Istri Buta Presdir Dingin

Istri Buta Presdir Dingin

IBPD BAB 01

"Ini Putriku yang begitu cantik dan baik hati. Namanya Jia, usianya baru menginjak 20 tahun. Saya yakin, Jia akan menjadi Istri yang begitu sempurna untuk Putra Tuan Shilin." Puji Nyonya Howin tersenyum manis membanggakan Putri kandungnya.

"Dan ini Putriku yang malang, namanya Kaili. Dia adalah anak dari Istri pertama Almarhum Suami saya. Tahun ini, Kaili genap berusia 21 tahun. Dan dia memiliki keterbatasan fisik, yaitu tidak bisa melihat. Meski begitu, Kaili tetap bisa melakukan pekerjaan apa pun seperti memasak, membersihkan rumah dan masih banyak lagi yang mampu Kaili lakukan. Tapi, Kaili belum mempunyai keinginan untuk menikah. Jadi, saya sarankan agar Tuan Memilih Jia untuk menikah dengan Putra Tuan yang bernama Lee Yin itu." Sambung Nyonya Howin sambil mengelus rambut Putri kandungnya yang bernama Jia.

"Saya tertarik dengan kedua Putri Nyonya Howin yang begitu cantik. Setelah menimbang dalam bimbang, akhirnya saya memutuskan memilih Kaili untuk menikah dengan Putra saya," jawab Tuan Besar Shilin dengan penuh kewibawaan.

Mendengar ucapan Tuan Shilin, Kaili terlihat begitu gelisah. Ada rasa senang sekaligus takut yang melanda hatinya. Dia senang karena akhirnya dia akan segera menikah. Jika hal itu terjadi, itu artinya lunas sudah janji kepada Almarhum Ayahnya. Tapi, Kaili juga takut—takut calon Suaminya tidak menerima Kekurangannya yang tidak bisa melihat.

Jia dan Nyonya Howin tampak terkejut akan pilihan Tuan Shilin. Bagaimana mungkin Tuan Shilin memilih Kaili yang jelas-jelas memiliki kekurangan fisik. Kenapa Tuan Shilin tidak memilih Putri kandungnya yang cantik, berpendidikan, dan yang pasti tidak memiliki kekurangan fisik sedikit pun. Ibu dan anak itu saling tukar pandang, raut wajah keduanya terlihat sangat kesal dan tak terima.

"Ta—tapi Tuan. Kaili ini buta, dia tidak bisa melihat apa-apa. Bagaimana mungkin Putra Tuan mau menerimanya. Yang ada, Putra Tuan akan sangat malu bila memiliki Istri buta seperti Kaili." Sanggah Nyonya Howin tak terima.

Kaili menundukkan wajahnya dalam. Ada begitu besar kekecewaan terhadap ucapan Ibu tirinya. Hatinya teriris perih, dia tidak menyangka, Ibu tiri yang selama ini begitu menyayanginya. Tega mengatakan kalimat yang terdengar hinaan itu. Sebegitu hina-nya kah dirinya yang tidak bisa melihat.

"Keputusan saya sudah bulat. Nyonya Howin tenang saja, saya akan berinvestasi besar ke perusahaan Nyonya yang kini hampir bangkrut. Anggap saja itu sebagai hadiah kecil dari saya." Ujar Tuan Shilin membuat Nyonya Howin tergoda akan tawaran Tuan Shilin yang sangat menggiurkan.

"Investasi besar," ucap Nyonya Howin dan Jia bersamaan.

"Iya, Investasi besar. Nyonya Howin tidak mungkin menolaknya bukan?" Tanya Tuan Shilin sambil melipat kedua kakinya. Meski usianya sudah tak lagi muda. Tapi ketampanannya tidak luntur barang sedikitpun.

