Firasat

Tak terasa sudah hampir 2 tahun Amira bekerja pada nyonya Sarah. Anna dan Adit sangat dekat dengannya begitu juga dengan nyonya Sarah. Bahkan dia sudah menganggap Amira seperti adiknya, namun Amira masih menjaga batasannya karena ia sadar statusnya yang hanya seorang pekerja. Namun begitu ia juga bahagia karena mendapat perhatian dan kasih sayang seperti keluarga. Baginya yang seorang yatim piatu hal itu sangatlah berarti. Seperti biasa tiap pagi Amira sudah menyiapkan keperluan kedua bocah kakak adik itu. Setelah selesai baru ia membangunkan keduanya untuk mandi. Setelah memandikan Adit iapun mempersiapkan bekal untuk Anna yang sudah sekolah di paud, sebab Anna memang sudah bisa mandi dan makan sendiri.

Setelah selesai sarapan Anna diantar sekolah langsung oleh nyonya Sarah ditemani Amira yang menjaga Adit dan juga sopir keluarga. Sebenarnya nyonya Sarah selalu mengurus anak-anaknya secara langsung, Amira yang sebagai pengasuh hanya membantunya saja agar dia tidak terlalu kerepotan.

"Ra sambil menunggu jam sekolah Anna selesai kita jalan-jalan dulu ya..." kata nyonya Sarah.

"Ya baiklah nyonya ..." sahut Amira.

"Pak setelah ini kita ke taman kota dulu ya setelah itu jemput Anna...".

"Baik Nya..." jawab pak sopir lalu melajukan mobil kearah taman kota.

Setelah sampai merekapun turun dan berjalan menikmati taman, Adit pun sangat senang ia berlarian mengejar hewan apa saja yang dilihatnya. Amira pun berlarian mengikutinya, setelah kelelahan akhirnya Aditpun mau diajak duduk dibangku taman. Merekapun menuju bangku yang berada dibawah rindangnya pohon agar tak kepanasan. Sesudah diberikan roti kesukaannya Adit tenang duduk dibangku.

"Ra mulai sekarang kamu panggil aku kakak ya..." ucap nyonya Sarah.

"Tapi nyonya ...saya tidak enak dengan yang lain..." kata Amira sambil memainkan ujung pasminanya.

"Ya sudah kamu panggil aku kakak kalo ga ada orang lain saja..." paksa nyonya Sarah.

"Baik lah nyo ... eh kakak" ucapnya terbata saat dilihatnya nyonya Sarah menatapnya tajam ketika ia hampir keceplosan tetap memanggil nyonya Sarah dengan sebutan nyonya.

"Sebenarnya hari ini aku ngajak kamu kesini ada yang ingin aku bicarakan..." lanjut nyonya Sarah.

"Ada apa?" tanya Amira penasaran.

"Entahlah ... tapi akhir-akhir ini aku merasa tak tenang..." terangnya.

"Apa kakak ada masalah dengan tuan Bram?" tanya Amira hati-hati.

"Tidak ... kami tidak ada masalah, hanya saja aku khawatir dengan kedua anakku...".

"Memangnya ada apa dengan keduanya? kelihatannya mereka baik-baik saja...tidak sakit..." tanya Amira semakin tak mengerti dengan sikap nyonya Sarah yang menurutnya agak aneh.

"Aku tidak tahu tapi jika terjadi sesuatu tolong jaga mereka berdua ya..." pinta nyonya Sarah dengan mata yang sudah berkaca - kaca.

"Kakak jangan bicara seperti itu...aku takut..."ucap Amira sambil memeluk nyonya Sarah.

"Baiklah tapi kamu harus janji akan menjaga mereka seperti anakmu sendiri jika terjadi sesuatu..." sambung nyonya Sarah.

"Iya ... aku janji ..." ucap Amira sambil mengangkat kedua jarinya.

"Sudah saatnya menjemput Anna...ayo!" ajak nyonya Sarah sambil menggandeng Adit begitu pun Amira sehingga bocah itu berjalan ditengah mereka.

Sampai didepan sekolah Anna tampak sudah menunggu mereka.

"Sudah lama nunggunya sayang?".

"Belom ma...ini baru keluar dari kelas".

