Mulai terkuak

Dalam perjalanan pulang tuan Sam dan Lukas kembali membahas tentang temuan dari pihak kepolisian.

"Menurutmu Mela melakukannya bersama Bram?".

"Saya belum bisa memastikan tuan, tapi sejak kita kembali keperusahaan yang dipimpinnya terlihat banyak sekali kecurangan yang sudah ia lakukan walaupun dia sudah berusaha menghilangkan semua jejaknya namun saya sudah berhasil mengumpulkan buktinya." terang Lukas.

"Tapi kenapa melukai Sarah dan kedua anaknya? bukankah mereka tak tahu apa - apa?".

"Entahlahlah tuan saya juga belum berhasil mengetahui alasan mereka"

Tuan Sam pun mendesah kasar fikirannya melayang mencoba merangkai apa yang sebenarnya terjadi. Sesampainya di rumah sakit mereka langsung menuju ruang perawatan Amira. Terlihat gadis itu belum juga sadar.

"Tuan lebih baik anda membersihkan diri dulu ...." ucap Lukas sambil mengangsurkan paperbag berisi pakaian ganti.

"Baiklah aku tinggal dulu" ucapnya yang di jawab dengan anggukan.

Tak lama tuan Sam kembali sudah dalam keadaan segar dan berganti pakaian.

"Lukas sekarang kau juga harus membersihkan dirimu..." perintahnya .

"Baik tuan..." jawab Lukas yang kemudian melangkah pergi.

Setelah Lukas meninggalkan tempat itu tuan Sam pun melongokkan kepalanya kearah kamar perawatan Amira terlihat keadaan gadis itu masih tetap sama seperti saat pertama masuk kesana.

"Hmmm... sampai kapan kamu akan seperti ini terus Ra? bukankah kau masih berhutang janji pada adikku Sarah untuk menjaga kedua buah hatinya?" ucapnya dalam hati.

Entah kenapa hatinya sekarang terasa sangat sakit melihat keadaan gadis tambun itu. Apakah ia mulai menaruh rasa?

"Tidak...itu tidak mungkin.." ia pun menggelengkan kepalanya keras.

Baginya kriteria gadis idamannya itu seperti pria lain yang ingin memiliki kekasih dengan wajah yang cantik serta tubuh yang proporsional. Sedang Amira sangat jauh dari kriterianya. Namun ia akui bahwa gadis itu juga punya pesona tersendiri yang jarang terlihat pada gadis dan wanita lain yang pernah ia temui.

Saat ia sedang bergelut dengan fikirannya sendiri tiba - tiba terdengar suara nyaring yang berasal dari alat medis yang melekat pada tubuh Amira . Tak berapa lama terlihat para dokter dengan beberapa perawat berlarian masuk ke dalam ruang perawatan Amira. Tuan Sam hanya bisa menatap dari balik kaca pintu ruang perawatan Amira. Terlihat para dokter dan perawat sedang sibuk melakukan suatu tindakan pada Amira. Beberapa kali terlihat tubuh Amira terlonjak diatas tempat tidurnya. Ternyata para petugas medis itu sedang melakukan upaya pacu jantung sebab ternyata saat itu jantung Amira berhenti berdetak. Entah berapa kali mereka melakukannya hingga akhirnya terdengar suara mesin yang menggembirakan bagi mereka. Ya detak jantungnya sudah kembali dan kali ini dalam keadaan normal tidak seperti sebelumnya yang cukup lemah.

Para dokter pun keluar dari dalam ruang perawatan dan menghampiri tuan Sam yang sudah menunggu sejak tadi bersama Lukas.

"Selamat tuan sepertinya keadaan nona Amira berangsur membaik... dan semoga saja tak lama lagi dia akan segera sadar" kata dokter itu panjang lebar dan di sambut dengan ucapan syukur dan terima kasih dari keduanya.

