Terjebak

Hari ini sudah di putuskan bahwa Senja akan pindah dari rumah Mira setelah berpamitan dengan nya malam itu.

Ya, Hari ini Senja memutuskan untuk kerja setengah hari, Atas izin dari buk Ajeng.

Senja menaiki taksi untuk sampai dirumah kontrakan nya. Berjalan gontai untuk menuju kontrakan nya yang di sengat matahari yang sanhat terik.

" Panas nya pake bangey sih ?" Ku terus berjalan agar cepat sampai di kontralan kecil dengan harha murah agar aku bisa mengirim uang setiap bulan nya untuk bapak dan ibu dirumah.

" Akhir nya," Ku rebah kan tubuh ku ke kasur yang ya, Terlibat empuk untuk ukuran gadis Desa seperti ku.

Lama memejam kan mata tiba tiba ponsel ku berbunyi dan itu dari buk Ajeng.

" Ya Buk ?" Tanya ku dengan sopan.

" Senja, Kamu di kontrakan kan ? Udah selesai ?"

" Eh ? udah sih buk. Lagi rebahan aja. "

" Balik ke kantor ya. Bos Jery marah, Kata nya dia mau yang nertanggung jawab di lapangan. Karna kamu yang di lapangan kamu harus dateng ya. Cepat. "

" Loh Buk ? Yaudah deh bentaran. Senja ganti baju dulu. " Bahkan baju baju kantor Senja juga bekas dari anak nya Buk Ajeng yang sudah menikah dan tinggal di Australia.

Berganti pakaian secepat kilat aku langsung menuju Kantor yang jarak nya jika di tempuh dengan jalan kaki hanya memakan waktu 5 menit.

Karna memang Kontrakan ku di belakang gedung kantor ini. Yah, Hitung hitung hemat ongkos kannya ?

" Senja. Langsung aja ya. Ini laporan kamu. " Senja mengangguk dan langsung menuju ruangan bos besar.

Jeremy biasa di panggil Jery.

" Permisi Pak, Saya Senja. " Ku kenal kan diri ku ke bos kejam itu menurut ku.

" Kenapa laporan lapangan kamu beda dengan laporan audit keuangan ? Di laporan lapangan kamu nominal nya tidak sama dengan yang di Audit Devisi keuangan. !"

Ku ambil laporan itu dan ku cocok kan semua nya dengan benat dan aku juga menemukan kejanggalan disini.

" Gini ya Pak, Saya di lapangan itu mencatat semua yang ada sesuai nominal yang ada. Jika terdapat peebedaan dengan tim audit berarti itu salah mereka. Kenapa mesti saya yang bapak salah kan ? Jadi segi mana bapak bisa menyalah kan saya ?" Dengan berani ku tentang bos kejam itu.

" Ya Tuhan, Ibu bapak, Tolong Senja. " Seketika aku merasa takut karna bos ku langsung bangkit dari kursi nya dan menghampiri ku.

" Pak, Apa apaan ini ?" Aku merasa gugup saat kedua tangan bos ku mengunci di kedua pegangan kursi yang sedang ku duduki.

" Pak, Anda jangan macam macam ya. !" Tegas ku lagi.

Sementara Jeremy masih terus memperhatikan bibir merah yang sangat menggoda nya itu. Di lihat dari jarak sedekat ini Karyawan nya yang bernama Senja itu sangat cantik.

Kulit putih, Bibir merah, Bahkan Buah dada nya ukuran 36C cukup besar untuk nya. Jangan lupakan tubuh seksi nya.

" Oh God, Harum rambut nya sangat menenangkan. " Batin Jeremy.

Cup

Jeremy mencium bibir Senja bahkan dia sedikit memberi lumattan disana.

Senja yang sadar langsung bangkit dari duduk nya dan mendorong kasar tubuh bos nya itu.

" Jangan kurang ajar ya pak ! Jaga batasan Anda !" Bahkan ku acung kan jari telunjuk ku ke wajah nya.

" Jangan anda Kira saya wanita murahan yang bisa sesuka hati anda melakukan itu ke saya ! " Aku tak terima.

Jeremy menyeringai disana. Dia menemukan ide untuk mewujud kan permintaan wanita tercinta nya. Renatta.

" Lahir kan satu anak untuk ku. Akan ku beri kau uang yang sangat banyak ! "

Plakkk...

