Dejavu

Sudah hampir dua bulan sejak peristiwa yang terjadi di villa. Tuan Sam dan tuan Bram sama-sama berusaha mencari Amira dan kedua anak yang diasuhnya itu melalui anak buah mereka masing - masing. Namun belum membuahkan hasil. Dari hasil rekaman cctv yang mereka dapat dari sebuah toko yang ada di depan terminal terlihat Amira dan kedua bocah itu menaiki sebuah bus. Tapi karena rendahnya kualitas dari kamera cctv tersebut tidak dapat terlihat jelas jenis ataupun nomor polisi dari bus yang mereka tumpangi. Karena itu mereka pun menyebar anak buahnya sampai keluar kota.

Walau terlihat kompak namun ada rasa curiga pada tuan Sam terhadap iparnya itu..entah cuma perasaan kecewa karena tuan Bram yang tidak bisa melindungi keluarga kecilnya itu atau insting seorang kakak sekaligus pemimpin perusahaan yang merasa ada kejanggalan pada peristiwa tersebut, sebab mengapa hanya Sarah yang mereka lukai dan tak ada harta benda yang hilang kecuali kedua bocah yang masih balita dan pengasuhnya yang ikut menghilang.

Dan dengan tidak adanya permintaan tebusan atas kedua anak itu semakin membuat semua pihak termasuk kepolisian bingung. Apalagi keadaan nyonya Sarah yang masih tetap sama tanpa ada perubahan sama sekali, semakin menbuat tuan Sam frustasi. Sarah adalah adik satu - satunya yang ia miliki tanpa ada keluarga yang lain. Selama dua bulan ini terpaksa ia memimpin perusahaannya dari jauh dengan mengandalkan orang kepercayaannya untuk menggantikannya sementara. Hanya sesekali saja ia terjun langsung itupun hanya jika keadaan mendesak. Sedang tuan Bram sudah kembali beraktifitas seperti biasa hanya setiap sore hari sepulang dari kantor ia akan kembali kerumah sakit untuk mengecek kondisi terakhir nyonya Sarah.

Hingga suatu hari salah satu orang suruhan tuan Sam memberi kabar bahwa Amira dan kedua keponakannya itu ada dikota P , dan tanpa membuang waktu tuan Sam ditemani Lukas dan beberapa orang pengawalnya langsung menuju kota P . Namun sebelumnya ia menyuruh orang tersebut untuk terus mengawasi Amira agar ia tidak curiga karena tuan Sam ingin menciduk Amira dengan tangannya sendiri. Karena terlalu fokus dengan perbincangannya dengan orang suruhannya itu ia tak menyadari ada seseorang yang juga mendengarkan percakapan mereka.

"Tuan mereka sudah menemukannya..." ujar orang tersebut.

".........."

"Baik tuan" jawab orang tersebut sambil tersenyum jahat.

Beberapa saat setelah tuan Sam dan anak buahnya pergi ada seorang perawat perempuan yang berjalan hendak memasuki ruangan nyonya Sarah sambil membawa troli berisi obat - obatan. Melihat tak ada penjaga yang biasanya berjaga di depan pintu perawat itu pun langsung tersenyum, dan dengan langkah ringan ia memasuki ruangan nyonya Sarah.

Setelah memasuki ruangan dengan segera ia menghampiri nyonya Sarah yang masih tergolek lemah. Didekatkannya wajahnya pada telinga wanita yang masih koma tersebut.

"Maaf nyonya .. tapi dengan begini penderitaan nyonya akan cepat berakhir...." ucapnya sambil menyeringai.

Setelah itu ia pun mengambil alat injeksi yang sudah di persiapkannya dan bersiap menyuntikkannya pada selang infus nyonya Sarah. Baru saja jarum suntik itu akan menyentuh selang infus tiba - tiba saja ada tangan yang mencengkeram tangan perawat itu dan memitingnya kebelakang sehingga ia pun terhenti dan seketika itu juga berbalik. Mata perawat itu pun langsung membelalak karena didepannya sudah berdiri tuan Sam dan Lukas sedang orang yang memitingnya ternyata bodyguard yang bersembunyi dibalik pintu kamar.

