“Aku akan kembali lagi nanti jadi kamu harus sstt… mengerti” ucap Won sambil meletakkan tangan nya di bibirnya sendiri.
Min Ji merasa sedikit lega karena setidaknya dia masih hidup untuk sekarang, Min Ji mencoba untuk menenangkan dirinya. Setelah dia tenang, dia mencoba untuk melepaskan ikatannya, sekarang yang ada dipikiran Min Ji adalah untuk kabur sebelum Won kembali. Min Ji mencari sesuatu yang tajam yang bisa memotong tali ditangannya, saat itu dia melihat serpihan kaca yang cukup besar yang bisa memotong tali tersebut tapi serpihan kaca itu berada jauh darinya. Dia berusaha mendekatkan dirinya dengan segala cara seperti berjalan seperti ulat.
"ughh... ughh..." suara yang keluar dari mulut Min Ji.
Akhirnya dia sampai didekat kaca itu, dia mengambil kaca itu dan memotong tali yang mengikat tangannya. Tangannya sedikit terluka karena terkena kaca itu, setelah berhasil membuka tali tangannya, dia kemudian membuka tali yang mengikat kakinya dan juga penutup mulutnya.
Min Ji mencoba berdiri tetapi terjatuh beberapa kali karena kakinya sangat gemetar, dia merasa kesal karena tubuhnya tidak bisa diajak bekerja sama.
"Ayo lah" ucap Min Ji kepada kakinya sendiri.
Saat Min Ji sudah bisa berdiri dia mencoba berjalan sambil tertatih-tatih menuju pintu ruang bawah tanah itu dan beruntung saja Won lupa mengunci pintu itu jadi dia bisa keluar dari ruangan itu. Min ji berjalan menaiki tangga, melihat sekitar apakah Won masih ada dirumah atau tidak. Saat dia sudah hampir sampai dia melihat seorang pria paruh baya duduk disofa rumah tersebut yang kemudian berdiri setelah melihat Won keluar.
Mereka pun pergi dari rumah itu, Min Ji menunggu beberapa saat agar mereka benar-benar pergi dari rumah tersebut.
Won yang tidak tau kalau Min Ji sudah berhasil kabur dari ruang bahwa tanah, dia juga tidak tau kalau dia sudah melakukan kesalahan dengan tidak mengunci pintu ruang bawah tanahnya. Kepercayaan diri yang datang dari pengalaman pembunuhan yang selalu berhasil, sehingga dia tidak sadar kalau dia telah melakukan kesalahan kecil yang nantinya akan menjadi sesuatu yang fatal.
Setelah merasa aman Min Ji berjalan mendekati pintu rumah itu dan berlari menuju luar. Sinar matahari membuat mata Min Ji menjadi silau karena sudah lama dia berada diruangan yang gelap tanpa sinar matahari. Walau terhalang oleh sinar matahari Min Ji terus berlari tanpa arah yang dia tau hanya lah menjauh dari rumah Won. Orang-orang sekitar yang melihat Min Ji berlari seperti orang gila hanya bisa menghindari Min Ji karena takut. Min Ji berlari tanpa arah sampai jauh ke tempat sepi yang tidak ada orang. Saat merasa aman dia berjalan kearah jalan raya tapi tanpa sadar ada truk yang sedang melakukan sehingga Min Ji tertabrak truk tersebut. Supir truk yang panik lalu melarikan diri dan meninggalkan tubuh Min Ji tergeletak di tengah jalan.
Won yang baru saja sampai dirumah sadar kalau Min Ji kabur dan segera mencarinya tapi tidak berhasil menemukannya. Dia mulai khawatir jika Min Ji bertemu dengan orang lain atau polisi dan mengatakan yang sebenarnya. Won pun akhirnya pulang kerumah dan mulai membersihkan tempat dimana dia mengurung Min Ji, dia membersihkan noda-noda darah yang menempel dilantai dan membakar semua bukti yang ada.
"Dasar wanita menyebalkan. Kalau aku bertemu lagi dengan nya aku akan langsung membunuhnya" ucap Won ketika membersihkan ruangan nya.
Min Ji dilarikan kerumah sakit dalam keadaan yang kritis, karena dia berlari cukup jauh jadi dia berada jauh dari rumah sakit dimana dia bekerja sehingga tidak ada yang mengenalnya dirumah sakit dimana dia dirawat.
“Keadaannya semakin kritis, kita harus segera mengoperasinya. Apakah identitas korban sudah diketahui?” tanya dokter yang merawat Min Ji.
“Dok, arrest (henti jantung)” kata suster disamping dokter.
“Siapkan alatnya” perintah dokter tersebut.
Min Ji pun masuk kedalam ruang operasi tanpa persetujuan dari walinya karena saat ini nyawa Min Ji lebih penting.
Disisi lain ibu Min Ji datang kekantor polisi didekat rumahnya karena anaknya tidak bisa dihubungi. Saat dia mencari kerumah sakit tempat anaknya bekerja rekan-rekannya tidak tau keberadaan Min Ji. Dia melaporkan anaknya yang hilang tapi pihak kepolisian setempat tidak menanggapinya dengan serius karena Min Ji yang sudah dewasa dan juga baru satu hari Min Ji tidak bisa dihubungi.
“Tunggu lah dirumah, putri anda akan segera kembali. Jangan terlalu khawatir” kata salah seorang polisi.
“Bagaimana aku bisa tenang saat anakku tidak bisa dihubungi dan dia tidak ada ditempat kerjanya. Dia bukan seseorang yang pergi tanpa memberi kabar” ucap Ibu Min Ji yang merasa sangat kesal karena polisi tidak peduli dengan laporannya.
“Bagaimana kalau hal ini terjadi pada anak anda apakah anda masih bisa berkata seperti itu? Bukankah kalian seharusnya melindungi warga dan membantu warga tapi kenapa kalian tidak peduli dengaku” sambung ibu Min Ji sambil menangis dan duduk terjatuh dibawah.
Saat ibu Min Ji yang sangat putus asa duduk menangis dibawah, datang seorang polisi wanita yang merasa bertanggung jawab dan tersentuh dengan perasaan ibu Min Ji. Dia membantu ibu Min Ji berdiri kemudian mengajaknya duduk disofa, polisi tersebut juga menenangkan ibu Min Ji.
“Kami akan mencari anak ibu, jadi ibu harus tenang dan kembali kerumah. Jika kami sudah menemukan anak ibu kami akan menghubungi anda. Jangan khawatir dan beristirahatlah dirumah” kata polisi wanita itu.
Anggota tim kriminal satu kembali kekantor setelah selesai makan siang untuk melanjutkan investigasi kepada Bin. Mereka membawa Bin kembali keruang investigasi dan mulai untuk menginvestigasi Bin.
“Baiklah, kita akan lanjutkan investigasi ini” ucap Young Min.
“Bagaimana caramu membunuh Kim Gyuri?” tanya Young Min.
“Aku menginginkan seorang pengacara. Aku tidak visa percaya dengan polisi” jawab Bin.
“Apa kamu serius dengan perkataan mu? ” kata Young Min dengan nada tinggi.
“Baiklah, kami akan mencarikanmu pengacara. Tapi akan lebih mudah jika kamu mengatakan yang sejujurnya kepada kami” kata Ha Ru sambil mengajak Young Min pergi dari ruangan investigasi.
“Ah, sial. Aku ingin sekali memasukkan orang itu kedalam penjara” ucap Young Min setelah keluar dari ruang investigasi itu.
“Eun So, carikan dia seorang pengacara” perintah Ha Ru kepada Eun So yang saat itu berada didepan ruang investigasi.
"Pengacara mu akan segera datang" ucap Young Min setelah kembali kedalam ruangan.
Sementara itu operasi Min Ji berhasil tetapi dia mengalami koma, dokter tidak tau kapan dia akan sadar. Setelah operasi mereka berusaha untuk mencari identitas Min Ji, pihak rumah sakit bahkan meminta bantuan polisi setempat. Won juga masih berusaha mencari keberadaan Min Ji, Won kemudian memutuskan untuk datang kekantor polisi tempat dimana Ha Ru bertugas untuk memastikan kalau Min Ji tidak datng kekantor polisi itu. Won menelpon Ha Ru untuk memberitahu kalau dia saat ini sedang berada dikantor polisi Ilsan, Ha Ru pun segera keluar untuk menemui Won.
“Hei, apa yang membawamu kemari?” tanya Ha Ru kepada Won yang berada diparkiran.
“Ayo kita masuk dulu” ajak Won untuk masuk kedalam mobilnya.
“Baiklah” ucap Ha Ru sambil masuk kedalam mobil Won.
“Oh, mobil ini berbeda dengan yang aku lihat dirumah sakit” sambung Ha Ru ketika melihat mobil Won.
“Ah, mobil yang berada dirumah sakit adalah mobil temanku, aku meminjamnya” jelas Won.
“Ah, begitu ternyata. Ada keperluan apa kemari?” tanya Ha Ru.
“Tidak ada apa-apa, aku hanya merindukanmu” ucap Won.
“Maaf kan aku, aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Padahal kita baru saja bertemu kembali. Aku ingin menghabiskan waktu dengan mu” kata Ha Ru merasa bersalah karena tidak punya waktu untuk kekasihnya.
“Tidak apa-apa. Aku mengerti. Tapi apa yang membuatmu sibuk?” tanya Won.
“Aku harus menginvestigasi salah seorang tersangka kasus pembunuhan. Kamu tau kan pembunuhan dalam koper yang terjadi beberapa hari lalu?” Tanya Ha Ru.
“Aku tau” jawab Won.
“Kami sudah menemukan tersangkanya tetapi aku merasa jika orang yang kami tangkap bukanlah pelakunya. Pelakunya sangat teliti tapi orang ini terlihat ceroboh. Aku berharap bisa menemukan pelakunya dan kembali pada mu” jawab Ha Ru.
“Aku juga ingin menghabiskan waktu dengan mu. Tapi kenapa kamu bisa berpikir begitu?” tanya Won penasaran.
“Itu karena saat kami akan menangkapnya dia berlari meskipun dia tak tau apapun, dia hanya berlari karena ketakutan. Jika dia pelakunya dia tidak akan berlari karena dia tidak meninggalkan bukti apa pun sehingga dia yakin polisi tidak akan menangkapnya. Dia juga akan tau kalau berlari akan membuatnya terlihat seperti pelaku yang sebenarnya, pelakunya sangat pintar tidak seperti tersangka yang kami tangkap. Hanya saja kami tidak memiliki bukti langsung” jelas Ha Ru.
“Ahhhhh…. Aku bisa gila” teriak Ha Ru.
“Kenapa?” kata Won cemas.
“Karena waktu kami tidak banyak, aku harus menemukan sesuatu sebelum dia dibebaskan. Kamu tau kan kalau polisi tidak memiliki bukti langsung tersangka akan dibebaskan” ungkap Ha Ru.
“Jangan terlalu memaksakan diri” saran Won.
“Aku tau tapi aku harus menemuakan pelaku sebenarnya. Sepertinya aku harus segera kembali kekantor” ucap Ha Ru setelah melihat pesan diponselnya.
“Baiklah, hati-hati. Jaga kesehatanmu” kata Won.
Won yang berada didalam mobil sendirian mulai tersenyum penuh kemenangan.
“Dasar para polisi bodoh. Bagaimana bisa mereka menangkap orang bodoh seperti itu sebagai pelaku pembunuhan sempurnaku. Dan lagi hanya kekasihku yang pintar, dia tau kalau orang seperti itu tidak cocok untuk pembunuhan sempurnaku” kata Won setelah Ha Ru pergi.
Won datang ke kantor Ha Ru untuk memastikan kalau Min Ji tidak datang ke kantor di mana Ha Ru bekerja dan juga untuk mengetahui apa yang terjadi dengan Ha Ru. Setelah mengetahui kalau dia aman, Won langsung memikirkan cara untuk membunuh Bin karena dia merasa Bin adalah penghalang bagi nya dan Ha Ru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments