Bab 14. Selamat.

Masih dengan situasi tatapan menegangkan, Rayyan dan Diana memilih untuk berdiri dan menundukkan kepala mereka.

"Kenapa diam, ha? Apa kalian tidak jadi menggoreng ikannya?" sinis Nathan membuat Rayyan menelan ludah kasar. Ia sampai lupa jika tuannya ini sangat pemarah jika seseorang mengganggu sesuatu yang disukainya.

Karena asyik mengobrol dengan Diana dan gemas dengan wanita hamil itu, Rayyan mengajak Diana ke kolam ikan dan alhasil Diana malah meminta makan ikan. Rayyan pikir mungkin itu adalah salah satu sifat ngidamnya ibu hamil.

"Maafkan kami," ucap Rayyan.

Nathan tampak berjalan ke arah Rayyan dan Diana, hal itu membuat Rayyan dan Diana panik.

Nathan kini sudah berada di hadapan mereka, sangat dekat. Bahkan jika ia mau, ia bisa mendorong kedua orang ini.

Byuurrr!!

Nathan mendorong Rayyan masuk ke dalam kolam ikan, sedangkan kini ia berdiri di hadapan Diana. Wanita itu mendongakkan kepalanya lalu menatap Nathan dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Melihat itu Nathan malah melotot membuat Diana memundurkan langkahnya, hampir saja wanita terjatuh ke dalam kolam jika Nathan tak memegang pinggang Diana.

"Kau itu sangat ceroboh! Aku sudah katakan padamu, jangan berkeliaran! Kau mau mati?"

Diana menggelengkan kepalanya. Ia belum mau mati walau derita hidup begitu perih.

"Bawa ikan ini ke dapur dan suruh pak Hans yang memasak, biarkan dia makan dengan puas!" titah Nathan pada Xeon.

Xeon pun mengangguk patuh lalu mengambil ember yang berisikan ikan itu ke dapur.

Rayyan yang masih berada di kolam menatap penuh keheranan dengan sikap tuannya, sudah beberapa kali Diana melakukan kesalahan tapi tuannya juga beberapa kali memberikan kesempatan.

"Dan kau!" tunjuk Nathan pada Rayyan.

"Siap tuan," sahut Rayyan menegang.

"Bersihkan dirimu lalu datang ke ruang kerjaku!" titah Nathan. Setelah mengatakan itu, Nathan pun pergi meninggalkan kedua insan yang masih terdiam.

Rayyan kembali naik ke permukaan lalu menatap Diana yang masih terdiam.

"Ikan nya sudah akan di masak, kau harus tersenyum, nanti anakmu jelek kalau tak tersenyum," goda Rayyan membuat Diana tersenyum.

"Pergilah ke kamar mu, nanti pak Hans akan mengantarkan ikan itu," ucap Rayyan mengelus kepala Diana. Semenjak kedatangan Diana, Rayyan tampak lebih ramah, tapi itu hanya berlaku pada Diana saja. Laki-laki itu sudah menganggap Diana seperti adiknya.

"Iya," ucap Diana mengangguk lalu meninggalkan Rayyan yang masih berdiri dengan keadaan basah kuyup.

"Ah, pagi yang cerah," gumam Rayyan pergi untuk membersihkan diri, jangan sampai membuat tuannya menunggu lama, bisa hilang nyawanya ini dalam sekejap.

*******

Setelah selesai membersihkan diri, Rayyan pun pergi ke ruang kerja Nathan. Terlihat sang tuan sedang sarapan di temani oleh Xeon.

"Saya masuk, tuan." Rayyan memilih untuk duduk di sofa sembari menunggu tuannya selesai sarapan dulu.

Terlihat tuannya itu sarapan seperti orang terpaksa, entah makanan nya tak enak atau dia sedang kurang berselera.

"Apa kau menemukan hal yang menarik?" tanya Nathan setelah selesai sarapan, masih banyak makanan yang ada di piringnya tapi ia sudah tak berselera untuk makan.

