Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Para pejabat tinggi, pengusaha hingga para kalangan artis pun kini sudah bersiap-siap untuk menghadiri pernikahan sang mafia. Tentunya mereka tau ini adalah pernikahan seorang mafia, mereka harus jaga sikap jika tak ingin pulang hanya membawa nama saja.
Mereka begitu penasaran, siapakah wanita yang berhasil memikat laki-laki dingin dan kejam itu. Mereka ingin tau rupa wanita itu, apakah seperti bidadari dari surga atau malah sebaliknya.
Di mansion, semua persiapan sudah matang. Pernikahan yang sangat mewah dan mungkin ini adalah pertama kalinya di dalam negara itu.
Banyak yang bertanya-tanya, mengapa sang tuan Albert mengumumkan pernikahannya ke khalayak umum, bukankah itu sama saja akan membahayakan mempelai wanita.
Tapi, siapa yang berani melawan tuan Albert. Mana mungkin mereka bisa mengalahkan nya walau menggunakan istrinya sebagai kelemahan.
Di dalam kamar Diana.
Wanita itu kini tengah di dandani agar lebih terlihat cantik dan elegan. Dengan memakai gaun pengantin yang mewah nan elegan, Diana terlihat sangat cantik. Namun, tak terlihat sedikitpun rona kebahagiaan di wajahnya, hanya ada tatapan kosong membuat para perias saling menatap namun memilih untuk diam dan berkerja saja.
"Anda terlihat sangat cantik, nona. Sempurna," puji perias menatap kagum ke arah Diana.
Diana hanya membalas dengan senyuman kecil saja yang terkesan terpaksa.
Di kamar Nathan, laki-laki itu tampak sudah rapi. Bukankah ia harus terlihat sempurna di depan semua orang agar orang-orang mengira ia sangat bahagia akan pernikahan ini.
"Anda yakin akan melakukan ini, tuan?" tanya Xeon.
"Hm."
Xeon tampak menghela nafas berat, mungkin ini adalah jalan yang terbaik, ia tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk membatalkan pernikahan yang akan merugikan Diana nantinya.
Tok
Tok
Tok
"Tuan muda, acara akan di mulai." Pak Hans datang dan masuk ke kamar Nathan.
"Baiklah, apa semuanya sudah datang?"
"Sudah, tuan."
Nathan mengangguk lalu berjalan mengikuti pak Hans, ia ingin melihat apa yang akan terjadi hari ini.
******
Beberapa jam kemudian.
Acara inti telah usai, kini saatnya memberikan selamat.
Banyak yang tak menyangka bahwa sang tuan Albert akan jatuh cinta dengan gadis kecil yang imut. Mereka seperti sedang melihat adegan pangeran bersanding dengan upik abu.
Terlihat juga di sana Diana tak tersenyum, wanita itu hanya tersenyum sesekali jika ada yang datang menyapa atau memberikan selamat.
"Selamat yah, Diana. Semoga pernikahan ini adalah awal kebahagiaan mu," ucap Rayyan memberikan selamat pada Diana.
Diana tersenyum kecil lalu mengangguk.
"Terimakasih," balas Diana pelan.
"Tersenyumlah," ucap Rayyan dan Diana pun tersenyum. Hal itu membuat Nathan yang ada di samping mereka memutar bola mata.
"Pergilah!" usir Nathan. Rayyan pun mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Sepeninggalan Rayyan, Nathan pun berbisik ke telinga Diana.
"Kau sudah menikah dan aku adalah suamimu, hidupmu dalam genggaman ku saat ini. Jangan pernah membuat kesalahan sekecil apapun itu, jangan pernah!" tekan Nathan membuat Diana menundukkan kepalanya.
"Angkat kepala mu dan tersenyum bahagia lah! Asal kau tau, wanita yang ada di sana berbaris ingin menjadi istriku, setidaknya simpanan ku dan kau, kau adalah wanita yang beruntung karena bisa menikah denganku," lanjut Nathan.
Diana hanya diam tak ingin merespon, ia juga tak mau membuat kekacauan dengan menjawab perkataan Nathan.
"Ayo berfoto, tuan Albert. Tersenyumlah," ucap fotografer sembari memberikan arahan.
Nathan merangkul pinggang istrinya lalu tersenyum ke arah kamera, Diana pun ikut tersenyum lebih tepatnya terpaksa tersenyum.
"Cium istri anda, tuan Albert." Mereka sama-sama mengompori.
"Kali ini aku akan mengikuti apa kata kalian karena ini adalah hari bahagia ku dengan istriku, tapi jika itu di hari biasa, tak akan kubiarkan kalian memerintah ku!"
Orang-orang langsung tegang mendengar perkataan Nathan, yang tadinya mereka sedikit lega karena tak ada yang mengekang mereka tapi kini mereka merasa takut.
"Menurut lah!" bisik Nathan lalu mendekati wajahnya dan mengecup bibir Diana.
Tak membuang kesempatan yang sia-sia, para fotografer dan wartawan pun langsung memotret pose Nathan dan Diana yang membuat para wanita berteriak iri.
Diana yang masih berada di posisi itu hanya bisa menahan amarah dan tangisnya saja. Lagi dan lagi, seseorang melakukan hal yang mereka suka di tubuhnya yang lemah ini.
Di saat semua orang sibuk dengan potret sang pengantin, di ujung ruangan seorang pria tengah tersenyum sembari mengirimkan foto pada bos nya.
Misi sudah selesai, ia sudah tau siapa kelemahan tuan Albert sekarang. Waktunya pulang dan menyusun rencana bersama bosnya.
_
_
_
_
_
_
_
Masih mau dilanjutkah?
Typo bertebaran di mana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.
tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Ayni Sari
lanjut
2024-01-26
0
epifania rendo
sakit hati juga sperti apa yang diana rasakann
2022-09-24
0
Rahmi AZka Nugroho
kasian ya diana
2022-08-29
0