" Omong kosong apa ini ? Dengan Tuan Jeremy Wilton Grey yang terhormat. Saya memang gadis Desa yang miskin. Yang berani mengadu nasib saya ke Kota demi membahagiakan orang tua serta adik saya. Saya akan melakukan apa pun untuk mereka dengan keringat saya sendiri. Bukan bercampur keringat dengan Pria. Maaf, Saya permisi. Selamat siang. " Ku tinggal kan Bos yang tak beradab itu dengan wajah yang siap memakan ku hidup hidup.

" Anda menjijikan !" Ucap ku lagi sebelum benar benar meninggalkan ruangan itu.

Persetan dengan di pecat. Bahkan aku sudah menyiapkan mental ku untuk di pecat dari kantor ini.

" Bisa bisa nya aku terjebak dengan bos Gila itu !" Gerutu ku lagi.

Sudah ku rencanakan lagi apa yang akan ku kalukan kedepan nya nanti. Aku memang di kenal gadis polos yang kuper. Sebenar nya bukan kuper. Tapi Bullying di lingkungan sekolah itu tetap ada.

Bahkan Kasta yang di pandang disana. Aku yang notaben nya hanya sekolah karna beasiswa selalu di kucil kan oleh anak anak orang kaya di Desa.

Terutama Jesika anak Pemilik Pabrik Kayu.

...🍃🍃🍃...

Jeremy masih memayung disana. Baru kali ini ada yang berani menampar nya langsung.

Bahkan di lihat nya mata indah itu memancar kan kebencian yang mendalam untuk nya.

Tapi, entah mengapa dia bisa mencium bibir merah yang menggoda nya itu.

Bahkan Jeremy dapat melihat sesuatu di balik Blouse yangbdi kenakan nya berwarna hitam dengan kulit yang sangat putih itu.

" Jer ! U Crazy. Ingat Renatta. Dia cinta mu. " Jeremy menepis semua bayangan tentang Senja tadi.

Tapi, Entah kenapa juga Jeremy terus memegangi bibir nya yang tadi sempat mengecup dan sedikit melummat bibir Senja.

Memutus kan untuk pulang ke Mansion nya. Jeremy memilih untuk melupakan kejadian tadi.

" Honey kau sudah pulang ?" Tanya Renatta.

" Hem. " Sahut Jeremy dengan dingin nya.

Entah kenapa melihat tingkah Renatta yang marah marah dengan para pelayan dia sedikit merasa kesal.

Bahkan Para Pelayan tidak ada yang melakukan kesalahan yang berat.

" Kenapa kau menampar mereka ?"

" Mereka bersalah Honey. Gaun tidur ku koyak karna keteledoran mereka. " Adu Renatta dengan manja nya di dekat Jeremy yang duduk di sofa kamar mereka.

Renatta masih bergelayut manja, Namun dia menciun aroma parfume wanita. Dia yakin ini Parfume wanita. Murahan ! Renatta masih terus mencari apa yang berbeda dari suami nya.

Sampai dia menemukan bekas lipstik di sudut bibir Jeremy.

Hati nya sakit. Namun dia harus bisa karna itu untuk memiliki anak dengan Jeremy.

Setelah itu dia akan menyingkir kan wanita itu dan hidup bahagia bersama Jeremy selama nya.

Tanpa beban dan drama permintaan seorang cucu oleh kedua mertua nya.

" Honey, Apa ini ?" Renatta menyela sudut bibir suami nya.

Jeremy memaku disana. Apa bekas ciumman nya tadi tertinggal di bibir nya ?

" Siapa wanita itu Honey ? Apa dia sudah menyetujui nya ? Dia mau mengandung anak kita bukan ? Ingat. aku membiarkan mu bercinta dengan nya hanya untuk anak. Jangan sampai kau menggukan rasa saat bersama nya. !"

" Apa maksud mu Re ? Kau bermaksud menjual ku ? Kau ingin aku bercinta dengan wanita lain , Sebegitu rendah kah aku dimata mu ? "

" Tidak begitu Honey."

" Sudah lah. Aku lelah. Siap kan Air mandi ku. "

" Ya. Agni akan menyiapkan nya. !"

" Lalu kau ?" Renatta menatap heran ke arah Jeremy.

" Sudah lah aku bisa sendiri. " Jeremy langsung meninggalkan Renatta disana.

Dia bertambah kesal deangan Renatta yang tidak pernah melayani nya. Jeremy tidak hanya butuh pelayanan di ranjang saja. Dia juga menginginkan perhatian kecil yang di berikan untuk nya.

...🙄🙄🙄...

Duh ! Apaan sih Jer ? Main sosor anak orang aja 🙄

Follow aja ige aku kalau gitu. Biar tau disana ada apa aja.

@amelia_falisha1511 ❤❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***