KSS. 03. Amanah Sang Ayah

Setelah empat puluh hari masa berkabung, hari ini hari pertama Alfatih pergi ke kantor. Tempat dimana Almarhum Ayahnya mengembangkan bisnis.

Sebenarnya, masih banyak hal yang perlu Al pelajari dari sang ayah. Danu begitu gigih mengembangkan bisnisnya. Mulai dari bisnis transportasi sebagaimana profesinya dulu, sampai bisnis properti dia jalani.

Membutuhkan pemikiran yang matang dan waktu yang tidak sebentar untuk bisa mencapai sebuah puncak kesuksesan.

"Pagi Bunda." Sapa Al di meja makan.

"Pagi Nak, kamu siap ke kantor pagi ini ?" Tanya Bunda saat melihat putranya sudah rapi pagi itu.

"Insha Allah Al siap Bunda." Jawabnya penuh keyakinan.

"Baguslah, Bunda yakin, kamu lebih mampu dalam hal ini."

"Mohon doanya Bunda, Al akan berusaha lebih baik." Kata Al yang belum sempat menikmati sarapan paginya.

"Tentu Nak, Oh ya... sebentar lagi Reza akan datang kerumah." Kata Bunda sembari meletakkan secangkir teh hangat yang sudah berhasil membasahi tenggorokannya.

"Reza ?" Ucap Al, sembari mengingat-ingat, siapa pemilik nama yang Bunda Arum sebutkan tadi.

'Rasa - rasanya, baru pertama kali nama itu aku dengar.' Pikirnya dalam hati.

"Dia orang kepercayaan ayahmu di kantor. Putra tunggal Almarhum Pak Arman. Usianya masih muda, tapi loyalitasnya terhadap perusahaan sangat besar." Terang Bunda seakan bisa membaca apa yang sedang Al pikirkan.

Al mengangguk mendengar keterangan Bundanya. Hanya dengan sedikit cerita dari sang Bunda, Alfatih sudah paham siapa Reza dan Pak Arman.

Sebelum meninggal karena sakit yang telah lama diderita, Pak Arman adalah orang kepercayaan Ayahnya. Dan saat ini, ada Reza putra dari Pak Arman yang akan menjadi asisten pribadi Alfatih nantinya.

Tidak mudah bagi Al untuk langsung percaya kepada orang lain begitu saja. Apalagi orang itu baru dia kenal. Namun bagi Al, apapun yang keluar dari bibir Bunda Arum adalah sebuah amanah yang harus dia jalani.

"Bu Arum, Mas Reza sudah menunggu di pendopo depan." Kata Pak Slamet.

"Oh...iya, Sebentar lagi saya ke depan."

"Saya permisi dulu Bu, mari Mas Al."

"Iya, terimakasih Pak."

Tidak mau tamunya menunggu terlalu lama, Bunda segera berdiri menuju pendopo. Begitupun Alfatih, yang mengikuti langkah Bunda Arum, usai menyelesaikan sarapannya.

"Pagi Za, sudah sarapan ?" Sapa Bunda Arum.

"Pagi Bu Arum, Alhamdulillah sudah tadi di kantor." Nadanya terdengar seperti curhat. Maklum jomblo, semua serba sendiri.

Reza segera berdiri dari tempat duduknya, setelah melihat kedatangan majikan mudanya.

"Selamat pagi Pak Al." Ucapnya.

"Pagi." Jawab Alfatih setengah mengangguk membalas salam hormat calon asistennya.

Usai basa-basi dan memperkenalkan diri, Alfatih dan Reza segera berangkat menuju kantornya. Sengaja tidak diumumkan kepada seluruh karyawan atas kedatangannya hari ini.

"Tidak usah, saya ingin lihat bagaimana karakter mereka jika ada orang baru di lingkungan kerjanya." Kata Al saat Reza menawarkan diri untuk mengadakan meeting sebagai perkenalan kedatangannya.

Bahkan, sebelum keluar dari dalam mobil, Al melemparkan jas yang dia kenakan ke dalam jok belakang mobilnya . Penampilannya saat ini sama seperti karyawan kantor lainnya.

Meskipun ada rasa heran dengan sikap tuan mudanya, namun Reza sudah sangat paham apa yang harus dia perbuat.

Sedikit banyak Reza sudah memahami bagaimana watak dan karakter majikan mudanya. Sebelum Almarhum Ayah Danu meninggal, Beliau sudah banyak bercerita tentang putra sulungnya itu.

"Selamat pagi Pak Reza." Sapa beberapa karyawan kepada Reza, saat mereka mulai memasuki ruang utama.

"Pagi."

"Pagi Pak."

"Pagi."