Setelah kepergian dokter dan para perawat Lukas pun memberikan laporannya yang tadi tertunda untuk disampaikan. Membaca laporan yang diberikan Lukas membuat wajah tuan Sam merah padam menahan amarahnya.

"S*** berani sekali dia ..." ucapnya geram sambil meremas kertas laporan yang ada ditangannya. "Bawa dia padaku sekarang juga ..."

"Baik tuan"

Sedetik kemudian Lukas pun menghubungi seseorang untuk membawa orang yang dimaksud ketempat rahasia mereka. Tempat dimana mereka biasa menginterogasi para musuh dan pengkhianat sekaligus tempat menyiksanya.

Setelah menengok Amira sebentar tuan Sam pun pergi bersama Lukas ke tempat tersebut. Sebuah tempat yang lebih tepat disebut sebagai sebuah gudang yang berada di daerah pinggiran yang cukup terpencil. Butuh waktu yang cukup lama untuk sampai ditempat tersebut. Sesampainya di sana terlihat orang yang ia inginkan sudah ada dengan kaki tangan yang terikat pada sebuah kursi. Begitu melihat kedatangan tuan Sam orang itu pun langsung gemetar ketakutan ... ia sadar jika hidupnya sebentar lagi mungkin akan berakhir. Bugh.. bugh...bugh.. bertubi - tubi pukulan tuan Sam melayang dan mengenai tubuh orang itu.

"Kak ..." panggilnya lirih.

"Apa salah adikku padamu hah !! hingga kau bisa berbuat sekejam ini?"

"Bu ... bukan aku kak yang melakukannya...." sanggah tuan Bram.

"Lalu siapa?"

"Aku juga tidak tahu...." jawabnya lemah.

"Kalau bukan kamu siapa lagi hah!! Dasar b*****, belum cukup ulahmu yang mencuri uang di persahaanku? belum cukup hah !"

Tuan Bram yang sudah babak belur hanya bisa terdiam.

"Bawa j****g itu kemari!" perintah tuan Sam pada anak buahnya dan tak lama mereka pun kembali sambil menyeret seorang wanita yang keadaannya tak jauh beda dengan tuan Bram.

Muka perempuan itu sudah pucat pasi make upnya pun sudah berantakan begitu juga dengan pakaiannya.

"Mela..." ujar tuan Bram terkejut saat melihatnya.

"Mas..." ucapnya ketakutan.

"Jadi ini j****g yang sudah membuatmu berubah jadi ib*** hah!!"

"Katakan kenapa kau ingin melenyapkan adik dan keponakanku!!" ucap tuan Sam sambil menjambak rambut Mela yang membuatnya langsung meringis kesakitan.

"Mela... kau...?" ucap tuan Bram sambil membelalakkan matanya.

"Ya j****g ini yang menyuruh orang untuk menghabisi adik dan keponakanku..."

"Kenapa..?" kini tuan Bram yang terlihat marah pada perempuan yang sudah menjadi kekasih gelapnya itu.

"Karena aku cinta sama kamu mas...." ucapnya sambil memelas.

"Cinta..? bukan kah kamu sudah tahu hubungan kita hanya untuk bersenang - senang... kau tahu aku hanya mencintai istriku walaupun aku sudah tak setia padanya..." ujar tuan Bram .

"Aku tahu...karena itu aku harus menyingkirkannya darimu... begitu juga dengan kedua anaknya . Kalau mereka lenyap kamu akan menjadi milikku seutuhnya...." terang Mela sambil terus berusaha melepaskan diri dari cekalan anak buah tuan Sam.

Mendengar itu tuan Bram yang tadi sudah terkapar akibat pukulan tuan Sam langsung berdiri dan menghampiri wanita itu dan tanpa di duga ia langsung mencekiknya.

"Yang kau lukai itu istriku dan kedua anak yang ingin kau culik itu anakku... darah dagingku ....".

"Ergh.." terdengar erangan dari mulut wanita itu.

