KSS. 02. Sebuah Penyesalan

Rumah yang dulunya selalu ramai, kini tampak sepi. Terlebih pagi ini, langit terlihat gelap, mendung pekat menyelimuti.

Di ujung koridor sana, berdiri seorang Alfatih. Matanya tertuju pada gumpalan hitam di atas langit. Entah apa yang sedang dia pikirkan.

Apakah dia menunggu kapan jatuhnya air dari langit ?

Ataukah dia merasakan, gelapnya langit pagi ini segelap suasana hatinya.

Sunyi, sepi bagai tak ada kehidupan. Hanya semilirnya angin pagi yang dia rasakan.

Sesekali rengekan tangis seorang bayi terdengar di telinganya.

Ya...itu suara Nindya, seorang bocah yang harus meniti hari nanti tanpa kedua orangtuanya dan itu akan menjadi tugas utama Alfatih Kedepannya.

Dari balik kaca jendela dia melihat Pak Slamet sedang membersihkan halaman tengah. Sebuah taman kecil yang menjadi favorit keluarga Danu sejak dulu.

Dengan langkah tegap tanpa suara, Alfatih berjalan mendekatinya.

"Mas Al..." Sapa Pak Slamet.

Yang disapa hanya mengangguk hormat.

"Dulu...ditempat ini Bapak sering bersantai menikmati semilirnya angin pagi. Sambil ditemani secangkir kopi tawar dan cemilan ala ndeso Mas." Ceritanya kepada Alfatih.

"Di tempat ini pula, Non Kinan menghabiskan hari-harinya dengan duduk memeluk lutut, menumpahkan air mata setelah Mas Al bilang kalau tidak bisa hadir di hari pernikahannya." Lanjutnya.

"Saya berusaha menenangkan hatinya dengan berbagai cara, namun tidak ada hasilnya." Ucapnya sembari mengingat masa lalu.

"Biarkan saja Pak, biar dia tumpahkan kekesalan hatinya dengan menangis... begitu kata Bapak kala itu."

Bukan sekedar bercerita, namun Pak Slamet mulai larut dan kembali pada keadaan di masa lalu.

Masa dimana keluarga ini masih utuh. Masa dimana ada suka dan duka yang ikut dia rasakan. Pak Slamet bukan lagi orang lain yang ikut bekerja di keluarga Kamandanu, tapi sudah seperti kerabatnya sendiri.

Memang benar apa yang Pak Slamet ceritakan. Kinanti benar-benar marah kapada Al karena ketidakhadiran dia di hari pernikahannya.

Masih terngiang jelas di benaknya betapa adiknya itu sangat kecewa.

'Ayah, Kinan, maafkan aku...coba jika aku tidak mementingkan egoku waktu itu, pasti kita masih bisa bertemu dan aku ikut merasakan kebahagiaan yang kamu rasakan.' sesalnya dalam hati.

•Flastback On

"Kinan mohon kak, moments ini hanya sekali seumur hidup Kinan, dan Kinan berharap kehadiran Kakak." Rengeknya memohon.

"Maafkan Kakak Kinan, Kakak tidak bisa hadir di hari bahagiamu." Jawab Al melalui sambungan telepon.

"Jadi Kakak tega melihat Kinan melenggang sendiri tanpa ketidakhadiran Kakak ? Apa Kakak sudah tidak sayang lagi sama Kinan ?" Kata Kinan mulai kesal.

'Maafkan Kakak Kinan, entah apa yang Kakak rasakan ? Tapi Kakak benar-benar tidak sanggup melihatmu bersanding dengan pria lain.' Keluh Al dalam hati.

"Hallo Kak ? Kakak masih disana ? Hallo..."

"I...iya hallo." Jawab Al mulai tersadar setelah volume Kinanti semakin terdengar meninggi.

"Kakak dengar Kinan gak sih !"

"Iya, Kakak dengar. Tapi harus bagaimana lagi, Kakak tidak bisa meninggalkan pekerjaan Kakak."

Klotaakkk...!

"Aauu..." Teriak Al saat telinganya terasa sakit mendengar gemeletak gagang telepon yang ditaruh paksa.

"Hhuufff....Kinan Kinan, sudah mau menikah, tapi sikapnya masih seperti anak kecil." Gumamnya sendiri.

Kesal dengan apa yang dikatakan kakaknya, Kinan meletakkan gagang telepon dengan kasar, dan berlari menuju ruang tengah dimana ada Ayah dan Bunda Arum disana.

"Kenapa Nak ?" Tanya Bunda yang mendapati putrinya duduk menangis dengan wajah suram.

"Kakak Bunda, Kakak tidak bisa pulang di hari pernikahan Kinan. Acara tunangan dan lamaran, Kakak tidak bisa datang. Itu masih Kinana maklumi. Tapi kali ini, Kakak benar-benar kelewatan Bunda." Rengeknya kesal.

"Kinan, Kakak seperti itu pasti bukan tanpa alasan. mungkin memang ada hal yang tidak bisa dia tinggalkan." Kata Bunda mencoba menenangkan.

"Kinan gak peduli, kali ini Kakak harus pulang. Jangan sampai dia menyesal nanti." Ucapnya sambil berlalu menuju taman tengah tempat dimana Kinan melampiaskan kekesalannya.

Melihat sikap putrinya, Ayah Danu segera meraih handphonenya dan menghubungi Al kembali.

Sedangkan di sebrang sana, Al masih mondar mandir memikirkan apa yang barusan terjadi.

Kring....kring...

Tak selang berapa lama, handphone Al berdering kembali.

"Hallo, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam Al." Kali ini Ayah Danu yang menghubunginya.

'Pasti Kinan sudah mengadu banyak tentang hal tadi.' Pikirnya dalam hati.

"Barusan Kinan cerita, katanya kamu tidak bisa pulang ke Indonesia di hari pernikahan Kinanti bulan depan ?" Tanya Ayah Danu tanpa basa-basi.

'Benar dugaan saya, pasti sekarang Ayah Danu yang akan membujukku untuk pulang.' Gumamnya sendiri.

"Hallo Al ?"

"Eh...iya Ayah, maafkan Al. Masih banyak pekerjaan yang harus Al selesaikan di sini. Jadi kemungkinan besar, Al belum bisa pulang ke Indo." Jawabnya mencari alasan.

"Pernikahan adikmu masih akhir bulan depan, masih ada waktu satu bulan kedepan. Ayah mohon Al bisa usahakan pulang." Pinta Ayah Danu kembali.

"Insha Allah Yah...Al tidak janji, tapi akan Al usahakan."

"Iya Nak, Ayah ingin kita bisa berkumpul bersama di moment bahagia Kinanti nanti."

"Iya Ayah."

Meskipun jawaban 'Iya' belum bisa dia pastikan kebenarannya, tapi minimal sudah bisa membuat hati Ayahnya tenang. Walaupun hatinya sendiri kacau balau.

Hati memang tidak bisa dibohongi. Perasaan yang dulunya sayang telah berubah menjadi cinta.

Namun, rasa itu tak berani dia ungkapkan. Hingga akhirnya yang di sayang akan menjadi milik orang.

Gini kata 'sesal' yang pernah Kinan ucapkan benar-benar terjadi. Sebuah penyesalan harus Al rasakan setelah kepergian orang-orang yang dia sayang.

•Flashback Off

"Mas Al..." Panggil Watik mengagetkan.

Yang dipanggil hanya memutar sedikit lehernya ke arah suara.

"Bunda mencari Mas Al dari tadi."

"Hhmmm." Gumamnya sembari berlalu.

"Eleh - eleh...ada ya makhluk sedingin itu, tapi gak papalah, gantengnya itu lo...langka. upssss, hehehehe..." Gumam Watik tanpa ada seorangpun yang mendengar.

Watik, asisten rumah tangga yang kemana-mana dulu turut serta bersama Kinanti. Dan sekarang masih tetap menetap bersama Bunda Arum.

Dia kembali ke habitatnya di dapur, setelah tuan muda Alfatih, hilang dari pandangan matanya.

"Bunda memanggil saya ?" Tanya Al yang mendapati Bunda Arum di pendopo depan.

"Hari ini, hari ke tiga kepergian Ayah dan Adikmu Al. Apa rencanamu kedepannya ?" Kata Bunda Arum datar.

Sembari menghela nafas panjang, Alfatih duduk bersimpuh di hadapan Bundanya.

"Bunda, jangan terlalu larut dalam duka. Masih ada Al disini."

"Iya Le ... Bunda ikhlas, Bunda bersyukur masih ada kamu di dekat Bunda." Kata Beliau sembari mengusap manja kening dan rambut putranya.

"Hari ini, Al akan pergi ke makam ayah dan Kinanti. Bunda mau ikut serta ?" Tanya Alfatih menawarkan.

Bunda Arum hanya menganggukkan kepalanya. Rasa bahagia dan sedih masih menyelimuti hatinya.

Bahagia karena putranya kini telah kembali, namun kebahagiaan itu harus diiringi dengan kesedihan karena kepergian kedua belahan jiwanya.

_____________________

_____________________

_____________________

Terpopuler

Comments

Rozid2015

Rozid2015

nanti mas alnya jodohnya mba Andin...

