Bab 4

SEKIP

Selesai bersiap-siap Reni Dan Devi pun berangkat dengan motor,(ya memang adanya motor sih wkwk😀canda motor), Reni yang mengendarai sedang kan Devi hanya beban di bagian jok motor, ya Devi dari dulu sampai sekarang gakmau berlatih mengendarai motor sejenis apapun.

SEKIP

Setelah perjalanan lumayan jauh akhirnya Reni berhenti di sebuah Cafe, "Dev turu udah nyampe ini palah tidur, enak banget lu" Reni membangunkan Devi yang tertidur, "hiya maaf Ren angin malam ini bikin gua ngantuk tau" Devi bangun dan cegar-cegir, sedangkan Reni hanya Magelangkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya. masuk ke Cafe, "wah ternyata malem rame juga ya di Cafe", raut wajah Devi yang melihat sekeliling seperti orang bo**h.

"gila lu ya jangan malu-maluin gua dong, liat tu orang-orang pada ngeliat kita, "mereka liatin kita karena kira cantik" dengan pedenya Devi berkata seperti itu. malam ini Reni memakai suweter Putih Celana kulot berwarna mocca memakai hijab berwarna mocca dan megunakan sepatu putih, sedangkan Devi memakai baju pendek berwarna biru dan celana panjang bewarna hitam dan sepatu berwarna biru, kalu Devi memakai hijab di saat kerja saja sedang kan Reni membangun wanita berhijab tapi lebih ke hijab moderen.

Tanpa mereka sadari ada dua pasang mata yang menatap di meja dua gadis itu, "eh itu bukanya yang kerjo di toko ya" tanya Denil ke Angga, ya yang menatap Reni dan Devi adalah Angga dan Denil, "iya kayaknya yang waktu itu gua hukum" ucapan Angga membuat Denil kaget, "apa lo hukum mereka, emangnya mereka salah apa", Denil yang bingung karena dari dulu dia tidak pernah memberi hukuman kepada para kariawan nya.

"mereka gua hukum karena telat masuk kerja "dengan ekspresi datar dan sante," memagnya mereka telat berapa jam sih sampek lo hukum "Denil Magelangkan kepalanya melihat sahabatnya yang kejam, ya Angga bersahabat dengan Denil sejak SMP," mereka telat 5 menit terus gue suruh bersiin toilet "dengan santai dan gak ada rasah bersalah Angga menjelaskan kronologi saat Reni dan Devi di hukum.

" gila lu ya gua kira telat 1 jam lebih ternyata cuma 5 menit, lo hukum seberat itu "betapa terkejutnya Denil mendengar ucapan sahabatnya itu," biarin aja lah, suruh siapa telat segala "seperti tidak punya rasa bersalah, sedangkan Denil hanya menepuk jidatnya sendiri karena melihat kelakun sahabatnya itu.

SEKIP kembali ke Reni dan Devi

Reni dan Devi sedang tertawa lepas, entah apa yang mereka bicarakan hanya mereka yang tau, dan akhirnya kopi dan makanan yang dipesan sudah datang, "silakan Nona dinikmati, saya permisi" ucap pelayan dengan sopan, Reni dan Devi pun menganggu dan tersenyum "terima kasih mbak", Reni dan Devi pun mulai menyantap makanannya sampai habis.

"Alhamdulillah kenyang, Dev pulang yuk udah malem, besok kita kan kerja"Reni mengajak Devi pulang, Devi pun hanya mengangguk.mereka pergi ke perkiran, Reni tidak sengajak bertabrakan dengan seorang laki-laki, "Eh maaf-maaf gua tidak sengaja" Reni memintamaaf dengan seorang laki-laki itu.

"jalan tu liat-liat dong, dasar croboh "Angga marah -marah dengan Reni, laki-laki yang di tabrak adalah Angga ,Reni menatap Angga kaget," Pak Angga, maaf Pak saya tidak sengaja "Reni meminta maaf lagi dengan memasang muka memelas tapi tetap cantik," apa dia bilang gua croboh, dasar laki-laki kulkas, amit-amit kalo sampek gue punya suami kayak ini orang "batin Reni yang melirik Angga dengan sini," saya akan memaafkan lo, tapi ada syaratnya ", ucap Angga yang membuat Reni yang tadinya menunduk sekarang menatap Angga.

" baik Pak apa syaratnya saya akan lakukan "ucap Reni dengan muka yang tersenyum tipis," suaranya besok kamu belikan saya makan saat jam istirahat dan bawakan ke ruangan saya,"baik Pak saya akan lakukan, saya permisi dulu "Reni pergi meninggalkan Angga dan Denil dan lagsung menancap motor.