"Untuk sekarang tak ada pergerakan dari mereka, tuan. Sepertinya mereka sedang menyusun kekuatan untuk melawan kita," jawab Rayyan sembari melirik Xeon yang mengambil piring Nathan lalu memakan sarapan tuannya.

"Hm, mereka pikir bisa mengalahkan aku dengan menyusun strategi bertahun-tahun. Itu sangatlah bodoh," ucap Nathan sembari tersenyum kecil.

"Benar, tuan. Mereka tak akan bisa menembus pertahanan kita, karena kita tak terkalahkan," sahut Rayyan.

"Mau sampai kapan anda membiarkan tua bangka itu tetap hidup, tuan?" tanya Xeon.

Nathan tampak menghela nafas panjang lalu menyandarkan kepalanya sembari menutup matanya.

"Biarkan dia menikmati hidup terlebih dahulu, setelah itu aku akan membuat dia meminta mati daripada hidup," jawab Nathan.

"Kami akan selalu siap kapanpun itu, tuan."

"Hm."

"Oh ya, tuan. Apa nona Diana akan tinggal di sini?" tanya Rayyan penasaran.

"Memangnya kenapa?" tanya Nathan menatap Rayyan sengit.

"Saya hanya bertanya saja, tuan. Jika, dia tak tinggal di sini biarkan dia tinggal di rumah saya, kasihan juga karena dia sudah tak punya keluarga lagi," jawab Rayyan cengengesan.

"Kau punya rasa kasihan juga rupanya," sinis Nathan membuat Rayyan tersenyum kikuk.

"Dia akan tetap tinggal di sini sampai dia tak berguna lagi. Kehadirannya di rumah ini murni karena dia bisa menghadirkan ibuku di dalam mimpiku," lanjut Nathan membuat Rayyan terdiam membisu. Sakit sekali kata-kata tuannya ini, untunglah Diana tak mendengarnya.

"Apa sebaiknya kita panggilkan dokter untuk memeriksa kandungan nona Diana, tuan?" saran Xeon.

"Kalau kau mau, panggil saja. Jangan membahas hal yang tak penting dengan ku," sahut Nathan membuat Xeon mati kutu.

Rayyan dan Xeon saling menatap lalu tersenyum kecil.

"Kira-kira jenis kelamin anaknya apa yah?" tanya Rayyan berbisik ke arah Xeon.

"Tidak tau," jawab Xeon ikut berbisik. Mereka sangat tertarik dengan jenis kelamin anak yang ada di kandungan Diana.

Brakkk!!

"Maafkan kami, tuan."

_

_

_

_

_

_

_

...Hayoooo, apa jenis kelamin anaknya Diana🤭 kira-kira nanti Nathan bakalan suka bayi apa enggak yah🙂 jangan-jangan bayinya nanti di lempar ke kolam😭😂😂...

Jangan lupa dukungan nya agar author semakin semangat untuk update nya 🌹

Typo bertebaran di mana-mana harap bijak dalam berkomentar yah.

tbc.

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

masih bayi thor jgn sampai lempar ke kolam

2022-09-24

0

Mom Dee🥰🥰

Mom Dee🥰🥰

rayyan sadis² tp lucu 😁

2022-09-19

0

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

si xeon gak ada ahlak sarapan bekas bos nya main makan aja wowkwowkowkw baru tau kelakuan asisten ke gtu,, gokil thorrrr

