Hallo Selamat Hari Minggu para pembaca onlineku
Di hari Minggu ini aku mau curhat dikit tentang novel Pengantin tanpa Pengantin ini.
Tapi…. Sebelumnya aku mau bilang makasih sama semua pembaca yang udah mampir di novel ini apalagi sampai bablas dan ketagihan. I am so happy and touched ….
FYI aja, karya ini terinspirasi dari kisah nyata yang dibawain di YT channel nya Bang Hirotada Radifan. Hehehe. Yang tontonannya sama yuk merapat dan komen. Hihi.
Cerita ini ada di segmen #temancerita, jadi disana ada cerita-cerita kisah mistis yang diceritain ulang ke audience. Nah pas nonton itu aku kepikiran buat bikin ceritanya. Tapi… tentunya udah aku tambahin bumbu biar tambah sedap. Dan… latar yang dipakai dan para karakter di dalamnya adalah buatan aku semata yaaa.
Lalu… ini sedikit bayangan aku tentang sosok Bima dan Hanum
Mas Bima nih guys~
Yang ini Mbak Hanum
Yang setuju komen yu,,, dan sebutin aktris yang mungkin menurut kalian lebih cocok. Atau… mungkin kalian punya temen yang penggambarannya mirip sama Bima dan Hanum.
Nah… sekarang, aku mau nanya siapa yang cocok jadi sosoknya Ayu tuh. Anaknya Pak Gondo yang ngebet dijodohin. Hihi. Komen yaaa...
Nah segitu aja dulu… jangan lupa terus dukung aku dengan cara like, vote dan jadikan favorit ya...
Aku sayang kalian ❤️❤️❤️🤍🤍🤍
eh aku spill dikit chapter 20 deh
Rumah Bu Tejo sudah ramai saat Bima dan Hanum tiba disana, rumahnya sudah seperi gula yang dikerumuni semut. Keduanya bertukar pandang saat melihat bendera kuning berkibar di depan rumah Bu Tejo.
Mereka masih menerka siapa yang meninggal di rumah itu. Keluarga Bu Tejo terdiri dari enam orang, Mbah Raminten, Pak Tejo, Bu Tejo, Kania, Nila, dan Rangga. Dan seperti saling membaca pikiran, Bima dan Hanum mengucapkan satu nama yang sama.
“Mbah Raminten.” Mereka berdua saling menatap.
Mbah Raminten kenapa ya? ada yg tau? komen yuk
Pokoknya sekali lagi aku mau ucapin terima kasih sama semua pembaca online ku yang sudah mampir dan berkenan membacanya sampai akhir. Eits... kisahnya belum selesai ya.
Aku juga minta maaf karena untuk saat ini aku baru bisa up 2 episodes aja perhari. Mohon dimengerti ya guys, soalnya aku juga kerja. huhuhu. Tapi yang sebetulnya sulit adalah mengumpulkan ide dan keinginan menulis.
komentar positif kalian yang terus bikin aku semangat nulis, so banyak-banyak Komen ya. kritik membangun juga amat sangat diterima. koreksi typo juga kasih tau aja ya.
hmmmm apalagi nih, harus 500 kata. aku tambahin spill eps 20 aja deh
“Yang sabar ya anak-anak.”
Kata-kata itu terus berulang dari para warga untuk ketiga anak malang itu. Mereka masih membutuhkan seorang ibu, namun takdir berkata lain. Mungkin memang mereka harus tumbuh mandiri tanpa seorang ibu.
Bima dan Hanum yang merupakan teman satu sekolah Kania mendekatinya, mereka berdua memberikan dukungan verbal untuk temannya itu. Meski tak dapat menghapus kesedihannya, setidaknya mereka meyakinkan bahwa mereka akan membantu saat Kani membutuhkannya.
Tunggu kelanjutannya ya, insha Allah aku up sore-sore~
Kalo kalian ada pengalaman mistis boleh chat aku ya, nanti aku masukin ke cerita dan aku bumbuin...
Pokoknya gitu aja deh, semoga para pembaca ku sehat dan bahagia, selamat berhari Minggu meski dirumah aja.
Aku sayang kalian lagi ❤️❤️❤️🤍🤍🤍🍒🍒🍒
Jangan lupa like, vote dan jadikan favorit ya ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments