Di dalam kelas.
" Green nanti jadi kan ? " tanya Rey sambil berjalan mendekat menghampiri Green yang sedang duduk bersama dua sahabatnya.
" Eh mau kemana ? " sambung Amel.
" Mau tahu aja si lo " celetuk Rey.
" Harus dong. Gue harus tahu kalau lo mau ngajakin Green. Dan otomatis gue sama Elin harus ikut " jelas Amel ketus dengan Elin yang ikut menganggukkan kepala.
" Lah kan gue ngajakin Green bukan kalian berdua, iya kan Green ? tanya Rey pada Green.
" Tapi kemarin gue nggak bilang kita pergi berdua "sahut Green santai.
" Tuh lo denger " sambung Amel sambil terkekeh geli melihat wajah Rey yang mendadak kecewa karena tidak bisa jalan berdua bersama Green.
" Ya udah nanti pulang sekolah tunggu di parkiran. Sekalian Deni dan Willy juga ikut " kata Rey sedikit kesal.
Sebenarnya Rey tidak ingin jika harus mengajak Deni dan Willy, karena mereka pasti akan sangat usil saat melihat Green. Namun, demi bisa dekat dengan wanita pujaannya, akhirnya Rey rela mengajak kedua sahabatnya supaya nanti bisa mengurus Amel dan Elin.
~Di dalam kamar.
Drrrtttt drrtt " suara handphone bergetar.
Dengan malas malasan Nathan menjawab panggilan telepon yang terus berdering di hapenya.
" Ya fin, ada apa ? " tanya Nathan.
" Lo lagi di mana jo ? " tanya Alfin di balik telepon.
Joo adalah panggilan Alfin pada Nathan, tidak ada orang yang lain memanggil Nathan dengan panggilan itu. Jadi ketika ada orang yang memanggil " joo " pada Nathan maka tanpa melihat orangnya, ia akan tahu kalau yang memanggilnya adalah Alfin.
" Dirumah, ada apa ? istirahat gue terganggu karena lo " jawab Nathan ketus.
" Wih santai bro. Calm down, oke " kata Alfin terkekeh.
" Gue cuma mau ngajakin lo ke tempat kita biasa, anak-anak katanya pada kangen banget sama lo " lanjut Alfin.
" emmm.. " jawab Nathan sekenanya.
" Lo kesini ya, semua udah pada nungguin " katanya lagi.
" Besok aja ya. Hari ini gue lagi males banget buat keluar rumah "
" Kayak anak perawan aja lo dirumah muluk " celetuk Alfin terkekeh.
" Ya udah besok yaa. Sekarang biar gue bilang sama anak anak kalau nggak usah nungguin lo " lanjut Alfin.
" Oke .. " jawab Nathan singkat.
Setelah menutup panggilannya bersama Alfin , Nathan kembali termenung teringat permintaan ayahnya, yang meminta dirinya untuk menjadi guru konseling di yayasan milik keluarga mereka.
Ia merasa curiga dengan maksud ayahnya ini , karena pasti akan sangat mudah untuk menemukan guru konseling untuk SMA Darma Bangsa sekolah bergengsi. Sekolah yang di isi oleh anak anak dengan kehidupan menengah keatas. Jadi bisa di pastikan kalau murid yang bersekolah disana adalah orang orang yang mampu.
Karena merasa begitu aneh dengan permintaan ayahnya dan membuatnya pusing.
Akhirnya Nathan memilih untuk kembali menghubungi sahabatnya.
Tuuutt tuutt " suara panggilan telepon.
" Ya jo, ada apa ? " tanya Alfin di seberang.
" Lo masih disana ? " tanya Nathan.
" Gue udah mau balik. Karena anak anak juga udah pada pulang, kenapa ? "
" Oh yaudah. Gimana kalau kita makan siang atau sekalian ketempat basket kita dulu "
" oke. Gue tunggu lo di tempat makan biasa " jawab Alfin dan Nathan mengiyakan lalu menutup panggilan telepon mereka.
Nathan segera menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan mengganti pakaiannya.
~Di ruang keluarga.
Tak tak tak " suara langkah kaki menuruni tangga.
Seketika mata Wilna menoleh kearah suara.
" Mau kemana nak ? " tanyanya pada Nathan.
" Mau makan siang bunda ? " jawab Nathan sambil berjalan kearah bundanya.
" Loh kok mau makan tapi rapi banget nak "
" Iya mau makan siang bareng Alfin bunda. Sekalian mau ketemu teman teman yang lain " katanya menjelaskan.
" Padahal hari ini bunda sudah masak makanan kesukaan kamu " kata Wilna dengan wajah memelas.
" Kenapa bunda enggak bilang. Kalau begitu Nathan pergi dulu, nanti pulang Nathan janji akan maka, makanan yang bunda masak " ucapnya tersenyum, sambil mencium dahi Wilna. Karena tidak tega melihat bundanya sedih karena masakannya tidak di makan.
" oke nak, jangan pulang telat dan hati-hati " pinta Wilna sambil terus melihat kearah Nathan yang sudah berjalan meninggalkannya.
****
~Di parkir sekolah.
" Mana nih Rey, lo bilang akan ada Green dan teman temannya " tanya Deni yang tidak sabar menunggu kedatangan tiga gadis cantik itu.
" Berisik lo, sebentar lagi juga mereka dateng " ketus Rey yang sebenarnya sedang khawatir, takut kalau Green dan kedua temannya tidak jadi ikut, dan ia sudah terlanjur pamer kepada Deni dan Willy kalau dirinya berhasil mengajak Greenindia menonton permainan basketnya nanti.
Karena siapa yang tidak bangga bisa mengajak jalan The Most Wanted di sekolahnya itu.
tak tak tak " suara langkah kaki terdengar.
" Itu mereka dateng " kata Willy sambil menunjuk pada tiga gadis.
Dengan wajah semuringah Rey menghampiri tiga gadis yang masih berjalan ke arah mereka.
" Welcome to ladies " ucap Rey sambil tersenyum kearah Green.
" Lebay lo " kata Amel si cerewet.
Melihat Green dan temannya datang Willy dan Deni pun ikutan mendekat.
"Hay Mel " sapa Deni.
Deni memang sangat menyukai Amel, ketika orang lain berlomba lomba untuk mendekati Green namun Deni dengan setia tetap menyukai Amel walau hanya perasaan sepihak. karena Amel benar tidak mengetahui perasaan Deni.
Baginya amel gadis yang unik. Gadis dengan wajah cantik asia, tubuh yang lumayan tinggi dan sangat periang serta gadis yang paling galak di antara kedua sahabatnya.
Namun itulah yang di sukai oleh Deni kepada Amel.
" Kenapa lo ngeliatin gue kaya gitu, nggak pernah melihat orang cantik huh ? " kata Amel ketus.
" Itu kamu tahu " jawab Deni santai.
Mendengar ucapan Deni mendadak wajah Amel memerah.
" Udah, ayo jalan " ajak Rey membuyarkan amel dan Deni yang sedang bertatapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Ita rahmawati
amel sm deni suit suit 😁😁😁
2023-01-13
0
Siti Fatonah
udh pernah baca tpi kangeen green sma babang joo
2022-09-25
0
Sulastrie Herlina
udah di anggap jdi adik mba,,,,
2022-07-23
0