Bab 15. Perempuan.

Di kamar Diana.

Wanita itu kini sedang menikmati tiga ekor ikan goreng spesial buatan pak Hans. Di temani oleh pak Hans dan beberapa pelayan, Diana menyantap ikan itu dengan lahap. Mungkin karena faktor kehamilan, jadi Diana makan dengan banyak.

Pak Hans tersenyum lembut melihat Diana memakan masakannya dengan lahap, padahal itu hanyalah ikan goreng yang di beri bumbu ala pak Hans.

Tok

Tok

Tok

Pintu kamar Diana di ketuk, dengan cepat pak Hans membuka pintu dan mempersilahkan beberapa orang dokter wanita masuk ke dalam kamar Diana.

Bukan hanya dokter saja yang masuk, bahkan peralatan pemeriksaan yang mustahil di bawa kemana-mana ikutan masuk ke kamar Diana.

Tak ada yang tak mungkin bagi sang tuan Albert, kalau sudah mengatakan A makan harus A.

Para dokter pun berbaris sesuai arahan pak Hans, terlihat juga Rayyan dan Xeon yang berada di luar kamar.

"Anda tidak masuk, tuan?" tanya pak Hans.

"Kami akan menunggu di sini," jawab Xeon dan diangguki Pak Hans.

Pintu kamar pun akhirnya di tutup, Diana yang masih belum mengerti akan situasi hanya terdiam saja sembari memakan sisa ikannya.

Diana tampak salah tingkah ketika para dokter hanya menatapnya saja tanpa melakukan apapun, setelah meletakkan alat untuk melakukan USG, para dokter memilih untuk diam.

"Anda sudah selesai, nona?" tanya pak Hans. Diana tampak mengangguk, pak Hans pun memerintahkan beberapa pelayan untuk mengambil piring bekas makan Diana dan membersihkan meja.

Setelah itu, semuanya kembali hening. Tak ada pergerakan apapun yang terjadi di kamar, Diana semakin merasa aneh dengan situasi seperti ini.

45 menit kemudian.

"Silahkan berbaring, nona." Salah seorang dokter mempersilahkan Diana untuk berbaring di atas ranjang.

"Mau apa?" tanya Diana takut, apalagi melihat alat perlengkapan dokter itu. Pasti ada suntik di sana, Diana takut jarum suntik.

"Kami akan memeriksa kandungan anda," jawab mereka.

Diana pun menatap pak Hans yang menganggukkan kepalanya, dengan masih takut-takut, Diana berjalan ke arah ranjang lalu berbaring sesuai instruksi dokter.

Baju tidur Diana diangkat sehingga memperlihatkan perutnya yang besar. Dokter itu mengoleskan gel di perutnya. Selanjutnya, transduser ditempelkan dan diputar di permukaan perut Diana.

"Bayi anda sehat, nona." Dokter itu tersenyum membuat Diana ingin melihat layar juga.

"Mana?" tanya Diana.

Dokter pun menunjuk pada layar membuat Diana ikut tersenyum.

"Jenis kelaminnya, dokter?" tanya pak Hans yang sedari tadi membalikkan badannya.

"Perempuan," jawab dokter tersenyum manis.

Pipi Diana memerah malu, ia sangat senang karena anaknya baik-baik saja walau ia mendapatkan tekanan hidup yang berat dan yang lebih menggembirakan, anaknya perempuan. Ia sangat bersyukur akan itu, jika orang lain ingin anak pertama mereka laki-laki, lain halnya dengan Diana yang menerima apapun itu jenis kelamin anaknya, apalagi perempuan.

Setelah pemeriksaan, para dokter memberikan arahan untuk asupan Diana dan juga pola kesehatan yang harus dijaga.

Para dokter pun akhirnya pergi meninggalkan mansion tuan Albert.

"Apa jenis kelamin nya, pak Hans?" tanya Rayyan penasaran.

"Perempuan, tuan."

"Wah, lucunya. Aku jadi tidak sabar," ucap Rayyan gemas.

"Kenapa bukan laki-laki?" tanya Xeon terlihat biasa-biasa saja.

"Memangnya kenapa kalau perempuan? Kan dia lucu juga, apalagi dia secantik ibunya." Rayyan menatap Xeon sembari membayangkan merawat bayi kecil perempuan.

"Ck, perempuan itu cengeng, kalau laki-laki itu tidak cengeng. Percayalah, perempuan itu merepotkan," ucap pergi meninggalkan Rayyan dan pak Hans.

"Padahal kan semua anak bayi cengeng," sahut Rayyan sembari menatap jengkel ke arah punggung Xeon.