Dengan cepat Lukas dan beberapa anak buah tuan Sam yang lain berusaha melerai mereka.

"Uhuk..uhuk..." Mela mengelus tenggorokannya yang terasa sakit akibat cekikan tuan Bram.

Sedang tuan Bram sudah ditahan oleh beberapa anak buah tuan Sam.

"Lepaskan... " ujar tuan Bram tak terima.

"Sudah ... ini juga salahmu yang membuat j****g itu berani berbuat nekat..." sentak tuan Sam. Tuan Bram pun terdiam.

Kemudian dengan tenang tuan Sam menghampiri Mela yang tengah berdiri sambil memegangi lehernya. Melihat tuan Sam yang menghampirinya membuat nyali Mela semakin ciut.

"Berani sekali kau perempuan s**d*l untuk menyentuh keluargaku..." ucapnya sambil menempelkan sebilah pisau pada wajah perempuan itu.

"Ini kan yang kau gunakan untuk merayu iparku ?" ucapnya lagi lalu menggoreskan pisau itu kewajah Mela... dan darah segar pun keluar akibat luka itu.

Sedang Mela hanya bisa merintih menahan sakit.

"Kau tahu ini belum seberapa dengan hukuman yang sudah aku siapkan... " ucap tuan Sam sambil tersenyum sinis.

Lalu ia pun menyuruh anak buahnya untuk membawa wanita itu ketempat eksekusi yang telah disiapkan.

"Tidaaak... jangaan ...." teriaknya.

"Sedang untukmu ..." tunjuk tuan Sam pada tuan Bram.

"Hukuman penjara kurasa cukup untuk membayar dosa - dosamu.." kata tuan Sam lalu ia pun memberi isyarat pada Lukas untuk membawa tuan Bram ke kantor polisi.

Sedang Mela kini sudah berada di sebuah ruangan yang penuh dengan alat - alat untuk penyiksaan. Tak lama datang orang - orang yang menjadi algojonya.

"Tenang saja sebentar lagi kamu juga tidak akan merasakan sakitnya lagi..." ucap salah satu diantara mereka sambil memilih alat yang sempurna untuk menyiksa Mela.

Melihat itu Mela langsung menjerit dan meraung saking takutnya dan akhirnya ia pun pingsan.

"Ck.. baru lihat saja udah pingsan ..." ujar salah satu dari algojo itu.

"Punya nyali secuil tapi udah berani mengganggu keluarga tuan Sam." sambung yang lain sambil tersenyum remeh.

"Lalu kita apakan dia sekarang?"

"Seperti perintah tuan Lukas kita bawa dia ke kantor polisi"

"Ah padahal aku belum bersenang - senang untuk membuat wanita j****g ini ketakutan"

"Ah sudahlah ... kita juga bukan mafia yang suka menyiksa orang diluar batas" lalu mereka pun membawa Mela yang pingsan ke atas mobil dan pergi ke kantor polisi.

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

mela terlalu bodoh, tertipu oleh ambisinya menguasai harta keluarga sarah. tapi bram lebih bodoh, karena bisa tertipu prempuan ambisius seperti mela.

