Dua Sisi

Disisi lain, Desmon tampak termenung di apartemennya seorang diri. Dia terus memikirkan dimana keberadaan wanita yang dia tiduri 7 tahun lalu, dia sudah mengobrak-ngabrik seluruh ibukota tapi tidak menemukan wanita itu.

Tak lama bell pintu apartemennya berbunyi, dia segera membuka pintu apartemen itu dan disana sudah berdiri wanita cantik tinggi semampai dengan body yang sangat seksi.

"Saya dipesan oleh tuan Lucas untuk datang kesini," ucapnya dengan sensual.

Itulah pekerjaan sampingan Lucas selain bekerja untuk Desmon, dia juga mencarikan wanita cantik setiap malam untuk bosnya itu.

Desmon segera menyuruhnya masuk kedalam apartemennya. Disana Desmon sudah menyediakan segelas wine yang di dalamnya ada obat tidurnya.

"Minumlah supaya rileks," ucap Desmon dengan memberikan gelas yang berisi wine itu.

"Thanks!"

Wanita cantik itu meminumnya tanpa ada rasa curiga sedikitpun karena dia tahu saat ini berhadapan dengan siapa.

Dan saat obat tidur itu bereaksi dia merasa sangat mengantuk dan tertidur di sofa yang dia duduki.

Melihat wanita itu sudah tertidur, Desmon segera membuka baju wanita itu sampai tanpa sehelai benangpun.

"Sial," umpat Desmon saat melihat benda keramatnya tidak bereaksi melihat wanita yang sudah tanpa busana itu.

Itulah yang dialami Desmon setelah bermalam dengan Nano 7 tahun lalu, Desmon mengalami disfungsi ereksi. Benda keramatnya itu tidak bisa berdiri lagi semenjak menyentuh Nano waktu itu.

Karena itulah, setiap malam dia selalu menyuruh Lucas mencarikannya wanita untuk dia uji coba tapi lagi-lagi selalu gagal. Benda keramat itu seperti putri malu jika disentuh akan layu.

"Aku seperti kehilangan keperkasaanku," gumamnya.

Lalu dia meraih ponselnya dan menghubungi Lucas untuk menyuruhnya membawa wanita itu pergi dari apartemennya.

"Gagal lagi, Bos?" tanya Lucas setiap menerima panggilan di malam hari.

"Makanya temukan wanita itu! Supaya dia bisa mencabut kutukannya, pasti wanita itu seorang penyihir yang sekarang mengutukku seperti ini!" ucap Desmon dengan geram.

*****

Sementara Jeni dan Sora selama 7 tahun ini sangat bahagia semenjak mereka mengusir Nano. Mereka berhasil menguasai seluruh harta Diwangsa dan sudah membalik nama Nano dengan nama Jeni. Tentu saja atas bantuan pengacara Yosie, setelah mengusir Nano waktu itu Sora menikah dengan pengacara Yosie setelah berhasil membalik nama harta Diwangsa dengan nama Jeni, mereka kembali membuat rencana jahat.

Jeni dan Sora menaruh racun pada minuman pengacara Yosie yang akhirnya membuat pengacara Yosie meninggal dunia. Dengan itu, tidak ada lagi yang mengusik kehidupan mereka.

"Lihatlah Ma, aku baru beli tas Hermes yang limited edition," pamer Jeni pada Sora dengan memperlihatkan tas barunya.

Sora mendengus kesal melihat Jeni yang selalu sibuk menumpuk barang-barang mahal tanpa memikirkan pasangan hidupnya. Usianya sekarang sudah 28 tahun tapi Jeni belum juga memiliki kekasih.

"Jangan memikirkan tas terus, teman-temanmu sudah menikah semua lalu kapan kau akan menikah?" tanya Sora dengan gusar. Dia tidak mau anaknya menjadi perawan tua, apalagi saat Sora berkumpul dengan arisan sosialitanya terus saja dia disindir masalah Jeni yang belum menikah-menikah juga.

Jeni terkekeh melihat ekspresi mamanya lalu dia meraih majalah bisnis yang ada diatas meja. "Aku itu memilih calon suami yang setara dengan kita, Ma. Bibit bebet bobotnya harus pas! Lihatlah ini, namanya Desmon Cullen pengusaha real estate sukses bahkan perusahaannya termasuk perusahaan terbesar se-Asia."