Bab 20. Hari pernikahan.

Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Para pejabat tinggi, pengusaha hingga para kalangan artis pun kini sudah bersiap-siap untuk menghadiri pernikahan sang mafia. Tentunya mereka tau ini adalah pernikahan seorang mafia, mereka harus jaga sikap jika tak ingin pulang hanya membawa nama saja.

Mereka begitu penasaran, siapakah wanita yang berhasil memikat laki-laki dingin dan kejam itu. Mereka ingin tau rupa wanita itu, apakah seperti bidadari dari surga atau malah sebaliknya.

Di mansion, semua persiapan sudah matang. Pernikahan yang sangat mewah dan mungkin ini adalah pertama kalinya di dalam negara itu.

Banyak yang bertanya-tanya, mengapa sang tuan Albert mengumumkan pernikahannya ke khalayak umum, bukankah itu sama saja akan membahayakan mempelai wanita.

Tapi, siapa yang berani melawan tuan Albert. Mana mungkin mereka bisa mengalahkan nya walau menggunakan istrinya sebagai kelemahan.

Di dalam kamar Diana.

Wanita itu kini tengah di dandani agar lebih terlihat cantik dan elegan. Dengan memakai gaun pengantin yang mewah nan elegan, Diana terlihat sangat cantik. Namun, tak terlihat sedikitpun rona kebahagiaan di wajahnya, hanya ada tatapan kosong membuat para perias saling menatap namun memilih untuk diam dan berkerja saja.

"Anda terlihat sangat cantik, nona. Sempurna," puji perias menatap kagum ke arah Diana.

Diana hanya membalas dengan senyuman kecil saja yang terkesan terpaksa.

Di kamar Nathan, laki-laki itu tampak sudah rapi. Bukankah ia harus terlihat sempurna di depan semua orang agar orang-orang mengira ia sangat bahagia akan pernikahan ini.

"Anda yakin akan melakukan ini, tuan?" tanya Xeon.

"Hm."

Xeon tampak menghela nafas berat, mungkin ini adalah jalan yang terbaik, ia tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk membatalkan pernikahan yang akan merugikan Diana nantinya.

Tok

Tok

Tok

"Tuan muda, acara akan di mulai." Pak Hans datang dan masuk ke kamar Nathan.

"Baiklah, apa semuanya sudah datang?"

"Sudah, tuan."

Nathan mengangguk lalu berjalan mengikuti pak Hans, ia ingin melihat apa yang akan terjadi hari ini.

******

Beberapa jam kemudian.

Acara inti telah usai, kini saatnya memberikan selamat.

Banyak yang tak menyangka bahwa sang tuan Albert akan jatuh cinta dengan gadis kecil yang imut. Mereka seperti sedang melihat adegan pangeran bersanding dengan upik abu.

Terlihat juga di sana Diana tak tersenyum, wanita itu hanya tersenyum sesekali jika ada yang datang menyapa atau memberikan selamat.

"Selamat yah, Diana. Semoga pernikahan ini adalah awal kebahagiaan mu," ucap Rayyan memberikan selamat pada Diana.

Diana tersenyum kecil lalu mengangguk.

"Terimakasih," balas Diana pelan.

"Tersenyumlah," ucap Rayyan dan Diana pun tersenyum. Hal itu membuat Nathan yang ada di samping mereka memutar bola mata.

"Pergilah!" usir Nathan. Rayyan pun mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Sepeninggalan Rayyan, Nathan pun berbisik ke telinga Diana.

"Kau sudah menikah dan aku adalah suamimu, hidupmu dalam genggaman ku saat ini. Jangan pernah membuat kesalahan sekecil apapun itu, jangan pernah!" tekan Nathan membuat Diana menundukkan kepalanya.

"Angkat kepala mu dan tersenyum bahagia lah! Asal kau tau, wanita yang ada di sana berbaris ingin menjadi istriku, setidaknya simpanan ku dan kau, kau adalah wanita yang beruntung karena bisa menikah denganku," lanjut Nathan.

Diana hanya diam tak ingin merespon, ia juga tak mau membuat kekacauan dengan menjawab perkataan Nathan.

"Ayo berfoto, tuan Albert. Tersenyumlah," ucap fotografer sembari memberikan arahan.

Nathan merangkul pinggang istrinya lalu tersenyum ke arah kamera, Diana pun ikut tersenyum lebih tepatnya terpaksa tersenyum.

"Cium istri anda, tuan Albert." Mereka sama-sama mengompori.

