Flashback
Januari 2019
Ha Ru baru saja menginjakkan kakinya di Ilsan, saat sedang dalam perjalanan menuju tempat tinggalnya tiba-tiba taksi yang Ha Ru naiki mengalami kecelakaan yang menyebabkan Ha Ru terluka. Ha Ru segera dilarikan ke rumah sakit terdekat walau lukanya tidak begitu parah Ha Ru tetap harus diobati tapi Ha Ru bersikeras untuk mengobati lukanya sendiri. Tanpa sadar ada seorang dokter yang memperhatikan Ha Ru sejak pertama Ha Ru datang ke UGD, lalu dokter itu datang dan mendekarti Ha Ru.
“Siapa pun yang datang ke UGD dalam keadaan terluka harus diobati entah itu luka serius atau tidak serius” kata dokter yang bernama Lee Won.
"Tapi aku baik-baik saja dan aku harus segera pulang kerumah" ucap Ha Ru.
Lee Won mengabaikan ucapan Ha Ru dan duduk dihadapan Ha Ru. Dia mengobati luka ditangan dan kepala Ha Ru, Ha Ru hanya bisa diam saja menerima perlakuan Lee Won. Dia seperti terhipnotis dengan keberadaan Lee Won, wajah yang tampan dan wajahnya mengingatkan Ha Ru akan cinta pertamanya hal itu membuat dia semakin terpana dengan Lee Won.
“Kamu harus menjalani MRI karena kepala mu terbentur jadi kita harus mencari tau apakah kepalamu baik-baik saja?” kata Lee Won.
“Baiklah” jawab Ha Ru yang masih memandang lekat pada wajah Lee Won. Di hadapan Lee Won, Ha Ru menjadi penurut.
“Gadis pintar” ucap Lee Won sambil mengusap rambut Ha Ru dan memberikan lollipop.
Ha Ru melihat lollipop itu dan teringat akan anak laki-laki yang memberikan lollipop kepada dirinya dihari dimana orangtuanya dimakamkan, anak laki-laki itu juga merupakan cinta pertamanya. Ha Ru yang tersadar dari lamunannya langsung mencari dokter itu dan berharap kalau dia adalah cinta pertamanya. Ha Ru berusaha mengejar dokter itu tapi dia tidak tau kemana dokter itu pergi, saat hendak melanjutkan pencariannya tiba-tiba suster memanggil namanya untuk melakukan MRI yang membuat dia kehilangan Lee Won.
“Dokter yang tadi mengobati saya siapa namanya?” tanya Ha Ru kepada suster setelah dia selesai melakukan MRI.
“Ah, beliau bernama Lee Won. Dia adalah dokter tertampan disini” jawab suster itu.
Mendengar nama yang sama Ha Ru semakin yakin kalau dokter itu adalah anak laki-laki yang menghiburnya dulu.
“Dimana saya bisa menemui dokter Lee Won? Saya ingin mengucapkan terimakasih karena sudah mengobati saya” tanya Ha Ru kepada suster tadi.
“Biasanya kalau jam segini dia sudah pulang, tapi coba saja anda kebagian bedah. Dia adalah dokter bedah dirumah sakit ini” jawab suster itu.
Ha Ru dengan cepat menuju kebagian dokter bedah untuk menemukan Lee Won, dia berlari sekuat tenaga dan berharap Lee Won masih ada dirumah sakit ini. Sesampainya di bagian bedah dia bertanya kepada suster yang bertugas disana dan ternyata Lee Won baru saja turun. Ha Ru berlari lagi untuk mengejar Lee Won, dia berlari menuruni tangga darurat dimana itu lebih cepat. Sesampainya di bawah dia melihat Lee Won sedang berjalan keluar rumah sakit.
“Dokter Lee Won” teriak Ha Ru sekuat tenaga membuat orang-orang disekitarnya melihat dia.
Usaha Ha Ru pun berhasil, Lee Won berhenti dan berbalik kearah suara Ha Ru, Ha Ru berjalan mendekatinya.
“Bolehkah aku menumpang dimobil anda?” tanya Ha Ru secara sepontan karena tidak ingin kehilangan Won.
“Hahaha… Memang kamu sudah boleh pulang?” tanya Won sambil tertawa karena Ha Ru tiba-tiba saja meminta tumpangan kepadanya.
"Sudah... Mereka memperbolehkan ku pulang" ucap Ha Ru berbohong
“Tentu saja. Dimana barang-barangmu?” ucap Won sambil tersenyum karena tau Ha Ru berbohong.
“Di UGD” jawab Ha Ru
Won berjalan menuju UGD untuk mengambil barang-barang Ha Ru dan Ha Ru mengikuti Won seperti anak ayam. Setelah mengambil barang-barang Ha Ru di UGD, mereka langsung masuk kedalam mobil Won.
Disisi lain dikantor polisi Ilsan, Unit Kriminal 1 sedang mengalami hari yang buruk karena tersangka yang mereka tangkap lolos lagi hanya karena dia anak dari seorang anggota dewan. Kapten tim tersebut sangat marah karena atasan mereka lah yang menyuruh untuk melepaskan tersangka tersebut.
“Ah, aku benar-benar muak dengan Inspektur kita. Hanya demi urusan pribadinya dia selalu saja meloloskan para penjahat yang memiliki status yang tinggi” kata Man Ho dengan kesal.
“Jujur saja aku merasa malu sebagai polisi karena dia” ucap Eun So menanggapi kata-kata Man Ho.
“Ya, sudahlah lebih baik kita sekarang pulang. Biar kapten yang mengurus semua ini” ajak Young Min.
“Tapi aku merasa tidak adil kenapa kita harus mengalami ini terus menerus” keluh Yong Ha.
“Sudahlah, jangan mengeluh dan pulang saja. Aku juga akan pulang. Kita hanya perlu menuruti perintah atasan untuk itulah kita dibayar” kata Young Min yang juga sebenarnya merasa marah atas apa yang baru saja terjadi.
Disaat yang sama Ha Ru dan Won berada dimobil yang sama dalam perjalanan kerumah Ha Ru. Ha Ru yang ingin menanyakan sesuatu kepada Won hanya bisa mencuri pandang karena dia tidak yakin apakah Won adalah orang yang dia cari selama ini.
“Apa ada yang ingin kamu katakan kepadaku?” tanya Won.
“Dokter, apakah anda mengingat saya?” tanya balik Ha Ru dengan hati-hati.
“Tentu saja, kamu sudah besar sekarang” jawab Won.
“Jadi benar anda yang memberikan permen ini kepadaku dulu?” tanya Ha Ru dengan semangat.
“Bagaimana kabarmu?” tanya Won tanpa menjawab pertanyaan Ha Ru.
“Aku baik-baik saja. Sekarang aku adalah seorang polisi” jawab Ha Ru dengan semangat.
“Apakah anda sudah memiliki kekasih?” sambung Ha Ru.
“Kenapa? Apa kamu menyukaiku?” tanya Won dengan sedikit menggodanya.
“Ya, aku sangat menyukaimu dari dulu sampai sekarang. Aku tidak pernah melupakan anda” kata Ha Ru.
“Hahahaha… kamu sangat menggemaskan” kata Won.
“Kalau begitu jadilah pacarku” sambung Won.
“Baiklah, mulai sekarang anda adalah pacarku” ucap Ha Ru dengan senang.
Ha Ru sangat menyukai Won bahkan setelah 20 tahun tidak bertemu dengannya dia masih saja menyukai Won. Bagi Ha Ru hanya Won yang selalu ada untuknya begitupun sebaliknya, Won juga sangat menyukai Ha Ru karena Ha Ru dia berhasil melewati masa-masa sulit dimasa kecilnya. Selain pertemuan di pemakaman orang tua Ha Ru, Won dan Ha Ru sering bermain bersama saat mereka masih kecil karena mereka tinggal dilingkungan yang sama. Namun mereka berpisah saat Won harus pergi bersama ayahnya setelah ibunya meninggal.
“Kemana aku harus mengantarmu?” tanya Won.
“Ah, Samsu-dong. Ke Samsu-dong, saya tinggal disana” jawab Ha Ru.
“Tidak perlu menggunakan kata-kata sopan, sekarang aku adalah pacarmu” kata Won.
“Baiklah. Eh, Ok” jawab Ha Ru.
"Kenapa kamu tidak tinggal dengan ku saja" tawar Won.
"Tinggal dengan mu? apa kamu selalu menawarkan hal itu kepada wanita" tanya Ha Ru yang curiga.
"Tentu saja tidak. Aku mengatakannya karena itu kamu" ucap Won membela diri.
"Aku akan memikirkan nya" jawab Ha Ru.
Young Min yang tinggal di apartemen yang sama dengan Ha Ru sedang berada diluar untuk mendaur ulang sampah saat dia sedang mendaur ulang sampah dia melihat Ha Ru yang baru saja turun dari mobil dan saat itu pula Young Min merasa ada getaran didalam dadanya. Young Min sedang jatuh cinta kepada Ha Ru pada pandangan pertama, perasaan yang sudah lama sekali tidak pernah dia rasakan. Ha Ru dan Won mengobrol dengan cukup lama mereka tak sadar jika Young Min memperhatikan mereka dari tadi. Saat Won pulang, Young Min langsung menghampiri Ha Ru.
“Hei… tunggu sebentar” teriak Young Min.
“Apa kamu penghuni baru?” tanya Young Min kepada Ha Ru yang berdiam diri didepannya.
“Iya. Ada apa, ya?” tanya Ha Ru.
“Kamu harus berhati-hati, penghuni disini sangat konservatif. Mereka tidak suka jika ada perempuan yang membawa laki-laki dirumah mereka. Aku tadi melihatmu dengan pacarmu jadi aku hanya memperingatkanmu” terang Young Min.
“Baiklah, saya akan lebih berhati-hati” jawab Ha Ru sambil pergi meninggalkan Young Min. Ha Ru berpikir kalau Young Min sangat meyebalkan.
“Hei… tunggu” teriak Young Min sambil mengikuti Ha Ru dari belakang.
“Kamu tinggal dilantai berapa?” tanya Young Min saat mereka ada didepan lift.
“Kenapa anda ingin tau?” tanya balik Ha Ru dengan perasaan curiga.
“Tidak apa-apa hanya saja karena kita akan jadi tetangga tidak ada salahnya untuk saling mengenal sekarang” jelas Young Min.
“Maaf, saya tidak bisa begitu percaya dengan orang yang baru saya kenal. Dan lagi apa anda benar-benar tinggal disini?” tanya Ha Ru dengan tatapan curiga.
“Jangan menatapku begitu, tentu saja aku tinggal disini tidak ada gunanya aku berbohong. Ah, ayo masuk liftnya sudah terbuka” jawab Young Min sambil masuk kedalam lift.
“Tidak, silahkan anda naik dulu” jawab Ha Ru saat pintu lift sudah tertutup.
Ha Ru merasa jika Young Min hanya lah orang mesum yang ingin mendekatinya jadi dia menolak untuk berada dalam satu lift dengan Young Min. Ha Ru pun rela menunggu lift berikutnya agar terhindar dari orang mesum seperti Young Min.
Keesokan harinya, Ha Ru bersiap-siap untuk pergi bekerja karena hari ini adalah hari pertama Ha Ru dikantor polisi Ilsan setelah sebelumnya sempat bekerja dikantor polisi Gwangju. Saat Ha Ru sedang berdiri menunggu bus yang datang tiba-tiba Ha Ru ditabrak oleh seseorang dari belakang yang membuatnya jatuh ketanah. Pria itu langsung meminta maaf kepada Ha Ru dan membantu Ha Ru untuk berdiri dengan cara memegang tangan Ha Ru. Ha Ru melihat orang yang membantunya dan dia sangat terkejut karena pria yang sedang memegang tanganya adalah laki-laki mesum yang dia temui di apartemennya. Dengan spontan Ha Ru langsung menggunakan jurus Judo nya dan membanting laki-laki itu ketanah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments