Keesokan harinya.
Undangan pernikahan Nathan dan Diana sudah tersebar pada para pejabat-pejabat dan pengusaha sukses. Banyak yang terkejut sekaligus penasaran, seperti apa sosok wanita pemikat hati tuan Albert yang terbilang dingin pada setiap wanita.
Banyak dari kalangan artis hingga model wanita yang iri, mereka yang pernah menggoda tuan Albert saja tak di lirik oleh laki-laki itu, tapi sekarang ada surat undangan pernikahan.
Di mansion, persiapan pernikahan tampak sudah berjalan baik sedikit demi sedikit. Acara akan dilakukan di mansion Nathan tentunya, laki-laki itu seperti sulit melangkahkan kakinya untuk keluar rumah, mungkin lebih tepatnya malas melihat kehidupan di luar mansion nya.
"Mengapa anda mengumumkan pernikahan anda, tuan? Bukan kah ini sama saja membahayakan nona Diana?" tanya Rayyan masih tak percaya bahwa tuannya ini akan menikahi wanita malang itu.
Ada rasa kecewa di hati Rayyan ketika mendengarkan itu, bukan karena Rayyan menyukai Diana melainkan karena Rayyan sudah menganggap Diana seperti adiknya sendiri. Ia tau bagaimana sifat tuannya ini, pastinya akan menyulitkan Diana dikemudian hari.
"Lalu apa peduliku kalau ia dalam bahaya?" tanya Nathan balik sembari tersenyum mengejek.
"Anda tidak peduli tapi anda menikahi nona Diana. Bukankah Anda sedang mempermainkan hidup seorang wanita, tuan?"
Brakk!
Nathan menggebrak meja membuat Rayyan dam Xeon terkejut.
"Aku menikahinya karena kepentingan ku, jadi kau tak perlu ikut campur! Lebih baik pergi ke ruang latihan dan latih anak buah mu yang tak berguna itu sebelum aku menghabisi mereka semua!" tegas Nathan membuat Rayyan berdiri lalu menundukkan kepalanya.
"Baik, tuan." Rayyan pun pergi keluar dari ruang kerja Nathan sembari terus berpikir bagaimana keadaan wanita itu sekarang. Sudah satu harian Diana tampak berada di kamar, ia pun tak bisa menemui wanita itu karena pak Hans melarangnya dan jika ia membantah maka Nathan akan turun tangan.
"Semoga kau baik-baik saja nanti," gumam Rayyan pergi ke ruang latihan.
Di ruang kerja.
"Yang dikatakan Rayyan ada benarnya, tuan. Jika anda mengumumkan pernikahan anda, komplotan si tua bangka itu akan menjadikan nona sebagai kelemahan Anda," ucap Xeon mencoba meneruskan maksud dari Rayyan tadi.
"Baguslah, bukankah dengan begitu mereka akan keluar sendirinya dari sarang mereka, dengan begitu akan sangat mudah bagiku untuk membasmi hama seperti tua bangka itu," sahut Nathan tersenyum menyeringai.
"Jadi anda akan mengorbankan nona Diana sebagai umpan? Apakah itu tujuan anda menikahi nona Diana?" tanya Xeon sudah menebak alur dari skenario tuannya.
"Yah, itu salah satu alasannya."
Xeon hanya bisa terdiam saja memikirkan nasib dari Diana si wanita malang, belum pernah ia merasa khawatir ketika tuannya merencanakan sebuah rencana yang mengerikan. Baru kali ini, Xeon merasa khawatir dengan apa yang akan dilakukan tuannya.
"Semoga anda baik-baik saja, nona. Semoga kebahagiaan akan datang pada anda."
*****
Di dalam kamar Diana.
Wanita itu tampak duduk termenung di atas ranjang, sedari pagi ia tak berniat untuk keluar kamar. Ia tak ingin bertemu dengan orang-orang egois yang ada di rumah ini. Ia sangat sedih karena sebentar lagi hidupnya akan kembali di permainkan.
