19 Cewek Serigala

"Freya, nanti malam keluarga kamu mau datang, kita akan mengadakan makan malam bersama, ini dress untuk kamu," Elya meletakkan dress berwarna putih itu di atas kasur. Gadis itu tetap fokus dengan laptopnya. Tangannya dengan terampil mengetik, sesekali tersenyum pias dengan apa yang sedang dia kerjakan.

Elya menghela nafas, lalu ke luar tanpa menunggu menantunya itu memberi tanggapan, karena dia tahu itu akan sia-sia saja.

Tidak lama kemudian Arby masuk, dia langsung duduk di sofa sebelah Freya, dilihatnya Freya sedang membaca artikel tentang salah satu universitas yang ada di luar negeri.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Yang lain sudah bersiap di ruang tamu, sedangkan Freya masih sibuk sendiri dengan aktifitasnya.

Tidak lama kemudian kedua orang tua Freya dan kakak adiknya datang.

"Freya mana?" tanya mama.

"Coba kamu panggil, Ar."

Arby mengangguk, dia langsung ke kamarnya. Dibukanya pintu kamar dan melihat Freya yang sedang membaca buku.

"Kenapa masih di sini dan belum siap-siap? Keluarga kamu sudah datang, tuh."

Arby benar-benar gregetan dengan Freya yang tidak mempedulikannya, ingin sekali dia ******* Freya dalam arti yang sebenarnya, sayangnya dia bukan kanibal.

"Turun enggak, kalau enggak aku cium, nih."

"Jangan macam-macam, deh!"

"Makanya turun!"

"Bodo amat."

Arby langsung menutup buku Freya.

"Ayo turun!"

"Enggak."

"Turun!"

"Enggak."

"Aku cium nih, ya!"

Arby mendorong tubuh Freya ke kasur, dia mendekatkan wajahnya ke wajah Freya. Namun sebelum bibirnya menyentuh bibir Freya ....

"Arrggghhh ... Freya, pelan-pelan, sakit anjir!"

"Gimana rasanya? Enak, kan?"

"Ahhhh ...."

Elya mendengar suara-suara misterius dari kamar anaknya yang sedikit terbuka. Dari tadi mereka sudah menunggu Arby dan Freya, namun keduanya tidak juga datang, akhirnya Elya menyusul Arby ke kamarnya.

"Aauuhhh ... Fff ... Frey!"

"Stop Frey! Nanti ada bekasnya dan merah."

Apa mereka lagi begituan, Ya? pikir Elya.

Elya mengetok pintu kamar Arby, namun yang ada di dalam tentu saja sibuk semgan aktifitas mereka.

"Auuu ...."

Apa tunggu mereka selesai saja, ya?

Elya sedikit menyandarkan tubuhnya pada pintu, dia lupa kalau pintu kamar itu tidak tertutup rapat, membutnya terhuyung ke dalam.

Dia melihat Freya yang duduk di atas perut Arby, badannya condong ke depan, lebih tepatnya ke wajah Arby.

"Arrrggg sakit, Frey!"

Elya berdeham, membuat kedua muda mudi itu menengok ke arahnya.

Arby langsung mendorong tubuh Freya, membuat gadis itu terpental ke lantai.

Brugh!

"Sakit, bego!"

"Kamu kira leher aku enggak sakit apa, digigit sama kamu. Dasar cewek serigala!"

Ternyata mereka berantem, kirain lagi proses bikin anak. Kecewa, aku!

"Sudah, sudah. Kalian ditunggu tuh di bawah, cepat turun, ya!"

Arby mendelik tajam pada Freya, sedangkan Freya memeletkan lidahnya pada Arby.

Arby dan Freya akhirnya turun berdampingan, namun tak bergandengan. Mereka saling lirik, mungkin mencari sela untuk mendorong satu sama lain. Freya tidak turun dengan memakai dress pemberian Elya, dia hanya memakai celana pendek selutut dengan kaos gombrong andalannya, wajahnya terlihat judes.

"Kamu apa kabar, Ya? Kok enggak pernah ke rumah?"

Ami mendekati Freya dan ingin memeluknya, namun Freya mundur dan memalingkan wajahnya. Freya tahu bahwa mereka hanya mencari muka di hadapan kedua orang tua Arby.

