Minggu ini pekerjaan di kantor cukup menyita perhatian dan tenaga Rudi, ditambah lagi harus memeriksa file pengeluaran untuk membayar gaji karyawannya serta mereview kinerja karyawan selama satu bulan. Seminggu menjelang hari gajian memang selalu membuatnya harus bekerja ekstra, selain itu dia pun harus memikirkan program kerja dan pemasukan selanjutnya agar perusahaannya bisa terus berjalan.
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Rudi masih berada di ruangannya. Dia masih sibuk dengan setumpuk dokumen dan matanya terus memandangi laptopnya. Dia merapikan beberapa dokumen yang telah diperiksanya dan merasakan tubuhnya sangat letih.
"Besok saja aku lanjutkan," lirihnya.
Dia ingin segera merebahkan badannya di tempat tidur. Lalu dia keluar dari ruangannya dan menuju lift yang akan membawanya ke lantai dasar.
"Selamat malam, Pak," satpam menyapanya di pintu keluar.
"Malam," jawabnya singkat, lalu pergi menuju mobilnya di parkiran.
Hari ini Rudi menyuruh Robi untuk pulang duluan, karena dia memang berencana akan pulang agak malam. Rudi menyalakan mobilnya dan segera meluncur keluar dari parkiran menuju rumahnya.
Sesampainya di rumahnya yang sepi, dia langsung menuju kamarnya, membuka lemari dan mengambil baju ganti, lalu masuk ke kamar mandi.
Mandi air hangat cukup membantunya lebih rileks. Setelah selesai mandi Rudi merebahkan dirinya di kasur favoritnya yang cukup besar untuk dirinya sendiri.
Tak berapa lama dia bangkit dari tempat tidur dan menuju dapurnya yang minimalis untuk mencari makanan yang bisa dimakannya.
Dia baru ingat bahwa dia belum makan malam, dan sekarang perutnya sudah meminta jatah.
Meski dia tahu bahwa makan pada jam itu tidak sehat, tapi dia tak punya pilihan, dia tak mau menderita dan tak bisa tidur gara-gara menahan lapar.
Rudi membuka kulkasnya. Hanya susu yang ditemukan di sana yang bisa langsung dikonsumsinya. Dia mengambil beberapa telur, daun bawang yang hampir layu dan kornet, lalu dia meraciknya menjadi omelet daging yang mudah dan cepat untuk dibuat. Tak lama makanannya siap. Dia kembali membuka kulkasnya dan mengambil beberapa selada, dipilihnya beberapa daun yang masih nampak segar, dia lalu mencucinya dengan air garam.
Dengan lahap Rudi memakan omeletnya dan sesekali menyuapkan selada ke mulutnya.
Setelah makanannya habis dan mencuci perabotan bekas makan, dia kembali ke kamarnya.
"Aaahh coba aja aku sudah menikah, rumah ini pasti gak akan sesepi ini," pikirnya.
Entah kenapa pikirannya menerawang dan mengingatkannya kembali pada sepatu kecil dan pemiliknya.
"Wanita mungil itu," gumamnya.
"Siapa dia? Aku tak pernah melihatnya sebelumnya. Beberapa hari ini aku juga sudah tak melihat sepatu itu lagi. Mungkinkah dia itu hanya tamu di kantorku?" Dan tak lama Rudi pun terlelap.
Pagi sekali Rudi terbangun karena mendengar suara alarm ponselnya. Rudi memang selalu mengeset alarm di ponselnya untuk mengingatkan waktu shalat. Dia menuju kamar mandi untuk berwudhu dan pergi ke mesjid terdekat untuk shalat subuh berjamaah.
Dilihatnya beberapa orang sudah berdiri di atas sajadah mendengarkan adzan dan bersiap untuk shalat. Setelah adzan selesai Rudi dan yang lainnya melaksanakan shalat sunah dan dilanjutkan dengan shalat subuh berjamaah.
Selesai shalat Rudi tak segera pulang, dia tampak masih duduk mengaji. Beberapa orang sudah meninggalkan mesjid, tinggal beberapa orang saja yang tersisa dan sedang berbincang-bincang.
"Pak Rudi, saya duluan. Mampir ke rumah, Pak. Kita sarapan sama-sama," tawar seorang pria setengah baya saat mereka sama-sama keluar dari mesjid.
Rudi hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas tawarannya dan pulang ke rumahnya.
Dia kembali berbaring di tempat tidurnya lalu menyalakan tv, mencari saluran berita. Konsentrasinya teralihkan saat ponselnya berdering.
"Assalamualaikum, abangku yang ganteng dan baik hati," suara perempuan itu membuatnya tersenyum.
"Wa'alaikumsalam, adikku yang cerewet dan banyak maunya," jawab Rudi.
"Ih koq banyak maunya, aku kan nggak kayak gitu. Aku tuh cantik, baik, suka menabung, sayang sama Abang dan kedua orang tua." Fathia, adik Rudi nyerocos tanpa berhenti.
"Pret!" jawab Rudi singkat.
"Ih beneran, Bang. Aku tuh udah berubah," sahut Fathia.
"Benarkah? Berubah jadi apa? Apa kamu habis digigit laba-laba atau sesuatu?" ujar Rudi menggoda adiknya.
"Beneran ini, Bang! Aku udah berubah."
"Masa? Berubah kayak Power Ranger, apa Spiderman?" goda Rudi.
"Abang iiihhh. Eh, Bang, kenapa sih nggak pulang-pulang. Mentang-mentang udah punya rumah sendiri, jadi lupa pulang deh ke rumah ini. Ibu kangen tuh. Pulang napa, Bang."
"Iya deh, nanti sore abang pulang," jawab Rudi.
"Beneran ya, Bang. Entar Fathia masakin deh."
"Eh, gak usah. Biar ibu atau bibi aja yang masak. Entar abang masuk rumah sakit gara-gara keracunan kalau kamu yang masak!" goda Rudi.
"Abaaaang, jahat ih. Ya udah, sampai nanti sore abangku tersayang. Mmmmuuuahhh!"
"Ih ciumannya berkuah," kata Rudi sambil tertawa.
"Bodooooo!" Fathia menutup percakapan.
Rudi senang sekali menggoda adik perempuan satu-satunya itu. Fathia, gadis berusia 20 tahun itu masih kuliah di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Umurnya terpaut jauh dengan Rudi yang sudah berusia 34 tahun.
Fathia lahir saat Rudi bersekolah di bangku SMP. Dia sangat senang saat tahu akan punya adik. Rudi sangat menyayangi Fathia, dan Fathia pun tak pernah ragu untuk bermanja-manja dengannya.
"Ah anak itu bikin kangen pulang saja," gumam Rudi.
***
Di rumah orangtua Rudi, Fathia memberitahu ibunya bahwa kakaknya akan pulang sore ini.
"Horee, abang mau pulang sore ini!" seru Fathia kegirangan.
"Bagus deh kalau mau pulang, jadi ibu gak usah menelponnya menyuruh pulang," jawab ibunya.
"Ingat pulang juga anak itu," sambung ayahnya.
"Kalau Fathia yang minta, abang gak bakalan bisa nolak, Yah. Abang pasti kangen kalau udah denger suara adiknya yang menggemaskan ini!"
Ayah dan ibunya tertawa melihat tingkah anak bungsunya itu. Anak itu selalu bisa membuat rumah itu hangat dan ceria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Aryn🐥
wah kk saya dh mmpr dan membaca beberapa episode dan buat aku boom like banyak episode kk, rekomendasi banget ya kk lg ramdhan..smgt trs..ttp updt...jg keshtn kk..
mmpr lh kk sekalian di karyaku"2LOVE""" jgn lp di like/rate5/vote
etts ditunggu loo kmnnt kk
udah ku vote loo kk😄😄
2020-05-15
1