Merapi Tak Pernah Ingkar Janji 2 (Kembalinya Sang Sultan)

Merapi Tak Pernah Ingkar Janji 2 (Kembalinya Sang Sultan)

KSS. 01. Kembali Pulang

'Setelah sekian lama Aku pergi meninggalkan kota ini, akhirnya Aku kembali.' Gumam Al dalam hati.

Kerinduan yang dia pendam hampir terobati. Meskipun mungkin tidak sesempurna dulu lagi.

Hari ini untuk pertama kalinya Al kembali memijakkan kakinya di kota kelahirannya.

Kota kecil yang sudah banyak berubah semenjak kepergiannya.

"Dengan Mas Alfatih ?" Tanya seorang driver Taxi online yang beberapa saat lalu dia pesan.

"Oh, iya Pak."

"Mari, silahkan." Ucapnya sembari membukakan pintu mobil agar si penumpang segera masuk.

"Terimakasih." Jawab Al singkat.

"Kita menuju lokasi sesuai yang ada di aplikasi Mas ?" Tanyanya kembali dengan sopan.

"Iya Pak, sesuai yang saya set pada aplikasi."

"Baik Mas."

Suasana terasa hening. Driver Taxi online sedang berkonsentrasi dengan kemudiannya. Sedangkan Al masih sibuk dengan pandangan matanya ke luar kaca jendela.

"Mas baru datang dari luar kota ?" Tanya driver Taxi online memecah kesunyian.

"Oh .. iya Pak, saya baru datang dari luar negeri." Jawab Al.

"Mas bekerja atau dalam perjalanan wisata ?" Tanyanya kembali.

"Saya sudah lama menetap di luar negeri, sejak mulai melanjutkan sekolah tinggi hingga melanjutkan usaha di sana."

"Wah... hebat sekali, jadi ini kembali ke Indonesia dalam rangka liburan ya Mas ?" Tanya si Bapak semakin penasaran.

"Mengunjungi orang tua Pak, sudah lama saya tidak bertemu Beliau."

"Pasti kedua orang tua Mas Al bangga punya putra seperti Mas Alfatih, sudah ganteng, pinter, sukses lagi." Pujinya membuat suasana semakin ramah.

"Aamien. Tapi sayangnya, saya harus kembali disaat yang kurang tepat Pak."

Ada nada sedih yang terlihat pada raut wajah Al.

"Memangnya kenapa Mas ? Maaf kalau Bapak jadi kurang sopan menanyakan hal ini."

"Gakpapa Pak, saya harus pulang ke Indonesia karena dua hari lalu, Ayah saya meninggal." Kata Al menjelaskan.

"Innalilahi wainnailaihi roji'un...turut berdukacita ya Mas, semoga Beliau Husnul Khatimah."

Percakapan mereka terdengar semakin akrab.

Suasana kembali hening untuk sesaat.

"Ayah Mas meninggal karena sakit ?" Tanyanya, kembali ingin tahu.

"Beliau meninggal karena kecelakaan Pak."

"Astagfirullah...maaf Mas, Bapak tidak tahu."

"Tidak apa-apa Pak."

Tak terasa, obrolan itu membuat Al tidak menyadari, kalau mereka sudah sampai di tempat tujuan.

"Kita sudah sampai sesuai lokasi Mas." Kata driver Taxi online menunjukkan tanda merah di aplikasi handphonenya.

Alfatih masih duduk terdiam di bangku penumpang. Pandangan matanya tertuju pada sebuah rumah yang sudah lama sekali dia tinggalkan.

Sebuah rumah dengan bangunan etnik modern yang pernah dia tempati dulu. Kenangan masa kecil masih terlintas jelas di matanya.

Dimana dia selalu menghabiskan waktu bermain bersama ayahnya dulu.

"Mas Al, apa saya berhenti di tempat yang kurang tepat ?" Tanya Bapak sopir heran.

Al masih diam tak menjawab. Entah karena tidak dengar, atau memang sengaja tidak menjawabnya.