2022-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Ketidakberdayaan.
2 Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3 Bab 3. Berkunjung
4 Bab 4. Tragedi.
5 Ban 5. Salah masuk.
6 Bab 6. Membuat masalah.
7 Bab 7. Syok.
8 Bab 8. Dimana pintu keluar?
9 Bab 9. Di izinkan pulang.
10 Bab 10. Kenyataan pahit.
11 Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12 Bab 12. Apa dia datang?
13 Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14 Bab 14. Selamat.
15 Bab 15. Perempuan.
16 Bab 16. Mimpi
17 Bab 17. Bagaimana bisa.
18 Bab 18. Tak menerima penolakan!
19 Bab 19. Dipermainkan
20 Bab 20. Hari pernikahan.
21 Bab 21. Di kekang lagi.
22 Bab 22. Kado ulang tahun.
23 Bab 23. Terharu.
24 Bab 24. Dari siapa?
25 Bab 25. Gara-gara tertidur.
26 Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27 Bab 27. Berbelanja.
28 Bab 28. Terkejut.
29 Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30 Bab 30. Menenangkan bayi.
31 Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32 Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33 Bab 33. Pagi hari.
34 Bab 34. Malu.
35 Bab 35. Malam harinya.
36 Bab 36. Malam yang kacau.
37 Bab 37. Sedih lagi.
38 Bab 38. Mengalah.
39 Bab 39. Malam yang panjang.
40 Bab 40. Sedikit membaik.
41 Bab 41. Aku tak berguna.
42 Bab 42. Pegang tanganku!
43 Bab 43. Menggelitik hati.
44 Bab 44. Labirin #1
45 Bab 45. Labirin#2
46 Bab 46. Labirin #3
47 Bab 47. Gara-gara cabai.
48 Bab 48. Tak peduli!
49 Bab 49. Wanita misterius.
50 Bab 50. Bertahan.
51 Bab 51. Akhirnya.
52 Bab 52. Ternyata.
53 Bab 53. Malu.
54 Bab 54. Memusnahkan sampah!
55 Bab 55. Di taman.
56 Bab 56. Syaratnya.
57 Bab 57. Pemanasan.
58 Bab 58. Sakit.
59 Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60 Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61 Bab 61. Menyenangkan.
62 Bab 62. Mulai membaik.
63 Bab 63. Mulai berani.
64 Bab 64. Bercerita lah.
65 Bab 65. Flashback #1
66 Bab 66. Flashback #2
67 Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68 Bab 68. Ajakan makan malam.
69 Bab 69. Makan malam yang romantis.
70 Bab 70. Malam yang tak terduga.
71 Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72 Bab 72. Tangis pilu.
73 Bab 73. Sunyi.
74 Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75 Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76 Bab 76. Pulang ke rumah.
77 Bab 77. Terkejut.
78 Bab 78. Menuduh
79 Bab 79. Harus jujur.
80 Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81 Bab 81. Mengunjungi Nara.
82 Bab 82. Nanti malam yah.
83 Bab 83. Merah atau hitam?
84 Bab 84. Malam yang hangat.
85 Bab 85. Mau rumah baru.
86 Bab 86. Hampir mati.
87 Bab 87. Membeli ponsel baru.
88 Bab 88. Makin sayang.
89 Bab 89. Lelucon kecil.
90 Bab 90. Tingkah yang aneh.
91 Bab 91. Hadiah
92 Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93 Bab 93. Akhirnya tau
94 Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95 Bab 95. Ada yang datang
96 Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97 Bab 97. Menenangkan.
98 Bab 98. Kecupan rasa teh.
99 Bab 99. Semakin mirip.
100 Bab 100 Nasehat
101 Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102 Bab 102. Kekasih bayaran
103 Bab 103. Patah hati.
104 Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105 Terimakasih
106 Pengumuman (Update novel terbaru)
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1. Ketidakberdayaan.
2
Bab 2. Nathaniel Albert Salvador
3
Bab 3. Berkunjung
4
Bab 4. Tragedi.
5
Ban 5. Salah masuk.
6
Bab 6. Membuat masalah.
7
Bab 7. Syok.
8
Bab 8. Dimana pintu keluar?
9
Bab 9. Di izinkan pulang.
10
Bab 10. Kenyataan pahit.
11
Bab 11. Hidup ini sangatlah berat.
12
Bab 12. Apa dia datang?
13
Bab 13. Kejadian di pagi hari.
14
Bab 14. Selamat.
15
Bab 15. Perempuan.
16
Bab 16. Mimpi
17
Bab 17. Bagaimana bisa.
18
Bab 18. Tak menerima penolakan!
19
Bab 19. Dipermainkan
20
Bab 20. Hari pernikahan.
21
Bab 21. Di kekang lagi.
22
Bab 22. Kado ulang tahun.
23
Bab 23. Terharu.
24
Bab 24. Dari siapa?
25
Bab 25. Gara-gara tertidur.
26
Bab 26. Latihan menembak untuk Diana.
27
Bab 27. Berbelanja.
28
Bab 28. Terkejut.
29
Bab 29. Kelahiran bayi Diana.
30
Bab 30. Menenangkan bayi.
31
Bab 31. Bayi Nara dan Nathan.
32
Bab 32. Tidur dengan bayi Nara
33
Bab 33. Pagi hari.
34
Bab 34. Malu.
35
Bab 35. Malam harinya.
36
Bab 36. Malam yang kacau.
37
Bab 37. Sedih lagi.
38
Bab 38. Mengalah.
39
Bab 39. Malam yang panjang.
40
Bab 40. Sedikit membaik.
41
Bab 41. Aku tak berguna.
42
Bab 42. Pegang tanganku!
43
Bab 43. Menggelitik hati.
44
Bab 44. Labirin #1
45
Bab 45. Labirin#2
46
Bab 46. Labirin #3
47
Bab 47. Gara-gara cabai.
48
Bab 48. Tak peduli!
49
Bab 49. Wanita misterius.
50
Bab 50. Bertahan.
51
Bab 51. Akhirnya.
52
Bab 52. Ternyata.
53
Bab 53. Malu.
54
Bab 54. Memusnahkan sampah!
55
Bab 55. Di taman.
56
Bab 56. Syaratnya.
57
Bab 57. Pemanasan.
58
Bab 58. Sakit.
59
Bab 59. Nathan yang semakin menjengkelkan.
60
Bab 60. Pagi yang menyenangkan.
61
Bab 61. Menyenangkan.
62
Bab 62. Mulai membaik.
63
Bab 63. Mulai berani.
64
Bab 64. Bercerita lah.
65
Bab 65. Flashback #1
66
Bab 66. Flashback #2
67
Bab 67. Senyuman setelah air mata.
68
Bab 68. Ajakan makan malam.
69
Bab 69. Makan malam yang romantis.
70
Bab 70. Malam yang tak terduga.
71
Bab 71. Berusaha untuk kuat.
72
Bab 72. Tangis pilu.
73
Bab 73. Sunyi.
74
Bab 74. Dendam yang terbalaskan
75
Bab 75. Akhirnya, kau bangun juga.
76
Bab 76. Pulang ke rumah.
77
Bab 77. Terkejut.
78
Bab 78. Menuduh
79
Bab 79. Harus jujur.
80
Bab 80. Kebenaran yang menyedihkan
81
Bab 81. Mengunjungi Nara.
82
Bab 82. Nanti malam yah.
83
Bab 83. Merah atau hitam?
84
Bab 84. Malam yang hangat.
85
Bab 85. Mau rumah baru.
86
Bab 86. Hampir mati.
87
Bab 87. Membeli ponsel baru.
88
Bab 88. Makin sayang.
89
Bab 89. Lelucon kecil.
90
Bab 90. Tingkah yang aneh.
91
Bab 91. Hadiah
92
Bab 92. Melihat makam ayah mertua.
93
Bab 93. Akhirnya tau
94
Bab 94. Yang dinanti-nantikan.
95
Bab 95. Ada yang datang
96
Bab 96. Adelleo dan Adellea.
97
Bab 97. Menenangkan.
98
Bab 98. Kecupan rasa teh.
99
Bab 99. Semakin mirip.
100
Bab 100 Nasehat
101
Bab 101. Ungkapan cinta yang menakutkan
102
Bab 102. Kekasih bayaran
103
Bab 103. Patah hati.
104
Bab 104. Semuanya sudah selesai.
105
Terimakasih
106
Pengumuman (Update novel terbaru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!