"Mana Diana? Aku ingin bicara dengannya,"tanya Rayyan.

"Apa sebaiknya anda pergi ke ruang latihan, tuan? Saya lihat anda terlalu sibuk dengan nona Diana," tegur pak Hans membuat Rayyan kembali jengkel.

"Ck, kalian sama saja. Aku pergi!" Rayyan pun pergi meninggalkan kamar Diana dengan perasaan kesal, tidak tuannya, tidak asisten tuannya, tidak pelayan tuannya, mereka sama saja. Selalu mengganggu Rayyan ketika sedang berbicara dengan Diana.

"Kedatangan anda membawa perubahan, nona. Semoga kedatangan nona kecil nanti juga akan membawa perubahan pada tuan," gumam pak Hans berjalan meninggalkan kamar Diana.

Ada sebuah harapan besar akan kebahagiaan tuannya pada Diana dan bayinya nanti.

_

_

_

_

_

_

_

Mau double up tidak?

Komen dan like nya dong yang banyak, baru author akan double up Hari ini💪💪

Oh ya, yang mengenai 45 menit itu author udah search di internet, katanya kalau ibu hamil siap makan harus nunggu 45 menit dulu baru melakukan USG.

Gak tau benar atau tidak karena author ini masih kecil dan belum nikah, apalagi hamil😂

Yang udah pernah USG, boleh di tegur yah kalau author salah❤️

typo bertebaran di mana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.

tbc.