"Kamu fikir semudah itu untuk menyakiti adikku hah..." ucap tuan Sam sambil mencekik leher perempuan yang sudah ketakutan itu.

"Tuan...." sergah Lukas sambil memegang tangan tuannya agar tidak mematahkan leher perawat itu.

Kalau tidak ingat ia harus mengorek keterangan dari perempuan sudah sejak tadi ia patahkan leher yang sudah ada dalam genggamannya itu.

"Cepat bawa perempuan itu ketempat biasa dan lakukan apa yang perlu kalian lakukan supaya ia buka mulut. Aku harus segera pergi ..." titah tuan Sam pada para pengawalnya.

Setelah menyeret perawat itu dua orang pengawal meninggalkan rumah sakit menuju tempat rahasia yang sering digunakan majikannya untuk menginterogasi dan menghukum lawan-lawannya. Dan untuk menjaga nyonya Sarah ada empat bodyguard yang bertugas secara bergantian. Sedang yang lain mengikuti majikannya bersama Lukas ke kota P .

Di kota P ....

Amira sedang mengajak Anna dan Adit untuk jalan-jalan di pasar malam. Kedua bocah itu terlihat sangat bahagia , mereka sangat antusias untuk menaiki wahana permainan yang ada. Namun mereka harus memilih wahana yang paling mereka ingin mainkan sebab Amira tak punya cukup uang untuk memainkan semua wahana permainan. Sebenarnya Amira merasa sedih sebab ia teringat dulu saat kedua anak itu selalu diajak oleh mamanya bermain sepuasnya di mall. Mata Amira pun berembun melihat perubahan drastis yang harus dirasakan oleh keduanya. Setelah puas bermain mereka pun membeli camilan yang ada.

"Bunda...." ucap Adit sambil menarik ujung hijab Amira.

"Ada apa sayang?" tanyanya lembut.

"Adit ingin naik itu...."tunjuknya pada wahana bianglala.

"Adit ga takut?"

"Ga bunda..." jawab Adit cepat.

"Kalau Anna?"

"Anna juga ga takut..."

"Kalau begitu kita naik..."

"Horee..." seru kedua bocah itu sambil berjingkrak kegirangan.

Setelah membeli tiket dan mengantri akhirnya mereka dapat menaiki wahana itu. Mereka bertiga sangat senang menikmati pemandangan kota malam hari dari atas bianglala. Namun saat mereka tiba di bagian atas tiba - tiba bianglala itu berhenti dan lampunya pun ikut mati. Sontak kedua bocah itu kaget dan langsung memeluk Amira.

"Bunda...kenapa tiba - tiba berhenti?" tanya Anna dengan mata yang sudah berkaca - kaca.

"Ga pa-pa Anna bentar lagi juga nyala lagi..." hibur Amira.

Dan benar saja tak lampu - lampu mulai menyala dan bianglala pun mulai berputar. Sesampainya di bawah merekapun langsung keluar.

"Wah... tadi itu tegang banget...." ucap Anna sambil tersenyum dan menggandeng sebelah tangan Amira.

"Iya ...." sahut Adit yang juga sudah menggandeng tangan Amira yang lain.

Sebelum meninggalkan pasar malam mereka kembali membeli camilan yang disukai Anna dan Adit. Saat menunggu pesanan tiba - tiba Amira melihat sosok pria yang pernah menyerangnya dua bulan yang lalu. Amira masih ingat betul dengan wajah orang yang telah mencelakai nyonyanya itu. Dengan cepat Amira membawa Anna dan Adit menjauh dari orang itu. Ia bahkan tidak melanjutkan pesanannya. Anna yang melihat perubahan sikap Amira ikut menjadi tegang. Hanya Adit yang belum mengerti. Dengan tergesa digandengnya kedua bocah itu menembus kerumunan orang. Amira berharap dengan begitu orang tersebut tidak melihat mereka bertiga. Saat itulah Amira melihat penjual kain batik, dengan cepat dihampirinya orang itu.

"Pak ada kain selendang?" tanyanya. "O...ada".

