Bab 16. Mimpi

Malam harinya.

00.13

Jika sekarang Nathan tampak tidur dengan tenang, lain halnya dengan alam bawah sadarnya yang sedang merasakan sesuatu yang aneh.

"Dimana ini?" tanya Nathan berdiri di sebuah taman bunga. Ia terus memperhatikan sekitarnya yang sangat indah namun terkesan sunyi.

Nathan mencari senjatanya yang biasanya ada di saku celana, namun ia tak mendapatkan apapun di sana. Bukankah sebelum tidur Nathan sudah menyiapkan senjata, lalu dimana senjata nya. Dan, dimana kah ini? Mengapa ia yang tadinya tertidur sudah berada di sebuah taman.

Terdengar suara tawa anak kecil yang membuat Nathan berjalan mendekati arah suara, terlihat di bawah pohon sana seorang anak laki-laki 10 tahun sedang berkejar-kejaran dengan ibunya dan juga ayahnya.

"Ibu, ayah." Nathan memanggil dengan suara yang bergetar, mata nya sudah memerah. Perlahan ia berjalan mendekati ketiga orang itu.

"Ibu! Ayah!" teriak Nathan berusaha mendekat. Namun, belum sempat Nathan mendekat, ketiga orang itu tiba-tiba saja menghilang.

"Kemana mereka? Ibu, ayah! Dimana kalian!" teriak Nathan mencari kesana-kemari namun ia tak menemukan siapapun di sekitarnya.

"Mengapa kalian meninggalkan ku? Mengapa kalian tak membawaku juga bersama kalian?" lirih Nathan masih berusaha mencari keberadaan orang tersayangnya.

"A-aku rindu. Mengapa kalian hanya datang sesekali dalam mimpiku? Apa kalian tak menyayangiku!" teriak Nathan yang sudah berlinang air mata.

Saat Nathan berlutut penuh dengan kesedihan, disaat itulah ia mendengar suara tawa seorang wanita. Nathan mencari sumber suara itu, ternyata ada seorang wanita yang tengah berjalan-jalan bersama seorang gadis kecil di hamparan bunga.

"Mengapa dia ada di sana?" gumam Nathan menatap wanita itu.

Saat Nathan fokus menatap wanita itu yang sedang bermain dengan anak perempuannya, pundak Nathan di tepuk membuat laki-laki itu terkejut dan membalikkan badannya.

"Ibu,"lirih Nathan menatap penuh kerinduan wanita yang ada di hadapannya sekarang.

Nathan langsung memeluk sang ibu dengan erat, menggambarkan rindunya yang sudah sangat tak tertahankan.

"Aku merindukan ibu," lirih Nathan.

"Kau menangis?" tanya wanita itu.

Nathan tampak mengangguk, walau ia terkenal kejam dan dingin, tapi jika sudah menyangkut ibu dan ayahnya maka ia akan mudah lemah.

"Bukankah ibu sudah katakan, jangan menangis anakku, kau itu laki-laki, nak." Wanita itu tampak menghapus air mata Nathan.

"Aku rindu ibu," lirih Nathan menatap mata wanita tercintanya.

"Lalu?"

"Mengapa ibu tak datang di mimpiku? Mengapa ibu baru datang sekarang?" tanya Nathan menyentuh wajah sang ibu.

"Kemari lah," ucap ibunya sembari menuntun Nathan untuk duduk.

"Lihatlah di sana," tunjuk sang ibu pada wanita tadi dan juga anaknya.

"Kalau kau ingin ibu selalu datang ke dalam mimpimu, maka bahagiakan dia," lanjut ibu Nathan.

"Apa maksud ibu? Apakah datang ke mimpiku harus menggunakan syarat?"

"Iya," jawab ibu Nathan tersenyum kecil.

"Kau lihat disana, mereka sangat bahagia bukan. Kau juga akan bahagia jika bergabung dengan mereka, wanita itu sangat baik, nak. Kau harus tau itu, apalagi anaknya yang lucu itu, pasti kau akan menyukainya jika dia sudah terlahir ke dunia," jelas sang ibu.

"Aku tidak akan menikah, Bu. Wanita akan menjadi kelemahan ku, lagipula aku tidak suka anak kecil," sahut Nathan menatap dua manusia yang ada di hadapannya.

"Oh ya? Dulu ayah mu juga begitu, katanya tidak akan menikah, tapi dia menikahi ibu dan malah tergila-gila pada ibu, lalu dia bilang tak ingin punya anak karena merepotkan, tapi ketika kau lahir dia bahkan tak mau menurunkan mu ke lantai. Kemana-mana dibawa," ucap ibu Nathan sembari tertawa kecil.

Nathan pun ikut tersenyum mendengar itu, jika diingat-ingat, ada beberapa kenangan bersama sang ayah yang selalu memanjakan nya.

"Nikahilah dia lalu buat dia bahagia, kau juga akan bahagia nantinya walau ibu tak hadir di mimpimu," lanjut ibu Nathan membuat laki-laki itu terdiam sejenak.

"Tapi kebahagiaan ku ada bersama ibu, bukan dengan wanita lain."

"Memang kebahagiaan semua anak ada pada orang tuannya, tapi tak masalahkan kalau kau juga mencari kebahagiaan yang lain, toh itu juga tak akan mengubah perasaan mu pada ibu dan ayah," sahut ibu Nathan.

"Coba pikirkan itu, nak. Kau layak bahagia," bisik nya lalu menghilang bersamaan dengan angin yang bertiup.

Nathan masih terdiam menatap dua insan yang sedang kejar-kejaran, perlahan bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman yang pernah hilang.

*****

04.11

Nathan terbangun pada jam empat pagi, mimpi yang aneh sekaligus indah bukan. Ia baru saja memimpikan ibunya dan juga apalah itu, wanita asing itu masuk juga dalam mimpinya.

Nathan kini tampak sedang duduk di balkon sembari menikmati secangkir teh hijau, ia tak bisa tidur lagi, kantuknya tiba-tiba saja hilang.

"Pak Hans," panggil Nathan.

Pak Hans yang tadinya berdiri di dekat pintu pun langsung mendekat ke arah tuannya.

"Saya, tuan."

"Bukankah kemarin dokter kandungan datang?"

"Benar tuan."

"Lalu apa kata mereka."

"Kandungan nona Diana baik-baik saja, tuan. Jenis kelaminnya perempuan," jawab pak Hans menjelaskan dengan singkat.

Tampak Nathan menghela nafas panjang lalu menggerakkan tangannya agar pak Hans meninggalkan nya sendiri.

Sepeninggalan pak Hans, Nathan pun berdiri dan berjalan ke arah pagar balkon, ia menatap pemandangan yang masih gelap dan juga sunyi.

Apa benar ia harus menikahi Diana sedangkan ia tak punya perasaan apa-apa terhadap wanita itu. Bagaimana sebuah pernikahan akan bahagia jika tak ada perasaan di sana, ia tak pernah membayangkan itu.

"Aku hanya perlu menikahinya, bukan mencintai nya apalagi di cintai olehnya. Dengan begitu, ibu akan selalu datang ke mimpiku," gumam Nathan tersenyum menyeringai.

"Sepertinya aku harus berburu hari ini."

_

_

_

_

_

_

_

Cerita ini hanyalah fiksi.

tbc.

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

awas bucin

2022-09-24

0

Kesya Kesya

Kesya Kesya

semangat y thooor q mendukungmu 🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2022-04-15

