Weekend Bersama

Hari ini adalah akhir pekan bukan ? Biasa nya Jika hari minggu tiba Renatta akan meminta Jery untuk menemani nya berbelanja.

Sebagai Ganti rugi karna waktu Jery yang sangat terbatas dengan nya begitu yang selalu di katakan Renatta pada nya.

Renatta adalah kekasih Jery sejak kuliah di Harvard University. Mereka sama sama menempuh pendidikan disana. Dengan Jeey jurusan S1 sampai S2 Bisnis Management sedang kan Renatta adalah jurusan Administrasi Negara.

Jery masih melihat Senja yang sedang sibuk di taman rumah ini. Bahkan Jery juga berencana mengalihkan kepemilikan rumah ini atas nama Senja.

Cekrek...

Jery mengambil foto Senja tanpa sepengetahuan orang nya. Terlihat sangat cantik di sana.

" Apa kau akan terus berada dirumah ? tidak ingin keluar ? Berbelanja mungkin ? Apa yang kau butuh kan ? Sepatu mungkin ? Atau yang lain nya ?" Jery mencoba untuk membuka obrolan di antara mereka.

Senja tetap dingin dengan nya. Tidak membalas apa pun ucapan dari nya.

" Senja..." Panggil Jery lembut mendekat ke arah istri nya yang masih sibuk dengan taman di depan rumah mereka.

Sejak tadi Jery memperhatikan nya. Senja begitu sangat terlihat bahagia dengan bunga bunga itu tanpa menganggap kehadiran nya.

Padahal jelas jelas sejak tadi Jery berada di dekat nya.

" Senjaaa..." Panggil nya lagi.

Senja melihat ke arah Jery yang memanggil nya sejak tadi.

" Ayo berbelanja. Mungkin ada yang kamu butuh kan. ?" Tawar nya lagi.

Senja menghela nafas nya berat. Sejak tadi Jery terus mengajak nya bicara. Senja pun akhir nya menjawab. Tapi jawaban itu tidak sesuai dengan keinginan Jery.

" Bukan kah semua kebutuhan ku sudah Tuan sediakan ? Bahkan tanpa bertanya apa yang ku suka dan apa yang tidak ku sukai !"

Deg !

Jery benar benar susah menaklukan hati Senja yang dirasa nya sekeras batu itu.

" Tapi--".

" Pergi lah Jika Tuan bosan disini. Aku tidak pernah menahan Tuan disini bersama ku. !" Lagi lagi Jery harus menelan pil kekecewaan atas jawaban Senja.

Saat Senja melanjutkan pekerjaan nya ponsel Jery berbunyi dan dia melihat nama yang tertera disana " My Lovely Wife ❤️ "

Jery menyadari arah pandangan Senja dan langsung menatap nya remeh.

" Aku permisi. " Senja memilih pergi dari sana.

Sementara Jery dengan malas mengangkat telepon dari Renatta.

" Ya Ree ?" Tanya Jery malas.

" Apa sebegitu luar biasa nya kah wanita itu ? Sampai tidak pulang lagi kerumah ? Apa sudah mencintai nya ? dan melupakan ku ?" Renatta sudah menangis disana.

Jery merasa sangat bersalah karna telah membuat Renatta menangis dirumah nya.

" Ree, Bukan begitu. Aku sedang dirumah Pribadi ku. Aku sangat lelah. Aku butuh ketenangan Ree. Mengertilah sayang..." Jery mencoba menjelas kan nya.

" Aku tunggu dirumah sekarang. Kamu udah gak sayang sama aku Honey. Kamu tega ninggalin aku di akhir pekan. " Renatta merajuk manja disana.

Lagi lagi Jery hanya bisa pasrah dengan semua permainan ini.

" Ya Aku akan pulang segera. Tunggu aku Ree. "

" Ya. Aku mencintai mu Honey. " Ucap Renatta lagi.

" Baik lah. Aku juga mencintai mu sayang..." Jawab Jery.

Saat Jery membalikan badan nya untuk bicara dengan Senja Jery begitu kaget saat melihat Senja sudah berada di belakang nya. Dan di tangan nya dia membawa nampan berisi Jus Jeruk dengan Beberapa Cake buatan nya tadi.

Jery membatu disana. Apa yang harus di jelas kan nya pada Senja.

Senja langsung berbalik arah dan kembali masuk ke dalam rumah mereka dan meletakan asal nampan berisi makanan dan jus tadi hingga tumpah Jus jeruk itu.

" Senja...Tunggu. Kita harus bicara. " Jery mengejar Senja yang menuju kamar mereka.

Brakkk...

Pintu kamar di banting keras oleh Senja dan Jery kaget untuk itu.

Jery membuka pintu kamar nya dan melihat Senja sudah merebahkan dirinya di tempat tidur dan sibuk dengan ponsel baru nya.

" Senjaaa " Panggil Jery mendekat dan duduk di pinggir tempat tidur mereka.

" Senjaa..." Kali ini di barengi dengan usapan di puncak kepala Senja.

Jery dapat merasakan keharuman dan kelembutan rambut panjang Senja. Sangat indah untuk nya.

Senja tetap tidak merespon apa pun yang di lakukan Jery.

" Aku harus pulang. Renatta menunggu ku. A-aku akan bersikap adil untuk kalian. 4 hati bersama mu dan 3 hari bersama nya di akhir pekan. Bagaimana ?" Tanya Jery lagi.

Senja tetap diam tanpa berkeinginan menjawab Jery.

" Senja...Ayo bicara. " Suara Jery mulai naik karna Senja tidak ada menjawab satu pun pertanyaan nya.

Bagaimana pun dia mulai merasakan setitik rasa hangat saat bersama Senja walau pun tidak sebesar saat bersama Renatta namun Perhatian Senja dan bagaimana Cara nya melayani Jery sangat berkesan untuk Nya.

" Pulang lah ! Apa perduli ku ?" Sekali menjawab Jawaban Senja menghantam Hati nya.

" Senja...apa begini cara mu memperlakukan suami mu ? Aku sudah mencoba bersikap adil untuk kalian berdua. Tidak bisa kah sedikit saja menghargai ku ? Renatta juga membutuh kan ku disana. " Jawaban Jery memancing marah di hati Senja.

Apa Jery pikir dia membutuh kan nya ?

" Jadi apa tuan pikir aku membutuh kan Tuan ? Aku juga tidak pernah meminta anda untuk bersikap adil pada ku. Bagaimana pun anda mencoba bersikap adil di mata Dunia tetap aku yang salah. Mana mereka tau aku di paksa untuk semua ini. Mereka hanya tau aku merusak dan masuk di dalam kehidupan kalian. Mereka tidak akan pernah membela ku dan tidak akan ada yang mau percaya dengan ku. !" Ucapan Senja memang benar benar menghantam pertahanan diri Jery.

Jery sadar bahwa dia yang membuat semua ini menjadi buruk.

" Pergi lah. Aku ingin tidur siang. !" Ucap Senja menarik selimut dan menutupi tubuh nya.

Jery hanya bisa mengalah disini. Senja memang tidak bisa di ajak bicara dengan keras. Jery menyadari nya. Maka dia tidak bisa menyalah kan Senja disini.

" Baik lah , Aku pulang dulu. Hati hati dirumah. Hubungi aku jika terjadi sesuatu. "

Cup

Jery meninggalkan kecupan di puncak kepala Senja sebelum dia benar benar pulang.

" Aku akan menjemput mu besok pagi. Aku pamit. " Usapan di kepala Jery berikan sebelum dia pergi dan setelah nya Jery benar benar keluar dari kamar nya.

Meninggalkan Senja di kamar mereka dan kembali ke rumah nya bersama Renatta.

Bahkan Renatta juga tidak mengetahui dimana letak rumah pribadi nya. Jery benar benar menutup rapat keberadaan rumah ini. Bahkan sejak dulu sebelum ada Senja.

Sampai nya di halaman depan Jery bertemu dengan Bik Nah.

" Bik, Jery pulang. Jaga Senja ya. Telpon Jery kalau terjadi sesuatu. Mulai besok juga akan ada satpam yang jaga disini. " Jelas Jery pada Bik Nah.

" Iya Tuan Muda, Bibik akan telepon Tuan kalau ada apa apa sama Nyonya. "

" Jery pulang bik. Hati hati dirumah. " Setelah nya Jery masuk ke dalam mobil baru nya.

Tapi sebelum dia benar benar pergi dia melihat ke arah jendela kamar nya dan Senja. Dan tidak ada penampakan Senja disana.

Entah apa yang di harapkan nya dari Senja. Entah lah !

Jery melajukan mobil nya ke luar dari Rumah itu dan kembali kerumah nya bersama Renatta.

Setelah Kepergian Jery Senja membuka Tirai Jendela nya. Sejak tadi dia melihat Jery yang seperti menunggu diri nya.

Lagi lagi tanpa permisi air mata Senja jatuh tanpa permisi. Entah lah Senja juga tidak mengerti mengapa hati nya sakit saat Jery mengatakan cinta pada Renatta.

Jery sudah sampai dirumah nya dan Renatta sudah menunggu nya di depan pintu utama dan langsung ingin masuk ke dalam mobil nya.

Namun di cegah Jery karna dia tidak ingin Renatta masuk ke mobil yang di beli nya untuk Senja itu.

" Jangan naik mobil ini . Rasa nya tidak Nyaman. Bukan nya kamu lebih suka naik Sport Car ?" Jery mencoba membujuk Renatta.

Renatta heran dengan Jery, Padahal mobil ini mobil baru kan ? BMW keluaran terbaru.

" Kenapa ? Bukan nya ini mobil baru ? " Tanya Renatta lagi.

" Tidak nyaman rasa nya. Ayo naik mobil kamu saja. " Jery membawa Renatta ke Lamborgini merah milik Renatta hadiah ulang tahun dari Jery.

...❤️❤️❤️...

Menurut kalian disini siapa yang salah genks ???

Kirim komentar untuk ibuk yaa.

Follow juga ige ibuk di @amelia_falisha1511 ❤️❤️

Love love sehektar Genks 😍

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***