2024-12-29

0

Popocupcup

Popocupcup

kok ga di bunuh sih hmmm ga asik nih

2024-02-22

2

Ernadina 86

Ernadina 86

pertanyaan apa itu l..masa tidak curiga kalo mereka ada fair dan mau harta

2023-12-09

3

lihat semua
Episodes
1 Dipecat
2 Pekerjaan baru
3 Anna belajar mandiri
4 Firasat
5 Malam kelam
6 Melarikan diri
7 Dalam pelarian
8 We Will Survive
9 Melawan
10 Menjauh sementara
11 Lembaran baru
12 Dejavu
13 Kembali melarikan diri
14 Mencari tahu
15 Masih mencari tahu
16 Pertemuan
17 Induk Ayam
18 Terluka
19 Mulai terkuak
20 Sadar
21 Pulang
22 Rasa
23 Masa Lalu
24 Rasa Yang Sama
25 Pertemuan Kembali
26 Masa lalu yang kembali
27 Reuni
28 Amarah Yang Salah
29 Kencan Diam Diam
30 Interogasi
31 Jadian
32 Bukan Tandingan
33 Panggilan Sayang
34 Menolak
35 PR
36 Pengakuan
37 Sandiwara
38 Db Dan Meyaa
39 Lamaran
40 Memaafkan
41 Malam Terakhir
42 Bebas
43 Terjatuh
44 Persiapan
45 Pulang
46 Persiapan
47 Tinggal Selangkah
48 Pernikahan
49 Amukan
50 Luka
51 Mimpi
52 Malu
53 Membaik
54 Rumah Baru
55 Malam Pertama
56 Kado
57 Moment Berdua
58 Keluarga Bahagia
59 Tebakan Amira
60 Menyusul
61 Positif
62 Ancaman Bahaya
63 Diculik
64 Masih Diculik
65 Kisah Masa Kecil
66 Lari
67 Selamat
68 Ngidam
69 Cemas
70 Raja
71 Sarah Melahirkan
72 Terbuka
73 Penyerangan
74 Duel
75 Induk Ayam Kembali Beraksi
76 Baby Twins
77 Kebaikan Anna
78 Mirip
79 Cemburu
80 Bahagia
81 Kembali Berseteru
82 Dave Datang
83 Cinta Buta
84 Sahabat Lama
85 Reuni 2
86 Pernyataan Cinta
87 Pengepungan
88 Berharap Bertahan
89 Bertahan
90 Sandra dan Dave
91 Tidak Berjodoh
92 Ikhlas
93 Bukan Dia
94 Belum Move On
95 Kejutan
96 Di Negara Asing
97 Berpetualang
98 Bertemu Kembali
99 Makan Malam
100 Meminta Restu
101 Kejutan
102 Pernikahan Dave dan Sandra
103 Teman Baru
104 Bersyukur
105 Musibah
106 Rencana Sempurna
107 Penyelamatan
108 Serigala Berbulu Domba
109 Meyaa
110 Menemukanmu
111 Mencoba Mengingat
112 Rumah Baru
113 Pembalasan
114 Cinta Yang Sama
115 Banyak Yang Sayang
116 Menghilang
117 Salah Lawan
118 Akhir Dari Kartika
119 Resepsi
120 Rahasia Anna
121 Mendapat Izin
122 Sadira
123 Setelah 5 Tahun
124 Awal Berjumpa
125 Acara Perpisahan
126 Pencuri Hati
127 Rahasia Hati
128 Teman Tonix
129 Bukan Teman Sejati
130 Kencan
131 Resmi Jadian
132 Resah
133 Ujian
134 Perpisahan
135 Jujur
136 Pengakuan
137 Meminta Restu
138 Tidak Direstui
139 Rencana Anna
140 Pelampiasan
141 Restu
142 Bertemu Dan Melamar
143 Pulang
144 Sah
145 Bulan Madu
146 Bahaya
147 Berpisah
148 Melepas Rindu
149 Pindah
150 Kehamilan Anna
151 Rencana Menghadapi Lawan
152 Salah Duga
153 Hukuman
154 Perhitungan
155 Pertarungan Terakhir
156 Kematian
157 Hidup Baru
158 Dia Kembali
159 Rencana
160 Kembali Ditolak
161 Belum Selesai
162 Ancaman Baru
163 Kembali Pulang
164 Rencana Tertunda
165 Curiga
166 Hadapi Bersama
167 Memancing Lawan
168 Saling Berhadapan
169 Akhir Pertarungan
170 Ayana
171 Sisi lain
172 Demi Balas Budi
173 Malam Nestapa
174 Pesan
175 Pemakaman
176 Menyingkap Tabir 1
177 Menyingkap Tabir 2
178 Ketahuan
179 Mencari Bukti Baru
180 Bukti Lain
181 Bukti Baru
182 Pengungkapan
183 Terungkap
184 Warisan
185 Keputusan
186 Penyesalan Terlambat
187 Like Mother Like Daughter
188 Penyelamatan Dan Pembalasan
189 Sekolah Baru
190 Hukuman Dari Bara
191 Tamparan
192 Rasa Bersalah
193 Tersesat
194 Bertemu
195 Berdua
196 Kritis
197 Kembali Sadar
198 Jawaban
199 Emosi Naya
200 Kencan Pertama
201 Salah Kira
202 Obsesi
203 Samir dan Hana
204 First Kiss
205 Firasat Sadira
206 Pengkhianatan
207 Penjelasan
208 Bertemu Camer
209 Jebakan
210 Bukti
211 Hukuman Si Kembar
212 Baru Faham
213 Lamaran Devan
214 Rancangan Masa Depan
215 Senjata Makan Tuan
216 Mengakui
217 Pembalasan
218 Penculikan Sadira
219 Dalam Penculikan
220 Titik Terang
221 Berusaha Melarikan Diri
222 Alasan Aku Melakukannya
223 Pengorbanan
224 Kabar
225 Pencarian
226 Selamat
227 Rencana Hidup Baru
228 Kembali Pulang
229 Jatuh Cinta?
230 Gerak Cepat
231 Akhirnya
232 Trauma Masa Lalu
233 Rencana
234 Kesempatan
235 Masalah
236 Berterus terang
237 Intaian Bahaya
238 Petaka
239 Gadis Tangguh
240 Tertangkap
241 Ending
242 Pemgumuman
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Dipecat
2
Pekerjaan baru
3
Anna belajar mandiri
4
Firasat
5
Malam kelam
6
Melarikan diri
7
Dalam pelarian
8
We Will Survive
9
Melawan
10
Menjauh sementara
11
Lembaran baru
12
Dejavu
13
Kembali melarikan diri
14
Mencari tahu
15
Masih mencari tahu
16
Pertemuan
17
Induk Ayam
18
Terluka
19
Mulai terkuak
20
Sadar
21
Pulang
22
Rasa
23
Masa Lalu
24
Rasa Yang Sama
25
Pertemuan Kembali
26
Masa lalu yang kembali
27
Reuni
28
Amarah Yang Salah
29
Kencan Diam Diam
30
Interogasi
31
Jadian
32
Bukan Tandingan
33
Panggilan Sayang
34
Menolak
35
PR
36
Pengakuan
37
Sandiwara
38
Db Dan Meyaa
39
Lamaran
40
Memaafkan
41
Malam Terakhir
42
Bebas
43
Terjatuh
44
Persiapan
45
Pulang
46
Persiapan
47
Tinggal Selangkah
48
Pernikahan
49
Amukan
50
Luka
51
Mimpi
52
Malu
53
Membaik
54
Rumah Baru
55
Malam Pertama
56
Kado
57
Moment Berdua
58
Keluarga Bahagia
59
Tebakan Amira
60
Menyusul
61
Positif
62
Ancaman Bahaya
63
Diculik
64
Masih Diculik
65
Kisah Masa Kecil
66
Lari
67
Selamat
68
Ngidam
69
Cemas
70
Raja
71
Sarah Melahirkan
72
Terbuka
73
Penyerangan
74
Duel
75
Induk Ayam Kembali Beraksi
76
Baby Twins
77
Kebaikan Anna
78
Mirip
79
Cemburu
80
Bahagia
81
Kembali Berseteru
82
Dave Datang
83
Cinta Buta
84
Sahabat Lama
85
Reuni 2
86