"Bagaimana kalau sekarang kita ke mall?" ajak nyonya Sarah yang langsung di jawab dengan anggukan oleh Anna.

Dan mereka pun langsung menuju ke mall. Sesampainya disana seperti biasa Anna dan Adit langsung minta diantar ke area permainan. Tak butuh waktu lama merekapun asik dengan permainan yang ada, setelah kelelahan mereka pun pergi untuk makan siang di restoran favorit mereka yang ada didalam mall.

Selesai makan nyonya Sarah menyuruh Amira menjaga kedua bocah sebentar karena ada barang yang ingin ia beli sebelum pulang . Setelah mendapatkan yang ia cari mereka pun langsung pulang. Dalam perjalan pulang kedua bocah yang sudah kelelahan langsung tertidur didalam mobil. Sampai dirumah keduanya digendong masing- masing oleh nyonya Sarah dan Amira. Baru saja Amira meletakkan Anna diatas tempat tidur dan menyelimutinya, nyonya Sarah yang juga meletakkan Adit di tempat tidur yang ada di samping tempat tidur Anna menyuruh Amira untuk mengambil barang yang baru dibelinya di dalam mobil. Amira pun segera keluar untuk mengambil barang yang dimaksud oleh nyonya Sarah.

Tak berapa lama Amira pun menyerahkan paper bag kepada nyonya Sarah, lalu ia pun mengeluarkan isinya yang ternyata sebuah pajangan yang berbentuk pinguin.

"Wah lucu sekali ... mau diletakkan dimana kak?" tanya Amira setelah nyonya Sarah menyerahkan benda itu padanya.

"Hem...diatas lemari itu saja.." tunjuknya.

Setelah meletakkannya ditempat yang ditunjuk nyonya Sarah, Amira pun pamit untuk kembali ke kamarnya untuk sholat dhuhur. Setelah itu ia pun melanjutkan tugasnya dengan merapikan kamar bermain kedua anak majikannya itu.Malam harinya saat selesai menidurkan Anna dan Adit nyonya Sarah menyuruh Amira untuk menyiapkan pakaian karena tuan Bram berencana mengajak keluarganya berlibur ke villa karena besok adalah weekend. Amira pun segera melakukan perintah dari nyonyanya itu. Saat sedang melakukan kegiatannya tiba-tiba nyonya Sarah menyuruh Amira membawa serta pajangan pinguin yang baru dibelinya dan Amira pun melakukan apa yang diperintah majikannya tanpa bertanya. Selesai menata semua pakaian kedua anak majikannya itu ia pun kembali ke kamarnya untuk menyiapkan keperluannya sendiri sebab ia juga diajak ke villa.

Baru kali ini Amira diajak kesana sebab biasanya mereka berlibur ke tempat wisata keluarga yang tak jauh dari kota J. Itu karena kesibukan tuan Bram yang tak bisa meninggalkan kantornya terlalu lama. Dan juga usia Adit yang masih terlalu kecil untuk bepergian jauh. Sehingga tuan Bram dan nyonya Sarah memutuskan begitu. Dan kali ini mereka memutuskan untuk pergi sedikit jauh untuk berlibur. Bagi Amira saat seperti ini sangat menyenangkan karena walau tetap masih harus menjaga kedua anak majikannya toh dia juga bisa ikut refresing berganti suasana. Apalagi nyonya Sarah termasuk majikan yang royal pada bawahannya.

Selesai membereskan barang yang akan dibawanya Amira pun merebahkan dirinya untuk beristirahat. Agar besok dia bisa bangun lebih pagi sehingga tidak terburu - buru saat ngurus kedua anak majikannya itu. Namun hingga jam dinding dikamarnya menunjukkan pukul 11 malam matanya belum juga mau terlelap. Di tambah lagi tiba - tiba dadanya berdebar tak karuan.

"Ais... kenapa dadaku bisa berdebar seperti ini ya...." gumam Amira.

"Padahal sedari tadi tidak apa - apa...apa mungkin aku gugup karena akan pergi besok?" pikirnya tak mengerti.

"Ah seperti anak kecil yang baru akan diajak piknik orang tuanya saja aku ini..." ujarnya sambil menepuk kepalanya sendiri pelan.

"Lebih baik aku sholat dulu sebentar mungkin setelah itu aku bisa tidur..." sambungnya.

Lalu ia pun melangkahkan kakinya untuk mengambil air wudhu kemudian ia pun sholat sunah. Dan benar saja setelah itu ia langsung bisa tertidur saat merebahkan badannya di tempat tidur.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

Amira, Will beautiful his time

2022-10-08

3

lihat semua
Episodes
1 Dipecat
2 Pekerjaan baru
3 Anna belajar mandiri
4 Firasat
5 Malam kelam
6 Melarikan diri
7 Dalam pelarian
8 We Will Survive
9 Melawan
10 Menjauh sementara
11 Lembaran baru
12 Dejavu
13 Kembali melarikan diri
14 Mencari tahu
15 Masih mencari tahu
16 Pertemuan
17 Induk Ayam
18 Terluka
19 Mulai terkuak
20 Sadar
21 Pulang
22 Rasa
23 Masa Lalu
24 Rasa Yang Sama
25 Pertemuan Kembali
26 Masa lalu yang kembali
27 Reuni
28 Amarah Yang Salah
29 Kencan Diam Diam
30 Interogasi
31 Jadian
32 Bukan Tandingan
33 Panggilan Sayang
34 Menolak
35 PR
36 Pengakuan
37 Sandiwara
38 Db Dan Meyaa
39 Lamaran
40 Memaafkan
41 Malam Terakhir
42 Bebas
43 Terjatuh
44 Persiapan
45 Pulang
46 Persiapan
47 Tinggal Selangkah
48 Pernikahan
49 Amukan
50 Luka
51 Mimpi
52 Malu
53 Membaik
54 Rumah Baru
55 Malam Pertama
56 Kado
57 Moment Berdua
58 Keluarga Bahagia
59 Tebakan Amira
60 Menyusul
61 Positif
62 Ancaman Bahaya
63 Diculik
64 Masih Diculik
65 Kisah Masa Kecil
66 Lari
67 Selamat
68 Ngidam
69 Cemas
70 Raja
71 Sarah Melahirkan
72 Terbuka
73 Penyerangan
74 Duel
75 Induk Ayam Kembali Beraksi
76 Baby Twins
77 Kebaikan Anna
78 Mirip
79 Cemburu
80 Bahagia
81 Kembali Berseteru
82 Dave Datang
83 Cinta Buta
84 Sahabat Lama
85 Reuni 2
86 Pernyataan Cinta
87 Pengepungan
88 Berharap Bertahan
89 Bertahan
90 Sandra dan Dave
91 Tidak Berjodoh
92 Ikhlas
93 Bukan Dia
94 Belum Move On
95 Kejutan
96 Di Negara Asing
97 Berpetualang
98 Bertemu Kembali
99 Makan Malam
100 Meminta Restu
101 Kejutan
102 Pernikahan Dave dan Sandra
103 Teman Baru
104 Bersyukur
105 Musibah
106 Rencana Sempurna
107 Penyelamatan
108 Serigala Berbulu Domba
109 Meyaa
110 Menemukanmu
111 Mencoba Mengingat
112 Rumah Baru
113 Pembalasan
114 Cinta Yang Sama
115 Banyak Yang Sayang
116 Menghilang
117 Salah Lawan
118 Akhir Dari Kartika
119 Resepsi
120 Rahasia Anna
121 Mendapat Izin
122 Sadira
123 Setelah 5 Tahun
124 Awal Berjumpa
125 Acara Perpisahan
126 Pencuri Hati
127 Rahasia Hati
128 Teman Tonix
129 Bukan Teman Sejati
130 Kencan
131 Resmi Jadian
132 Resah
133 Ujian
134 Perpisahan
135 Jujur
136 Pengakuan
137 Meminta Restu
138 Tidak Direstui
139 Rencana Anna
140 Pelampiasan
141 Restu
142 Bertemu Dan Melamar
143 Pulang
144 Sah
145 Bulan Madu
146 Bahaya
147 Berpisah
148 Melepas Rindu
149 Pindah
150 Kehamilan Anna
151 Rencana Menghadapi Lawan
152 Salah Duga
153 Hukuman
154 Perhitungan
155 Pertarungan Terakhir
156 Kematian
157 Hidup Baru
158 Dia Kembali
159 Rencana
160 Kembali Ditolak
161 Belum Selesai
162 Ancaman Baru
163 Kembali Pulang
164 Rencana Tertunda
165 Curiga
166 Hadapi Bersama
167 Memancing Lawan
168 Saling Berhadapan
169 Akhir Pertarungan
170 Ayana
171 Sisi lain
172 Demi Balas Budi
173 Malam Nestapa
174 Pesan
175 Pemakaman
176 Menyingkap Tabir 1
177 Menyingkap Tabir 2
178 Ketahuan
179 Mencari Bukti Baru
180 Bukti Lain
181 Bukti Baru
182 Pengungkapan
183 Terungkap
184 Warisan
185 Keputusan
186 Penyesalan Terlambat
187 Like Mother Like Daughter
188 Penyelamatan Dan Pembalasan
189 Sekolah Baru
190 Hukuman Dari Bara
191 Tamparan
192 Rasa Bersalah
193 Tersesat
194 Bertemu
195 Berdua
196 Kritis
197 Kembali Sadar
198 Jawaban
199 Emosi Naya
200 Kencan Pertama
201 Salah Kira
202 Obsesi
203 Samir dan Hana
204 First Kiss
205 Firasat Sadira
206 Pengkhianatan
207 Penjelasan
208 Bertemu Camer
209 Jebakan
210 Bukti
211 Hukuman Si Kembar
212 Baru Faham
213 Lamaran Devan
214 Rancangan Masa Depan
215 Senjata Makan Tuan
216 Mengakui
217 Pembalasan
218 Penculikan Sadira
219 Dalam Penculikan
220 Titik Terang
221 Berusaha Melarikan Diri
222 Alasan Aku Melakukannya
223 Pengorbanan
224 Kabar
225 Pencarian
226 Selamat
227 Rencana Hidup Baru
228 Kembali Pulang
229 Jatuh Cinta?
230 Gerak Cepat
231 Akhirnya
232 Trauma Masa Lalu
233 Rencana
234 Kesempatan
235 Masalah
236 Berterus terang
237 Intaian Bahaya
238 Petaka
239 Gadis Tangguh
240 Tertangkap
241 Ending
242 Pemgumuman
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Dipecat
2
Pekerjaan baru
3
Anna belajar mandiri
4
Firasat
5
Malam kelam
6
Melarikan diri
7
Dalam pelarian
8
We Will Survive
9
Melawan
10
Menjauh sementara
11
Lembaran baru
12
Dejavu
13
Kembali melarikan diri
14
Mencari tahu
15
Masih mencari tahu
16
Pertemuan
17
Induk Ayam
18
Terluka
19
Mulai terkuak
20
Sadar
21
Pulang
22
Rasa
23
Masa Lalu
24
Rasa Yang Sama
25
Pertemuan Kembali
26
Masa lalu yang kembali
27
Reuni
28
Amarah Yang Salah
29
Kencan Diam Diam
30
Interogasi
31
Jadian
32
Bukan Tandingan
33
Panggilan Sayang
34
Menolak
35
PR
36
Pengakuan
37
Sandiwara
38
Db Dan Meyaa
39
Lamaran
40
Memaafkan
41
Malam Terakhir
42
Bebas
43
Terjatuh
44
Persiapan
45
Pulang
46
Persiapan
47
Tinggal Selangkah
48
Pernikahan
49
Amukan
50
Luka
51
Mimpi
52
Malu
53
Membaik
54
Rumah Baru
55
Malam Pertama
56
Kado
57
Moment Berdua
58
Keluarga Bahagia
59
Tebakan Amira
60
Menyusul
61
Positif
62
Ancaman Bahaya
63
Diculik
64
Masih Diculik
65
Kisah Masa Kecil
66
Lari
67
Selamat
68
Ngidam
69
Cemas
70
Raja
71
Sarah Melahirkan
72
Terbuka
73
Penyerangan
74
Duel
75
Induk Ayam Kembali Beraksi
76
Baby Twins
77
Kebaikan Anna
78
Mirip
79
Cemburu
80
Bahagia
81
Kembali Berseteru
82
Dave Datang
83
Cinta Buta
84
Sahabat Lama
85
Reuni 2
86
Pernyataan Cinta
87
Pengepungan
88
Berharap Bertahan
89
Bertahan
90
Sandra dan Dave
91
Tidak Berjodoh
92
Ikhlas
93
Bukan Dia
94
Belum Move On
95
Kejutan
96
Di Negara Asing
97
Berpetualang
98
Bertemu Kembali
99
Makan Malam
100
Meminta Restu
101
Kejutan
102
Pernikahan Dave dan Sandra
103
Teman Baru
104
Bersyukur
105
Musibah
106
Rencana Sempurna
107
Penyelamatan
108
Serigala Berbulu Domba
109
Meyaa
110
Menemukanmu
111
Mencoba Mengingat
112
Rumah Baru
113
Pembalasan
114
Cinta Yang Sama
115
Banyak Yang Sayang
116
Menghilang
117
Salah Lawan
118
Akhir Dari Kartika
119
Resepsi
120
Rahasia Anna
121
Mendapat Izin
122
Sadira
123
Setelah 5 Tahun
124
Awal Berjumpa
125
Acara Perpisahan
126
Pencuri Hati
127
Rahasia Hati
128
Teman Tonix
129
Bukan Teman Sejati
130
Kencan
131
Resmi Jadian
132
Resah
133
Ujian
134
Perpisahan
135
Jujur
136
Pengakuan
137
Meminta Restu
138
Tidak Direstui
139
Rencana Anna
140
Pelampiasan
141
Restu
142
Bertemu Dan Melamar
143
Pulang
144
Sah
145
Bulan Madu
146
Bahaya
147
Berpisah
148
Melepas Rindu
149
Pindah
150
Kehamilan Anna
151
Rencana Menghadapi Lawan
152
Salah Duga
153
Hukuman
154
Perhitungan
155
Pertarungan Terakhir
156
Kematian
157
Hidup Baru
158
Dia Kembali
159
Rencana
160
Kembali Ditolak
161
Belum Selesai
162
Ancaman Baru
163
Kembali Pulang
164
Rencana Tertunda
165
Curiga
166
Hadapi Bersama
167
Memancing Lawan
168
Saling Berhadapan
169
Akhir Pertarungan
170
Ayana
171
Sisi lain
172
Demi Balas Budi
173
Malam Nestapa
174
Pesan
175
Pemakaman
176
Menyingkap Tabir 1
177
Menyingkap Tabir 2
178
Ketahuan
179
Mencari Bukti Baru
180
Bukti Lain
181
Bukti Baru
182
Pengungkapan
183
Terungkap
184
Warisan
185
Keputusan
186
Penyesalan Terlambat
187
Like Mother Like Daughter
188
Penyelamatan Dan Pembalasan
189
Sekolah Baru
190
Hukuman Dari Bara
191
Tamparan
192
Rasa Bersalah
193
Tersesat
194
Bertemu
195
Berdua
196
Kritis
197
Kembali Sadar
198
Jawaban
199
Emosi Naya
200
Kencan Pertama
201
Salah Kira
202
Obsesi
203
Samir dan Hana
204
First Kiss
205
Firasat Sadira
206
Pengkhianatan
207
Penjelasan
208
Bertemu Camer
209
Jebakan
210
Bukti
211
Hukuman Si Kembar
212
Baru Faham
213
Lamaran Devan
214
Rancangan Masa Depan
215
Senjata Makan Tuan
216
Mengakui
217
Pembalasan
218
Penculikan Sadira
219
Dalam Penculikan
220
Titik Terang
221
Berusaha Melarikan Diri
222
Alasan Aku Melakukannya
223
Pengorbanan
224
Kabar
225
Pencarian
226
Selamat
227
Rencana Hidup Baru
228
Kembali Pulang
229
Jatuh Cinta?
230
Gerak Cepat
231
Akhirnya
232
Trauma Masa Lalu
233
Rencana
234
Kesempatan
235
Masalah
236
Berterus terang
237
Intaian Bahaya
238
Petaka
239
Gadis Tangguh
240
Tertangkap
241
Ending
242
Pemgumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!