Tanpa menawar Amira langsung membeli sebuah selendang lalu diajaknya kedua bocah itu ke bangku yang ada di pinggir taman. Lalu di gendongnya Adit di depan, lalu disuruhnya Anna untuk berdiri diatas bangku dan naik kepunggungnya. Segera Anna melakukan perintah Amira tanpa bertanya, sebab ia merasa seperti mengulang peristiwa dua bulan yang lalu saat mereka lari dari villa. Dengan erat Anna melingkarkan tangannya dileher Amira. Setelah merasa kedua anak yang ada digendongannya aman Amira segera mengkahkan kakinya pergi meninggalkan pasar malam itu.

Selama perjalanan menuju kosan Amira berusaha selalu berada dikeramaian agar orang itu tak dapat menjangkau mereka bertiga. Namun tetap saja ada saat Amira harus lewat jalan yang sepi. Saat itulah Amira merasa ada yang mengikutinya. Mau tidak mau Amira merasa harus melawan lagi, agar dia dan kedua anak itu dapat pulang ke kosan dengan aman. Dengan hati - hati Amira menurunkan kedua anak itu lalu menyuruh mereka bersembunyi di balik sebuah gerobak yang kosong, sedang dia sendiri sengaja menunggu penguntitnya. Tak lama terlihat seseorang mendekati tempat itu. Setelah mendekat Amira bisa mengenalinya sebagai orang yang ia lihat di pasar malam. Dengan sigap Amira mengambil ancang-ancang.

"Wah...wah...ternyata instingmu tajam juga gadis gendut..." ucap laki-laki itu sambil tersenyum sinis.

"Kau tahu gara-gara kamu temanku sekarang kritis.." tambahnya dengan suara nyalang.

"Itu bukan salahku...aku hanya membela diri" sahut Amira tajam.

"Baiklah sekarang dimana kedua bocah itu hah!! Dimana kau sembunyikan mereka kalau tidak ingin merasakan timah panas ini..." ucapnya sambil membidikkan pistol kearah Amira.

Dua bocah yang sedang bersembunyi dibalik gerobak itu mengintip dan alangkah terkejutnya mereka saat melihat Amira ditodong dengan senjata. Amira masih diam ditempatnya tanpa mau menjawab pertanyaan laki-laki itu.

"Baiklah jika itu maumu..." ucapnya sambil bersiap menarik pelatuk senjatanya.

"Tunggu ...jangan sakiti bunda..." terdengar teriakan dari Anna dan Adit bersamaan.

Karena terkejut pria itu pun menoleh kearah kedua bocah itu. Melihat lawannya lengah dengan cepat Amira langsung menerjang kearah pria itu dan dengan gesit ia merebut pistol yang ada ditangan pria itu kemudian berbalik mengarahkan pistol kearah kearah pria itu.

"Anna ...Adit...kemari nak..." ucap Amira. Keduanya pun langsung berlari kearah Amira dan bersembunyi dibelakang tubuhnya.

"Katakan siapa yang menyuruh mu!!" teriak Amira. Laki-laki itu hanya tersenyum mengejek.

"Katakan!!" teriaknya lagi.

"Atau aku harus membuatmu menyusul temanmu..." ancamnya.

Bukannya menjawab laki-laki itu justru berjalan mendekati Amira. Dengan cepat Amira menembakkan pistol yang ada ditangannya kearah lutut pria itu dan tepat mengenai sasaran.

"Aaarrgghh...." teriaknya.

Laki-laki itupun langsung tersungkur saat peluru itu menembus tempurung lututnya. Untung saja saat Amira menembakkan senjatanya bertepatan dengan bunyi kembang api dari pasar malam hingga tak menimbulkan kegaduhan warga sekitar. Melihat lawannya berusaha bangkit kembali Amira menembak sebelah kaki orang itu dan akhirnya ia tak dapat berdiri lagi. Setelah itu dilemparnya pistol itu jauh-jauh lalu ia mengajak Anna dan Adit pulang kekosan.