"Kali ini aku akan mengikuti apa kata kalian karena ini adalah hari bahagia ku dengan istriku, tapi jika itu di hari biasa, tak akan kubiarkan kalian memerintah ku!"

Orang-orang langsung tegang mendengar perkataan Nathan, yang tadinya mereka sedikit lega karena tak ada yang mengekang mereka tapi kini mereka merasa takut.

"Menurut lah!" bisik Nathan lalu mendekati wajahnya dan mengecup bibir Diana.

Tak membuang kesempatan yang sia-sia, para fotografer dan wartawan pun langsung memotret pose Nathan dan Diana yang membuat para wanita berteriak iri.

Diana yang masih berada di posisi itu hanya bisa menahan amarah dan tangisnya saja. Lagi dan lagi, seseorang melakukan hal yang mereka suka di tubuhnya yang lemah ini.

Di saat semua orang sibuk dengan potret sang pengantin, di ujung ruangan seorang pria tengah tersenyum sembari mengirimkan foto pada bos nya.

Misi sudah selesai, ia sudah tau siapa kelemahan tuan Albert sekarang. Waktunya pulang dan menyusun rencana bersama bosnya.

_

_

_

_

_

_

_

Masih mau dilanjutkah?

Typo bertebaran di mana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.

tbc.

Terpopuler

Comments

Ayni Sari

Ayni Sari

lanjut

2024-01-26

0

epifania rendo

epifania rendo

sakit hati juga sperti apa yang diana rasakann

2022-09-24

0

Rahmi AZka Nugroho

Rahmi AZka Nugroho

kasian ya diana

2022-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketidakberdayaan.
2 Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3 Bab 3. Berkunjung
4 Bab 4. Tragedi.
5 Ban 5. Salah masuk.
6 Bab 6. Membuat masalah.
7 Bab 7. Syok.
8 Bab 8. Dimana pintu keluar?
9 Bab 9. Di izinkan pulang.
10 Bab 10. Kenyataan pahit.
11 Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12 Bab 12. Apa dia datang?
13 Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14 Bab 14. Selamat.
15 Bab 15. Perempuan.
16 Bab 16. Mimpi
17 Bab 17. Bagaimana bisa.
18 Bab 18. Tak menerima penolakan!
19 Bab 19. Dipermainkan
20 Bab 20. Hari pernikahan.
21 Bab 21. Di kekang lagi.
22 Bab 22. Kado ulang tahun.
23 Bab 23. Terharu.
24 Bab 24. Dari siapa?
25 Bab 25. Gara-gara tertidur.
26 Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27 Bab 27. Berbelanja.
28 Bab 28. Terkejut.
29 Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30 Bab 30. Menenangkan bayi.
31 Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32 Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33 Bab 33. Pagi hari.
34 Bab 34. Malu.
35 Bab 35. Malam harinya.
36 Bab 36. Malam yang kacau.
37 Bab 37. Sedih lagi.
38 Bab 38. Mengalah.
39 Bab 39. Malam yang panjang.
40 Bab 40. Sedikit membaik.
41 Bab 41. Aku tak berguna.
42 Bab 42. Pegang tanganku!
43 Bab 43. Menggelitik hati.
44 Bab 44. Labirin #1
45 Bab 45. Labirin#2
46 Bab 46. Labirin #3
47 Bab 47. Gara-gara cabai.
48 Bab 48. Tak peduli!
49 Bab 49. Wanita misterius.
50 Bab 50. Bertahan.
51 Bab 51. Akhirnya.
52 Bab 52. Ternyata.
53 Bab 53. Malu.
54 Bab 54. Memusnahkan sampah!
55 Bab 55. Di taman.
56 Bab 56. Syaratnya.
57 Bab 57. Pemanasan.
58 Bab 58. Sakit.
59 Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60 Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61 Bab 61. Menyenangkan.
62 Bab 62. Mulai membaik.
63 Bab 63. Mulai berani.
64 Bab 64. Bercerita lah.
65 Bab 65. Flashback #1
66 Bab 66. Flashback #2
67 Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68 Bab 68. Ajakan makan malam.
69 Bab 69. Makan malam yang romantis.
70 Bab 70. Malam yang tak terduga.
71 Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72 Bab 72. Tangis pilu.
73 Bab 73. Sunyi.
74 Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75 Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76 Bab 76. Pulang ke rumah.
77 Bab 77. Terkejut.
78 Bab 78. Menuduh
79 Bab 79. Harus jujur.
80 Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81 Bab 81. Mengunjungi Nara.
82 Bab 82. Nanti malam yah.
83 Bab 83. Merah atau hitam?
84 Bab 84. Malam yang hangat.
85 Bab 85. Mau rumah baru.
86 Bab 86. Hampir mati.
87 Bab 87. Membeli ponsel baru.