Pernyataan Cinta
87
Pengepungan
88
Berharap Bertahan
89
Bertahan
90
Sandra dan Dave
91
Tidak Berjodoh
92
Ikhlas
93
Bukan Dia
94
Belum Move On
95
Kejutan
96
Di Negara Asing
97
Berpetualang
98
Bertemu Kembali
99
Makan Malam
100
Meminta Restu
101
Kejutan
102
Pernikahan Dave dan Sandra
103
Teman Baru
104
Bersyukur
105
Musibah
106
Rencana Sempurna
107
Penyelamatan
108
Serigala Berbulu Domba
109
Meyaa
110
Menemukanmu
111
Mencoba Mengingat
112
Rumah Baru
113
Pembalasan
114
Cinta Yang Sama
115
Banyak Yang Sayang
116
Menghilang
117
Salah Lawan
118
Akhir Dari Kartika
119
Resepsi
120
Rahasia Anna
121
Mendapat Izin
122
Sadira
123
Setelah 5 Tahun
124
Awal Berjumpa
125
Acara Perpisahan
126
Pencuri Hati
127
Rahasia Hati
128
Teman Tonix
129
Bukan Teman Sejati
130
Kencan
131
Resmi Jadian
132
Resah
133
Ujian
134
Perpisahan
135
Jujur
136
Pengakuan
137
Meminta Restu
138
Tidak Direstui
139
Rencana Anna
140
Pelampiasan
141
Restu
142
Bertemu Dan Melamar
143
Pulang
144
Sah
145
Bulan Madu
146
Bahaya
147
Berpisah
148
Melepas Rindu
149
Pindah
150
Kehamilan Anna
151
Rencana Menghadapi Lawan
152
Salah Duga
153
Hukuman
154
Perhitungan
155
Pertarungan Terakhir
156
Kematian
157
Hidup Baru
158
Dia Kembali
159
Rencana
160
Kembali Ditolak
161
Belum Selesai
162
Ancaman Baru
163
Kembali Pulang
164
Rencana Tertunda
165
Curiga
166
Hadapi Bersama
167
Memancing Lawan
168
Saling Berhadapan
169
Akhir Pertarungan
170
Ayana
171
Sisi lain
172
Demi Balas Budi
173
Malam Nestapa
174
Pesan
175
Pemakaman
176
Menyingkap Tabir 1
177
Menyingkap Tabir 2
178
Ketahuan
179
Mencari Bukti Baru
180
Bukti Lain
181
Bukti Baru
182
Pengungkapan
183
Terungkap
184
Warisan
185
Keputusan
186
Penyesalan Terlambat
187
Like Mother Like Daughter
188
Penyelamatan Dan Pembalasan
189
Sekolah Baru
190
Hukuman Dari Bara
191
Tamparan
192
Rasa Bersalah
193
Tersesat
194
Bertemu
195
Berdua
196
Kritis
197
Kembali Sadar
198
Jawaban
199
Emosi Naya
200
Kencan Pertama
201
Salah Kira
202
Obsesi
203
Samir dan Hana
204
First Kiss
205
Firasat Sadira
206
Pengkhianatan
207
Penjelasan
208
Bertemu Camer
209
Jebakan
210
Bukti
211
Hukuman Si Kembar
212
Baru Faham
213
Lamaran Devan
214
Rancangan Masa Depan
215
Senjata Makan Tuan
216
Mengakui
217
Pembalasan
218
Penculikan Sadira
219
Dalam Penculikan
220
Titik Terang
221
Berusaha Melarikan Diri
222
Alasan Aku Melakukannya
223
Pengorbanan
224
Kabar
225
Pencarian
226
Selamat
227
Rencana Hidup Baru
228
Kembali Pulang
229
Jatuh Cinta?
230
Gerak Cepat
231
Akhirnya
232
Trauma Masa Lalu
233
Rencana
234
Kesempatan
235
Masalah
236
Berterus terang
237
Intaian Bahaya
238
Petaka
239
Gadis Tangguh
240
Tertangkap
241
Ending
242
Pemgumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!