0

Jambrud Setiawan

Jambrud Setiawan

keren Thor lanjoooot❤️❤️❤️❤️

2021-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketidakberdayaan.
2 Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3 Bab 3. Berkunjung
4 Bab 4. Tragedi.
5 Ban 5. Salah masuk.
6 Bab 6. Membuat masalah.
7 Bab 7. Syok.
8 Bab 8. Dimana pintu keluar?
9 Bab 9. Di izinkan pulang.
10 Bab 10. Kenyataan pahit.
11 Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12 Bab 12. Apa dia datang?
13 Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14 Bab 14. Selamat.
15 Bab 15. Perempuan.
16 Bab 16. Mimpi
17 Bab 17. Bagaimana bisa.
18 Bab 18. Tak menerima penolakan!
19 Bab 19. Dipermainkan
20 Bab 20. Hari pernikahan.
21 Bab 21. Di kekang lagi.
22 Bab 22. Kado ulang tahun.
23 Bab 23. Terharu.
24 Bab 24. Dari siapa?
25 Bab 25. Gara-gara tertidur.
26 Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27 Bab 27. Berbelanja.
28 Bab 28. Terkejut.
29 Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30 Bab 30. Menenangkan bayi.
31 Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32 Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33 Bab 33. Pagi hari.
34 Bab 34. Malu.
35 Bab 35. Malam harinya.
36 Bab 36. Malam yang kacau.
37 Bab 37. Sedih lagi.
38 Bab 38. Mengalah.
39 Bab 39. Malam yang panjang.
40 Bab 40. Sedikit membaik.
41 Bab 41. Aku tak berguna.
42 Bab 42. Pegang tanganku!
43 Bab 43. Menggelitik hati.
44 Bab 44. Labirin #1
45 Bab 45. Labirin#2
46 Bab 46. Labirin #3
47 Bab 47. Gara-gara cabai.
48 Bab 48. Tak peduli!
49 Bab 49. Wanita misterius.
50 Bab 50. Bertahan.
51 Bab 51. Akhirnya.
52 Bab 52. Ternyata.
53 Bab 53. Malu.
54 Bab 54. Memusnahkan sampah!
55 Bab 55. Di taman.
56 Bab 56. Syaratnya.
57 Bab 57. Pemanasan.
58 Bab 58. Sakit.
59 Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60 Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61 Bab 61. Menyenangkan.
62 Bab 62. Mulai membaik.
63 Bab 63. Mulai berani.
64 Bab 64. Bercerita lah.
65 Bab 65. Flashback #1
66 Bab 66. Flashback #2
67 Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68 Bab 68. Ajakan makan malam.
69 Bab 69. Makan malam yang romantis.
70 Bab 70. Malam yang tak terduga.
71 Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72 Bab 72. Tangis pilu.
73 Bab 73. Sunyi.
74 Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75 Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76 Bab 76. Pulang ke rumah.
77 Bab 77. Terkejut.
78 Bab 78. Menuduh
79 Bab 79. Harus jujur.
80 Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81 Bab 81. Mengunjungi Nara.
82 Bab 82. Nanti malam yah.
83 Bab 83. Merah atau hitam?
84 Bab 84. Malam yang hangat.
85 Bab 85. Mau rumah baru.
86 Bab 86. Hampir mati.
87 Bab 87. Membeli ponsel baru.
88 Bab 88. Makin sayang.
89 Bab 89. Lelucon kecil.
90 Bab 90. Tingkah yang aneh.
91 Bab 91. Hadiah
92 Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93 Bab 93. Akhirnya tau
94 Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95 Bab 95. Ada yang datang
96 Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97 Bab 97. Menenangkan.
98 Bab 98. Kecupan rasa teh.
99 Bab 99. Semakin mirip.
100 Bab 100 Nasehat
101 Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102 Bab 102. Kekasih bayaran
103 Bab 103. Patah hati.
104 Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105 Terimakasih
106 Pengumuman (Update novel terbaru)
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1. Ketidakberdayaan.
2
Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3
Bab 3. Berkunjung
4
Bab 4. Tragedi.
5
Ban 5. Salah masuk.
6
Bab 6. Membuat masalah.
7
Bab 7. Syok.
8
Bab 8. Dimana pintu keluar?
9
Bab 9. Di izinkan pulang.
10
Bab 10. Kenyataan pahit.
11
Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12
Bab 12. Apa dia datang?
13
Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14
Bab 14. Selamat.
15
Bab 15. Perempuan.
16
Bab 16. Mimpi
17
Bab 17. Bagaimana bisa.
18
Bab 18. Tak menerima penolakan!
19
Bab 19. Dipermainkan
20
Bab 20. Hari pernikahan.
21
Bab 21. Di kekang lagi.
22
Bab 22. Kado ulang tahun.
23
Bab 23. Terharu.
24
Bab 24. Dari siapa?
25
Bab 25. Gara-gara tertidur.
26
Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27
Bab 27. Berbelanja.
28
Bab 28. Terkejut.
29
Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30
Bab 30. Menenangkan bayi.
31
Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32
Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33
Bab 33. Pagi hari.
34
Bab 34. Malu.
35
Bab 35. Malam harinya.
36
Bab 36. Malam yang kacau.
37
Bab 37. Sedih lagi.
38
Bab 38. Mengalah.
39
Bab 39. Malam yang panjang.
40
Bab 40. Sedikit membaik.
41
Bab 41. Aku tak berguna.
42
Bab 42. Pegang tanganku!
43
Bab 43. Menggelitik hati.
44
Bab 44. Labirin #1
45
Bab 45. Labirin#2
46
Bab 46. Labirin #3
47
Bab 47. Gara-gara cabai.
48
Bab 48. Tak peduli!
49
Bab 49. Wanita misterius.
50
Bab 50. Bertahan.
51
Bab 51. Akhirnya.
52
Bab 52. Ternyata.
53
Bab 53. Malu.
54
Bab 54. Memusnahkan sampah!
55
Bab 55. Di taman.
56
Bab 56. Syaratnya.
57
Bab 57. Pemanasan.
58
Bab 58. Sakit.
59
Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60
Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61
Bab 61. Menyenangkan.
62
Bab 62. Mulai membaik.
63
Bab 63. Mulai berani.
64
Bab 64. Bercerita lah.
65
Bab 65. Flashback #1
66
Bab 66. Flashback #2
67
Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68
Bab 68. Ajakan makan malam.
69
Bab 69. Makan malam yang romantis.
70
Bab 70. Malam yang tak terduga.
71
Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72
Bab 72. Tangis pilu.
73
Bab 73. Sunyi.
74
Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75
Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76
Bab 76. Pulang ke rumah.
77
Bab 77. Terkejut.
78
Bab 78. Menuduh
79
Bab 79. Harus jujur.
80
Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81
Bab 81. Mengunjungi Nara.
82
Bab 82. Nanti malam yah.
83
Bab 83. Merah atau hitam?
84
Bab 84. Malam yang hangat.
85
Bab 85. Mau rumah baru.
86
Bab 86. Hampir mati.
87
Bab 87. Membeli ponsel baru.
88
Bab 88. Makin sayang.
89
Bab 89. Lelucon kecil.
90
Bab 90. Tingkah yang aneh.
91
Bab 91. Hadiah
92
Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93
Bab 93. Akhirnya tau
94
Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95
Bab 95. Ada yang datang
96
Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97
Bab 97. Menenangkan.
98
Bab 98. Kecupan rasa teh.
99
Bab 99. Semakin mirip.
100
Bab 100 Nasehat
101
Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102
Bab 102. Kekasih bayaran
103
Bab 103. Patah hati.
104
Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105
Terimakasih
106
Pengumuman (Update novel terbaru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!