Seorang wanita baru saja keluar dari sebuah rumah sakit mengenakan syal berwarna biru dengan lukisan sama seperti para korban. Wanita itu terlihat sangat senang begitu keluar dari dari rumah sakit itu.
Kwon Min Young
Hallo, aku hari ini tidak bisa ikut kalian ya. Aku ada kencan hari ini.
Wanita bernama Min Young itu menutup ponselnya setelah membatalkan janji dengan teman-teman. Min young terlihat bahagia karena akan kencan dengan pria yang disukainya, dia pulang kerumah dan memilih-milih baju yang akan dia kenakan nanti. Dia merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan pria ini disaat dirinya sedang merasa tertekan, pria ini bisa memberikan dia kekuatan dan kebahagiaan.
Setelah selesai berdandan Min Young menunggu si pria didepan apartemennya. Beberapa saat kemudian sebuah mobil hitam menghampiri Min Young, Min Young tersenyum tampak mengenali mobil itu. Dia pun masuk kedalam mobil itu, saat baru saja masuk Min Young melihat sebuah foto pria itu dengan wanita lain.
“Siapa wanita ini?” tanya Min Young curiga.
“Dia kekasihku. Bukankah dia cantik?” jawab pria itu santai.
“Kamu sudah punya kekasih? Lalu bagaimana dengan ku?" tanya Min Young.
"Kamu adalah pasien ku tentu saja" ucap Pria itu.
"Dasar brengsek. Turunkan aku sekarang” pinta Min Young.
“Terlambat sudah” kata pria itu.
“Apa maksudmu? Turunkan aku” kata Min Young sambil memegang kemudi mobil agar si pria meminggirkan mobilnya.
Mobil itu pun berhenti dipiggir jalan karena Min Young mengganggu pria itu menyetir.
“Kau benar-benar mengesalkan” kata pria itu dengan nada marah dan tatapan yang menakutkan.
“Kamu kenapa?” tanya Min Young takut sambil mencoba membuka pintu mobil itu.
Tanpa sepatah kata pu Pria itu menggambil palu yang ada dibangku belakang dan memukul kelapa Min Young dengan keras.
****
Tiba-tiba Min Ki masuk keruang investigasi untuk memberitahu bahwa telah terjadi kasus pembunuhan lagi dan kali ini lokasinya ada ditaman. Young Joon langsung menghentikan investigasi nya dan segera bergerak menuju taman.
Semua tim investigasi khusus bergegas untuk menuju tempat kejadian perkara dan meminta polisi lain untuk memasukkan Yu Chan kedalam sel penjara sementara. Kwang Min yang sudah berada dilokasi memberikan penjelasan kalau kali ini korban dibuang didekat pohon, dimana banyak orang-orang yang lewat. Dan ia memberitahu bahwa situasi saat ini tidak menguntungkan karena foto dari korban beredar luas didunia maya.
Flashback
*Sepasang kekasih sedang berolahraga disekitar taman, mereka yang lelah berlari kemudian duduk dibangku taman dan meminum air putih yang mereka bawa. Saat mereka sedang menikmati minuman mereka, sang wanita melihat ada sebuah koper yang digeletakkan dibawah pohon yang berada didepan mereka.
"Itu Apa?" ucap wanita itu memberitahu kekasih nya sambil menunjuk koper yang berada tidak jauh dari mereka.
Laki-laki itu berjalan mendekati koper itu dan si wanita mencoba untuk menghentikan kekasih nya itu.
"Jangan khawatir" ucap laki-laki itu menyakinkan pacarnya.
Mereka yang penasaran mendekati koper itu dan si pria membuka koper itu. Dan mereka sangat terkejut dengan apa yang ada didalam koper itu. Teriakan si wanita membuat orang-orang yang berada ditaman berkumpul dan mereka memotret si korban*.
Flashback end
“Ah…. Sial” teriak Young Joon.
“Bagaimana dengan foto-foto yang telah beredar?” sambung Young Joon.
“Tim cyber sudah mencoba untuk menghapusnya dari internet tetapi foto itu terus bermunculan” jawab Kwang Min
“Aku rasa dia sedang bermain dengan kita, dia yakin kalau kita tidak akan bisa menangkapnya sehingga dia dengan berani membuang mayat korban ditempat umum” ucap Ha Ru.
(Tapi kenapa dia merubah lokasinya? Dari yang sepi menjadi tempat yang banyak dikunjungi orang. Apakah dia merasa percaya diri sekarang? Dan sekarang pembunuhannya pun semakin keji, dia bahkan memotong jari korban.)
“Jadi pelakunya bukan Yu Chan?” tanya Young joon.
“Sepertinya bukan karena tidak mungkin dia berada didua tempat yang sama. Saat kalian menangkap mereka saat itulah pelaku membuang mayat korban” jelas Kwang Min
“Aku akan menangkap si brengsek itu” ucap Young Joon kesal.
“Bagaimana dengan CCTV?” tanya Ha Ru pada Kwang Min.
“Nihil, si pelaku tidak tertangkap dalam CCTV karena CCTV disekitar taman mati selama beberapa menit” jawab Kwang Min.
“Dia bahkan mematikan CCTV. Sial sekali” kata Young Joon.
“Dia semakin berani dan juga pembunuhannya semakin keji, aku rasa dia akan semakin terbuka dalam melakukan pembunuhan” ucap Ha Ru.
Saat ini suasana dikantor kepolisian sedang kacau, banyak sekali yang meminta penjelasan atas beredarnya foto korban dan banyaknya kritik yang ditunjukkan untuk kepolisian. Banyak pihak yang menyalahkan polisi karena tidak becus dalam bekerja.
“Brakkk…” suara benda yang dilemparkan Inspektur kearah Byung Jun tanpa mengenainya.
“Dasar tidak berguna, apa saja yang kau kerjakan sehingga bisa dipermainkan oleh pembunuh itu. Apa kau akan terus mengecewakanku?” ucap Park Han Woo dengan suara yang meninggi menandakan dia marah dan kesal.
“Maafkan aku. Aku akan bertanggung jawab akan semuanya” kata Byung Jun sambil tertunduk.
“Bagaimana? Bagaimana kau akan bertanggung jawab akan semua masalah ini?” tanya Han Woo.
“Satu-satunya cara kau bertanggung jawab adalah dengan menangkap pelakunya, tapi kau belum menemukan pelakunya” sambung Han Woo sinis.
“Saya akan segera menangkap pelakunya berikan saya waktu 3 bulan” jawab Byung Jun.
“2 bulan, waktumu 2 bulan. Dalam 2 bulan tangkap pelakunya kalau sampai gagal bersiaplah untuk mengundurkan diri” kata Han Woo.
“Baik. Terima kasih, pak” balas Byung Jun lalu pergi meninggalkan ruangan Inspektur.
Para anggota tim khawatir dengan Byung Jun karena ia terlihat sangat berantakan setelah keluar dari kantor Inspektur. Mereka juga merasa bersalah dan merasa tidak becus dalam bekerja, mereka hanya diam tanpa sepatah katapun.
“Baiklah tidak ada waktu untuk melamun, kita harus bergerak. Aku dan Ha Ru akan menanyai Yu Chan lagi tentang gambar di syal itu, Kwang Min dan Min Ki periksa semua CCTV yang memungkinkan. Ayo bergerak-bergerak” ucap Young Joon menyemangati teman setimnya.
“Benar kata Young Joon, tidak ada wkatu untuk melamun dan bersedih. Kita harus segera menangkap pembunuh sialan itu, berani sekali dia bermain-main dengan polisi” kata Byung Jun dengan semangat.
Ha Ru dan Young Joon meminta petugas untuk membawa Yu Chan keruang investigasi. Mereka harus mendapatkan sesuatu sebelum masa penahanan Yu Chan berakhir. Mereka mulai menanyai Yu Chan tapi tetap saja, dia memilih untuk tutup mulut. Entah apa yang membuat sikapnya berubah dari yang ketakutan menjadi santai saja.
“Park Yu Chan, jika kau terus diam kami tidak punya pilihan lain untuk menangkapmu sebagai kaki tangan” kata Ha Ru.
“Apa kau punya bukti?” tantang Yu Chan.
“Tentu saja” kata Ha Ru sambil menunjukkan foto dirinya yang memperlihatkan gambar yang sama dengan yang ada disyal.
“Lukisan yang kau gambar sama persis dengan syal para korban miliki, dengan begitu kau sudah menjadi kaki tangan sang pelaku. Bukti ini cukup untuk membuatmu dipenjara dan kami bisa membuat statusmu berubah dari kaki tangan menjadi pelaku pembunuhan berantai karena kau akan menjadi orang yang memberikan syal itu kepada para korban. Dengan begitu kau akan membusuk dipenjara selamanya sedangkan pembunuh itu bebas berkeliaran” jelas Ha Ru.
"Bagaimana kalau dia tetap membunuh padahal kalian sudah menangkap ku dan mengatakan kepada semua orang kalau kalian sudah menangkap pembunuhnya? Bukan kah itu artinya kalian gagal dan masyarakat akan semakin marah kepada kalian" ucap Yu Chan menantang.
"Kami tidak peduli, kami bisa mengatakan kalau pembunuhan itu hanya tiruan dan kamu akan tetap membusuk di penjara" jelas Ha Ru.
Yu Chan menjadi takut dengan apa yang Ha Ru kata kan, dia mulai merasa cemas. Dengan begitu cepat atau lambat Yu Chan akan mengatakan yang sebenarnya.
“Tidak, kau bohong. Bos bilang jika aku diam saja semua akan baik-baik saja” ceplos Yu Chan tanpa sadar karena ketakutan.
“Bos? Siapa bos yang kau maksud? Apa kau yang menggambar ini?” tanya Ha Ru sambil memperlihatkan syal tersebut.
Saat Park Yu Chan hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba saja pengacaranya datang dan masuk kedalam ruang investigasi.
“Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan bertanya kepada saya. Saya adalah pengacara Yu Chan” kata pengacara Yu Chan.
“Yu Chan, siapa bos yang kamu maksud?” tanya Young Joon menghiraukan kan ucapan pengacara Yu Chan.
Pengacar Yu Chan membisikkan sesuatu yang kemudian membuat dia kembali seperti biasa.
“Anda tidak perlu menjawab pertanyaan itu” kata pengacara Yu Chan kepada Yu Chan.
“Bukan kah sudah waktunya klien saya untuk pergi. Sudah 48 jam dia disini, jika ingin menangkap klien saya lagi silahkan bawa surat penahanan” kata pengacara Yu Chan.
Mereka tidak percaya dengan apa yang baru terjadi, tiba-tiba saja seorang pengacara datang dan yang lebih mengejutkan pengacar itu adalah pengacara yang terkenal karena menangani kasu-kasus dari konglomerat.
Disisi lain Yu Chan sangat berterima kasih kepada pengacara itu karena sudah membebaskannya dan mereka pun berpisah. Yu Chan berjalan dengan penuh kebahagiaan karena bisa bebas dia pun berhenti dan menunggu lampu lalu lintas berubah. Ketika lampu menunjukkan warna hijau dia berjalan menyebrangi jalan tiba-tiba ada sinar dari lampu truk yang menyorot dirinya. Ia melihat kearah truk tersebut tetapi truk itu tidak ada tanda-tanda akan berhenti. Truk itu berjalan dengan cepat menabrak Yu Chan, tubuhnya terpental jauh. Tak ada satupun orang yang membantu Yu Chan karena daerah disitu sangat sepi. Saat Yu Chan berjuang untuk mencoba tetap hidup ada orang yang berjalan kearahnya dan mengeledah tubuhnya, ketika dia sudah mendapatkan ponsel milik Yu Chan orang itu langsung pergi dari tempat kejadian.
Setelah beberapa saat ada sebuah mobil yang lewat jalan itu dan melihat kejadian itu. Pengendara itu adalah Ha Ru yang sedang dalam perjalanan pulang bersama dengan Lee Won. Lee Won yang merupakan dokter langsung melakukan penyelamatan pertama kepada Yu Chan sedangkan Ha Ru langsung menelpon ambulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments