masih berlanjut flashback on Sakti Wijaya 8 tahun lalu.
Sakti menerima laporan dari mata matanya bahwa Rahayu sedang mengandung anak dan sudah berusia delapan bulan. dan diketahui jika Rahayu belum memiliki suami lagi itu artinya ketika bercerai keadaan Rahayu sedang mengandung.
muncul dibenak Sakti sebuah pertanyaan
" apakah ia merahasiakan fakta soal kehamilannya ketika perceraian sedang berlangsung??"
dan dijawab " info dari pak RT dan tetangga yang mengetahui hal ini Rahayu mengakui mengetahui keadaan nya hamil pasca pindah ke Bandung itu artinya setelah resmi bercerai"
ada perasaan bersalah dibenak Sakti mengetahui fakta bahwa wanita yang pernah dicintainya dengan tega ia tinggalkan dalam keadaan hamil, namun pertanyaan juga mencuat dalam dirinya mengapa Rahayu tidak meminta pertanggung jawaban ataupun pemberitahuan kalau dia sedang mengandung??
" lalu bagaimana Rahayu menjalani hari harinya mengetahui ia tak pernah memberikan nafkah lahir lagi karena ancaman dari orang tua saya??"
" banyak tetangga yang membantu juga ibu Rahayu membuka toko online shop walaupun hasil tak seberapa paling tidak untuk biaya makan dan susu masih bisa dia jangkau sedangkan perlengkapan bayi ibu Rahayu dapatkan dari sumbangan tetangga juga bekas tetangga nya yang belum lama melahirkan mengingat perlengkapan bayi hanya digunakan sementara saja"
miris perasaan sakti anaknya yang selama dua tahun ditunggu dan juga akibat permasalahan ini dirinya dan Rahayu bercerai. sedangkan setelah datang malah diberikan pakaian bekas dari tetangganya.
" kau cari seseorang yang dapat diajak kerjasama sebagai perantara kita untuk mengurus anak Rahayu.
karna pasti suatu saat ia akan butuh pengasuh untuk ditinggalnya bekerja. sisanya aku akan urus"
" baik tuan"
tidak mungkin sakti datang tiba tiba dan memberikan uang maupun keperluan Rahayu yang ada penolakan dan pengusiran yang ia dapatkan mengingat hal sepenting ini saja ia tak memberitahu apalagi dengan soal materi yang ada ia tak dapat bertemu buah hatinya.
dua bulan kemudian kabarnya Rahayu melahirkan seorang anak laki laki dengan berat 3.5Kg secata normal didampingi tetangga sekitar. dan kesempatan ketika Rahayu sedang beristirahat, sakti menggunakannya dengan mendatangi rumah sakit tersebut untuk melihat sang buah hati tanpa diketahui oleh mama Vena, Vania juga Rahayu sendiri
" maaf bayi nyonya Rahayu dimana??" tanya sakti pada salah satu nakes
" anda siapa??"
" saya ayah dari bayi tersebut"
" oh disebelah sini kebetulan bayi belum diadzani juga sedang proses dibersihkan"
nakes tersebut mendampingi sakti menemui bayinya, ada perasaan bahagia saat melihat bayi tsb.
tenang tanpa rewel juga pembawaannya yang wibawa persis seperti dirinya ketika kecil. semua wajahnya mewarisi gen dirinya.
ia lantunkan adzan dan Iqamah secara bergantian.
ia memotret bayi tsb dengan hati hati berharap setidaknya ia memiliki kenangan ketika sang anak lahir.
selesai ia kembalikan ke boks bayi dan memberikan tips kepada nakes dengan harapan tidak ada yang memberitahu kehadiran dirinya pada Rahayu.
segera ia menyuruh seseorang untuk membeli perlengkapan bayi secara komplit dengan alasan dapat dari pihak rumah sakit dan pelunasan biaya rumah sakit dengan alasan bantuan dari pemerintah.
meskipun Rahayu sedikit bingung setidaknya ia bersyukur uang yang akan dialokasikan untuk biaya melahirkan ia bisa gunakan untuk keperluan yang lain
tiga bulan berlalu Rahayu memutuskan untuk bekerja.
ia mencari pengasuh yang bisa dibawa pulang anaknya ketika ia bekerja, dan untungnya Bu Maryam bersedia mengasuh anaknya dirumah dengan alasan tidak ada kegiatan selama dirumah.
ia mempunyai anak berusia dua belas tahun yang kini satu satunya orang lain yang akrab dengannya bernama Rio Pramudya Nugraha.
sebenarnya Bu Maryam memiliki anak perempuan berusia dua puluh tahun namun dia sudah menikah dan mengikuti suaminya yang tinggal di Palembang.
Bu Maryam diajak kerjasama dengan sakti dan berjanji takkan pernah memberitahu soal pertemuan berkala dengan anaknya tentu dengan imbalan.
awalnya Bu Maryam menolak namun ia juga iba melihat Alvian yang tumbuh tanpa rasa kasih sayang seorang ayah akhirnya ia menurutinya.
namun Bu Maryam memperkenalkan dirinya pada Alvian adalah kerabat Bu Maryam dan hingga Bu Maryam mengundurkan diri sebagai pengasuh Alvian ketika usianya lima tahun.
setelah itu Siti lah yang mengasuh Alvian.
sejak saat itu, ia jarang berjumpa dengan Alvian dan ia mengirim mata mata untuk melihat perkembangan anaknya tsb.
selama bertemu di rumah Bu Maryam, sakti memberikan mainan, makanan ataupun uang untuk anaknya namun tak ntah kenapa anak itu seperti pendiam dan tak suka berinteraksi.
hanya dengan Bu Maryam dan mamanya saja ia akan interaksi.
namun sakti pun bangga melihat perkembangan emosional yang tenang juga perkembangan otaknya yang jauh diatas rata rata bahkan IQ yang dimilikinya diatas rata rata.
flashback off
tbc
revisi 26 Nopember 2021
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
🌹💐ꋪ꒤ꇙꂵ꒐ꋊ꒐ ꋪꄲꇙꏂ 🌼🌹
tetep aja msh kecewa sama sakti
2022-01-27
0
Martini
kayaknya seru thor
2021-12-01
0
Jimmy Avolution
Nice...
2021-11-26
0