Terpopuler

Comments

Rahma Waty

Rahma Waty

mantap

2024-03-29

2

Tangsah Jagad

Tangsah Jagad

Amira keren

2024-02-20

2

Ernadina 86

Ernadina 86

ih kenapa gak di bawa buat jaga2 atau buangnya nanti di sungai atau di laut sekalian biar gak jadi jejak..takutnya di manfaatin sidik jarimu Mira

2023-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Dipecat
2 Pekerjaan baru
3 Anna belajar mandiri
4 Firasat
5 Malam kelam
6 Melarikan diri
7 Dalam pelarian
8 We Will Survive
9 Melawan
10 Menjauh sementara
11 Lembaran baru
12 Dejavu
13 Kembali melarikan diri
14 Mencari tahu
15 Masih mencari tahu
16 Pertemuan
17 Induk Ayam
18 Terluka
19 Mulai terkuak
20 Sadar
21 Pulang
22 Rasa
23 Masa Lalu
24 Rasa Yang Sama
25 Pertemuan Kembali
26 Masa lalu yang kembali
27 Reuni
28 Amarah Yang Salah
29 Kencan Diam Diam
30 Interogasi
31 Jadian
32 Bukan Tandingan
33 Panggilan Sayang
34 Menolak
35 PR
36 Pengakuan
37 Sandiwara
38 Db Dan Meyaa
39 Lamaran
40 Memaafkan
41 Malam Terakhir
42 Bebas
43 Terjatuh
44 Persiapan
45 Pulang
46 Persiapan
47 Tinggal Selangkah
48 Pernikahan
49 Amukan
50 Luka
51 Mimpi
52 Malu
53 Membaik
54 Rumah Baru
55 Malam Pertama
56 Kado
57 Moment Berdua
58 Keluarga Bahagia
59 Tebakan Amira
60 Menyusul
61 Positif
62 Ancaman Bahaya
63 Diculik
64 Masih Diculik
65 Kisah Masa Kecil
66 Lari
67 Selamat
68 Ngidam
69 Cemas
70 Raja
71 Sarah Melahirkan
72 Terbuka
73 Penyerangan
74 Duel
75 Induk Ayam Kembali Beraksi
76 Baby Twins
77 Kebaikan Anna
78 Mirip
79 Cemburu
80 Bahagia
81 Kembali Berseteru
82 Dave Datang
83 Cinta Buta
84 Sahabat Lama
85 Reuni 2
86 Pernyataan Cinta
87 Pengepungan
88 Berharap Bertahan
89 Bertahan
90 Sandra dan Dave
91 Tidak Berjodoh
92 Ikhlas
93 Bukan Dia
94 Belum Move On
95 Kejutan
96 Di Negara Asing
97 Berpetualang
98 Bertemu Kembali
99 Makan Malam
100 Meminta Restu
101 Kejutan
102 Pernikahan Dave dan Sandra
103 Teman Baru
104 Bersyukur
105 Musibah
106 Rencana Sempurna
107 Penyelamatan
108 Serigala Berbulu Domba
109 Meyaa
110 Menemukanmu
111 Mencoba Mengingat
112 Rumah Baru
113 Pembalasan
114 Cinta Yang Sama
115 Banyak Yang Sayang
116 Menghilang
117 Salah Lawan
118 Akhir Dari Kartika
119 Resepsi
120 Rahasia Anna
121 Mendapat Izin
122 Sadira
123 Setelah 5 Tahun
124 Awal Berjumpa
125 Acara Perpisahan
126 Pencuri Hati
127 Rahasia Hati
128 Teman Tonix
129 Bukan Teman Sejati
130 Kencan
131 Resmi Jadian
132 Resah
133 Ujian
134 Perpisahan
135 Jujur
136 Pengakuan
137 Meminta Restu
138 Tidak Direstui
139 Rencana Anna
140 Pelampiasan
141 Restu
142 Bertemu Dan Melamar
143 Pulang
144 Sah
145 Bulan Madu
146 Bahaya
147 Berpisah
148 Melepas Rindu
149 Pindah
150 Kehamilan Anna
151 Rencana Menghadapi Lawan
152 Salah Duga
153 Hukuman
154 Perhitungan
155 Pertarungan Terakhir
156 Kematian
157 Hidup Baru
158 Dia Kembali
159 Rencana
160 Kembali Ditolak
161 Belum Selesai
162 Ancaman Baru
163 Kembali Pulang
164 Rencana Tertunda
165 Curiga
166 Hadapi Bersama
167 Memancing Lawan
168 Saling Berhadapan
169 Akhir Pertarungan
170 Ayana
171 Sisi lain
172 Demi Balas Budi
173 Malam Nestapa
174 Pesan
175 Pemakaman
176 Menyingkap Tabir 1
177 Menyingkap Tabir 2
178 Ketahuan
179 Mencari Bukti Baru
180 Bukti Lain
181 Bukti Baru
182 Pengungkapan
183 Terungkap
184 Warisan
185 Keputusan
186 Penyesalan Terlambat
187 Like Mother Like Daughter
188 Penyelamatan Dan Pembalasan
189 Sekolah Baru
190 Hukuman Dari Bara
191 Tamparan
192 Rasa Bersalah
193 Tersesat
194 Bertemu
195 Berdua
196 Kritis
197 Kembali Sadar
198 Jawaban
199 Emosi Naya
200 Kencan Pertama
201 Salah Kira
202 Obsesi
203 Samir dan Hana
204 First Kiss
205 Firasat Sadira
206 Pengkhianatan
207 Penjelasan
208 Bertemu Camer
209 Jebakan
210 Bukti
211 Hukuman Si Kembar
212 Baru Faham
213 Lamaran Devan
214 Rancangan Masa Depan
215 Senjata Makan Tuan
216 Mengakui
217 Pembalasan
218 Penculikan Sadira
219 Dalam Penculikan
220 Titik Terang
221 Berusaha Melarikan Diri
222 Alasan Aku Melakukannya
223 Pengorbanan
224 Kabar
225 Pencarian
226 Selamat
227 Rencana Hidup Baru
228 Kembali Pulang
229 Jatuh Cinta?
230 Gerak Cepat
231 Akhirnya
232 Trauma Masa Lalu
233 Rencana
234 Kesempatan
235 Masalah
236 Berterus terang
237 Intaian Bahaya
238 Petaka
239 Gadis Tangguh
240 Tertangkap
241 Ending
242 Pemgumuman
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Dipecat
2
Pekerjaan baru
3
Anna belajar mandiri
4
Firasat
5
Malam kelam
6
Melarikan diri
7
Dalam pelarian
8
We Will Survive
9
Melawan
10
Menjauh sementara
11
Lembaran baru
12
Dejavu
13
Kembali melarikan diri
14
Mencari tahu
15
Masih mencari tahu
16
Pertemuan
17
Induk Ayam
18
Terluka
19
Mulai terkuak
20
Sadar
21
Pulang
22
Rasa
23
Masa Lalu
24
Rasa Yang Sama
25
Pertemuan Kembali
26
Masa lalu yang kembali
27
Reuni
28
Amarah Yang Salah
29
Kencan Diam Diam
30
Interogasi
31
Jadian
32
Bukan Tandingan
33
Panggilan Sayang
34
Menolak
35
PR
36
Pengakuan
37
Sandiwara
38
Db Dan Meyaa
39
Lamaran
40
Memaafkan
41
Malam Terakhir
42
Bebas
43
Terjatuh
44
Persiapan
45
Pulang
46
Persiapan
47
Tinggal Selangkah
48
Pernikahan
49
Amukan
50
Luka
51
Mimpi
52
Malu
53
Membaik
54
Rumah Baru
55
Malam Pertama
56
Kado
57
Moment Berdua
58
Keluarga Bahagia
59
Tebakan Amira
60
Menyusul
61
Positif
62
Ancaman Bahaya
63
Diculik
64
Masih Diculik
65
Kisah Masa Kecil
66
Lari
67
Selamat
68
Ngidam
69
Cemas
70
Raja
71
Sarah Melahirkan
72
Terbuka
73
Penyerangan
74
Duel
75
Induk Ayam Kembali Beraksi
76
Baby Twins
77
Kebaikan Anna
78
Mirip
79
Cemburu
80
Bahagia
81
Kembali Berseteru
82
Dave Datang
83
Cinta Buta
84
Sahabat Lama
85
Reuni 2
86
Pernyataan Cinta
87
Pengepungan
88
Berharap Bertahan
89
Bertahan
90
Sandra dan Dave
91
Tidak Berjodoh
92
Ikhlas
93
Bukan Dia
94
Belum Move On
95
Kejutan
96
Di Negara Asing
97
Berpetualang
98
Bertemu Kembali
99
Makan Malam
100
Meminta Restu
101
Kejutan
102
Pernikahan Dave dan Sandra
103
Teman Baru
104
Bersyukur
105
Musibah
106
Rencana Sempurna
107
Penyelamatan
108
Serigala Berbulu Domba
109
Meyaa
110
Menemukanmu
111
Mencoba Mengingat
112
Rumah Baru
113
Pembalasan
114
Cinta Yang Sama
115
Banyak Yang Sayang
116
Menghilang
117
Salah Lawan
118
Akhir Dari Kartika
119
Resepsi
120
Rahasia Anna
121
Mendapat Izin
122
Sadira
123
Setelah 5 Tahun
124
Awal Berjumpa
125
Acara Perpisahan
126
Pencuri Hati
127
Rahasia Hati
128
Teman Tonix
129
Bukan Teman Sejati
130
Kencan
131
Resmi Jadian
132
Resah
133
Ujian
134
Perpisahan
135
Jujur
136
Pengakuan
137
Meminta Restu
138
Tidak Direstui
139
Rencana Anna
140
Pelampiasan
141
Restu
142
Bertemu Dan Melamar
143
Pulang
144
Sah
145
Bulan Madu
146
Bahaya
147
Berpisah
148
Melepas Rindu
149
Pindah
150
Kehamilan Anna
151
Rencana Menghadapi Lawan
152
Salah Duga
153
Hukuman
154
Perhitungan
155
Pertarungan Terakhir
156
Kematian
157
Hidup Baru
158
Dia Kembali
159
Rencana
160
Kembali Ditolak
161
Belum Selesai
162
Ancaman Baru
163
Kembali Pulang
164
Rencana Tertunda
165
Curiga
166
Hadapi Bersama
167
Memancing Lawan
168
Saling Berhadapan
169
Akhir Pertarungan
170
Ayana
171
Sisi lain
172
Demi Balas Budi
173
Malam Nestapa
174
Pesan
175
Pemakaman
176
Menyingkap Tabir 1
177
Menyingkap Tabir 2
178
Ketahuan
179
Mencari Bukti Baru
180
Bukti Lain
181
Bukti Baru
182
Pengungkapan
183
Terungkap
184
Warisan
185
Keputusan
186
Penyesalan Terlambat
187
Like Mother Like Daughter
188
Penyelamatan Dan Pembalasan
189
Sekolah Baru
190
Hukuman Dari Bara
191
Tamparan
192
Rasa Bersalah
193
Tersesat
194
Bertemu
195
Berdua
196
Kritis
197
Kembali Sadar
198
Jawaban
199
Emosi Naya
200
Kencan Pertama
201
Salah Kira
202
Obsesi
203
Samir dan Hana
204
First Kiss
205
Firasat Sadira
206
Pengkhianatan
207
Penjelasan
208
Bertemu Camer
209
Jebakan
210
Bukti
211
Hukuman Si Kembar
212
Baru Faham
213
Lamaran Devan
214
Rancangan Masa Depan
215
Senjata Makan Tuan
216
Mengakui
217
Pembalasan
218
Penculikan Sadira
219
Dalam Penculikan
220
Titik Terang
221
Berusaha Melarikan Diri
222
Alasan Aku Melakukannya
223
Pengorbanan
224
Kabar
225
Pencarian
226
Selamat
227
Rencana Hidup Baru
228
Kembali Pulang
229
Jatuh Cinta?
230
Gerak Cepat
231
Akhirnya
232
Trauma Masa Lalu
233
Rencana
234
Kesempatan
235
Masalah
236
Berterus terang
237
Intaian Bahaya
238
Petaka
239
Gadis Tangguh
240
Tertangkap
241
Ending
242
Pemgumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!