5. Berburu

"Yang'er, apakah hari ini kamu sudah siap berlatih nak?" tanya Long Yue dengan wajah serius. Ia berharap putranya semakin giat berlatih agar dia bisa keluar dari hutan iblis untuk mencari sumber daya.

"Ibu, hari ini aku ingin berburu sebelum berlatih, aku ingin mengumpulkan daging binatang buas." jawab Yang Xuan menolak halus permintaan ibunya. Menurutnya berlatih saja tidak cukup untuk menjadi kultivator jika tidak pernah bertarung antara hidup dan mati.

"Yang'er ...." sambil menatap anaknya dengan geram, tapi Long Yue tidak bisa berbuat lebih, dia tau masa kecil putranya sangatlah suram dan penuh kesengsaraan hingga menghembuskan nafas terakhir.

"Hutan iblis ini sangatlah di takuti semua kultivator nak, tidak ada yang berani memasuki bagian dalam, karena siluman singa api berkepala lima di duga ada di dalam hutan iblis ini. Siluman singa api itu tidak akan membiarkan manusia memasuki wilayahnya begitu saja, jika kamu ingin berburu cukup bagian luarnya saja dan jangan coba-coba memasuki bagian dalam. Apakah kamu mengerti?" Long Yue sudah pasrah ketika Yang Xuan memaksa untuk berburu.

"Aku mengerti bu dan aku akan hati-hati." jawab Yang Xuan. Sebenarnya dia juga ingin berlatih tanpa harus dilihat ibunya. karena ada sesuatu yang mengganjal dalam pikirannya akan tetapi dia tidak tahu apakah yang membuat hatinya gelisah.

"Pergilah dan pulang tepat waktu," Long Yue tahu dia tidak akan bisa menahan langkah putranya, semenjak Yang Xuan kembali dari kematiannya, Long Yue sangat menyayanginya dan selalu khawatir terhadap keselamatan putranya. Hanya saja Long Yue khawatir jika iblis secara perlahan menarik putranya kedalam hutan iblis bagian dalam.

Setelah meninggalkan goa dan mendapat izin dari ibunya, Yang Xuan menyusuri hutan iblis bagian luar dan ia memungut rempah atau herbal yang ia temukan. Sejauh ini, ia belum bertemu binatang buas atau siluman, tapi tidak lama kemudian tiba-tiba banteng bertanduk perak muncul dan Yang Xuan menjadi waspada karena binatang buas itu satu tingkat diatasnya.

"Groarrrrr.... "

Banteng bertanduk perak itu kelihatan sangat marah, karena manusia didepannya mengganggu tidurnya.

"Woi makhluk jelek, apakah kau ingin bertarung denganku?" sambil menyeringai. Yang Xuan begitu percaya diri untuk membunuh binatang buas tersebut.

Melihat manusia didepannya seperti meremehkannya,

tanpa berlama-lama banteng bertanduk perak itu langsung melompat dan ingin menyeruduk bagian perut manusia di depannya. Mendapat serangan tiba-tiba Yang Xuan memilih melompat kesamping dan melepaskan tendangan naga.

"Bug...."

Terdengar suara ditelinga Yang Xuan, dia tidak menduga jurus yang dipelajarinya sangat dahsyat, bahkan banteng bertanduk perak itu terlempar walau tubuhnya sangat besar.

"Hahaha! rasain mangkanya jangan sembarangan memilih buruan," tawa Yang Xuan meledek banteng bertanduk perak itu.

Banteng bertanduk itu pun mengaum dengan keras, setelah perutnya terkena tendangan, sepertinya hewan buas itu memanggil kelompoknya untuk menghadapi manusia didepannya. Tidak lama kemudian banteng bertanduk perak itu pun menyeringai, memperlihatkan giginya yang sangat hitam mengkilat.

Banteng itu pun kembali melompat dan mengarahkan tanduknya kepada Yamg Xuan. Yang Xuan yang sudah siap dengan serangan susulan segera melompat mundur, dia tahu serangan banteng bertanduk perak itu mengandung kekuatan besar.

Mengetahui serangannya gagal, Banteng bertanduk perak itu mencoba mengintimidasi Yang Xuan setelah itu banteng bertanduk perak itu kembali menyerang membabi buta.

Mendapat serangan bertubi-tubi Yang Xuan tidak tinggal diam pertukaran jurus terus terjadi. Yang Xuan sangat menikmati perburuan itu hingga setengah jam kemudian ia menemukan celah, setelah serangan banteng bertanduk perak itu gagal, Yang Xuan langsung mengeluarkan jurus kedua dari kitab naga langit, sambil menyuntikkan unsur energi Qi sebanyak 70 persen keujung jari-jarinya.

Cakar naga

BOM

Yang Xuan langsung melepaskan jurus yang sudah dia kuasai dengan sempurna dan hasilnya juga memuaskan.

Kepala banteng bertanduk perak itupun terbelah menjadi dua, melihat buruannya tidak bergerak lagi, Yang Xuan langsung memasukkannya kedalam cincin ruangnya.

"Lumayan untuk dijadikan banteng bakar," batinnya sambil tersenyum senang.

Yang Xuan langsung mengeluarkan pil pemulihan energi Qi buatannya dan langsung menkonsumsi nya. Setelah selesai menyerap pil yang dikonsumsi selama beberapa waktu, Yang Xuan berdiri dari posisi lotusnya dan ingin kembali menelusuri hutan iblis.

Tapi baru saja ia melangkahkan kakinya, terdengar langkah kaki dari kedalaman hutan iblis, tanah bergetar hingga menumbangkan beberapa pohon. Yang Xuan menjadi waspada karena sepertinya dia sudah mengetahui sekelompok hewan buas menuju kearahnya, benar saja tujuh serigala api sudah berada didepannya menyeringai dan mengintimidasinya.

Serigala api itu sangat bringas setelah melihat ada darah segar serta manusia, Hewan buas itu sangat ingin menelan manusia didepannya hidup-hidup, Tanpa berlama-lama hewan buas itu langsung membuat formasi serangan.

"Hahaha! akan ku jadikan kalian serigala bakar, berani- beraninya kalian mengeroyok bocah gila ini," teriak Yang Xuan marah.

Tanpa berlama-lama juga Yang Xuan juga langsung mengeluarkan pedang pemberian ibunya, walaupun ia tahu pedang bukanlah keahliannya tapi mendapat lawan yang bukan seimbang setidaknya pedang itu memperkuat serangannya. Bahkan kakinya sudah gemetaran karena tekanan intimidasi dari lawannya sangat mempengaruhi tubuhnya, tanpa sadar ia reflek melepaskan jurus.

Cakar naga.

Sambil melepaskan jurusnya dan menyuntikkan Qi sebanyak tiga puluh persen, siluet tiga bayangan garis lurus langsung menghantam serigala api itu,

Dhuar

Ledakan besar tejadi, tiga serigala api langsung tewas karena kepalanya terbelah dua membuat Yang Xuan tercengang. Ia tidak menyangka jurus yang ia lepaskan sangat dahsyat, bahkan menewaskan tiga serigala api tanpa perlawanan.

Menemukan lawan di depannya lengah, serigala yang berada di samping kanannya langsung melompat dan ingin mencakar leher Yang Xuan.

Mendapat serangan tanpa terduga. Yang Xuan tidak siap dengan kuda-kudanya dan ia secara reflek membuat pedang sebagai perisai lalu mengalirkan sejumlah unsur energi Qi nya.

Prang.... "

Cakar serigala perak berbenturan dengan pedang, percikan api pun sekilas terlihat, Yang Xuan terlempar kesamping kiri dan menyemburkan seteguk darah segar dari mulutnya. Dia langsung menelan pil pemulihan untuk mengembalikan energi yang langsung terkuras.

"Hahaha! Aku terlalu naif ternyata jika saat pertempuran tidak boleh lengah," tawa Yang Xuan meledek dirinya-sendiri.

Pertempuran itu pun kembali terjadi, satu persatu serigala itu terbunuh, tapi bukan berarti Yang Xuan tidak terluka, bahkan darah dari berbagai tubuhnya kian menetes dan bajunya bahkan sudah sobek di sana-sini.

Serigala api itu hanya tinggal satu lagi. Hewan buas itu bersama Yang Xuan sudah kelihatan kelelahan karena sudah hampir satu hari bertukar serangan.

Yang Xuan menyadari ia sudah terlalu banyak menelan pil, tapi ia tidak punya pilihan karena dia belum bisa mengontrol energi Qi nya dengan sempurna. Perburuan itu juga adalah pertarungan pertamanya antara hidup dan mati. Masih banyak celah yang ia tinggalkan dan gerakan yang masih kaku.

Sambil menelan pil pemulihan dan mengulur waktu. Yang Xuan mencoba mencari kelemahan serigala api itu melalui ingatan masa lalunya akan tetapi hanya ingatan ingatan yang tidak penting selalu muncul di otaknya tapi kali ini ada sedikit ingatan pertarungan yang muncul sekilas dikepalanya.

"Arrrghh ... " Yang Xuan berteriak kesakitan sambil memegangi kepalanya. Dia merasakan kepalanya mau pecah.

"Sial, Kenapa ingatanku hilang semua, apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuh ini. Apakah gara-gara segel yang di ucapkan oleh ibu sehingga ingatanku tiba-tiba menghilang setelah jiwaku bersatu dengan tubuh sialan ini....?" teriak Yang Xuan frustasi.

Akhirnya Yang Xuan memilih menggunakan pisau buatannya untuk mengecoh komandan serigala api itu. Yang Xuan memutuskan menyerang terlebih dahulu, dia melompat kearah serigala api itu dan melakukan tendangan sambil melemparkan pisau emas buatannya.

Serigala api yang mendapat serangan tiba-tiba, langsung melompat kesamping, akan tetapi belum juga serigala api itu menstabilkan posisinya, tiba-tiba serigala api itu mengaum keras dan secara reflek melompat mundur.

"Groarrrr..."

Serigala api itu seperti kelimpungan setelah matanya tertancap pisau. Yang Xuan melemparkan pisau emasnya ketika posisinya lurus saat akan menendang hewan buas itu dan hasil juga tepat sasaran, saat serigala api itu akan menghancurkan pisau yang tertancap di matanya, Yang Xuan tiba-tiba melepaskan jurus,

Cakar Naga

Siluet tiga garis lurus dengan kecepatan tinggi berhasil melewati leher serigala api itu dan berhasil memenggal kepalanya. Senyum sumringah tersungging di bibirnya, Yang Xuan langsung memasukkan serigala api itu kedalam cincin ruangnya dan segera pergi dari sana.

Yang Xuan tahu kelompok serigala lain pasti akan datang lagi. apalagi hari sudah sore, ia ingin buru-buru kembali takutnya ibunya khawatir.

Tanpa ia sadari ibunya selalu mengawasinya dari jauh, kemana pun ia pergi, Long Yue langsung tersenyum lega ketika menyaksikan pertarungan putranya. Dai sudah bisa menyimpulkan bahwa putranya sudah bisa jaga diri, asalkan tidak sampai memasuki hutan iblis bagian dalam.

"Aku harus segera keluar untuk mencari koin emas, dan membeli sumber daya untuk yang'er," gumam Long Yue dan menghilang dari tempatnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***