Bab.5

"Crystal ... " panggil Sheila, saat ini keduanya tengah berada di sebuah ruangan pribadi Crystal.

"Hem, apaan?" tanya Crystal yang masih fokus dengan HPnya.

"Bagi lipstik sini." pinta Sheila. "Eh iya lo gak turun?" tanya Sheila.

"Gue lagi mager banget, si Raka juga gak jadi kesini. Ya udah, gue mau tidur aja!" ucap Crystal merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"Turun yuk ah, cari hiburan. Kali aja mood lo balik bagus lagi," kata Sheila yang sudah siap dengan penampilannya.

"Males gue Shel," desis Crystal malas.

"Ya udah lah, gue turun dulu. Mau cari sebongkah berlian."

"Sebongkah berlian, apa sebongkah sosis lo!"

"Hahaha lo tau aja, dah ah. Asem nih mulut, butuh vitamin!"

"Kampret! pergi sana lo!" Sheila langsung tertawa terbahak bahak saat melihat wajah sahabatnya kesal karenanya.

Sejam berlalu sejak kepergian Sheila, Crystal pun mulai bosan. Akhirnya ia memutuskan untuk mengganti pakaian dan turun ke bawah.

'Club ini terdiri dari 4 lantai. Lantai 3 & 4 khusus untuk ruangan-ruangan VIP dan VVIP. Sedangkan lantai 2 tempat dimana danceflor dan minuman keras. Sedangkan lantai satu berupa restauran atau Caffe. Jadi di sana tidak hanya untuk bersenang-senang saja. Ada restauran juga yang bisa di datangi oleh orang biasa tanpa minum alkohol.

Crystal sudah sampai di lantai dua. Matanya terus menelisik mencari sang sahabat, namun tak juga ia temukan. Membuatnya menghela napasnya dengan kasar.

"Haiss, cepet banget sih dia dapet tamu!" gumamnya kesal.

"Nona Crystal?" panggil seseorang membuat langkah Crystal terhenti dan langsung menatap orang tersebut.

"Who?"

"Perkenalkan, namaku Kevin. Bolehkah kita berkenalan?" tanyanya. Yah dialah Kevin, tadi saat ia melihat Crystal keluar dari lift, matanya langsung fokus dan secepat kilat ia menghampirinya.

"Bukan kah kau sudah tau namaku?"

"Beda dong, aku ingin kita lebih dekat dan ngobrol santai. Bisa?"

"Hemm," Crystal memandang laki-laki di depannya ini dari atas hingga bawah, berulang kali.

"Aku kemari bersama kedua temanku. Dan mereka sangat ingin berkenalan dengan mu!"

"Oh ya?"

"Plisss!"

"Baiklah," menghela napasnya.

Akhirnya Crystal mengikuti Kevin untuk menemui Aldo dan juga Farrel. Sesampainya di sofa itu, Crystal langsung duduk di samping Farrel dengan gaya khasnya. Datar dan Angkuh.

"Bro, ini yang gue ceritain tadi. Gimana?" bisik Kevin di telinga Farrel.

"Cantik," ucap Farrel menyunggingkan senyumnya sambil menatap kearah samping.

"Dari dulu!" jawab Cristal cuek.

"Kosong kah?" tanya Farrel to the point. Cristal pun langsung menatapnya dengan dahi berkerut.

"Aku tamu VVIP disini, and i want you," bisik Farrel tepat di telinga Cristal membuat Cristal seketika memejamkan matanya rapat-rapat.

"Berani bayar berapa kamu?" tantang Cristal dengan senyum smirk nya.

"Hahahaha kau bisa tulis sendiri," Ujar Farrel sembari menyodorkan sebuah cek kosong ke paha Cristal.

"Wow, sepertinya uang bukan masalah untukmu," bisik Crystal sambil memajukan tubuhnya hingga wajahnya kini berhadapan dengan Farrel, lalu tangannya ia ulurkan untuk bermain di dada Farrel.

Crystal menggigit bibir bawahnya sambil tangannya menggambar pola abstruk di dada bidang Farrel, hingga tanpa sadar tangan Crystal mulai membuka dua kancing kemeja Farrel.

"Shittt!" umpat Farrel menggeram saat menikmati sentuhan Crystal.

"Kau begitu sexy baby," bisik Farrel yang sudah tidak tahan dan langsung mencium bibir Crystal dengan gemas manja.

Tidak ada kelembutan di ciuman itu, gairah Farrel sudah membara, minuman keras sudah membuat tubuhnya panas, di tambah sentuhan tangan Crystal semakin membuat tubuhnya terbakar.

Tanpa aba-aba, Farrel langsung menggendong tubuh Crystal ala bridal style menuju lift dan naik ke lantai 4 yang memang sudah menjadi kamar langganan nya.