Min Ji yang tak sadarkan diri dimasukkan kedalam bagasi dengan kondisi mulut tertutup, tangan dan kaki terikat. Setelah Won meninggalkan mobilnya Min Ji masih dalam keadaan tidak sadar namun setelah beberapa jam Min Ji mulai tersadar. Min Ji melihat sekitar yang terlihat hanya ruangan sempit yang gelap kemudian dia menggunakan kakinya untuk menendang-nendang bagian mobil agar menimbulkan suara sehingga ada orang yang bisa menyelamatkannya. Min Ji melakukan hal itu cukup lama sampai dia merasa lelah lalu tak lama kemudian Min Ji mendengar suara orang dan ornag iru adalah suara Young Min dan Bin yang sedang berdebat. Min Ji lalu berusaha membuat suara lagi dan Ha Ru mendengar hal itu.
Ha Ru mendekatkan dirinya kemobil Won dan saat Min Ji hendak mendekat Won tiba-tiba datang.
“Hei, ternyata kamu masih disini?” ucap Won.
“Iya, apakah itu mobil mu?” tanya Ha Ru.
“Iya, ada apa memang?” tanya Won.
“Sepertinya aku mendengar sesuatu dari mobilmu” kata Ha Ru.
“Kamu pasti salah dengar” ucap Won sambil mengajak Ha Ru untuk menjauh dari mobilnya.
“Apa iya?” jawab Ha Ru.
“Bukankah kamu harus segera kembali kekantor?” tanya Won.
“Oh iya, baiklah kalau begitu aku pergi dulu” ucap Ha Ru sambil berlari menuju Young Min dan Bin.
“Dari mana saja kamu?” tanya Young Min ketika Ha Ru masuk kedalam mobilnya.
“Tidak dari mana-mana, ayo kita berangkat” jawab Ha Ru.
Mereka pun berangkat menuju kekantor polisi. Ha Ru masih memikirkan suara yang berasal dari mobil Won karena dia sangat yakin kalau dia tidak salah dengar. Ha Ru merasa Won sedang menyembunyikan sesuatu darinya tapi dia mencoba untuk tidak curiga kepada Won.
Setelah Ha Ru pergi Won membuka bagasinya lalu membungkam mulut dan hidung Min Ji dengan sapu tangan yang telah diberi obat tidur agar Min Ji tidak berisik. Ketika Min Ji sudah tak sadarkan diri, Won menutup bagasinya dan melajukan mobilnya ketempat yang aman untuk membereskan Min Ji.
Disisi lain Ha Ru dan Young Min sudah sampai dikantor mereka dan Bin juga sudah berada diruang investigasi. Ha Ru dan Young Min juga masuk keruang investigasi yang sama dengan Bin.
“Baiklah kita akan memulai investigasi” kata Young Min.
“Apakah anda mengenal Kim Gyuri?” tanya Young Min.
“Aku sudah tidak pernah bertemu dengannya. Aku bersumpah, aku sudah tidak mengganggu nya” jawab Bin.
“Apakah kamu tau kalau Gyuri sudah meninggal?” tanya Young Min lagi.
“Apa? Bagaimana bisa?” tanya Bin tak percaya.
“Seharusnya kamu lebih tau bagaimana dia bisa meninggal” jawab Young Min.
“Apa maksudmu?” tanya Bin tak mengerti.
“Karena kamu yang membunuhnya” jawab Young Min.
“Apa? Aku tidak mungkin membunuhnya. Aku bersumpah, aku hanya mengikutinya tapi aku tidak membunuhnya, aku bukan pembunuh” jawab Bin.
“Itu mungkin saja, kamu bahkan sering menganiaya Gyuri ketika kalian sedang berpacaran. Lalu dia memutuskan mu dan kamu tidak terima karena karena kamu masih mencintainya kemudian kamu membunuhnya karena dendam kepadanya” jelas Young Min dengan penuh penekanan.
“Tidak mungkin, aku bahkan tidak pernah bertemu dengannya belakangan ini” jawab Bin.
“Apa kamu yakin?” tanya Young Min.
Bin hanya bisa diam saja tidak menjawab pertanyaan dari Young Min. Young Min kemudian memperlihatkan sebuah video CCTV kepada Bin. Didalam CCTV itu terekam ketika Bin sedang mengikuti Gyuri sehari sebelum pembunuhan. Bin yang melihat video itu menyangkal dengan keras kalau dia tidak membunuh Gyuri.
“Bisakah kamu memberikan bukti kalau kamu bukan yang membunuhnya? Kamu bahkan berbohong kalau kamu tidak menemui nya. Bagaimana aku bisa percaya kepadamu? ” tanya Ha Ru yang sedaritadi hanya diam memperhatikan Young Min menginvestigasi Bin.
“Tapi aku benar-benar tidak membunuhnya, percaya lah padaku detektif” kata Bin dengan memohon karena merasa tidak adil.
“Brak….” suara Young Min menggebrak meja.
“Berhentilah berbohong dan mengaku saja. Semua bukti tertuju padamu” kata Young Min dengan nada tinggi sambil berdiri dan mendekatkan wajahnya ke Bin.
“Tenanglah, biar aku yang menanyainya. Lebih baik kamu menunggu diluar sebentar” ucap Ha Ru karena takut Young Min akan melakukan kekerasan kepada Bin.
“Baiklah” kata Young Min sambil berjalan keluar ruangan.
Setelah Young Min keluar dari ruangan Ha Ru berjalan mendekati Bin, dia duduk dimeja didekat Bin. Ha Ru mendekatkan bibirnya dikuping Bin dan membisikkan sesuatu.
“Aku tau kamu bukan pelakunya, jadi pikirkan lah sesuatu yang bisa menjadi bukti kalau kamu bukanlah pelakunya. Apa pun itu yang bisa membebaskanmu jadi pelaku” bisik Ha Ru yang kemudian keluar dar ruang investigasi.
Setelah Ha Ru keluar, Bin pun dibawa kepenjara sementara disana Bin memikirkan sesuatu yang bisa dijadikan bukti agar dia bisa terbebas dari tuduhan itu kemudian dia terpikirkan jika dia memasang kamera didepan rumah Gyuri untuk mengawasi Gyuri. Bin pun menjadi bimbang karena hal itu illegal dan dia bisa saja dipenjara karena hal itu. Tapi menjadi stalker lebih baik dari pada menjadi pembunuh.
"Penjaga, aku ingin bicara dengan polisi wanita itu. Tolong panggilkan dia" teriak Bin dari dalam sel sementara.
Sementara itu Jang Man mengajak anggota timnya untuk makan siang sebelum melanjutkan investigasi sekaligus untuk menenangkan Young Min yang terbawa emosi.
“Kenapa aku berpikir kalau Bin bukanlah pelaku yang sesungguhnya? Wajah nya tidak tampak seperti seorang pembunuh” kata Eun So saat mereka sedang berjalan menuju restoran langganan mereka.
“Tampang bisa menipu jadi jangan mudah menilai darang wajah seseorang” ucap Young Min yang masih merasa kesal dan membuat suasana menjadi tegang.
“Hei, sudah… sudah kita tidak perlu membahas masalah itu sekarang. Oh ya, Ha Ru apa kamu menyukai kimchi jigae?” tanya Man Ho untuk merubah topic pembicaraan.
“Tentu saja, aku menyukainya” ucap Ha Ru.
“Kalau begitu aku yakin kamu akan sangat menyukai tempat ini karena tempat ini sangat terkenal sejak dulu. Kapten sudah menjadi langganan disini dan juga pemiliknya adalah mantan detektif juga” jelas Man Ho.
“Tapi kapan kami akan sampai?” tanya Ha Ru yang merasa sudah jalan jauh tapi tidak sampai-sampai.
“Ah, sebentar lagi sampai jangan khawatir” ucap Jang Man.
Sudah tiga puluh menitan sejak Jang Man berkata bahwa mereka akan sampai tapi mereka belum juga sampai. Dikarenakan jalan yang sempit mereka hanya bisa berjalan untuk sampai ketempat itu. Setelah empat puluh lima menit berjalan mereka akhirnya sampai juga di restoran kecil favorit mereka.
“Kami pesan kimchi jigae lima porsi” ucap Jang Man kepada pemilik restoran yang merupakan istri dari detektif itu.
“Kapten, sejak kapan anda tau tempat ini?” tanya Eun So karena penasaran.
“Ah, restoran ini dulu milik ibu rekanku lalu setelah itu rekanku pensiun dia akhirnya meneruskan usaha ini karena kami sering kesini jadi tempat ini merupakan tempat tersembunyi yang hanya diketahui kami. Kami biasa membahas kasus-kasus disini” jelas Jang Man.
Setelah mendengar suara Jang Man seorang pria dengan kursi roda keuar dari dalam rumahnya yang menyatu dengan restoran itu. Jang Man yang melihat orang itu dengan tatapan yang hangat dan ternyata orang itu adalah rekan Jang Man dulu.
“Bagaimana kabarmu?” tanya Han Su kepada Jang Man.
“Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?” tanya balik Jang Man.
“Dia tidak sedang baik-baik saja. Aku pikir dia sangat merindukan menjadi seorang detektif” jawab istri Han Su sambil memberikan pesanan mereka.
“Kalau begitu kamu bisa kembali bekerja” ucap Jang Man.
“Tidak, apa yang bisa dilakukan oleh orang yang tidak bisa berjalan sepertiku. Aku hanya akan jadi beban di tim. Aku sudah puas dengan pekerjaanku sekarang, jauh dari bahaya” ujar Han Su bohong.
“Kalian harus berhati-hati dalam bertugas, utamakan keselamatan kalian” pesan Han Su kepada anggota tim Jang Man.
“Ah, aku jadi banyak bicara, silahkan nikmati makanan kalian” sambung Han Su lalu pergi meninggalkan mereka.
Setelah mereka selesai makan siang, mereka kembali kekantor .
Disisi lain Won membawa Min Ji ke ruang bawah tanah dirumahnya, disana dia ingin menyelesaikan apa yang sudah terlanjur diperbuatnya.Won yang melihat Min Ji yang sudah sadar langsung mengambil syal yang dia berikan kepada Min Ji dan mengalungkan di leher Min Ji kemudian dia menarik syal itu dengan kuat. Min Ji yang merasa tercekiki berusaha untuk memberontak tetapi usahanya sia-sia saja karena dia tak sekuat Won. Won sangat menikmati apa yang sednag dia lakukan, dirtengah kenikmatan yang dia alami tiba-tiba saja ayah Won membunyikan bel rumah Won. Won terpaksa melepaskan cekikan dileher Min Ji lalu kembali mengikat Min Ji dan berjalan keatas untuk membuka kan pintu.
“Apa yang anda lakukan disini?” tanya Won saat ayahnya masuk.
“Cepat ganti bajumu, kita harus pergi kesuatu tempat” suruh ayah Won.
Won mengikuti perintah ayahnya, dia menganti bajunya dan pergi bersama ayahnya. Ayahnya berencana untuk menjodohkan Won kepada anak perempuan dari kepala jaksa. Won yang tidak tau apa-apa hanya mengikuti perintah ayahnya. Tapi Won merasa khawatir meninggalkan Min Ji sendirian di rumah nya. Tapi dia tidak punya pilihan lain.
Saat sampai disana dia terkejut melihat seorang gadis yang sedang duduk bersama dengan orang tuanya, dia pun sadar apa yang sedang direncanakan oleh ayahnya. Awalnya Won duduk dengan tenang, lalu saat ada telepon masuk dia berpura-pura kalau itu adalah telepon darurat. Lalu dia meminta ijin untuk kembali kerumah sakit. Won beruntung karena tak lama setelah dia duduk ada telepon dari sesama dokter, dengan begitu dia berhasil lolos dari rencana ayahnya.
Won yang kembali kerumah, tampak bingung karena gerbang rumahnya terbuka dia mempunyai firasat kalau Min Ji kabur jadi dia berlari kedalam rumahnya dan benar saja Min Ji kabur dari rumah Won. Won tampak sangat gelisah karena Min Ji sudah melihat wajahnya.
"Sial, seharus aku langsung membunuhnya" ucap Won.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments