Bab 18. Tak menerima penolakan!

Setelah selesai mengukur baju, kini Diana berdiam diri di kamar. Ia masih kecewa dengan keputusan yang diambil secara sepihak pada hidupnya.

"Kalau memang mereka tak rela aku makan, jangan beri aku makan. Biarkan aku pergi dari tempat ini, kalau memang mereka merasa keberatan untuk memberiku makan dan pakaian," lirih Diana masih bimbang dengan situasi saat ini.

Tok

Tok

Tok.

"Saya masuk, nona."

Pak Hans masuk ke dalam kamar Diana membuat wanita itu langsung memasang wajah marah.

"Anda di minta tuan muda untuk datang ke taman belakang, nona."

"Aku tidak mau!" tolak Diana membuat pak Hans tersenyum lembut.

"Saya tau anda marah pada saya, nona. Tapi, saya harus melakukan apalagi selain menurut, saya bukanlah orang berkuasa nona, saya hanya budak di sini," ucap pak Hans terus terang.

"Ketika tuan muda memberikan perintah, maka saya akan langsung melakukan apapun perintah tuan muda. Saya tak bisa menolak perintah nya, termaksuk tentang pernikahan anda." Pak Hans menundukkan kepalanya membuat Diana tak enak hati.

"Tapi saya punya satu keyakinan, nona. Saya yakin tuan muda tidak akan melukai anda, beliau akan memberikan kebahagiaan yang anda cari, nona. Tolong percayalah itu," lanjut pak Hans.

"Aku tidak percaya," gumam Diana pelan. Mana mungkin laki-laki pembunuh itu bisa memberikan kebahagiaan.

"Mari ikut saya ke taman belakang, nona." Diana pun memilih mengikuti pak Hans ke taman belakang, entah apa nanti yang akan terjadi di sana. Entah apa juga yang akan disampaikan oleh Nathan padanya nanti.

Sesampainya di taman belakang, Diana di minta untuk duduk di gazebo, di sana sudah tertata rapi eskrim dengan bermacam rasa membuat bola mata dia berbinar-binar.

"Makanlah," ucap pak Hans.

"Apa boleh?" tanya Diana.

"Boleh, nona."

Diana pun menyantap eskrim yang ia inginkan, rasa dingin di mulut berpadu dengan rasa manis dan lembut membuat Diana tersenyum senang dan melupakan sejenak masalah nya.

"Apa aku di panggil untuk makan eskrim saja?" tanya Diana di sela memakan eskrim nya.

"Tidak, nona. Tuan ingin membicarakan sesuatu dengan anda," jawab pak Hans.

"Tapi dimana dia?" tanya Diana.

"Tuan muda sedang membersihkan diri karena baru pulang dari berburu," jawab pak Hans.

"Berburu? Berburu rusa?" tanya Diana menatap pak Hans, laki-laki itu hanya tersenyum saja.

"Bukan rusa, nona. Tapi, manusia."

Beberapa menit kemudian, Nathan pun akhirnya datang ke taman belakang. Pak Hans memilih mengundurkan diri dan meninggalkan Nathan bersama Diana yang masih fokus dengan eskrim nya hingga tak menyadari keberadaan Nathan.

"Kau begitu lengah hingga tak menyadari kehadiran orang lain," ucap Nathan memilih duduk di hadapan Diana membuat wanita itu terkejut dan mencari keberadaan pak Hans.

"Di-dimana pak Hans?" gumam Diana takut.

"Kau mencari si tua itu? Dia sudah pergi," ucap Nathan membuat Diana tidak berselera lagi untuk makan eskrim.

"Makanlah, jangan memandangi eskrim itu, karena eskrim itu tak akan masuk ke dalam mulutmu dengan sendirinya," lanjut Nathan.

Diana pun memakan eskrim yang ada di hadapannya dengan pelan, ia serasa sulit untuk menelan satu sendok eskrim.

"Kau sudah mendengar tentang pernikahan itu, bukan?" tanya Nathan mengambil buah apel yang ada di meja.

Tampak Diana mengangguk membuat Nathan menyeringai.

"Pernikahan akan dilakukan dua hari lagi, lebih cepat lebih baik bukan."

Mendengar itu, Diana pun sontak mengangkat kepalanya menatap laki-laki angkuh yang ada di hadapannya.

"Aku tak menerima penolakan!" tegas Nathan menatap tajam Diana.

"Ta-tapi....

"Kau tak perlu khawatir masalah aku menyentuh mu atau tidak. Aku tidak akan menyentuhmu, pernikahan ini hanyalah untuk kepentingan ku saja. Lagi pula apa yang bisa di sentuh darimu, melihat mu sekilas saja aku sudah tak berselera," sela Nathan dengan kata-kata menusuk membuat hati Diana terluka.

"Aku juga tak ingin di sentuh oleh orang seperti mu!" gumam Diana penuh penekanan dan Nathan dapat mendengar itu.

"Kalau aku menikah denganmu, lalu apa yang aku dapatkan?" tanya Diana memberanikan diri. Jangan sampai ia terjebak dengan laki-laki kejam di depannya ini.

"Tempat tinggal, makanan dan pakaian," jawab Nathan santai.

"Hanya itu?"

Nathan berdiri dari duduknya membuat Diana terkejut, terlihat Nathan berjalan ke arah Diana lalu sedikit membungkukkan badannya dan menatap tajam wanita itu.

"Jangan pernah membuat sebuah penawaran denganku! Di sini, kaulah yang membutuhkan ku, bukan aku!" tekan Nathan membuat Diana sulit untuk berbicara lagi.

"Meski kau nanti akan menjadi istriku, kau tak berhak akan kehidupan ku! Tapi aku, aku berhak atas kehidupan mu, camkan itu!" lanjutnya meletakkan buah apel yang ada di tangannya ke atas meja.

"Habiskan eskrim mu, karena kau sendiri tidak akan tau, apakah ini eskrim terakhir yang bisa kau makan atau bukan!" sinis Nathan lalu pergi meninggalkan Diana yang masih terdiam membisu. Jujur dari lubuk hatinya, ia sangat terluka.

"Beginilah nasib orang miskin seperti ku jika bertemu dengan orang kaya. Terhina dan selalu direndahkan," lirih Diana dengan tatapan kosongnya.

_

_

_

_

_

_

Jangan lupa beri dukungan untuk author yah. Like komen dan juga vote nya🥰 agar author semakin semangat. 🤧😥💪!

typo bertebaran di mana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.

tbc

Terpopuler

Comments

Nanda Lelo

Nanda Lelo

sabar aja Nana, ntar juga Bucin sendiri dia

2023-01-17

0

epifania rendo

epifania rendo

suatu saat kamu yang butuh diana

2022-09-24

0

Kesya Kesya

Kesya Kesya

sabar y diana semakin penasaran

2022-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketidakberdayaan.
2 Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3 Bab 3. Berkunjung
4 Bab 4. Tragedi.
5 Ban 5. Salah masuk.
6 Bab 6. Membuat masalah.
7 Bab 7. Syok.
8 Bab 8. Dimana pintu keluar?
9 Bab 9. Di izinkan pulang.
10 Bab 10. Kenyataan pahit.
11 Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12 Bab 12. Apa dia datang?
13 Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14 Bab 14. Selamat.
15 Bab 15. Perempuan.
16 Bab 16. Mimpi
17 Bab 17. Bagaimana bisa.
18 Bab 18. Tak menerima penolakan!
19 Bab 19. Dipermainkan
20 Bab 20. Hari pernikahan.
21 Bab 21. Di kekang lagi.
22 Bab 22. Kado ulang tahun.
23 Bab 23. Terharu.
24 Bab 24. Dari siapa?
25 Bab 25. Gara-gara tertidur.
26 Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27 Bab 27. Berbelanja.
28 Bab 28. Terkejut.
29 Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30 Bab 30. Menenangkan bayi.
31 Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32 Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33 Bab 33. Pagi hari.
34 Bab 34. Malu.
35 Bab 35. Malam harinya.
36 Bab 36. Malam yang kacau.
37 Bab 37. Sedih lagi.
38 Bab 38. Mengalah.
39 Bab 39. Malam yang panjang.
40 Bab 40. Sedikit membaik.
41 Bab 41. Aku tak berguna.
42 Bab 42. Pegang tanganku!
43 Bab 43. Menggelitik hati.
44 Bab 44. Labirin #1
45 Bab 45. Labirin#2
46 Bab 46. Labirin #3
47 Bab 47. Gara-gara cabai.
48 Bab 48. Tak peduli!
49 Bab 49. Wanita misterius.
50 Bab 50. Bertahan.
51 Bab 51. Akhirnya.
52 Bab 52. Ternyata.
53 Bab 53. Malu.
54 Bab 54. Memusnahkan sampah!
55 Bab 55. Di taman.
56 Bab 56. Syaratnya.
57 Bab 57. Pemanasan.
58 Bab 58. Sakit.
59 Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60 Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61 Bab 61. Menyenangkan.
62 Bab 62. Mulai membaik.
63 Bab 63. Mulai berani.
64 Bab 64. Bercerita lah.
65 Bab 65. Flashback #1
66 Bab 66. Flashback #2
67 Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68 Bab 68. Ajakan makan malam.
69 Bab 69. Makan malam yang romantis.
70 Bab 70. Malam yang tak terduga.
71 Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72 Bab 72. Tangis pilu.
73 Bab 73. Sunyi.
74 Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75 Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76 Bab 76. Pulang ke rumah.
77 Bab 77. Terkejut.
78 Bab 78. Menuduh
79 Bab 79. Harus jujur.
80 Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81 Bab 81. Mengunjungi Nara.
82 Bab 82. Nanti malam yah.
83 Bab 83. Merah atau hitam?
84 Bab 84. Malam yang hangat.
85 Bab 85. Mau rumah baru.
86 Bab 86. Hampir mati.
87 Bab 87. Membeli ponsel baru.
88 Bab 88. Makin sayang.
89 Bab 89. Lelucon kecil.
90 Bab 90. Tingkah yang aneh.
91 Bab 91. Hadiah
92 Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93 Bab 93. Akhirnya tau
94 Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95 Bab 95. Ada yang datang
96 Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97 Bab 97. Menenangkan.
98 Bab 98. Kecupan rasa teh.
99 Bab 99. Semakin mirip.
100 Bab 100 Nasehat
101 Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102 Bab 102. Kekasih bayaran
103 Bab 103. Patah hati.
104 Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105 Terimakasih
106 Pengumuman (Update novel terbaru)
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1. Ketidakberdayaan.
2
Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3
Bab 3. Berkunjung
4
Bab 4. Tragedi.
5
Ban 5. Salah masuk.
6
Bab 6. Membuat masalah.
7
Bab 7. Syok.
8
Bab 8. Dimana pintu keluar?
9
Bab 9. Di izinkan pulang.
10
Bab 10. Kenyataan pahit.
11
Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12
Bab 12. Apa dia datang?
13
Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14
Bab 14. Selamat.
15
Bab 15. Perempuan.
16
Bab 16. Mimpi
17
Bab 17. Bagaimana bisa.
18
Bab 18. Tak menerima penolakan!
19
Bab 19. Dipermainkan
20
Bab 20. Hari pernikahan.
21
Bab 21. Di kekang lagi.
22
Bab 22. Kado ulang tahun.
23
Bab 23. Terharu.
24
Bab 24. Dari siapa?
25
Bab 25. Gara-gara tertidur.
26
Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27
Bab 27. Berbelanja.
28
Bab 28. Terkejut.
29
Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30
Bab 30. Menenangkan bayi.
31
Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32
Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33
Bab 33. Pagi hari.
34
Bab 34. Malu.
35
Bab 35. Malam harinya.
36
Bab 36. Malam yang kacau.
37
Bab 37. Sedih lagi.
38
Bab 38. Mengalah.
39
Bab 39. Malam yang panjang.
40
Bab 40. Sedikit membaik.
41
Bab 41. Aku tak berguna.
42
Bab 42. Pegang tanganku!
43
Bab 43. Menggelitik hati.
44
Bab 44. Labirin #1
45
Bab 45. Labirin#2
46
Bab 46. Labirin #3
47
Bab 47. Gara-gara cabai.
48
Bab 48. Tak peduli!
49
Bab 49. Wanita misterius.
50
Bab 50. Bertahan.
51
Bab 51. Akhirnya.
52
Bab 52. Ternyata.
53
Bab 53. Malu.
54
Bab 54. Memusnahkan sampah!
55
Bab 55. Di taman.
56
Bab 56. Syaratnya.
57
Bab 57. Pemanasan.
58
Bab 58. Sakit.
59
Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60
Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61
Bab 61. Menyenangkan.
62
Bab 62. Mulai membaik.
63
Bab 63. Mulai berani.
64
Bab 64. Bercerita lah.
65
Bab 65. Flashback #1
66
Bab 66. Flashback #2
67
Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68
Bab 68. Ajakan makan malam.
69
Bab 69. Makan malam yang romantis.
70
Bab 70. Malam yang tak terduga.
71
Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72
Bab 72. Tangis pilu.
73
Bab 73. Sunyi.
74
Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75
Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76
Bab 76. Pulang ke rumah.
77
Bab 77. Terkejut.
78
Bab 78. Menuduh
79
Bab 79. Harus jujur.
80
Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81
Bab 81. Mengunjungi Nara.
82
Bab 82. Nanti malam yah.
83
Bab 83. Merah atau hitam?
84
Bab 84. Malam yang hangat.
85
Bab 85. Mau rumah baru.
86
Bab 86. Hampir mati.
87
Bab 87. Membeli ponsel baru.
88
Bab 88. Makin sayang.
89
Bab 89. Lelucon kecil.
90
Bab 90. Tingkah yang aneh.
91
Bab 91. Hadiah
92
Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93
Bab 93. Akhirnya tau
94
Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95
Bab 95. Ada yang datang
96
Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97
Bab 97. Menenangkan.
98
Bab 98. Kecupan rasa teh.
99
Bab 99. Semakin mirip.
100
Bab 100 Nasehat
101
Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102
Bab 102. Kekasih bayaran
103
Bab 103. Patah hati.
104
Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105
Terimakasih
106
Pengumuman (Update novel terbaru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!