Di kamar Diana.
Wanita itu kini sedang menikmati tiga ekor ikan goreng spesial buatan pak Hans. Di temani oleh pak Hans dan beberapa pelayan, Diana menyantap ikan itu dengan lahap. Mungkin karena faktor kehamilan, jadi Diana makan dengan banyak.
Pak Hans tersenyum lembut melihat Diana memakan masakannya dengan lahap, padahal itu hanyalah ikan goreng yang di beri bumbu ala pak Hans.
Tok
Tok
Tok
Pintu kamar Diana di ketuk, dengan cepat pak Hans membuka pintu dan mempersilahkan beberapa orang dokter wanita masuk ke dalam kamar Diana.
Bukan hanya dokter saja yang masuk, bahkan peralatan pemeriksaan yang mustahil di bawa kemana-mana ikutan masuk ke kamar Diana.
Tak ada yang tak mungkin bagi sang tuan Albert, kalau sudah mengatakan A makan harus A.
Para dokter pun berbaris sesuai arahan pak Hans, terlihat juga Rayyan dan Xeon yang berada di luar kamar.
"Anda tidak masuk, tuan?" tanya pak Hans.
"Kami akan menunggu di sini," jawab Xeon dan diangguki Pak Hans.
Pintu kamar pun akhirnya di tutup, Diana yang masih belum mengerti akan situasi hanya terdiam saja sembari memakan sisa ikannya.
Diana tampak salah tingkah ketika para dokter hanya menatapnya saja tanpa melakukan apapun, setelah meletakkan alat untuk melakukan USG, para dokter memilih untuk diam.
"Anda sudah selesai, nona?" tanya pak Hans. Diana tampak mengangguk, pak Hans pun memerintahkan beberapa pelayan untuk mengambil piring bekas makan Diana dan membersihkan meja.
Setelah itu, semuanya kembali hening. Tak ada pergerakan apapun yang terjadi di kamar, Diana semakin merasa aneh dengan situasi seperti ini.
45 menit kemudian.
"Silahkan berbaring, nona." Salah seorang dokter mempersilahkan Diana untuk berbaring di atas ranjang.
"Mau apa?" tanya Diana takut, apalagi melihat alat perlengkapan dokter itu. Pasti ada suntik di sana, Diana takut jarum suntik.
"Kami akan memeriksa kandungan anda," jawab mereka.
Diana pun menatap pak Hans yang menganggukkan kepalanya, dengan masih takut-takut, Diana berjalan ke arah ranjang lalu berbaring sesuai instruksi dokter.
Baju tidur Diana diangkat sehingga memperlihatkan perutnya yang besar. Dokter itu mengoleskan gel di perutnya. Selanjutnya, transduser ditempelkan dan diputar di permukaan perut Diana.
"Bayi anda sehat, nona." Dokter itu tersenyum membuat Diana ingin melihat layar juga.
"Mana?" tanya Diana.
Dokter pun menunjuk pada layar membuat Diana ikut tersenyum.
"Jenis kelaminnya, dokter?" tanya pak Hans yang sedari tadi membalikkan badannya.
"Perempuan," jawab dokter tersenyum manis.
Pipi Diana memerah malu, ia sangat senang karena anaknya baik-baik saja walau ia mendapatkan tekanan hidup yang berat dan yang lebih menggembirakan, anaknya perempuan. Ia sangat bersyukur akan itu, jika orang lain ingin anak pertama mereka laki-laki, lain halnya dengan Diana yang menerima apapun itu jenis kelamin anaknya, apalagi perempuan.
Setelah pemeriksaan, para dokter memberikan arahan untuk asupan Diana dan juga pola kesehatan yang harus dijaga.
Para dokter pun akhirnya pergi meninggalkan mansion tuan Albert.
"Apa jenis kelamin nya, pak Hans?" tanya Rayyan penasaran.
"Perempuan, tuan."
"Wah, lucunya. Aku jadi tidak sabar," ucap Rayyan gemas.
"Kenapa bukan laki-laki?" tanya Xeon terlihat biasa-biasa saja.
"Memangnya kenapa kalau perempuan? Kan dia lucu juga, apalagi dia secantik ibunya." Rayyan menatap Xeon sembari membayangkan merawat bayi kecil perempuan.
"Ck, perempuan itu cengeng, kalau laki-laki itu tidak cengeng. Percayalah, perempuan itu merepotkan," ucap pergi meninggalkan Rayyan dan pak Hans.
"Padahal kan semua anak bayi cengeng," sahut Rayyan sembari menatap jengkel ke arah punggung Xeon.
"Mana Diana? Aku ingin bicara dengannya,"tanya Rayyan.
"Apa sebaiknya anda pergi ke ruang latihan, tuan? Saya lihat anda terlalu sibuk dengan nona Diana," tegur pak Hans membuat Rayyan kembali jengkel.
"Ck, kalian sama saja. Aku pergi!" Rayyan pun pergi meninggalkan kamar Diana dengan perasaan kesal, tidak tuannya, tidak asisten tuannya, tidak pelayan tuannya, mereka sama saja. Selalu mengganggu Rayyan ketika sedang berbicara dengan Diana.
"Kedatangan anda membawa perubahan, nona. Semoga kedatangan nona kecil nanti juga akan membawa perubahan pada tuan," gumam pak Hans berjalan meninggalkan kamar Diana.
Ada sebuah harapan besar akan kebahagiaan tuannya pada Diana dan bayinya nanti.
_
_
_
_
_
_
_
Mau double up tidak?
Komen dan like nya dong yang banyak, baru author akan double up Hari ini💪💪
Oh ya, yang mengenai 45 menit itu author udah search di internet, katanya kalau ibu hamil siap makan harus nunggu 45 menit dulu baru melakukan USG.
Gak tau benar atau tidak karena author ini masih kecil dan belum nikah, apalagi hamil😂
Yang udah pernah USG, boleh di tegur yah kalau author salah❤️
typo bertebaran di mana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.
tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
epifania rendo
benar kalau bayi perempuan maupun laki2 tetap cengeng😁😁
2022-09-24
0
Mah Arga
semoga Natan cepat sadar dan Diana bahagi
2022-07-25
0
Kesya Kesya
makin mendebarkan lanjut thoor
2022-04-15
0