Memang, selama kepergian Almarhum Danu, Reza yang ambil kendali semua urusan pekerjaan. Dan belum ada yang tahu siapa orang yang berada di sampingnya saat itu.

°Reza Firmansyah

Putra dari Arman Firmansyah, tangan kanan Almarhum Arya Kamandanu. Hutang budi, yang membuat Reza harus patuh dan ikhlas menerima amanah dari sang ayah untuk selalu siap membantu keluarga Kamandanu.

Dan inilah babak pertama, kesabaran Reza harus diuji dengan sikap keras kepala seorang Alfatih.

"Saya mau ruangan saya di renovasi, jangan ada tempelan - tempelan apa itu, saya tidak suka !" Kata Al sengaja bersikap keras dan sedikit arogan, ketiga mereka hanya berdua di ruang kerja Almarhum Danu.

"Ini juga, buang semua. Bikin kotor saja." Ucapnya lagi.

"Baik Pak." Jawab Reza, singkat dan jelas.

Hari ini tidak banyak yang mereka kerjakan. Setelah melaporkan pekerjaannya, Reza meninggalkan Alfatih di dalam ruang kerjanya sendiri, untuk mempelajari semua berkas - berkas perusahaan.

Banyak sekali rencana - rencana Danu dalam mengembangkan perusahaan yang belum sempat terlaksana. Salah satunya sebuah map yang saat ini sedang dia pegang.

"Konsep rumah singgah ? Apa ini ? Apa yang sedang Ayah rencanakan ?" Gumam Al lirih.

Rasa penasaran membuat Al bergerak untuk menanyakan hal itu kepada Reza.

"Za, ke ruangan saya sebentar." Pinta Al melalui sambungan telfon lokalnya.

"Baik Pak."

Tak selang berapa lama, Reza sudah berada di ambang pintu.

Tok, tok, tok...

"Masuk." Kata Al saat mendengar pintu ruang kerjanya di ketuk.

"Ada yang bisa saya bantu Pak ?"

"Duduk Za, ada yang akan saya tanyakan." Jawab Al sembari mem bolak-balik iso stop map yang ada di tangan nya.

Reza masih diam terpaku melihat apa yang sedang bos mudanya lakukan.

"Apa rencana Ayah tentang ini ?" Tanya Al menunjuk map merah yang dia taroh di atas meja.

Hanya dengan membaca kop yang ada di halaman sampul map saja, Reza sudah paham tentang apa yang Alfatih tanyakan.

"Ini salah satu harapan Bapak untuk bisa menampung dan mendidik anak-anak terlantar Pak, terutama bagi mereka yang kurang mampu dan putus sekolah."

Mendengar sedikit penjelasan dari asistennya, Al mulai paham dan berusaha mempelajari konsepnya demi mewujudkan cita-cita dan amanah sang ayah.

"Ya sudah, kamu boleh kembali. Biar aku pelajari terlebih dahulu."

"Baik Pak."

Al kembali menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kerjanya. Hembusan nafas panjang keluar dari mulutnya. Seakan bicara kalau hidup ini masih panjang dan penuh perjuangan.

Sama seperti Almarhum Danu, Alfatih juga seorang pemikir yang ambisius untuk bisa mencapai apa yang menjadi angan-angannya.

Masa mudanya banyak dia habiskan dengan belajar dan berbisnis. Hingga dia lupa, usianya sudah lebih dari pantas untuk segera menjalani kehidupan berumah tangga.

"Hai Al...kapan lo nikah ? Keburu tua lo ? Udah waktunya nyodot jangan nungguin di codot." Ledek teman-temannya waktu itu.

Namun itu tidak ada pengaruhnya bagi Al. Misinya saat ini hanya membahagiakan Bunda dan menebus kesalahannya terhadap Kinan dengan mendidik dan menyayangi Nindya seperti anaknya sendiri.

Misi yang paling utama, dia harus bisa mewujudkan semua mimpi - mimpi Almarhum Ayahnya. Meskipun berat bagi Al untuk bisa mewujudkannya. Dan salah satu impian Almarhum yaitu melihat dia bahagia di atas pelaminan.