"Mas Al ?" Panggilnya lagi.

"Oh, iya. Maaf, saya kurang memperhatikan tadi." Jawab Al terbata.

Entah apa yang sedang dia rasakan saat ini. Hatinya sangat gundah, beribu pertanyaan menghantui pikirannya.

'Apa aku sanggup melihat kondisi Bunda saat ini ? Dan apa yang harus aku lakukan selanjutnya ?'

Berbagai pertanyaan mengelilingi hati dan pikiran Al saat ini.

"Mas Al, apa ada yang salah ?" Tanya si Bapak lagi, saat melihat penumpangnya mulai bergerak membuka pintu mobilnya.

"Oh, maaf Pak." Ucapnya sembari memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada Bapak pengemudi taxi online.

"Eh Mas Al, ini kebanyakan. Satu lembar saja masih harus kembali, ini banyak lembar." Ucapnya sambil tertawa kecil.

"Gak papa Pak, itu kembaliannya buat Bapak semua."

"Jangan Mas, ini terlalu banyak."

"Tidak apa-apa Pak, ini bonus untuk Bapak." Ucap Al sembari tersenyum ramah.

"Masya Allah...beneran ini Mas ?"

"Iya Pak, terimakasih sudah mengantarkan."

"Itu sudah kewajiban saya Mas, saya yang seharusnya berterimakasih, semoga Allah senantiasa memberikan kebahagiaan, kesehatan dan rezeki yang berlimpah buat Mas dan keluarga."

"Aamiin, terimakasih Pak."

Kendaraan yang dia tumpangi sudah pergi menjauh. Namun, lagi-lagi Al masih berdiri terpaku di depan pagar halaman rumahnya.

"Alhamdulillah, Mas Al !" Teriak Pak Slamet dari dalam.

Pak Slamet adalah seorang penjaga sekaligus orang kepercayaan Ayahnya untuk mengelola perkebunan milik keluarga besar Arya Kamandanu.

"Assalamu'alaikum Pak."

"Wa'alaikumsalam Mas, Mas Al sehat ? Ibu pasti bahagia melihat Mas Al datang." Ucapnya setelah si Tuan rumah memasuki halaman rumahnya.

Al sengaja tidak kasih kabar sebelumnya, kalau dia akan pulang ke Indonesia waktu itu. Al hanya tidak mau merepotkan semua orang yang harus sibuk menyambut kedatangannya.

Usai bertanya kabar dan sedikit berbincang, Al bergegas menuju rumahnya untuk segera bertemu dengan Bunda tercinta.

'Betapa bahagianya Bu Arum, saat bertemu Mas Al nanti.' Gumam Pak Slamet dalam hati.

Rasa penasaran, menggerakkan kakinya untuk melangkah mengikuti kepergian majikan mudahnya.

Perlahan tapi pasti, Al berjalan memasuki ruang utama. Disana masih terlihat sepi. Ruang kosong yang hanya beralaskan tikar itu seolah merasakan kedatangan seorang putra mahkota yang lama telah hilang.

Semakin masuk ke dalam, semakin dia rasakan aroma kasih sayang seorang ibu yang telah lama dia rindukan.

Dari kejauhan, terlihat betapa kokohnya punggung yang saat ini sedang membelakanginya.

🎶🎶🎶🎶

Tak lelo, lelo, lelo ledung

Cep meneng ojo pijer nangis

Anakku sing ayu rupane

Yen nangis ndak ilang ayune

🎶🎶🎶🎶

Sayup-sayup terdengar alunan tembang jawa yang begitu menenangkan jiwa.

"Kalau tidak ada Genduk Nindya mungkin Bu Arum masih larut dalam kesedihan Mas." Bisik Pak Slamet yang sempat mengagetkanku.

°Anindya Sekar Kinasih

Cucu pertama Bunda, putri dari Sekar Kinanti, adik perempuan kesayangannya.

Masih pada posisi duduknya di kursi malas, dengan tembang penghantar tidur yang semakin lirih terdengar, Bunda Arum membelai lembut anak rambut seorang bocah yang ada di pangkuannya.

"Assalamu'alaikum Bunda." Ucap Al lirih.

"Wa'alaikumsalam warohmah..."

Ucapan Bunda Arum terhenti, seakan menyadari siapa pemilik suara yang ada di belakangnya saat itu.

Perlahan Bunda Arum mulai memutar tubuhnya dengan enggan. Entah karena takut jika seorang anak di pangkuannya akan terbangun atau karena masih belum percaya dengan pendengarannya sendiri.

"Bunda..."

Rasanya tidak sabar Al menunggu Arum berdiri dan menyambut kedatangannya. Al segera memeluk tubuh Arum dari yang belum sempat dengan jelas melihatnya.

"Alfatih, putraku..." Kata Arum terbata.

Pak Slamet yang ada diantara mereka dengan sigap mengambil alih Nindya dari pangkuan Bunda Arum.

Arum segera berdiri dan memeluk erat putranya. Kerinduan yang dia rasakan bertahun-tahun, seakan terobati sudah.

Isak tangis keduanya terdengar memilukan. Derai air mata mengalir deras membasahi pipi.

"Maafkan Al Bunda, Maafkan Al Bunda..." Kalimat itu tak henti-hentinya keluar dari bibir Alfatih.

Seolah dia yang bersalah atas kepergian orang-orang yang sangat berarti di dalam hatinya.

"Semua sudah menjadi kehendak-Nya Nak, Bunda sudah ikhlas." Jawab Arum meyakinkan dirinya sendiri.

Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tidak sedih dengan kepergian orang-orang yang kita sayangi, meskipun hanya sebentar atau bahkan untuk selamanya.

__________________

__________________

__________________

Terpopuler

Comments

Azzahra Nian

Azzahra Nian

Wa'alaikumsalam ... 🙏
Terimakasih atas dukungan & kunjungannya Bunda....🙏🥰
Cek juga kisah lainnya ya Bun...
- Mengejar Cinta Lyvia (end )
- Takdir Cinta Aleesha ( On Going )

Dijamin bikin makin geregetan...🙏🥰😘

2023-07-13

1

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Assalamualaikum aq mampir ya thor, baru baca tapi dah nyesek ne thor

2023-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 KSS. 01. Kembali Pulang
2 KSS. 02. Sebuah Penyesalan
3 KSS. 03. Amanah Sang Ayah
4 KSS. 04. Persis Seperti Dia
5 KSS. 05. Derita Anita
6 KSS. 06. Ibu Yang Baik Hati
7 KSS. 07. Misteri 'Putri Ayu' 1
8 KSS. 08. Misteri 'Putri Ayu' 2
9 KSS. 09. Petaka di Pagi Hari
10 KSS. 10. Aku Pergi Dari Rumahku Sendiri
11 KSS. 11. Sinyal Kuat di Masjid Raya
12 KSS. 12. Keluarga Baru
13 KSS. 13. Sebuah Awal
14 KSS. 14. Rasa Yang Sama
15 KSS. 15. Rindu Masa Lalu
16 KSS. 16. Mama
17 KSS. 17. Pertemuan Pertama
18 KSS. 18. Jatuh Pingsan
19 KSS. 19. Diam-diam Perhatian
20 KSS. 20. Kabar Tak Sedap
21 KSS. 21. Keributan di Rumah Paklek
22 KSS. 22. Masih di Rumah Paklek
23 KSS. 23. Pahlawan Hati
24 KSS. 24. Gara-gara Hujan
25 KSS. 25. Minggu Yang Kelabu
26 KSS. 26. Melati Nomor Tiga
27 KSS. 27. Keras Kepala
28 KSS. 28. Menghilang
29 KSS. 29. Berusaha Menghindar
30 KSS. 30. Tragedi Di Malam Hari
31 KSS. 31. Pertemuan Tak Sengaja
32 KSS. 32. Tersedak
33 KSS. 33. Nindya Sakit
34 KSS. 34. Tawaran Dari Al
35 KSS. 35. Besuk Nindya
36 KSS. 36. Semalam Di Rumah Sakit
37 KSS. 37. Berkenalan Dengan Mama Kinan
38 KSS. 38. Keputusan Anita
39 KSS. 39. Kembar Bukan Sedarah
40 KSS. 40. Kedatangan Astrid
41 Pengumuman
42 KSS. 41. Iseng Berujung Seneng
43 KSS. 42. Bella
44 KSS. 43. Kecewa
45 KSS. 44. Kedatangan Bulek Rukmini
46 KSS. 45. Hutang Piutang
47 KSS. 46. Malaikat Penyelamat
48 KSS. 47. Makan Malam
49 KSS. 48. Saran Bunda
50 KSS. 49. Peran Utama Dalam Hidupku
51 KSS. 50. Pingsan
52 KSS. 51. Iya
53 KSS. 52. Restu Bunda
54 KSS. 53. Wali Pengganti
55 KSS. 54. Sebelum Akad
56 KSS. 55. Akad Nikah
57 KSS. 56. Kabar Tentang Pak Arman
58 KSS. 57. Dalang Dibalik Menghilangnya Pak Arman
59 KSS. 58. Rumah Sakit
60 KSS. 59. Pengakuan Astrid
61 KSS. 60. Malam Yang Tertunda
62 KSS. 61. Bulan Madu Part 1
63 KSS. 62. Bulan Madu Part 2
64 KSS. 63. Apa Ini Yang Namanya Cemburu ?
65 KSS. 64. Masih Dibakar Api Cemburu
66 KSS. 65. Pagi Yang Menggegerkan
67 KSS. 66. Positif
68 KSS. 67. Kangen
69 KSS. 68. Al Menghilang
70 KSS. 69. Sekolah Pertama Untuk Nindya
71 KSS. 70. Hanifa
72 KSS. 71. Kecelakaan Kecil
73 KSS. 72. Kesedihan Nindya
74 KSS. 73. Malam Yang Melelahkan
75 KSS. 74. Pertemuan Tak Terduga
76 KSS. 75. Rahasia Terpendam
77 KSS. 76. BaPer
78 KSS. 77. Brownies
79 KSS. 78. Lari Pagi
80 KSS. 79. Cemburu
81 KSS. 80. Kesibukan Baru Hanifa
82 KSS. 81. Masih Tentang Hanifa
83 KSS. 82. New Rival
84 Pengumuman
85 KSS. 83. Incident
86 KSS. 84. Baby A
87 KSS. 85. Welcome At Home
88 KSS. 86. Pesan Misterius
89 KSS. 87. Kesetiaan Yang Diragukan
90 KSS. 88. Hati Yang Luka
91 KSS. 89. Adegan Palsu
92 KSS. 90. Perangkap Bunda Arum
93 KSS. 91. Kemarahan Mama Ratri
94 KSS. 92. Rindu Dimanja
95 KSS. 93. Pulau Dewata
96 KSS. 94. Kejutan Terindah
97 KSS. 95. Miss U Forever
Episodes

Updated 97 Episodes

1
KSS. 01. Kembali Pulang
2
KSS. 02. Sebuah Penyesalan
3
KSS. 03. Amanah Sang Ayah
4
KSS. 04. Persis Seperti Dia
5
KSS. 05. Derita Anita
6
KSS. 06. Ibu Yang Baik Hati
7
KSS. 07. Misteri 'Putri Ayu' 1
8
KSS. 08. Misteri 'Putri Ayu' 2
9
KSS. 09. Petaka di Pagi Hari
10
KSS. 10. Aku Pergi Dari Rumahku Sendiri
11
KSS. 11. Sinyal Kuat di Masjid Raya
12
KSS. 12. Keluarga Baru
13
KSS. 13. Sebuah Awal
14
KSS. 14. Rasa Yang Sama
15
KSS. 15. Rindu Masa Lalu
16
KSS. 16. Mama
17
KSS. 17. Pertemuan Pertama
18
KSS. 18. Jatuh Pingsan
19
KSS. 19. Diam-diam Perhatian
20
KSS. 20. Kabar Tak Sedap
21
KSS. 21. Keributan di Rumah Paklek
22
KSS. 22. Masih di Rumah Paklek
23
KSS. 23. Pahlawan Hati
24
KSS. 24. Gara-gara Hujan
25
KSS. 25. Minggu Yang Kelabu
26
KSS. 26. Melati Nomor Tiga
27
KSS. 27. Keras Kepala
28
KSS. 28. Menghilang
29
KSS. 29. Berusaha Menghindar
30
KSS. 30. Tragedi Di Malam Hari
31
KSS. 31. Pertemuan Tak Sengaja
32
KSS. 32. Tersedak
33
KSS. 33. Nindya Sakit
34
KSS. 34. Tawaran Dari Al
35
KSS. 35. Besuk Nindya
36
KSS. 36. Semalam Di Rumah Sakit
37
KSS. 37. Berkenalan Dengan Mama Kinan
38
KSS. 38. Keputusan Anita
39
KSS. 39. Kembar Bukan Sedarah
40
KSS. 40. Kedatangan Astrid
41
Pengumuman
42
KSS. 41. Iseng Berujung Seneng
43
KSS. 42. Bella
44
KSS. 43. Kecewa
45
KSS. 44. Kedatangan Bulek Rukmini
46
KSS. 45. Hutang Piutang
47
KSS. 46. Malaikat Penyelamat
48
KSS. 47. Makan Malam
49
KSS. 48. Saran Bunda
50
KSS. 49. Peran Utama Dalam Hidupku
51
KSS. 50. Pingsan
52
KSS. 51. Iya
53
KSS. 52. Restu Bunda
54
KSS. 53. Wali Pengganti
55
KSS. 54. Sebelum Akad
56
KSS. 55. Akad Nikah
57
KSS. 56. Kabar Tentang Pak Arman
58
KSS. 57. Dalang Dibalik Menghilangnya Pak Arman
59
KSS. 58. Rumah Sakit
60
KSS. 59. Pengakuan Astrid
61
KSS. 60. Malam Yang Tertunda
62
KSS. 61. Bulan Madu Part 1
63
KSS. 62. Bulan Madu Part 2
64
KSS. 63. Apa Ini Yang Namanya Cemburu ?
65
KSS. 64. Masih Dibakar Api Cemburu
66
KSS. 65. Pagi Yang Menggegerkan
67
KSS. 66. Positif
68
KSS. 67. Kangen
69
KSS. 68. Al Menghilang
70
KSS. 69. Sekolah Pertama Untuk Nindya
71
KSS. 70. Hanifa
72
KSS. 71. Kecelakaan Kecil
73
KSS. 72. Kesedihan Nindya
74
KSS. 73. Malam Yang Melelahkan
75
KSS. 74. Pertemuan Tak Terduga
76
KSS. 75. Rahasia Terpendam
77
KSS. 76. BaPer
78
KSS. 77. Brownies
79
KSS. 78. Lari Pagi
80
KSS. 79. Cemburu
81
KSS. 80. Kesibukan Baru Hanifa
82
KSS. 81. Masih Tentang Hanifa
83
KSS. 82. New Rival
84
Pengumuman
85
KSS. 83. Incident
86
KSS. 84. Baby A
87
KSS. 85. Welcome At Home
88
KSS. 86. Pesan Misterius
89
KSS. 87. Kesetiaan Yang Diragukan
90
KSS. 88. Hati Yang Luka
91
KSS. 89. Adegan Palsu
92
KSS. 90. Perangkap Bunda Arum
93
KSS. 91. Kemarahan Mama Ratri
94
KSS. 92. Rindu Dimanja
95
KSS. 93. Pulau Dewata
96
KSS. 94. Kejutan Terindah
97
KSS. 95. Miss U Forever

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!