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

benar kalau bayi perempuan maupun laki2 tetap cengeng😁😁

2022-09-24

0

Mah Arga

Mah Arga

semoga Natan cepat sadar dan Diana bahagi

2022-07-25

0

Kesya Kesya

Kesya Kesya

makin mendebarkan lanjut thoor

2022-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketidakberdayaan.
2 Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3 Bab 3. Berkunjung
4 Bab 4. Tragedi.
5 Ban 5. Salah masuk.
6 Bab 6. Membuat masalah.
7 Bab 7. Syok.
8 Bab 8. Dimana pintu keluar?
9 Bab 9. Di izinkan pulang.
10 Bab 10. Kenyataan pahit.
11 Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12 Bab 12. Apa dia datang?
13 Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14 Bab 14. Selamat.
15 Bab 15. Perempuan.
16 Bab 16. Mimpi
17 Bab 17. Bagaimana bisa.
18 Bab 18. Tak menerima penolakan!
19 Bab 19. Dipermainkan
20 Bab 20. Hari pernikahan.
21 Bab 21. Di kekang lagi.
22 Bab 22. Kado ulang tahun.
23 Bab 23. Terharu.
24 Bab 24. Dari siapa?
25 Bab 25. Gara-gara tertidur.
26 Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27 Bab 27. Berbelanja.
28 Bab 28. Terkejut.
29 Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30 Bab 30. Menenangkan bayi.
31 Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32 Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33 Bab 33. Pagi hari.
34 Bab 34. Malu.
35 Bab 35. Malam harinya.
36 Bab 36. Malam yang kacau.
37 Bab 37. Sedih lagi.
38 Bab 38. Mengalah.
39 Bab 39. Malam yang panjang.
40 Bab 40. Sedikit membaik.
41 Bab 41. Aku tak berguna.
42 Bab 42. Pegang tanganku!
43 Bab 43. Menggelitik hati.
44 Bab 44. Labirin #1
45 Bab 45. Labirin#2
46 Bab 46. Labirin #3
47 Bab 47. Gara-gara cabai.
48 Bab 48. Tak peduli!
49 Bab 49. Wanita misterius.
50 Bab 50. Bertahan.
51 Bab 51. Akhirnya.
52 Bab 52. Ternyata.
53 Bab 53. Malu.
54 Bab 54. Memusnahkan sampah!
55 Bab 55. Di taman.
56 Bab 56. Syaratnya.
57 Bab 57. Pemanasan.
58 Bab 58. Sakit.
59 Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60 Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61 Bab 61. Menyenangkan.
62 Bab 62. Mulai membaik.
63 Bab 63. Mulai berani.
64 Bab 64. Bercerita lah.
65 Bab 65. Flashback #1
66 Bab 66. Flashback #2
67 Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68 Bab 68. Ajakan makan malam.
69 Bab 69. Makan malam yang romantis.
70 Bab 70. Malam yang tak terduga.
71 Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72 Bab 72. Tangis pilu.
73 Bab 73. Sunyi.
74 Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75 Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76 Bab 76. Pulang ke rumah.
77 Bab 77. Terkejut.
78 Bab 78. Menuduh
79 Bab 79. Harus jujur.
80 Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81 Bab 81. Mengunjungi Nara.
82 Bab 82. Nanti malam yah.
83 Bab 83. Merah atau hitam?
84 Bab 84. Malam yang hangat.
85 Bab 85. Mau rumah baru.
86 Bab 86. Hampir mati.
87 Bab 87. Membeli ponsel baru.
88 Bab 88. Makin sayang.
89 Bab 89. Lelucon kecil.
90 Bab 90. Tingkah yang aneh.
91 Bab 91. Hadiah
92 Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93 Bab 93. Akhirnya tau
94 Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95 Bab 95. Ada yang datang
96 Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97 Bab 97. Menenangkan.
98 Bab 98. Kecupan rasa teh.
99 Bab 99. Semakin mirip.
100 Bab 100 Nasehat
101 Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102 Bab 102. Kekasih bayaran
103 Bab 103. Patah hati.
104 Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105 Terimakasih
106 Pengumuman (Update novel terbaru)
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1. Ketidakberdayaan.
2
Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3
Bab 3. Berkunjung
4
Bab 4. Tragedi.
5
Ban 5. Salah masuk.
6
Bab 6. Membuat masalah.
7
Bab 7. Syok.
8
Bab 8. Dimana pintu keluar?
9
Bab 9. Di izinkan pulang.
10
Bab 10. Kenyataan pahit.
11
Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12
Bab 12. Apa dia datang?
13
Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14
Bab 14. Selamat.
15
Bab 15. Perempuan.
16
Bab 16. Mimpi
17
Bab 17. Bagaimana bisa.
18
Bab 18. Tak menerima penolakan!
19
Bab 19. Dipermainkan
20
Bab 20. Hari pernikahan.
21
Bab 21. Di kekang lagi.
22
Bab 22. Kado ulang tahun.
23
Bab 23. Terharu.
24
Bab 24. Dari siapa?
25
Bab 25. Gara-gara tertidur.
26
Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27
Bab 27. Berbelanja.
28
Bab 28. Terkejut.
29
Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30
Bab 30. Menenangkan bayi.
31
Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32
Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33
Bab 33. Pagi hari.
34
Bab 34. Malu.
35
Bab 35. Malam harinya.
36
Bab 36. Malam yang kacau.
37
Bab 37. Sedih lagi.
38
Bab 38. Mengalah.
39
Bab 39. Malam yang panjang.
40
Bab 40. Sedikit membaik.
41
Bab 41. Aku tak berguna.
42
Bab 42. Pegang tanganku!
43
Bab 43. Menggelitik hati.
44
Bab 44. Labirin #1
45
Bab 45. Labirin#2
46
Bab 46. Labirin #3
47
Bab 47. Gara-gara cabai.
48
Bab 48. Tak peduli!
49
Bab 49. Wanita misterius.
50
Bab 50. Bertahan.
51
Bab 51. Akhirnya.
52
Bab 52. Ternyata.
53
Bab 53. Malu.
54
Bab 54. Memusnahkan sampah!
55
Bab 55. Di taman.
56
Bab 56. Syaratnya.
57
Bab 57. Pemanasan.
58
Bab 58. Sakit.
59
Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60
Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61
Bab 61. Menyenangkan.
62
Bab 62. Mulai membaik.
63
Bab 63. Mulai berani.
64
Bab 64. Bercerita lah.
65
Bab 65. Flashback #1
66
Bab 66. Flashback #2
67
Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68
Bab 68. Ajakan makan malam.
69
Bab 69. Makan malam yang romantis.
70
Bab 70. Malam yang tak terduga.
71
Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72
Bab 72. Tangis pilu.
73
Bab 73. Sunyi.
74
Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75
Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76
Bab 76. Pulang ke rumah.
77
Bab 77. Terkejut.
78
Bab 78. Menuduh
79
Bab 79. Harus jujur.
80
Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81
Bab 81. Mengunjungi Nara.
82
Bab 82. Nanti malam yah.
83
Bab 83. Merah atau hitam?
84
Bab 84. Malam yang hangat.
85
Bab 85. Mau rumah baru.
86
Bab 86. Hampir mati.
87
Bab 87. Membeli ponsel baru.
88
Bab 88. Makin sayang.
89
Bab 89. Lelucon kecil.
90
Bab 90. Tingkah yang aneh.
91
Bab 91. Hadiah
92
Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93
Bab 93. Akhirnya tau
94
Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95
Bab 95. Ada yang datang
96
Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97
Bab 97. Menenangkan.
98
Bab 98. Kecupan rasa teh.
99
Bab 99. Semakin mirip.
100
Bab 100 Nasehat
101
Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102
Bab 102. Kekasih bayaran
103
Bab 103. Patah hati.
104
Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105
Terimakasih
106
Pengumuman (Update novel terbaru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!