88 Bab 88. Makin sayang.
89 Bab 89. Lelucon kecil.
90 Bab 90. Tingkah yang aneh.
91 Bab 91. Hadiah
92 Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93 Bab 93. Akhirnya tau
94 Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95 Bab 95. Ada yang datang
96 Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97 Bab 97. Menenangkan.
98 Bab 98. Kecupan rasa teh.
99 Bab 99. Semakin mirip.
100 Bab 100 Nasehat
101 Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102 Bab 102. Kekasih bayaran
103 Bab 103. Patah hati.
104 Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105 Terimakasih
106 Pengumuman (Update novel terbaru)
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1. Ketidakberdayaan.
2
Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3
Bab 3. Berkunjung
4
Bab 4. Tragedi.
5
Ban 5. Salah masuk.
6
Bab 6. Membuat masalah.
7
Bab 7. Syok.
8
Bab 8. Dimana pintu keluar?
9
Bab 9. Di izinkan pulang.
10
Bab 10. Kenyataan pahit.
11
Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12
Bab 12. Apa dia datang?
13
Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14
Bab 14. Selamat.
15
Bab 15. Perempuan.
16
Bab 16. Mimpi
17
Bab 17. Bagaimana bisa.
18
Bab 18. Tak menerima penolakan!
19
Bab 19. Dipermainkan
20
Bab 20. Hari pernikahan.
21
Bab 21. Di kekang lagi.
22
Bab 22. Kado ulang tahun.
23
Bab 23. Terharu.
24
Bab 24. Dari siapa?
25
Bab 25. Gara-gara tertidur.
26
Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27
Bab 27. Berbelanja.
28
Bab 28. Terkejut.
29
Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30
Bab 30. Menenangkan bayi.
31
Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32
Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33
Bab 33. Pagi hari.
34
Bab 34. Malu.
35
Bab 35. Malam harinya.
36
Bab 36. Malam yang kacau.
37
Bab 37. Sedih lagi.
38
Bab 38. Mengalah.
39
Bab 39. Malam yang panjang.
40
Bab 40. Sedikit membaik.
41
Bab 41. Aku tak berguna.
42
Bab 42. Pegang tanganku!
43
Bab 43. Menggelitik hati.
44
Bab 44. Labirin #1
45
Bab 45. Labirin#2
46
Bab 46. Labirin #3
47
Bab 47. Gara-gara cabai.
48
Bab 48. Tak peduli!
49
Bab 49. Wanita misterius.
50
Bab 50. Bertahan.
51
Bab 51. Akhirnya.
52
Bab 52. Ternyata.
53
Bab 53. Malu.
54
Bab 54. Memusnahkan sampah!
55
Bab 55. Di taman.
56
Bab 56. Syaratnya.
57
Bab 57. Pemanasan.
58
Bab 58. Sakit.
59
Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60
Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61
Bab 61. Menyenangkan.
62
Bab 62. Mulai membaik.
63
Bab 63. Mulai berani.
64
Bab 64. Bercerita lah.
65
Bab 65. Flashback #1
66
Bab 66. Flashback #2
67
Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68
Bab 68. Ajakan makan malam.
69
Bab 69. Makan malam yang romantis.
70
Bab 70. Malam yang tak terduga.
71
Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72
Bab 72. Tangis pilu.
73
Bab 73. Sunyi.
74
Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75
Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76
Bab 76. Pulang ke rumah.
77
Bab 77. Terkejut.
78
Bab 78. Menuduh
79
Bab 79. Harus jujur.
80
Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81
Bab 81. Mengunjungi Nara.
82
Bab 82. Nanti malam yah.
83
Bab 83. Merah atau hitam?
84
Bab 84. Malam yang hangat.
85
Bab 85. Mau rumah baru.
86
Bab 86. Hampir mati.
87
Bab 87. Membeli ponsel baru.
88
Bab 88. Makin sayang.
89
Bab 89. Lelucon kecil.
90
Bab 90. Tingkah yang aneh.
91
Bab 91. Hadiah
92
Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93
Bab 93. Akhirnya tau
94
Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95
Bab 95. Ada yang datang
96
Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97
Bab 97. Menenangkan.
98
Bab 98. Kecupan rasa teh.
99
Bab 99. Semakin mirip.
100
Bab 100 Nasehat
101
Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102
Bab 102. Kekasih bayaran
103
Bab 103. Patah hati.
104
Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105
Terimakasih
106
Pengumuman (Update novel terbaru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!