Mereka kini ada di ruang makan.

"Ya, ambilkan makanan untuk Arby, dong. Belajarlah menjadi istri yang baik!"

Mode tuli.

"Ya, jangan lupa siapkan air mandi dan pakaian untuk Arby setiap hari. Layani suami kamu dengan baik."

Mode bisu.

"Ya, tuangkan air minum untuk Arby!"

Mode buta.

"Kalau mau ke mana-mana, jangan lupa minta izin, salim tangannya saat berpamitan."

Mode ngantuk.

"Bla bla bla ...."

"...."

"Bla bla bla ...."

"...."

"Bla bla bla ...."

Eerrgghhh ... suara Freya yang kenyang. Tanpa ucapan dia langsung meninggalkan ruang makan itu menuju kamarnya.

"Freya, kapan-kapan kamu pulang ya, ke rumah."

Freya menghentikan langkah dan tanpa menengok ke bepakang, dia berkata, "Sejak aku diusir dari rumah itu, aku sudah bersumpah apapun yang terjadi tidak akan pernah menginjakkan kaki lagi ke rumah itu. Jadi kalian tidak perlu berpura-pura baik kepadaku, tuan dan nyonya yang terhormat!"

Freya melangkahkan kakinya kembali, meninggalkan orang-orang yang ada di ruang makan tersebut yang tertegun dengan perkataan gadis itu.

Freya kembali mengunci pintu kamarnya, lalu menyetel lagu dengan suara keras.

Di ruang makan, Arlan dan Wildan saling pandang. Mereka bicara melalui tatapan mata, ada ketegangan di antara keduanya, namun tak ada satu pun dari mereka yang angkat bicara.

Sedangkan Arby sibuk dengan pikirannya sendiri, sesekali dia menghela nafas berat. Sampai kapan semua ini akan terjadi, pikirnya.

Gadis itu semakin keras.

🍁🍁🍁🍁

Arby berdecak kesal, lagi-lagi dia terusir dari kamarnya sendiri. Dia lalu meminta kunci cadangan unyuk membuka pintu kamarnya. Dia melihat Freya yang sudah tidur nyenyak dengan diiringi lagu yang suaranya sangat nyaring, dia langsung mematikan lagu itu sebelum gendang telinganya rusak. Arby langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah itu ikut bergabung dengan Freya di kasur. Jangan harap dirinya akan mengalah dan memilih tidur di sofa, ini kan kamarnya.

Kedua insan itu tak dapat tidur dengan anteng. Mereka saling tendang meski dilakukan tanpa sadar. Tidur mereka memang tak ada indah-indahnya. Posisi kaki Freya ada di atas perut Arby, sedangkan lengan Arby ada di atas dada Freya. keduanya terbangun karena merasakan ada sesuatu yang berat menimpa tubuh mereka.

Mereka saling pandang cukup lama, lalu melanjutkan kembali tidur mereka tanpa ada pertengkaran. Sepertinya keduanya sama-sama berpikir bahwa mereka sedang bermimpi dan salah lihat, bahkan mereka membenarkan posisi tidur mereka. Freya menjadikan lengan Arby sebagai bantalnya, sedangkan Arby menjadikan Freya sebagai gulingnya.

Hujan turun dengan deras, membuat udara semakin dingin. Keduanya saling merapatkan diri, nafas Arby terasa di wajah Freya, membuat gadis itu sedikit geli dan bergumam pelan namun tidak sampai membuatnya terbangun.

Arby sendiri juga merasa ada hembusan di lehernya, membuatnya menggeliat pelan, tapi tidak melepaskan pelukan dari guling hidupnya.

Keduanya sama-sama tidur dengan nyenyak.

Matahari mulai menampakkan dirinya, sinarnya yang tembus melalui kordeng membuat silau. Arby mulai menggerakkan tubuhnya, gerakan itu membuat Freya terbangun. Mata mereka sama-sama terbuka.

"Arrrrggghh ... Arby sialan, dasar mesum. Kamu apakan aku, hah?"

"Dih, ada juga kamu yang ngapa-ngapain aku."

Freya menimpuk Arby dengan guling. Tidak ingin kejadian tadi malam terulang, Arby kini mendorong Freya dengan kencang dan langsung duduk di atas perutnya.

"Diam, gak!"

Freya ingin menendang Arby, namun Arby sudah lebih dulu mengunci kedua kaki Freya. Begitu juga dengan kedua tangan Freya yang sudah ditahan oleh Arby.

"Mau apa, hah?"

"Praktek jadi drakula," jawab Arby santai.

"Dasar gila!"

Sebelum Arby mendekatkan wajahnya pada leher Freya, pintu sudah diketok.

"Arby, Freya ... kalian masih tidur? Enggak ke sekolah? Sudah siang loh. Apa lagi bikin anak, ya?"

Arby dan Freya saling pandang, seperti sedang mencerna perkataan Elya yang masih ada di depan pintu kamar.

Entah apa yang mereka cerna.

Sekolah?

Sudah siang?

Atau bikin anak?

Memang ini hari apa, sih?

Gawat, ini hari Senin. Mereka melihat jam yang ada di dinding.

"Arrgggghh ... sudah jam sembilan!"

Terpopuler

Comments

Rhima Erdhina

Rhima Erdhina

ya ampun....

2022-07-18

0

Anisnikmah

Anisnikmah

ya ampun jam 9. intinya kenyamanan

2022-03-07

0

Desak Reni

Desak Reni

kok nggak up 2 lagi thor

2021-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 1 Hari Pertama Sekolah
2 2 Bertemu Dengan Arlan Dan Elya
3 3 Liburan Ke Bali
4 4 RENCANA PERNIKAHAN
5 5 Pertemuan Dua Keluarga
6 6 KABUR
7 7 Masih Mencari
8 8 Kembali Pulang
9 9 Khayalan Freya
10 10 Akad Nikah
11 11 Menyesal
12 12 Cincin Kawin
13 13 Sahabat Tak Berakhlak
14 14 Dendam Dan Air Mata
15 15 Curi-Curi Pandang
16 16 Mico
17 17 Cerai
18 18 Pertengkaran Para Sahabat
19 19 Cewek Serigala
20 20 Egois
21 21 Selingkuhan Arby
22 22 Hancurnya Persahabatan
23 23 Perubahan Freya
24 24 Ruang Kepala Sekolah
25 25 Seperti Balon
26 26 Aset Keluarga
27 27 Menghapus Jejakmu
28 28 Rahasia Freya
29 29 Perkelahian (Lagi)
30 30 Ruang BK
31 31 Harga Yang Harus Dibayar Mahal
32 32 Menyesal?
33 33 Tragedi Kedua
34 34 Antara Nyata Dan Ilusi
35 35 Mimpi
36 36 Bunglon
37 37 Masalah Baru
38 38 Merasa Iba
39 39 Arby VS Mico
40 40 Freya VS Arby
41 41 Say Goodbye
42 42 Dingin
43 43 Fakta 1
44 44 Perdebatan Dengan Dokter
45 45 Kecemasan
46 46 Dikurung
47 47 Gadis Nakal
48 48 Ketiga Kalinya
49 49 Penjelasan
50 50 Langkah Pertama
51 51 Memulai
52 52 Pesan
53 53 P3K
54 54 Menu Freya
55 55 Ancaman Freya
56 56 Keinginan Freya
57 57 Marcell
58 58 Freya
59 59 Bohong
60 60 Ulang Tahun Nania
61 61 Kabar Buruk Atau Baik?
62 62 Arby
63 63 Cincin
64 64 Ngidam
65 65 Flashback (Revisi)
66 66 Sejarah Empat Anak
67 67 Peraturan Yang Membosankan
68 68 Janji Freya dan Nuna - Pesan Oppa
69 69 Hidup Baru
70 70 Awal Permusuhan
71 71 Karena Nania dan Marcell
72 72 Dalam Ingatan Arby
73 73 Gadis Pujaan Arby - Rahasia Di Balik Rahasia
74 74 Cerita Arby
75 75 Semakin Kukejar Semakin Kau Jauh
76 76 Makan Tengah Malam
77 77 Heboh
78 78 Awal Baru Menjadi Orang Tua
79 79 Baby Blues, Postpartum Depression (PPD), Dan Gangguan Cemas
80 80 Awal Atau Akhir?
81 81 Epilog
82 2 - 1 Ketua Osis Baru
83 2 - 2 Hamil
84 2 - 3 Di Rumah Sakit
85 2 - 4 Keluarga Somplak
86 2 - 5 Papa Mama
87 2 - 6 Ghibah Suami Istri
88 2 - 7 Obrolan Pagi
89 2 - 8 Yuri Sakit
90 2 - 9 PR Yuri
91 2 - 10 Dijajanin Om-Om
92 2 - 11 Harta Karun Deo
93 2 - 12 Kekesalan Deo
94 2 - 13 Terlambat
95 2 - 14 Bisnis Kecil-Kecilan
96 2 - 15 Sedekah
97 2 - 16 Di UKS
98 2 - 17 Ngomongin Ketua Osis
99 2 - 18 Sepi
100 2 - 19 Nenek
101 2 - 20 Apa Kabar Otong?
102 2 - 21 Ijin Pada Suami
103 2 - 22 IPK
104 2 - 23 Tuyul
105 2 - 24 Rusuh
106 2 - 25 Gara-Gara Toilet
107 26 Pantai
108 27 Iri
109 28 Kapal Bergoyang
110 29 Bali
111 30 Resepsi?
112 31 Baby?
113 32 Gagal
114 33 Grup Baru Membawa Bencana
115 34 Senang Menjadi Wali Kelas
116 35 Musuh Dalam Selimut
117 36 Menikah Setelah Lulus
118 37 Kebun Binatang
119 38 Keajaiban Dunia
120 39 Kehilangan Induknya
121 40 Ini Itu Sakit
122 41 Bercerai?
123 42 Drama Rumah Tangga
124 43 Tidak Kompak
125 44 Ada Apa Dengan Yuri?
126 45 Salah Aku?
127 2 - 46 Jangan Marah
128 2 - 47 Tamu Merepotkan
129 2 - 48 Demo
130 2 - 49 Jadian
131 2 - 50 Sombong Tapi Enggak Sombong?
132 2 - 51 Di Mana Yuri?
133 2 - 52 Takut
134 2 - 53 Hantu
135 2 - 54 Phobia
136 2 - 55 Detektif Muda
137 2 - 56 Video
138 2 - 57 Tekad
139 2 - 58 Dalam Pelukannya
140 2 - 59 Kangen
141 2 - 60 Deo Cemburu
142 2 - 61 Si Mantan OSIS Dan Wakilnya
143 2 - 62 Saingan
144 2 - 63 Impian Masing-Masing
145 2 - 64 Makan Bersama
146 2 - 65 Tinggal Kenangan
147 2 - 66 Pilu
148 2 - 67 Yang Ter ....
149 2 - 68 Terima Kasih
150 2 - 69 Bikin Iri
151 2 - 70 Akhir
Episodes

Updated 151 Episodes

1
1 Hari Pertama Sekolah
2
2 Bertemu Dengan Arlan Dan Elya
3
3 Liburan Ke Bali
4
4 RENCANA PERNIKAHAN
5
5 Pertemuan Dua Keluarga
6
6 KABUR
7
7 Masih Mencari
8
8 Kembali Pulang
9
9 Khayalan Freya
10
10 Akad Nikah
11
11 Menyesal
12
12 Cincin Kawin
13
13 Sahabat Tak Berakhlak
14
14 Dendam Dan Air Mata
15
15 Curi-Curi Pandang
16
16 Mico
17
17 Cerai
18
18 Pertengkaran Para Sahabat
19
19 Cewek Serigala
20
20 Egois
21
21 Selingkuhan Arby
22
22 Hancurnya Persahabatan
23
23 Perubahan Freya
24
24 Ruang Kepala Sekolah
25
25 Seperti Balon
26
26 Aset Keluarga
27
27 Menghapus Jejakmu
28
28 Rahasia Freya
29
29 Perkelahian (Lagi)
30
30 Ruang BK
31
31 Harga Yang Harus Dibayar Mahal
32
32 Menyesal?
33
33 Tragedi Kedua
34
34 Antara Nyata Dan Ilusi
35
35 Mimpi
36
36 Bunglon
37
37 Masalah Baru
38
38 Merasa Iba
39
39 Arby VS Mico
40
40 Freya VS Arby
41
41 Say Goodbye
42
42 Dingin
43
43 Fakta 1
44
44 Perdebatan Dengan Dokter
45
45 Kecemasan
46
46 Dikurung
47
47 Gadis Nakal
48
48 Ketiga Kalinya
49
49 Penjelasan
50
50 Langkah Pertama
51
51 Memulai
52
52 Pesan
53
53 P3K
54
54 Menu Freya
55
55 Ancaman Freya
56
56 Keinginan Freya
57
57 Marcell
58
58 Freya
59
59 Bohong
60
60 Ulang Tahun Nania
61
61 Kabar Buruk Atau Baik?
62
62 Arby
63
63 Cincin
64
64 Ngidam
65
65 Flashback (Revisi)
66
66 Sejarah Empat Anak
67
67 Peraturan Yang Membosankan
68
68 Janji Freya dan Nuna - Pesan Oppa
69
69 Hidup Baru
70
70 Awal Permusuhan
71
71 Karena Nania dan Marcell
72
72 Dalam Ingatan Arby
73
73 Gadis Pujaan Arby - Rahasia Di Balik Rahasia
74
74 Cerita Arby
75
75 Semakin Kukejar Semakin Kau Jauh
76
76 Makan Tengah Malam
77
77 Heboh
78
78 Awal Baru Menjadi Orang Tua
79
79 Baby Blues, Postpartum Depression (PPD), Dan Gangguan Cemas
80
80 Awal Atau Akhir?
81
81 Epilog
82
2 - 1 Ketua Osis Baru
83
2 - 2 Hamil
84
2 - 3 Di Rumah Sakit
85
2 - 4 Keluarga Somplak
86
2 - 5 Papa Mama
87
2 - 6 Ghibah Suami Istri
88
2 - 7 Obrolan Pagi
89
2 - 8 Yuri Sakit
90
2 - 9 PR Yuri
91
2 - 10 Dijajanin Om-Om
92
2 - 11 Harta Karun Deo
93
2 - 12 Kekesalan Deo
94
2 - 13 Terlambat
95
2 - 14 Bisnis Kecil-Kecilan
96
2 - 15 Sedekah
97
2 - 16 Di UKS
98
2 - 17 Ngomongin Ketua Osis
99
2 - 18 Sepi
100
2 - 19 Nenek
101
2 - 20 Apa Kabar Otong?
102
2 - 21 Ijin Pada Suami
103
2 - 22 IPK
104
2 - 23 Tuyul
105
2 - 24 Rusuh
106
2 - 25 Gara-Gara Toilet
107
26 Pantai
108
27 Iri
109
28 Kapal Bergoyang
110
29 Bali
111
30 Resepsi?
112
31 Baby?
113
32 Gagal
114
33 Grup Baru Membawa Bencana
115
34 Senang Menjadi Wali Kelas
116
35 Musuh Dalam Selimut
117
36 Menikah Setelah Lulus
118
37 Kebun Binatang
119
38 Keajaiban Dunia
120
39 Kehilangan Induknya
121
40 Ini Itu Sakit
122
41 Bercerai?
123
42 Drama Rumah Tangga
124
43 Tidak Kompak
125
44 Ada Apa Dengan Yuri?
126
45 Salah Aku?
127
2 - 46 Jangan Marah
128
2 - 47 Tamu Merepotkan
129
2 - 48 Demo
130
2 - 49 Jadian
131
2 - 50 Sombong Tapi Enggak Sombong?
132
2 - 51 Di Mana Yuri?
133
2 - 52 Takut
134
2 - 53 Hantu
135
2 - 54 Phobia
136
2 - 55 Detektif Muda
137
2 - 56 Video
138
2 - 57 Tekad
139
2 - 58 Dalam Pelukannya
140
2 - 59 Kangen
141
2 - 60 Deo Cemburu
142
2 - 61 Si Mantan OSIS Dan Wakilnya
143
2 - 62 Saingan
144
2 - 63 Impian Masing-Masing
145
2 - 64 Makan Bersama
146
2 - 65 Tinggal Kenangan
147
2 - 66 Pilu
148
2 - 67 Yang Ter ....
149
2 - 68 Terima Kasih
150
2 - 69 Bikin Iri
151
2 - 70 Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!