"Sa-saya setuju, Tuan. Saya yakin Putri saya ini sangat cocok untuk Presdir Lee. Walaupun dia buta, dia bisa melakukan apa saja." Jawab Nyonya Howin cepat. Jiwa mata duitannya seketika meronta-ronta kala mendengar tawaran Tuan Shilin.

"Baguslah kalau begitu. Tiga hari lagi adalah hari H pernikahan antara Lee Putra saya dan Kaili Putri Nyonya. Untuk itu, saya harap Kaili akan siap di hari H. Kalau begitu saya permisi." Pamit Tuan Shilin berdiri untuk pergi.

"Terima kasih, Tuan Shlin. Terima kasih banyak." Ucap Nyonya Howin sambil mengantar Tuan Shilin hingga keluar dari rumahnya. Kaili dan Jia juga ikut mengantar Tuan Shilin.

"Sayang, tiga hari lagi kamu akan menikah. Bukankah ini adalah hal baik, Almarhum Ayah dan Ibumu pasti akan sangat bahagia akan berita ini." Ujar Nyonya Howin sambil mengelus rambut Gelombang Kaili.

"Ibu," sambung Jia tak suka.

"Tidak apa-apa, Sayang. Tuan Shilin pasti punya penilaian sendiri terhadap Kaili. Kamu'kan masih punya Jeno pacar kamu." Bujuk Nyonya Howin.

"Tapi'kan Jeno tidak sekaya dan setampan Presdir Lee, Bu." Jawab Jia mengerucutkan bibirnya.

"Sayang, memangnya apa yang bisa Ibu lakukan. Tuan Shilin sendiri yang memilih Kaili. Ibu juga sudah berusaha untukmu." Jawab Nyonya Howin.

"Kamu baik-baik sajakan, Sayang? Maafin Ibu. Ibu tidak bisa membantah Tuan Shilin. Kamu tau sendiri kekuasaan mereka seperti apa. Setidaknya kita bisa menyelamatkan perusahaan Ayahmu." Ujar Nyonya Howin menjelaskan kepada Kaili.

"Aku tidak apa-apa, Ibu. Aku bersedia menikah dengan Predir Lee demi kelangsungan perusahaan Ayah." Jawab Kaili berusaha ikhlas.

"Terima kasih, Sayang. Kamu memang Putri Ibu yang paling baik." Puji Nyonya Howin. "Jia, tolong buatkan minuman vitamin yang biasa untuk Kaili. Kamu ingat pesan Dokter'kan, Kakak kamu ini harus rutin minum vitaminnya, agar matanya berangsur membaik." Sambungnya memberikan perintah pada Putri kandungnya sambil mengedipkan sebelah matanya sebagai kode.

"Baik, Ibu." Jawab Jia dengan raut wajah kesalnya.

"Ayo Sayang kita masuk." Ajak Nyonya Howin sambil menuntun Kaili.

"Ini, kak. Susu Kakak." Ujar Jia sambil memberikan segelas susu ke tangan Kaili langsung.

"Terima kasih, Jia." Jawab Kaili tulus. Tanpa ragu apalagi curiga, Kaili langsung meminum susu itu dengan sekali tegukan.

"Semoga dengan susu bervitamin ini, kamu akan segera bisa melihat lagi ya, Sayang." Ujar Nyonya Howin sambil memasang ekspresi wajah seperti ingin muntah. Sepertinya dia jijik dengan akting baiknya didepan Putri tirinya itu.

"Terima kasih, Jia. Terima kasih, Ibu." Ucap Kaili tulus.

"Sama-sama, sayang. Semoga kamu cepat sembuh. Supaya kamu tidak diremehkan saat menikah nanti." Ucap Nyonya Howin sambil menyenggol lengan Jia.

"Yasudah, kalau begitu kita harus siapkan segala sesuatu untuk pernikahan Kakak. Ayo, aku antar Kakak ke kamar. Kakak harus banyak beristirahat, semua persiapan biar aku dan Ibu yang menyiapkannya." Kata Jia.

"Terima kasih, Jia." Ucap Kaili tulus.

"Sama-sama Kakak, Sayang." Jawab Jia lalu menuntun Kaili hingga ke kamarnya.

Setelah memastikan Kaili aman di kamar. Jia langsung kembali ke ruang tamu untuk menemui Ibunya.

"Ibu, aku tidak suka dengan Kak Kaili. Kenapa Ibu hanya membuatnya buta, kenapa tidak langsung kita bunuh saja dia, sama seperti Ayah." Kesal Jia.

"Kamu ini gimana sih, Sayang. Kalau kita bunuh Kaili. Tidak akan ada keuntungan lebih untuk kita. Kamu ingat apa kata Tuan Shilin, dia akan memberikan kita hadiah berupa investasi besar. Dan itu artinya kita tidak jadi jatuh miskin. Anggap saja kita sudah menjual Kaili untuk mendapatkan uang. Coba kalau kita bunuh dia, kita tidak akan dapat keuntungan dua kali lipat seperti ini." Jelas Nyonya Howin.

"Tapi'kan, Bu. Aku juga mau kali nikah dengan Presdir Lee yang katanya sangat kaya dan tampan itu." Sanggah Jia sambil membayangkan ketampanan Presdir Lee.

"Kamu tidak usah berkhayal untuk bahagia menikah dengan Presdir Lee itu, apa kamu tidak mendengar berita tentangnya. Dia itu sudah punya kekasih yang sangat dicintainya. Kalau ibu lihat dari berita di televisi, itu kekasihnya sangat tinggi, cantik, modis, beuh pokoknya cantik bangat. Jadi, Ibu rasa Tuan Shilin itu menikahi Putranya dengan dipaksa. Ibu yakin kamu tidak akan bahagia menikah dengannya. Biarkan Kakak kamu yang buta itu menderita menikah dengan pria kejam dan dingin seperti Presdir Lee itu." Jelas Nyonya Howin panjang kali lebar.

"Ibu benar juga, baru juga tadi pagi berita keharmonisan antara Presdir Lee dan Kekasihnya itu. Kalau dipikir-pikir tidak mungkin juga mereka berdua putus dan Tuan Shilin langsung mencari penggantinya." Ujar Jia heran.

"Nah, itu maksud Ibu. Ibu rasa Presdir Lee itu masih berhubungan dengan kekasihnya walaupun dia menikah dengan Kakakmu. Ibu yakin dia akan sangat menderita. Oh, Putri Ibu yang cantik itu akan semakin malang hidupnya." Ucap Nyonya Howin.

"Kasihan sekali nasib Kakakku tercinta. Malang sekali hidupnya." Sambung Jia berpura-pura sedih.

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

mampir lagi thor

2023-04-09

0

Naily Fahma

Naily Fahma

oh iya baru baca

2022-11-11

0

Dapur Ibu

Dapur Ibu

aku mampir Thor

2022-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 IBPD BAB 01
2 IBPD BAB 02
3 IBPD BAB 03
4 IBPD BAB 04
5 IBPD BAB 05
6 IBPD BAB 06
7 IBPD BAB 07
8 IBPD BAB 08
9 IBPD BAB 09
10 IBPD BAB 10
11 IBPD BAB 11
12 IBPD BAB 12
13 IBPD BAB 13
14 IBPD BAB 14
15 IBPD BAB 15
16 IBPD BAB 16
17 IBPD BAB 17
18 IBPD BAB 18
19 IBPD BAB 19
20 IBPD BAB 20
21 IBPD BAB 21
22 IBPD BAB 22
23 IBPD BAB 23
24 IBPD BAB 24
25 IBPD BAB 25
26 IBPD BAB 26
27 IBPD BAB 27
28 IBPD BAB 28
29 IBPD BAB 29
30 IBPD BAB 30
31 IBPD BAB 31
32 IBPD BAB 32
33 IBPD BAB 33
34 IBPD BAB 34
35 IBPD BAB 35
36 IBPD BAB 36
37 IBPD BAB 37
38 IBPD BAB 38
39 IBPD BAB 39
40 IBPD BAB 40
41 IBPD BAB 41
42 IBPD BAB 42
43 IBPD BAB 43
44 IBPD BAB 44
45 IBPD BAB 45
46 IBPD BAB 46
47 IBPD BAB 47
48 IBPD BAB 48
49 IBPD BAB 49
50 IBPD BAB 50
51 IBPD BAB 51
52 IBPD BAB 52
53 IBPD BAB 53
54 IBPD BAB 54
55 IBPD BAB 55
56 IBPD BAB 56
57 IBPD BAB 57
58 IBPD BAB 58
59 IBPD BAB 59
60 IBPD BAB 60
61 IBPD BAB 61
62 IBPD BAB 62
63 IBPD BAB 63
64 IBPD BAB 64
65 IBPD BAB 65
66 IBPD BAB 66
67 IBPD BAB 67
68 IBPD BAB 68
69 IBPD BAB 69
70 IBPD BAB 70
71 IBPD BAB 71
72 IBPD BAB 72
73 IBPD BAB 73
74 IBPD BAB 74
75 IBPD BAB 75
76 IBPD BAB 76
77 IBPD BAB 77
78 IBPD BAB 78
79 IBPD BAB 79
80 IBPD BAB 80
81 TAMAT!
Episodes

Updated 81 Episodes

1
IBPD BAB 01
2
IBPD BAB 02
3
IBPD BAB 03
4
IBPD BAB 04
5
IBPD BAB 05
6
IBPD BAB 06
7
IBPD BAB 07
8
IBPD BAB 08
9
IBPD BAB 09
10
IBPD BAB 10
11
IBPD BAB 11
12
IBPD BAB 12
13
IBPD BAB 13
14
IBPD BAB 14
15
IBPD BAB 15
16
IBPD BAB 16
17
IBPD BAB 17
18
IBPD BAB 18
19
IBPD BAB 19
20
IBPD BAB 20
21
IBPD BAB 21
22
IBPD BAB 22
23
IBPD BAB 23
24
IBPD BAB 24
25
IBPD BAB 25
26
IBPD BAB 26
27
IBPD BAB 27
28
IBPD BAB 28
29
IBPD BAB 29
30
IBPD BAB 30
31
IBPD BAB 31
32
IBPD BAB 32
33
IBPD BAB 33
34
IBPD BAB 34
35
IBPD BAB 35
36
IBPD BAB 36
37
IBPD BAB 37
38
IBPD BAB 38
39
IBPD BAB 39
40
IBPD BAB 40
41
IBPD BAB 41
42
IBPD BAB 42
43
IBPD BAB 43
44
IBPD BAB 44
45
IBPD BAB 45
46
IBPD BAB 46
47
IBPD BAB 47
48
IBPD BAB 48
49
IBPD BAB 49
50
IBPD BAB 50
51
IBPD BAB 51
52
IBPD BAB 52
53
IBPD BAB 53
54
IBPD BAB 54
55
IBPD BAB 55
56
IBPD BAB 56
57
IBPD BAB 57
58
IBPD BAB 58
59
IBPD BAB 59
60
IBPD BAB 60
61
IBPD BAB 61
62
IBPD BAB 62
63
IBPD BAB 63
64
IBPD BAB 64
65
IBPD BAB 65
66
IBPD BAB 66
67
IBPD BAB 67
68
IBPD BAB 68
69
IBPD BAB 69
70
IBPD BAB 70
71
IBPD BAB 71
72
IBPD BAB 72
73
IBPD BAB 73
74
IBPD BAB 74
75
IBPD BAB 75
76
IBPD BAB 76
77
IBPD BAB 77
78
IBPD BAB 78
79
IBPD BAB 79
80
IBPD BAB 80
81
TAMAT!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!