"Apakah ini yang ayah maksud kebahagiaan? Apakah ini awal kebahagiaan Nana, ayah? Apa Nana harus tetap kuat untuk menjalani hidup? Apa Nana harus menjadi manusia baja agar tak terluka lagi?" lirih Diana.
"Mengapa hanya Nana yang harus menjadi wanita kuat? Nana ingin menjadi wanita lemah agar dilindungi, ayah. Nana ingin menjadi wanita lemah agar di cintai. Mengapa Nana mengalami ini semua? Apa di mata para laki-laki Nana hanyalah wanita rendah yang bisa dipermainkan? Mengapa ayah?" tangis Nana frustasi. Ia memukul-mukul kepalanya sembari terus menangis.
"Tak adakah satu orang pun yang bisa mencintaiku!" teriak Diana lantang menggema di seluruh penjuru kamar.
"Aku juga wanita! Aku juga manusia! Aku ingin di cintai!"
Diana terus menangis sembari meratapi nasib yang seperti tak memihak dirinya. Mengapa tak ada satupun orang yang mau mengasihaninya. Mengapa semua orang hanya menghina dan merendahkan nya, apa ia memang di lahir kan untuk tersakiti dan terhina? Tak adakah sedikit keadilan untuk dirinya yang lemah ini.
*****
Malam harinya.
Diana merasa sangat lelah karena terus menangis, hal itu membuat ia tak berselera makan.
Malam sudah sangat larut, Diana memilih keluar dari dalam kamar. Ia ingin ke dapur untuk minum.
Kabur? Mana mungkin Diana berani, melihat para penjaga yang berbaris di pintu gerbang walau sudah larut saja Diana gemetaran.
"Diana," panggil Rayyan membuat wanita itu membalikkan badannya. Ia langsung memalingkan wajahnya lalu kembali berjalan ke arah dapur.
"Kau marah padaku?" tanya Rayyan menyusul Diana ke dapur.
"Apa aku berhak?"
"Yah, kau berhak." Diana menghentikan langkahnya lalu menatap Rayyan dengan tatapan sendu.
"Jangan menangis, nanti bayi mu ikut sedih juga," ucap Rayyan menghapus air mata Diana yang sudah membasahi pipinya.
"Apa aku tidak boleh bahagia?" lirih Diana.
"Kau boleh bahagia, Diana. Sangat boleh," ucap Rayyan.
"Tapi mengapa tak ada satu kebahagiaan pun yang hadir di hidupku? Mengapa selalu aku yang menderita?" tanya Diana dengan suara serak.
"Aku minta maaf, Diana. Aku minta maaf. Aku tidak bisa mencegah pernikahan ini, aku hanyalah bawahan yang tak akan berani menentang tuan ku. Aku hanya bisa berdoa agar kebahagiaan menyertaimu," ucap Rayyan pelan.
"Kau sudah ku anggap seperti adikku, aku berjanji akan melindungi mu. Pegang lah janjiku ini, Diana. Aku akan melindungi mu walau aku harus kehilangan nyawa ku," ucap Rayyan menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Diana.
"Tersenyumlah," ucap Rayyan membuat Diana tersenyum.
Rayyan mengelus kepala Diana sembari tersenyum ke arah Diana. Tanpa di sadari seseorang tengah memperhatikan mereka dari kejauhan.
"Adik yah," gumam orang itu yang tak lain adalah Nathan.
_
_
_
_
_
_
Sepi yah bund😶
Jadi kurang semangat 🤧
jangan lupa beri dukungan yah. Like dan komen gratis kok, gak pakai bayar 😁
typo bertebaran di mana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.
tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Lisa Halik
nathan kejamnya
2024-05-10
0
epifania rendo
adiklah masa istri nathan2
2022-09-24
0
Rahmi AZka Nugroho
semangat Thor,, jangan kejam kejam ya Thor si Nathan sama dianaa
2022-08-29
0