Apa Dia Bisa

"Hai, Mom. bagaimana kabar mu di sana. Apakah Mom baik-baik saja?" tanya Layla sambil kepalanya mengadah ke atas langit yang tampak cerah.

Adelio hanya berdiri diam sebenarnya ia cukup prihatin akan kehidupan Wanitanya yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Di karenakan Ibunya yang meninggal pasca melahirkan nya.

" Pasti Mom baik-baik saja. Walaupun Layla tidak pernah melihat wajah Mom. Tapi hiks..." jeda Layla yang tidak bisa menahan isakan tangisan nya.

Melihat wanitanya menangis Adelio langsung berjongkok dan menarik Layla kedalam pelukannya. Seolah memberikan kekuatan. Layla yang merasakan sebuah pelukan hangat baru ia rasakan setelah beberapa tahun terakhir.

Kemudian Layla membalas pelukan Adelio sambil mengeluarkan Isak tangisannya. Meskipun Ayahnya menyuruhnya menjadi sosok yang kuat. Tapi tetap saja di dalam Layla tersimpan rasa rapuh. Terkadang Layla ingin sekali mati menyusul Ibunya. Tetapi mengingat perkataan Ayahnya bahwa ibunya tidak akan senang membuat Layla mengurungkan niatnya.

Sedangkan Adelio hanya mampu mengelus rambut Layla dengan lembut, sekali-kali ia mengecup pucuk kepalanya. Ia memandangi makam yang merupakan ibu Layla dengan ekspresi sulit di artikan.

" Walaupun aku belum pernah melihat mu, tolong izinkan aku untuk menikahi puterimu. Meskipun aku tidak tahu perasaan ini cinta atau obsesi. Akan tetapi aku berusaha untuk melindungi nya. Semoga kau beristirahat dengan tenang." batin Adelio.

Setelah beberapa menit Layla menangis akhirnya ia merasa tenang. Perlahan ia melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air mata di pipinya.

" Terima kasih, ternyata anda sangat baik. Pangeran." ucap Layla sambil tersenyum manis.

Membuat Adelio terpanah melihatnya setelah 21 tahun berlalu. Hal inilah yang membuat Adelio mengklaim Layla menjadi miliknya. Adelio mengambil telapak tangan Layla dan mengecup nya dengan lembut. Seperti yang di perlajarinnya saat kecil ketika baru saja mempelajari etika bangsawan. Meskipun Adelio tidak menyukainya tetapi karena tuntutan nya sebagai anggota kerajaan, akhirnya ia pasrah.

" Tapi ini ada gunanya juga." batin Adelio sambil melirik Layla yang wajahnya merona.

" Baiklah, saat nya kita pergi" ucap Adelio yang berdiri tegak sambil mengulurkan tangannya.

Layla menyambut baik uluran tangan Adelio. Akhirnya mereka meninggalkan pemakaman sambil bergandengan tangan.

...****************...

Sedangkan di sisi belahan dunia lain terdapat seseorang yang sedang duduk di kursi kebesarannya sambil menghirup rokok. Dengan di depannya terdapat anak buahnya.

" Apa misi kemarin sudah kau bereskan?" tanya nya kepada bawahannya.

" Maafkan saya Tuan kemarin mereka gagal karena Adelio Caesar Loris yang merupakan seorang leader mafia yang terbesar di Italia dan Ameria. Tuan." jawabnya sambil memejamkan matanya ketika merasakan sebuah belati melewati tubuhnya.

Shyuut....

Pria yang di panggil Tuan itu melempar belati ke arah bawahannya.

" Cepat cari semua informasi tentang Adelio, dan cari kelemahannya. Supaya ia bisa bertekuk lutut di hadapan ku." ucap nya sambil tersenyum sinis.

...****************...

" Apa anda yakin ingin pergi dengan menggunakan ini?" tanya Layla setelah melihat kendaraan yang akan di gunakan Adelio menuju Bandara.

Adelio yang melihatnya terkekeh geli ia bisa melihat tatapan tidak percaya dari Layla.

" Aku hanya ingin mempersingkat waktu, Lagipula aku sudah pernah mengendarai nya sendiri." ucap Adelio dengan santai.

Layla terperangah mendengar nya. Bagaimana tidak bahwa saat ini dirinya di ajak menggunakan helikopter. Terburuknya lagi bahwa Pria yang mengaku sebagai calon suaminya yang mengendarai nya.

" Apa dia bisa....

Continue...

Author mau numpang promosi cerita baru karya Author yang berjudul Transmigration Emperor's Concubine....

Mengisahkan seorang desain muda yang bertransmigrasi ke tubuh Selir Kaisar yang berakhir mati di tangan suaminya sendiri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***