2022-11-18

1

Nova Yuliati

Nova Yuliati

kirain al bakalan berjodoh sama kinanti......😭😭😭

2021-10-09

3

Andras 28

Andras 28

jadi kinannya udah meninggal ya ah trus al y ama siapa tar

2021-09-05

3

lihat semua
Episodes
1 KSS. 01. Kembali Pulang
2 KSS. 02. Sebuah Penyesalan
3 KSS. 03. Amanah Sang Ayah
4 KSS. 04. Persis Seperti Dia
5 KSS. 05. Derita Anita
6 KSS. 06. Ibu Yang Baik Hati
7 KSS. 07. Misteri 'Putri Ayu' 1
8 KSS. 08. Misteri 'Putri Ayu' 2
9 KSS. 09. Petaka di Pagi Hari
10 KSS. 10. Aku Pergi Dari Rumahku Sendiri
11 KSS. 11. Sinyal Kuat di Masjid Raya
12 KSS. 12. Keluarga Baru
13 KSS. 13. Sebuah Awal
14 KSS. 14. Rasa Yang Sama
15 KSS. 15. Rindu Masa Lalu
16 KSS. 16. Mama
17 KSS. 17. Pertemuan Pertama
18 KSS. 18. Jatuh Pingsan
19 KSS. 19. Diam-diam Perhatian
20 KSS. 20. Kabar Tak Sedap
21 KSS. 21. Keributan di Rumah Paklek
22 KSS. 22. Masih di Rumah Paklek
23 KSS. 23. Pahlawan Hati
24 KSS. 24. Gara-gara Hujan
25 KSS. 25. Minggu Yang Kelabu
26 KSS. 26. Melati Nomor Tiga
27 KSS. 27. Keras Kepala
28 KSS. 28. Menghilang
29 KSS. 29. Berusaha Menghindar
30 KSS. 30. Tragedi Di Malam Hari
31 KSS. 31. Pertemuan Tak Sengaja
32 KSS. 32. Tersedak
33 KSS. 33. Nindya Sakit
34 KSS. 34. Tawaran Dari Al
35 KSS. 35. Besuk Nindya
36 KSS. 36. Semalam Di Rumah Sakit
37 KSS. 37. Berkenalan Dengan Mama Kinan
38 KSS. 38. Keputusan Anita
39 KSS. 39. Kembar Bukan Sedarah
40 KSS. 40. Kedatangan Astrid
41 Pengumuman
42 KSS. 41. Iseng Berujung Seneng
43 KSS. 42. Bella
44 KSS. 43. Kecewa
45 KSS. 44. Kedatangan Bulek Rukmini
46 KSS. 45. Hutang Piutang
47 KSS. 46. Malaikat Penyelamat
48 KSS. 47. Makan Malam
49 KSS. 48. Saran Bunda
50 KSS. 49. Peran Utama Dalam Hidupku
51 KSS. 50. Pingsan
52 KSS. 51. Iya
53 KSS. 52. Restu Bunda
54 KSS. 53. Wali Pengganti
55 KSS. 54. Sebelum Akad
56 KSS. 55. Akad Nikah
57 KSS. 56. Kabar Tentang Pak Arman
58 KSS. 57. Dalang Dibalik Menghilangnya Pak Arman
59 KSS. 58. Rumah Sakit
60 KSS. 59. Pengakuan Astrid
61 KSS. 60. Malam Yang Tertunda
62 KSS. 61. Bulan Madu Part 1
63 KSS. 62. Bulan Madu Part 2
64 KSS. 63. Apa Ini Yang Namanya Cemburu ?
65 KSS. 64. Masih Dibakar Api Cemburu
66 KSS. 65. Pagi Yang Menggegerkan
67 KSS. 66. Positif
68 KSS. 67. Kangen
69 KSS. 68. Al Menghilang
70 KSS. 69. Sekolah Pertama Untuk Nindya
71 KSS. 70. Hanifa
72 KSS. 71. Kecelakaan Kecil
73 KSS. 72. Kesedihan Nindya
74 KSS. 73. Malam Yang Melelahkan
75 KSS. 74. Pertemuan Tak Terduga
76 KSS. 75. Rahasia Terpendam
77 KSS. 76. BaPer
78 KSS. 77. Brownies
79 KSS. 78. Lari Pagi
80 KSS. 79. Cemburu
81 KSS. 80. Kesibukan Baru Hanifa
82 KSS. 81. Masih Tentang Hanifa
83 KSS. 82. New Rival
84 Pengumuman
85 KSS. 83. Incident
86 KSS. 84. Baby A
87 KSS. 85. Welcome At Home
88 KSS. 86. Pesan Misterius
89 KSS. 87. Kesetiaan Yang Diragukan
90 KSS. 88. Hati Yang Luka
91 KSS. 89. Adegan Palsu
92 KSS. 90. Perangkap Bunda Arum
93 KSS. 91. Kemarahan Mama Ratri
94 KSS. 92. Rindu Dimanja
95 KSS. 93. Pulau Dewata
96 KSS. 94. Kejutan Terindah
97 KSS. 95. Miss U Forever
Episodes

Updated 97 Episodes

1
KSS. 01. Kembali Pulang
2
KSS. 02. Sebuah Penyesalan
3
KSS. 03. Amanah Sang Ayah
4
KSS. 04. Persis Seperti Dia
5
KSS. 05. Derita Anita
6
KSS. 06. Ibu Yang Baik Hati
7
KSS. 07. Misteri 'Putri Ayu' 1
8
KSS. 08. Misteri 'Putri Ayu' 2
9
KSS. 09. Petaka di Pagi Hari
10
KSS. 10. Aku Pergi Dari Rumahku Sendiri
11
KSS. 11. Sinyal Kuat di Masjid Raya
12
KSS. 12. Keluarga Baru
13
KSS. 13. Sebuah Awal
14
KSS. 14. Rasa Yang Sama
15
KSS. 15. Rindu Masa Lalu
16
KSS. 16. Mama
17
KSS. 17. Pertemuan Pertama
18
KSS. 18. Jatuh Pingsan
19
KSS. 19. Diam-diam Perhatian
20
KSS. 20. Kabar Tak Sedap
21
KSS. 21. Keributan di Rumah Paklek
22
KSS. 22. Masih di Rumah Paklek
23
KSS. 23. Pahlawan Hati
24
KSS. 24. Gara-gara Hujan
25
KSS. 25. Minggu Yang Kelabu
26
KSS. 26. Melati Nomor Tiga
27
KSS. 27. Keras Kepala
28
KSS. 28. Menghilang
29
KSS. 29. Berusaha Menghindar
30
KSS. 30. Tragedi Di Malam Hari
31
KSS. 31. Pertemuan Tak Sengaja
32
KSS. 32. Tersedak
33
KSS. 33. Nindya Sakit
34
KSS. 34. Tawaran Dari Al
35
KSS. 35. Besuk Nindya
36
KSS. 36. Semalam Di Rumah Sakit
37
KSS. 37. Berkenalan Dengan Mama Kinan
38
KSS. 38. Keputusan Anita
39
KSS. 39. Kembar Bukan Sedarah
40
KSS. 40. Kedatangan Astrid
41
Pengumuman
42
KSS. 41. Iseng Berujung Seneng
43
KSS. 42. Bella
44
KSS. 43. Kecewa
45
KSS. 44. Kedatangan Bulek Rukmini
46
KSS. 45. Hutang Piutang
47
KSS. 46. Malaikat Penyelamat
48
KSS. 47. Makan Malam
49
KSS. 48. Saran Bunda
50
KSS. 49. Peran Utama Dalam Hidupku
51
KSS. 50. Pingsan
52
KSS. 51. Iya
53
KSS. 52. Restu Bunda
54
KSS. 53. Wali Pengganti
55
KSS. 54. Sebelum Akad
56
KSS. 55. Akad Nikah
57
KSS. 56. Kabar Tentang Pak Arman
58
KSS. 57. Dalang Dibalik Menghilangnya Pak Arman
59
KSS. 58. Rumah Sakit
60
KSS. 59. Pengakuan Astrid
61
KSS. 60. Malam Yang Tertunda
62
KSS. 61. Bulan Madu Part 1
63
KSS. 62. Bulan Madu Part 2
64
KSS. 63. Apa Ini Yang Namanya Cemburu ?
65
KSS. 64. Masih Dibakar Api Cemburu
66
KSS. 65. Pagi Yang Menggegerkan
67
KSS. 66. Positif
68
KSS. 67. Kangen
69
KSS. 68. Al Menghilang
70
KSS. 69. Sekolah Pertama Untuk Nindya
71
KSS. 70. Hanifa
72
KSS. 71. Kecelakaan Kecil
73
KSS. 72. Kesedihan Nindya
74
KSS. 73. Malam Yang Melelahkan
75
KSS. 74. Pertemuan Tak Terduga
76
KSS. 75. Rahasia Terpendam
77
KSS. 76. BaPer
78
KSS. 77. Brownies
79
KSS. 78. Lari Pagi
80
KSS. 79. Cemburu
81
KSS. 80. Kesibukan Baru Hanifa
82
KSS. 81. Masih Tentang Hanifa
83
KSS. 82. New Rival
84
Pengumuman
85
KSS. 83. Incident
86
KSS. 84. Baby A
87
KSS. 85. Welcome At Home
88
KSS. 86. Pesan Misterius
89
KSS. 87. Kesetiaan Yang Diragukan
90
KSS. 88. Hati Yang Luka
91
KSS. 89. Adegan Palsu
92
KSS. 90. Perangkap Bunda Arum
93
KSS. 91. Kemarahan Mama Ratri
94
KSS. 92. Rindu Dimanja
95
KSS. 93. Pulau Dewata
96
KSS. 94. Kejutan Terindah
97
KSS. 95. Miss U Forever

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!