______________________

______________________

______________________

Terpopuler

Comments

Veronica Maria

Veronica Maria

kinanti jg meninggal ? knp ? kok g ada ceritanya

2022-09-26

1

Andras 28

Andras 28

semangat al 💪💪

2021-09-10

4

lihat semua
Episodes
1 KSS. 01. Kembali Pulang
2 KSS. 02. Sebuah Penyesalan
3 KSS. 03. Amanah Sang Ayah
4 KSS. 04. Persis Seperti Dia
5 KSS. 05. Derita Anita
6 KSS. 06. Ibu Yang Baik Hati
7 KSS. 07. Misteri 'Putri Ayu' 1
8 KSS. 08. Misteri 'Putri Ayu' 2
9 KSS. 09. Petaka di Pagi Hari
10 KSS. 10. Aku Pergi Dari Rumahku Sendiri
11 KSS. 11. Sinyal Kuat di Masjid Raya
12 KSS. 12. Keluarga Baru
13 KSS. 13. Sebuah Awal
14 KSS. 14. Rasa Yang Sama
15 KSS. 15. Rindu Masa Lalu
16 KSS. 16. Mama
17 KSS. 17. Pertemuan Pertama
18 KSS. 18. Jatuh Pingsan
19 KSS. 19. Diam-diam Perhatian
20 KSS. 20. Kabar Tak Sedap
21 KSS. 21. Keributan di Rumah Paklek
22 KSS. 22. Masih di Rumah Paklek
23 KSS. 23. Pahlawan Hati
24 KSS. 24. Gara-gara Hujan
25 KSS. 25. Minggu Yang Kelabu
26 KSS. 26. Melati Nomor Tiga
27 KSS. 27. Keras Kepala
28 KSS. 28. Menghilang
29 KSS. 29. Berusaha Menghindar
30 KSS. 30. Tragedi Di Malam Hari
31 KSS. 31. Pertemuan Tak Sengaja
32 KSS. 32. Tersedak
33 KSS. 33. Nindya Sakit
34 KSS. 34. Tawaran Dari Al
35 KSS. 35. Besuk Nindya
36 KSS. 36. Semalam Di Rumah Sakit
37 KSS. 37. Berkenalan Dengan Mama Kinan
38 KSS. 38. Keputusan Anita
39 KSS. 39. Kembar Bukan Sedarah
40 KSS. 40. Kedatangan Astrid
41 Pengumuman
42 KSS. 41. Iseng Berujung Seneng
43 KSS. 42. Bella
44 KSS. 43. Kecewa
45 KSS. 44. Kedatangan Bulek Rukmini
46 KSS. 45. Hutang Piutang
47 KSS. 46. Malaikat Penyelamat
48 KSS. 47. Makan Malam
49 KSS. 48. Saran Bunda
50 KSS. 49. Peran Utama Dalam Hidupku
51 KSS. 50. Pingsan
52 KSS. 51. Iya
53 KSS. 52. Restu Bunda
54 KSS. 53. Wali Pengganti
55 KSS. 54. Sebelum Akad
56 KSS. 55. Akad Nikah
57 KSS. 56. Kabar Tentang Pak Arman
58 KSS. 57. Dalang Dibalik Menghilangnya Pak Arman
59 KSS. 58. Rumah Sakit
60 KSS. 59. Pengakuan Astrid
61 KSS. 60. Malam Yang Tertunda
62 KSS. 61. Bulan Madu Part 1
63 KSS. 62. Bulan Madu Part 2
64 KSS. 63. Apa Ini Yang Namanya Cemburu ?
65 KSS. 64. Masih Dibakar Api Cemburu
66 KSS. 65. Pagi Yang Menggegerkan
67 KSS. 66. Positif
68 KSS. 67. Kangen
69 KSS. 68. Al Menghilang
70 KSS. 69. Sekolah Pertama Untuk Nindya
71 KSS. 70. Hanifa
72 KSS. 71. Kecelakaan Kecil
73 KSS. 72. Kesedihan Nindya
74 KSS. 73. Malam Yang Melelahkan
75 KSS. 74. Pertemuan Tak Terduga
76 KSS. 75. Rahasia Terpendam
77 KSS. 76. BaPer
78 KSS. 77. Brownies
79 KSS. 78. Lari Pagi
80 KSS. 79. Cemburu
81 KSS. 80. Kesibukan Baru Hanifa
82 KSS. 81. Masih Tentang Hanifa
83 KSS. 82. New Rival
84 Pengumuman
85 KSS. 83. Incident
86 KSS. 84. Baby A
87 KSS. 85. Welcome At Home
88 KSS. 86. Pesan Misterius
89 KSS. 87. Kesetiaan Yang Diragukan
90 KSS. 88. Hati Yang Luka
91 KSS. 89. Adegan Palsu
92 KSS. 90. Perangkap Bunda Arum
93 KSS. 91. Kemarahan Mama Ratri
94 KSS. 92. Rindu Dimanja
95 KSS. 93. Pulau Dewata
96 KSS. 94. Kejutan Terindah
97 KSS. 95. Miss U Forever
Episodes

Updated 97 Episodes

1
KSS. 01. Kembali Pulang
2
KSS. 02. Sebuah Penyesalan
3
KSS. 03. Amanah Sang Ayah
4
KSS. 04. Persis Seperti Dia
5
KSS. 05. Derita Anita
6
KSS. 06. Ibu Yang Baik Hati
7
KSS. 07. Misteri 'Putri Ayu' 1
8
KSS. 08. Misteri 'Putri Ayu' 2
9
KSS. 09. Petaka di Pagi Hari
10
KSS. 10. Aku Pergi Dari Rumahku Sendiri
11
KSS. 11. Sinyal Kuat di Masjid Raya
12
KSS. 12. Keluarga Baru
13
KSS. 13. Sebuah Awal
14
KSS. 14. Rasa Yang Sama
15
KSS. 15. Rindu Masa Lalu
16
KSS. 16. Mama
17
KSS. 17. Pertemuan Pertama
18
KSS. 18. Jatuh Pingsan
19
KSS. 19. Diam-diam Perhatian
20
KSS. 20. Kabar Tak Sedap
21
KSS. 21. Keributan di Rumah Paklek
22
KSS. 22. Masih di Rumah Paklek
23
KSS. 23. Pahlawan Hati
24
KSS. 24. Gara-gara Hujan
25
KSS. 25. Minggu Yang Kelabu
26
KSS. 26. Melati Nomor Tiga
27
KSS. 27. Keras Kepala
28
KSS. 28. Menghilang
29
KSS. 29. Berusaha Menghindar
30
KSS. 30. Tragedi Di Malam Hari
31
KSS. 31. Pertemuan Tak Sengaja
32
KSS. 32. Tersedak
33
KSS. 33. Nindya Sakit
34
KSS. 34. Tawaran Dari Al
35
KSS. 35. Besuk Nindya
36
KSS. 36. Semalam Di Rumah Sakit
37
KSS. 37. Berkenalan Dengan Mama Kinan
38
KSS. 38. Keputusan Anita
39
KSS. 39. Kembar Bukan Sedarah
40
KSS. 40. Kedatangan Astrid
41
Pengumuman
42
KSS. 41. Iseng Berujung Seneng
43
KSS. 42. Bella
44
KSS. 43. Kecewa
45
KSS. 44. Kedatangan Bulek Rukmini
46
KSS. 45. Hutang Piutang
47
KSS. 46. Malaikat Penyelamat
48
KSS. 47. Makan Malam
49
KSS. 48. Saran Bunda
50
KSS. 49. Peran Utama Dalam Hidupku
51
KSS. 50. Pingsan
52
KSS. 51. Iya
53
KSS. 52. Restu Bunda
54
KSS. 53. Wali Pengganti
55
KSS. 54. Sebelum Akad
56
KSS. 55. Akad Nikah
57
KSS. 56. Kabar Tentang Pak Arman
58
KSS. 57. Dalang Dibalik Menghilangnya Pak Arman
59
KSS. 58. Rumah Sakit
60
KSS. 59. Pengakuan Astrid
61
KSS. 60. Malam Yang Tertunda
62
KSS. 61. Bulan Madu Part 1
63
KSS. 62. Bulan Madu Part 2
64
KSS. 63. Apa Ini Yang Namanya Cemburu ?
65
KSS. 64. Masih Dibakar Api Cemburu
66
KSS. 65. Pagi Yang Menggegerkan
67
KSS. 66. Positif
68
KSS. 67. Kangen
69
KSS. 68. Al Menghilang
70
KSS. 69. Sekolah Pertama Untuk Nindya
71
KSS. 70. Hanifa
72
KSS. 71. Kecelakaan Kecil
73
KSS. 72. Kesedihan Nindya
74
KSS. 73. Malam Yang Melelahkan
75
KSS. 74. Pertemuan Tak Terduga
76
KSS. 75. Rahasia Terpendam
77
KSS. 76. BaPer
78
KSS. 77. Brownies
79
KSS. 78. Lari Pagi
80
KSS. 79. Cemburu
81
KSS. 80. Kesibukan Baru Hanifa
82
KSS. 81. Masih Tentang Hanifa
83
KSS. 82. New Rival
84
Pengumuman
85
KSS. 83. Incident
86
KSS. 84. Baby A
87
KSS. 85. Welcome At Home
88
KSS. 86. Pesan Misterius
89
KSS. 87. Kesetiaan Yang Diragukan
90
KSS. 88. Hati Yang Luka
91
KSS. 89. Adegan Palsu
92
KSS. 90. Perangkap Bunda Arum
93
KSS. 91. Kemarahan Mama Ratri
94
KSS. 92. Rindu Dimanja
95
KSS. 93. Pulau Dewata
96
KSS. 94. Kejutan Terindah
97
KSS. 95. Miss U Forever

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!