura untuk pulang terlebih dahulu.

“kita makan diluar sekarang” ucap Angga tiba-tiba dan hanya diangguki kepalan oleh Mario.

Angga tahu bahwa sudah tidak ada lagi meeting, jadi dia memutuskan untuk makan siang diluar saja. Meskipun sudah sangat terlambat. Dia juga tidak setega itu pada Mario yang membiarkan dia tidak makan siang.

Saat ini Angga dan Mario sedang duduk berdua di sebuah resto yang tidak jauh dari kantor. mereka berdua sedang menunggu pesanannya datang. Tidak ada pembicaraan diantara keduanya. Angga sibuk dengan ponselnya sementara Mario sibuk dengan pemikirannya. Entahlah apa yang dipikirkan saat ini. Tapi yang pasti dia sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini saat sedang menemani Angga makan di luar.

Setelah pesanannya datang, Angga meletakkan ponselnya dan segera menikmati makanannya. Bahkan saat makan pun suasana sangat hening, hanya suara sendok dan piring yang sesekali berdenting.

“setelah ini antar saya pulang. Dan kamu juga boleh pulang” ucap Angga pada Mario setelah menyelesaikan makannya.

Mario terkejut dengan perintah Angga tiba-tiba, namun hendak bertanya pun dia urungkan. Lebih baik diam dan menuruti saja. Kapan lagi dia bisa menikmati waktu luang seperti ini. Dalam hati Mario juga sangat senang, dia bisa memiliki waktu lebih untuk main game.

Angga kini sudah sampai di apartemennya setelah beberpa menit yang lalu Mario mengantarnya. Dia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk menyiapkan air hangat dalam bathup. Angga sudah terbiasa melakukan apapun sendirian. Karena memang dia tinggal di apartemen sendirian.

Semenjak kematian mamanya satahun yang lalu, Angga memutuskan untuk tinggal di apartemen. Dia tidak mau tinggal di ruamhnya karena terlalu banyak luka yang tertoreh di rumah itu. Dan untuk papanya, Angga sudah tidak mau tahu lagi dengannya. Berapa lama papanya menjalani hukuman, Angga tidak peduli. Dia sangat membenci papanya.

Sebenarnya Angga dulu sudah tidak mau lagi mengurusi perusahaan papanya. Dia bisa hidup meskipun hanya mengandalkan dari usahanya sendiri yaitu café. Tapi mengingat banyaknya nyawa yang sangat membutuhkan makan, hati Angga tergerak untuk melanjutkan perusahaan papanya. Meskipun saat itu kondisi perusahaan yang hampir bangkrut karena banyaknya investor yang menarik saham mereka setelah mengetahui kasus seorang Wijaya.

.

.

.

*TBC

Terpopuler

Comments

Bayong Jantoli

Bayong Jantoli

lanjut

2022-04-28

0

Mping 🌸

Mping 🌸

haii mba, aku mampir. Semangat terus buat update novelnya, semangat! 💕

2022-02-27

1

Wong Ngapak

Wong Ngapak

jejak dulu, bacanya nanti 😊

2022-01-09

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!